Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Harry Cahyadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Riza Aulia
"Penggunaan sumber daya alam sebagai pembuat beton semakin meningkat belakangan ini sehingga menambah jumlah limbah beton. Penelitian ini akan menggunakan agregat kasar dan agregat halus daur ulang sebagai agregat pada beton. Komposisi benda uji terdiri dari 40% agregat kasar daur ulang dan 0%, 20%, 40% dan 60% agregat halus daur ulang dari limbah beton mutu K350-K400. Pengujian meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan susut pada beton. Kuat tekan beton pada komposisi 20% agregat halus daur ulang meningkat 5,18% dari beton normal pada umur 28 hari. Kuat lentur beton dengan komposisi agregat halus daur ulang 20% memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan komposisi lainnya. Susut beton dengan komposisi 60% agregat halus daur ulang mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan komposisi lainnya.

The using of natural resources to make concrete is increase nowadays that can gain the concrete waste. This study will use fine and coarse recycle aggregate as aggregate as aggregate in concrete. The composition of the test object consisting of 40% coarse recycle aggregate and 0%, 20% 40%, and 60% fine recycle aggregate from concrete waste K350-K400. Testing includes, compressive strength test, flexural strength, and shrinkage in concrete. The purpose of this study is to know the influence of coarse and fine recycle aggregate to compressive strength, flexural strength, and shrinkage in concrete and the optimum composition of the fine recycle aggregate to be used. Compressive strength of concrete with 20% recycled fine aggregate increased by 5,18% of the normal concrete at 28 days. Flexural strength of concrete with 20% recycled fine aggregate has the highest value than other composition. Shrinkage of concrete with 60% recycled fine aggregate has the highest shrinkage value compared to other composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Pradana Sumaputra
"ABSTRAK
Dalam rangka memfasilitasi tingginya angka kebutuhan pembangunan akan rumah tinggal yang memerlukan bata sebagai salah satu komponennya, diperlukan inovasi dari bata yang ramah lingkungan. Salah satu jenis bata yang digunakan untuk rumah tinggal menggunakan campuran agegat halus dan semen atau dapat disebut dengan bata beton. Pada penelitian ini, dibuat benda uji dengan ukuran 400 x 200 x 100 mm yang tergolong dalam bata beton besar menurut Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia ,Bandung 1982 PUBI . Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan limbah kertas sebanyak 10 dapat mempertahankan kuat tekan yang diisyaratkan dalam SNI 03-0349-1989 yaitu minimal 9,8 MPa dengan rata ndash; rata kuat tekan 17,27 MPa. Densitas dari bata beton dengan subtitusi 10 limbah kertas termasuk kedalam kategori medium weight menurut ASTM C-55. Nilai kuat lentur dari benda uji adalah sudah berada diatas standar yang ditetapkan oleh SNI-3-0349-1989 yaitu sebesar 2.35 MPa. sedangkan untuk nilai absorbsi dan nilai initial rate of suction juga sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh ASTM C ndash; 55 dan ASTM C ndash; 67 yaitu sebesar 17.66 dan 4,76 gram/cm2/menit.

ABSTRACT
In order to facilitate the high number of development needs for houses that require brick as one of its components, it needs innovation from environmentally friendly bricks. One type of brick used for residential uses a mixture of fine aggregate and cement or can be called a concrete brick. On this research, the concrete brick made of the of 400 x 200 x 100 mm which could be classified as big concrete brick according to Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia ,Bandung 1982 PUBI . The results of the study showing that the use of waste paper as many as 10 able to maintain compressive strength according to SNI 03 0349 1989 with the value of 17,27 MPa. The density of concrete brick with 10 of paper waste are part categories as medium weight density according to ASTM C 55. The flextural strength of concrete brick already was sitting on standards set by SNI 03 0349 1989 with the value of 2,35 MPa. While the value of absorbtion and initial rate of suction was sitting on standards set by ASTM C 55 and ASTM C 67 with the value of 17.66 and 4,76 gram cm2 min. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Amalia Hidayah
"Hampir semua material yang digunakan untuk pembuatan beton menggunakan bahan dari alam menyebabkan berkurangnya sumber daya alam yang ada. Dilihat dari sisi lain, banyak terdapat limbah beton yang hanya menjadi limbah di tempat pembuangannya. Penelitian ini akan menggunakan agregat halus daur ulang sebagai agregat pada beton. Komposisi benda uji terdiri dari 0%, 20%, 40%, dan 60% agregat halus daur ulang dari limbah beton mutu K350-K400 menggunakan bahan tambah superplasticizer Glenium C-316. Pengujian meliputi, yaitu pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan susut pada beton. Kuat tekan beton dengan komposisi 20% agregat halus daur ulang meningkat dari kuat beton normal pada umur 7, 21 dan 28 hari. Tegangan lentur beton dengan komposisi 20% agregat halus daur ulang mengalami penurunan sebesar 8.54% dari beton normal. Susut beton dengan komposisi 60% agregat kasar daur ulang mempunyai nilai susut tertinggi dibandingkan dengan campuran lainnya.

Almost all of the materials used for the manufacture of concrete using materials from nature, causes natural resources that exist decrease. Besides, there are a lot of concrete waste at a waste disposal. This study will use recycled fine aggregate in concrete. Composition of the test object consists of 0%, 20%, 40%, and 60% of fine recycled aggregate from waste concrete K350-K400 with addition superplasticizer Glenium C-316. Testing includes, compressive strength test, flexural strength, and shrinkage in concrete. Compressive strength of concrete with a composition of 20% recycled fine aggregate increase compared to normal concrete at the age of 7, 21 and 28 days. Flexure strength of concrete with a composition of 20% recycled fine aggregate decreased by 8.54% compared to normal concrete. Shrinkage of concrete with a composition of 60% recycled coarse aggregate has the highest shrinkage values compared to other mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sudrajat
"ABSTRAK
Terapan teknologi beton pada bidang konstruksi semakin berkembang
disamping karena aspek kemudahan pengerjaan dan nilai ekonomis beton
merupakan nilai tambah. Penggunaan beton sebagai penahan radiasi untuk unit
radiologi, instalasi radio metalurgi ( RMI ) reaktor untuk penelitian dan reaktor
nuklir pembangkit listrik yang berhubungan dengan paparan radiasi.
Beton untuk berbagai tipe telah dipergunakan secara luas sebagai struktur
penahan radiasi untuk peketja dan peralatan terhadap paparan radiasi yang merusak
dan partikel nuklir. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah
beton harus memiliki kandungan Hidrogen tinggi untuk menangkap neutron cepat
( fast neutron ), beton harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas
( thermal stresses ) yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron dan
selanjutnya beton harus mempunyai massa yang cukup padat untuk mengatenuasi
sinar gamma. Beton penahan radiasi harus tahan terhadap panas radiasi dari sistem
selama rnasa operasi. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma
proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai bisa dikurangi bila
dipergunakan beton dengan densitas tinggi. Densitas beton bisa dinaikan dengan
mempergunakan agregat dengan specific gravity tinggi. Material dengan densitas
tinggi tersebut diantaranya adalah : Barit, Hematit, Limonit,Magnetit dan agregat
berat artifisial seperti steelslag, dan srap iron atau iron ore.
Untuk terapan khusus perlu memodifikasi beton densitas tinggi dengan
menambah kandungan Hidro gen dan elemen pendukung yang memiliki penampang
lintang lintasan dengan efektifitas besar ( large effective removal cross section )
dengan tujuan mengatenuasi radiasi neutron dan sinar gamma. Untuk
memperlambat neutron cepat beton harus mengandung material ringan seperti
Hidrogen. Dari komposisi unsur penyusun agregat berat diketahui bahwa densitas
tinggi tidak sebanding dengan kandungan Hidrogen tinggi. Karena hal tersebut di
atas disyaratkan untuk disain fasilitas bangunan nuldir dipenuhi sifa -sifat nuklir
( nuclear properties) dan sifat-sifat fisik dan mekanik ( physical and mechanical
properties ) yang memberikan suatu kinerja tinggi dari penahan radiasi dalam
pengoperasian.
Atenuasi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu material untuk
mengurangi intensitas paparan radiasi yang melaluinya. Sebagian radiasi berasal
dari proses fisi, hanya neutron dan foton yang memiliki kemampuan cukup untuk
penetrasi dan mengakibatkan kerusakan biologi terhadap beton yang menjadi
masalah. Untuk kasus neutron, spektrum energi tinggi dihasilkan Iangsung dari
proses fisi dan untuk foton, sumber energi gamma tinggi yang didistribusikan
rnelalui inti dan penahan radiasi sebagai akibat dari energi terikat yang terlepas
ketika neutron diserap oleh inti.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik atenuasi dari
material dan sifat-sifat mekanik yang memenuhi kriteria sebagai material penahan
radiasi seperti ketahanan ( durability ), efektivitas terhadap paparan radiasi dan
ekonomis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu altenatif material
penahan radiasi dengan proyeksi pada fasilitas bangunan nuklir.

"
1996
S34634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Imanuddin
"
ABSTRAK
Beton sebagai bahan konstruksi semakin luas penggunaannya, sejalan dengan berkembangnya teknologi beton dewasa ini, mulai dari konstruksi ringan sampai konstruksi berat dan konstruksi yang khusus. Penggunaan beton pada konstruksi yang khusus misalnya terdapat pada pembangunan struktur-struktur yang berhubungan dengan radiasi, seperd di bidang kedokteran nuklir, pusat penelitian nuklir, dan fasilitas-fasilitas nuklir lainnya.
Struktur penahan radiasi dapat menggunakan berbagai tipe beton. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah beton hams memiliki kandungan hidrogen tinggi, yang digunakan untuk menangkap neutron cepat, beton juga harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron, dan beton hams mempunyai massa yang padat, yang berguna untuk mengatenuasi sinar gamma. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma, proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai/penahan bisa dikurangi bila mempergunakan beton dengan densitas tinggi. Beton dengan densitas tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan material-material yang mempunyai berat jenis tinggi sebagai pengganti agregat biasa, seperti Barit (BaS04), Hematit (Fe2O3), Magnetit (FeFe2O4), Gutit (HFeO2), Ilmenit (FeTiO3), dan bahan lain yang sejenis.
a
Dengan memperhatikan hal diatas, penelitian ini dimaksud untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dan untuk mengetahui pengaruh dari peradiasian pada beton barit (sebagai beton berat) yang menggunakan admixture fly ash. Penggunaan fly ash di sini diharapkan dapat meningkatkan kerapatan beton, oleh karena partikel-partikel fly ash yang sangat kecil (lebih kecil dari partikel-partikel semen) dapat mengisi rongga-rongga yang ada, sehingga penyerapan beton barit terhadap radiasi juga meningkat.
"
1997
S34660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nonot Arief Herdianto
"Limbah beton yang berasal dari material bongkahan hasil pembongkaran maupun hasil dari sisa benda uji tekan kurang banyak dimanfaatkan. Oleh sebab itu dicoba untuk memanfaatkan limbah beton sebagai agregat halus pada perkerasan jalan tipe LATASTON. Penelitian ini hanya dilakukan di laboratorium dengan bahan limbah beton yang diambil dari hasil pengujian kuat tekan pada Laboratorium Bahan Jurusan Sipil FTUI dengan tujuan yang hendak dicapai adalah mempelajari sifat fisik limbah beton sebagai agregat halus dan memanfaatkannya untuk campuran LATASTON dan membandingkannya dengan campuran LATASTON dengan agregat halus alam.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari pemeriksaan aspal, pemeriksaan agregat, dan pembuatan campuran LATASTON dengan agregat kasar 30% dan menggunakan spesifikasi ideal serta uji permeabilitas. Sedangkan metode yang dilakukan adalah Uji Marshall dengan kandungan aspal 6,5% - 12% (interval 0,5%) dan Uji Permeabilitas yang dilakukan pada kadar aspal optimum.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan kualitas, limbah beton dapat dimanfaatkan untuk agregat halus dalam campuran LATASTON. Walaupun harga per m3 agregat halus lebih murah dibandingkan dengan agregat halus alam, namun biaya konstruksi jalan dengan campuran LATASTON menggunakan agregat halus limbah beton lebih mahal dibanding dengan menggunakan agregat halus alam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>