Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1998
S28436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfan Handoko
"ABSTRAK
Telah dilakukan studi sifat kemagnetan terhadap magnet isotrop dan anisotrop
komposisi Nd|5Fe-nB3 yang dibuat dengan tehnik metalurgi serbuk. Pembuatan sampel
magnetik dilakukan dengan vatiasi waktu penggerusan yaitu 5 detik, I0 detik, 60 detik,
300 detik, dan 600 detik dalam suasana inert dan diperoleh ukuran butir rata-rata setelah
proses perlakuan panas yaitu 1,55 pm, 1,48 pm, 1,14 pm, 0,93 pm, dan 0,63 pm yang
diukur dengan metode intercept (Heyne). Proses pembuatan bakalan dengan diameter I0
mm dan tekanan 31,8 MPa serta medan magnet luar 0,1 T dan 0,5 T untuk proses
penyearahan. Bakalan tersebut disinter dan dianil dalam sumana inert dalam tabung
quartz dengan temperalur 1080°C dan 600°C selama masing-masing 1 jam. Pendinginan
secara cepat dalam air ( water quench) setel ah sinter telah berhasil mempertahankan fasa
magnetik Nd2Fe|4B sebagai fasa utama berdasarkan identifikasi data difraksi sinar-X dan
foto mikro. Kemungkinan adanya fasa-fasa lain seperti fasa yang kaya akan Nd (Nd-
rich), fasa yang kaya akan B (NdFe_|B.|), dan fasa oksida Nd;O;. Fasa oksida banyak
terdapat untuk sampel dengan waktu peggemsan yang cukup lama yaitu 300 detik dan
600 detik, sehingga sifat-sifat kemagnetan yang terukur sanga! rendah. Pengukuran sifat
kemagnetan menggunakan VSM untuk sampel yang dipelajari bahwa koersivitas dan
remanen terbesar adalah 834 kAfm dan 0,62 T diperoleh untuk magnet isotrop dengan
waktu penggerusan selama 60 detik. Koersivitas dan remanen untuk magnet anisotrop
adalah 633,5 kA/m dan 0,75 T diperoleh dengan waktu penggerusan selama 60 detik dan
medan luar 0,5 T untuk proses penyearahan.

Abstract
Magnetic studies on isotropy and anisotropy magnets with composition of Nd15Fe7-,Bu
that were made by Powder Metallurgy Route have been done. These magnetic samples
were prepared by various milling times 5 sec, 10 sec, 60 sec, 300 sec, and 600 sec in inert
condition and obtained mean grain sizes after heat threatment are 1.55 um,l.48 t1m,l_l4
um, 0.93 pm, and 0.63 pm which were meansured by intercept method (I-Ieyne)_ Bulks
were prepared with diameter I0 mm, pressing 31.8 MPa and also extemal magnetic field
of 0.1 T and 0.5 T for alignment. These bulks were sintered and anealed in vacuum in
silica quartz with temperatures of l08O°C and 600°C for each I hour. Water quenching
alter sintering fomied magnetic main phase Nd;Fe|.1B according to X-ray diffraction data
and micro photos. Possibility of presence of other phase are like Nd-rich, B-rich,
(NdFe.iB4) and Nd2O3 phase. An oxide phase Nd;O; can be found in samples with longer
milling time 300 sec and 600 sec, so magnetic properties measurement use Vibrating
Sample Magnetometer (VSM) for samples under studied, it is found that the maximum
coercivity of 834 ltA/m and remanence of 0.62 T for isotropy magnetic sample with
milling time for 60 sec. Coercivity of 633.5 kA/m and remanence of 0.75 T of
anisotropymagnetic sample are obtained with milling time for 60 sec and external field
0.5 T for alignment."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Kocu Andre
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S28336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawaty
"ABSTRAK
Korosi adalah kerusakan material yang disebabkan oleh reaksi materi dengan lingkungannya. Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis sifat korosi material magnet Nd-Fe-B dalam larutan HCI, NaCl dan NaOH (korosi basah.) dan pemanasan 100°C serta dalam udara terbuka -30°C (korosi kering).Preparasi sampel dilakukan dengan proses metalurgi serbuk dengan komposisi nomieial Nd15+,Fe?_xBa x = 0; x = 1; x = 3; x = 5. Laju korosi dihitung dengan metode kehilangan berat selama proses. Laju korosi yang tertinggi diamati jika material berada dalam larutan HCI kemudian diikuti oleh NaCl dan NaOH. Hasil identifikasi dengan sinar-x dan SEMIEDX menunjukkan bahwa setelah korosi terbentuk fasa BFe3, cc-Fe serta oksida dari Nd dan Fe. Disamping itu serangan korosi yang terjadi adalah korosi batas butir.

ABSTRACT
Corrosion is a material damage which is caused by the reaction with its environment. In this research some analysis's on the corrosion behavior of magnetic material Nd-Fe-B in HCI, NaCl and NaOH solutions (wet corrosion) and heating to 100°C and in open air -30°C (dry corrosion) have been conducted. The sample preparations were done with powder metallurgy process with the nominal composition of (Nd1 xFen.xB8), x = 0; x = 1; x =3; x =5. The corrosion study was done by evaluating the rate of corrosion with loss of the mass during the reaction method. The highest corrosion rate was in HCI solution and followed by NaCl and NaOH. The phase identification by X-ray result and SEMIEDX, showed that after the corrosion there was a phase change with the formed a-Fe, BFe3 and the oxide phase out of Nd and Fe. Besides that the other corrosion that occurred was the grain boundry corrosion.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"ABSTRAK
Magnet permanen berperekat mulai memegang peran yang sangat vital dalam perkembangan Industri modern sejak ditemukannya material magnet Alloy magnet logam tanah jarang berbasis fasa Nd2Fe14B. Material magnet ini memiliki produk energi maksimum yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk dibuat magnet berperekat dengan energi yang dapat divariasi menurut kebutuhan. Dari hasil fabrikasi magnet permanen hibrida berperekat Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) dengan teknik cetakan kompresi menunjukkan penurunan port hingga <10% dengan bertambahnya fraksi perekat. Dari hasil evaluasi terhadap sifat-sifat magnetik untuk material magnet berperekat menunjukkan bahwa remanen magnetik adalah mendekati hasil teori dengan koersivitas ?300kA.m 1 dengan produk energi maksimum 12.3 -27.5 kJ.m-3. Hasil lebih rendah 47.9% - 59.4% terhadap nilai teori.

ABSTRACT
Bonded permanent magnets play a vital role in modem Industries since the discovery and development of Rare earth based alloys that have magnetic phase of Nd2Fe14B. The alloy has very high maximum energy product, (BH)max that could derive bonded magnets of various energy product. In this research, fabrication of bonded remanent magnets based on hybrid materials between Nd-Fe-B and Ferrite BaO.6(Fe203) has been made by compression molding. It was observed that fraction of porosity in magnets was reduced to a value of < 10% (in volume) as bonded material was increased. Evaluation of magnetic properties for the bonded magnet shown that permanence magnetization is almost equal to the theoretical value with coercivities -300kA.m'1 and corresponding maximum energy product in the range 12.3 - 27.5 kJ.m'3. However, these result is less to 47.9% - 59.4% from the theory.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Manaf
"ABSTRAK
Investigasi terhadap efek hibridisasi fasa-fasa magnetik unggul untuk magnet permanen merupakan suatu inovasi baru dalam penelitian magnet permanen dengan sifat-sifat yang unik. Penggunaan perekat dimaksudkan agar magnet memiliki mampu bentuk yang tingi untuk antisipasi bentuk-bentuk yang rumit sebagai konsekuensi Bari aplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek hibridisasi antar fasa magnetik SmCo5, Sm2Co17, BaO.6(Fe203) dan Nd2Fe14B terhadap struktur dan sifat kemagnetanya. Konsolidasi fasa-fasa magnetik tsb dalam pembentukan magnet hibrida dilakukan dengan baik menggunakan material perekat maupun dengan sintering.
Studi eksperimental terhadap magnet-magnet permanen berbasis hard ferrite dan Nd-Fe-B dilakukan pada tahun pertama periode penelitian. Dalam hal ini telah berhasil dibuat magnet permanen berbasis Nd-Fe-B berperekat polimer (poly propilen) melalui proses pencetakan dengan penekanan tinggi -- 142 Mpa yang memberikan nilai remanen dan energi produk maksimum tidak jauh berbeda dengan nilai teori. Investigasi terhadap sifat fisis magnet Nd-Fe-B berperekat tsb juga menemukan bahwa meskipun curing terhadap magnet hasil cetak kompresi tidak membantu banyak dalam densifikasi, namun proses tambahan tsb telah meningkatkan ikatan adhesi antara material magnet dan perekat sehingga magnet memilik fisik yang kuat. Pada tahun awal penelitian ini pula dilakukan sintesis magnet ferrite dengan menggunakan senyawa-senyawa dasar oksida. Kedua jenis magnet permanen tsb menjalani hibridisasi menggunakan bahan perekat polimer dengan teknik penekanan. Pengukuran sifat kemagnetan menunjukkan bahwa remanen magnetisasi magnet hibrida berperekat ini tidak berbeda jauh dengan nilai ekspektasi. Namun nilai energi produk maksimum masih terdapat perbedaan - 35-47 % terhadap nilai ekspektasinya dikarenakan struktur magnet hibrida yang belum optimal.
Pada penelitian tahun kedua telah dilakukan pembuatan magnet berperekat resin dengan cara penuangan (casting) dan cara penekanan dingin (cold compression moulding) serta magnet berperekat material thermoset dengan cara penekanan panas (hot compression moulding). Preparasi magnet berperekat resin diawali dengan pencampuran material resin dan magnet dengan komposisi yang direneanakan dan selanjutnya dituangkan kedalam suatu cetakan. Sedangkan preparasi magnet berperekat dengan cara penekanan panas, material perekat yang digunakan berbentuk serbuk. Campuran antara serbuk magnet dan material perekat dituangkan kedalam cetakan yang dilengkapi dengan pemanas dan kemudian ditekan pada temperatur antara 130 °C dan 170 °C. Berdasarkan analisis pori melalui pengukuran densitas dapat disimpulkan bahwa magnet berperekat resin dengan cara penuangan berpeluang memiliki fraksi pori cukup tinggi - 10 %. Namun fraksi pori ini masih dapat ditekan menjadi - 2 % pada magnet berperekat resin dengan fraksi volume 60 %. Pada proses penekanan dingin material magnet berperekat resin, sebahagian material perekat mengalir keluar cetakan dan menghasilkan magnet berperekat resin babas pori dengan fraksi volume perekat terendah adalah 39 %.
Pada tahun kedua, juga telah dilakukan hibridisasi material magnetik antara Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) melalui proses sinter. Semua perlakuan panas dilaksanakan dalam suasana inert. Pada proses hibridisasi antara Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) melalui perlakuan sinter pada temperatur --- 1000 °C, fasa BaO6(Fe203) terdekomposisi dan diikuti oleh fasa Nd2Fe14B yang terdekomposisi menjadi fasa magnet lunak dan fasa oksida. Disimpulkan bahwa hibridisasi kedua fasa magnetik tsb tidak dapat terjadi dengan cara sintering.
Pada tahun ketiga dilanjutkan studi magnet berbasis material Sm-Co serta hibridisasi antara material berbasis fasa Nd2Fe14B dan fasa-fasa material berbasis Sm-Co tsb dengan cara sintering. Studi ini menunjukan bahwa sifat kemagnetan balk manet berbasis Nd-Fe-B maupun Sm-Co sangat sensitip terhadap mikrostruktur. Perlakuan panas menjadi tahapan yang sangat kritis untuk menghasilkan magnet permanen yang optimal. Temperatur sintering - 1150 °C dan aniling - 800 °C diikuti oleh pendinginan dapur ditemukan tepat untuk preparasi magnet Sm-Co. Namun pada proses hibridisasi antara fasa Nd2Fe14B dan Sm2Co17 terjadi interdifusi antar sesarna logam tanah jarang dan antar logam transisi membentuk magnet hibrida multi-fasa dengan fasa-fasa utama masingmasing adalah (Nd,Sm)2(Fe,Co)14B dan (Sm,Nd)2(Fe,Co)17. Hipotesis awal dimana kedua fasa hibrida tsb hadir sebagai fasa Batas butir pada magnet hibrida belum terbukti karena kurang memadainya fasilitas proses perlakuan panas dalam suasana sangat inert yang tersedia pada saat ini. Pada tahun ketiga ini pula telah berhasil dibuat prototip magnet Nd-Fe-B berperekat material thermoset dengan dua cara konsolidasi berbeda yaitu masing-masing pemadatan pada tempertur - 140-150 °C dan pemadatan pada temperatur kamar diikuti oleh pemanasan pada temperatur - 140-150 °C. Sifat kemagnetan magnet berperekat tsb mendekati nilai teori."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Manaf
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995/1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Manaf
"ABSTRAK
Telah dilanjutkan suatu studi teoritik dan eksperimental tentang magnet permanen Nd-Fe-B. Studi teoritik melibatkan teori klasik Stoner-Wohlfarth (S-W) dengan mengikut sertakan efek interaksi antar partikel (yang absen pada asumsi S-W). Hasil komputasi menunjukkan bahwa efek interaksi menurunkan koersifitas intrinsik magnet Nd-Fe-B. Terdapat kesesuaian secara kualitatip antara nilai komputasi dan nilai eksperimental meskipun terdapat perbedaan yang sangat besar secara kuantitatip. Baik model komputasi yang dikembangkan maupun optimasi sifat dari pengukuran eksperimental masih harus sama-sama menjalani perbaikan.
Studi eksperimental melibatkan dua proses berbeda untuk memproduksi magnet permanen Nd-Fe-B yaitu masing-masing proses konvensional sintering dan proses modern meltspinnig. Pada proses konvensional telah berhasil dipertahankan fasa utama Nd2Fe14B yang merupakan fasa magnetik magnet permanen setelah melalui tahapan sintering dan aniling meskipun masih teramati adanya fasa oksida yang seharusnya dihindarkan. Magnet permanen Nd-Fe-B untuk tiga komposisi berbeda (komposisi stoildometri; komposisi kaya Nd dan komposisi yang mengandungg Dy) telah dipelajari. Ketiga jenis magnet mencapai densitas medekati 100 % nilai teoritik dengan penggunaan tekanan sebesar 121 MPa untuk menghasilkan green compact dengan densitas 77 % dan densifikasi dicapai setelah proses anil pada temperatur -- 1100 °C selama 1 - 2 jam. Studi XRD menunjukkan bahwa magnet sinter komposisi stoildometri masih mengandung fasa kedua (a-Fe) yang diduga berasal dan sistem milling sedangkan magnet sinter Nd-Fe-B kaya Nd memiliki fasa kedua fasa kaya Nd. Magnet sinter yang dihasilkan menunjukkan koersivitas yang sangat tinggi demikian sehingga medan luar 1,5 T tidak cukup tinggi untuk menginduksi magnetisasi magnet. Ini memberikan loop histeresis yang tidak dapat dievaluasi.
Penelitian terhadap pita alloy Nd-Fe,Co-B material magnetik dengan teknik meltspinning menunjukkan bahwa pita alloy membentuk struktur nanokomposit sistem Nd.(Fe-Co)14BIFe-Co . Struktur nanokomposit ini memberikan ratio antara remanen dan polarisasi total > 0,5 meskipun diturunkan dari loop minor. Pengukuran temperatur transisi menyimpulkan bahwa subsitusi Co terhadap Fe pada fasa Nd2Fe14B meningkatkan Tc secara progresif dari 310 °C sampai 650 °C. Ukuran-ukuran kristal kedua fasa adalah sangat lulus (berskala manometer) sehingga memberikan efek interaksi. Namun efek interaksi tidak signifikan pada nilai Tc."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>