Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yahya
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihwan Sodikin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S28406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S29131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Suprianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA647
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga S. Wijaya
"Electromagnetic water treatment merupakan salah satu metode yang berpotensi dikembangkan untuk mencegah terbentuknya kerak. Untuk itu, perlu adanya suatu penelitian untuk menguji pengaruh medan elektromagnetik terhadap pembentukan partikel dan jenis kristal CaCO3 guna mendapatkan suatu sistem yang efektif. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan jumlah lilitan, frekuensi, tegangan, dan tipe konfigurasi dalam sistem. Metode analisis yang digunakan adalah titrasi EDTA dan SEM untuk mengukur konsentrasi dan melihat jenis kerak yang terjadi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa medan elektromagnetik dapat memicu terbentuknya CaCO3 lebih besar daripada non elektromagnetik.

Electromagnetic water treatment is one of methods that can be developed to prevent scale forming. Because of that, there must be a research using a dynamic system to test the effect of electromagnetic fields toward the production of particle and CaCO3 crystal type. This research is conducted by variation of coil amount and configuration, as well as device frequency and voltage, as used in the system. The methods of analysis include the EDTA titration to measure concentration of Ca2+ and SEM to see the type of scale produced. The result indicates that electromagnetic fields can be triggered to form a bigger CaCO3 than without electromagnetic fields."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52181
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denis R. Sibald
"Judicial review baru ada melalui suatu perjalanan yang cukup panjang yang dimulai ketika kasus Marbury vs Madison terjadi di tahun 1803. Melalui kasus ini, maka esensi dari judicial review itu menjadi dapat dipahami. Judicial review mempunyai keterkaitan dengan Mahkamah Konstitusi yaitu sebagai lembaga pelaksana dari judicial review. Salah satu esensi pembentukan Mahkamah Konstitusi di Indonesia adalah melaksanakan kontrol eksternal. Gagasan pembentukan Mahkamah Konstitusi di Indonesia sebagai pelaksana judicial review sebetulnya bukan merupakan gagasan yang baru. Dalam Undang Undang Dasar 1945 memang tidak secara eksplisit diatur mengenai judicial review. Ada banyak faktor yang mempengaruhi agar judicial review dapat berjalan. Pada masa Orde Baru bila judicial review dihidupkan, maka akan banyak sekali peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang bertentangan dengan undang-undang yang berada di atasnya.
Dua contoh yang sekaligus merupakan kasus-kasus landmark dalam sejarah judicial review di Indonesia adalah kasus Prioritas dan Tempo. Mahkamah Konstitusi di beberapa negara yang dijadikan perbandingan dalam penulisan tesis ini adalah Korea Selatan, Spanyol, Republik Slovenia, Republik Lithuania, Perancis, Republik Azerbaijan, dan Hongaria. Perbandingan dilakukan untuk melihat Mahkamah Konstitusi dari cakupan kewenangan, pengaturan dalam konstitusi, keanggotaan dan persyaratan menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, cara pengangkatan, dan mengenai masa jabatan. Dalam era reformasi dan dengan melihat kasus-kasus yang terjadi selama masa Orde Baru, maka dengan mudah akan terlihat bahwa judicial review itu mutlak diperlukan, disamping untuk menghadirkan check and balances juga untuk memastikan bahwa peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Bagi Indonesia saat ini, memang judicial review sedang mendapatkan momentum terbaiknya untuk diatur di dalam konstitusinya.
Jumlah keanggotaan Mahkamah Konstitusi untuk Indonesia disarankan berjumlah tujuh orang. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa faktor kesejahteraan para anggota Mahkamah Konstitusi harus sangat diperhatikan sehingga dapat memberikan keputusan yang terbaik tanpa harus memikirkan faktor ini, di samping itu juga karena sifatnya yang melakukan review maka jumlah ini diharapkan dapat memenuhi unsur kecepatan, efisiensi, maupun efektivitas. Pembahan Ketiga UUD 1945 Tahun 2001 sudah mencantumkan pembentukan Mahkamah Konstitusi dalam Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 24C UUD 1945. Mahkamah Konstitusi dalam struktur ketatanegaraan kita dimasukkan dalam Mahkamah Agung. Adapun keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi merupakan keputusan bersama dari semua hakim Mahkamah Konstitusi, hal ini dimaksudkan untuk menjaga independensinya."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2002
T36322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farras
"Energi fosil yang ada dibumi merupakan sumber daya alam yang sering digunakan oleh masyarakat hal itu mengakibatkan menipisnya sumber daya alam yang kita miliki hal ini membuat para peneliti melakukan penelitian untuk mendapatkan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan aman bagi lingkungan. Salah satu energi terbarukan yang banyak diminati oleh para peneliti ialah energi radiasi matahari. Instrumen yang dapat mengkonversikan energi radiasi matahari menjadi energi panas ialah Solar collector. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan memvariasikan tilt angle dari solar collector yang ada di sistem sesuai dengan Standar ASHRAE 93-2003. Solar collector yang digunakan ialah pabrikan Jiangsu sunrain dengan rekomendasi flowrate-nya sebesar 3.6 lpm. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Efisiensi thermal dari solar kolektor pada sudut kemiringan solar collector 15° menghasilkan efisiensi thermal maksimum sebesar 94% dan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh solar kolektor yang paling besar ialah menggunakan sudut kemiringan solar collector sebesar 15° sebesar 2.36 kW.

Fossil energy on earth is a natural resource that is often used by the community, this results in the depletion of our natural resources, this makes researchers research to obtain alternative energy sources that are cleaner and safer for the environment. One of the renewable energy that is in great demand by researchers is solar radiation energy. Instruments that can convert solar radiation energy into heat energy are solar collectors. Therefore, the researchers researched by varying the tilt angle of the solar collector in the system following ASHRAE Standard 93-2003. The solar collector used is the Jiangsu sunrain manufacturer with a recommended flowrate of 3.6 lpm. The results obtained from this study are the thermal efficiency of the solar collector at a tilt angle of 15° solar collector produces a maximum thermal efficiency of 94% and the solar energy that can be utilized by the largest solar collector is to use the solar collector tilt angle of 15° at 2.36 kW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S28651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>