Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S28656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S29082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Oesmanto
"Telah dilakukan pengukuran koefisien atenuasi dan koefisien penguatan berkas pada sinar-X LINAC 6MV dan 10 MV pada medium air, akrilik dan aluminium. Pengukuran selain pada lapangan terbuka (3 x 3 cm pada 100 cm) juga dilakukan pada berkas dengan aksesori tray dan filter wedge 60° yang sering digunakan pada penyinaran radioterapi. Berkas sempit 6 MV dan 10MV diperoleh dengan kolimator tambahan berdiameter 1.5 cm dengan ketebalan 20 cm Cerrobend sebelum detector. Untuk detektor digunakan mini phantom ( 2 x 2 x 6 cm) sesuai standar TRS 398 untuk pengukuran berkas foton energi tinggi di udara dan Bilik Ionisasi Farmer 0.6 cc. Jarak dari fokus ke detektor 173,3 cm.
Diperoleh dengan mmembandingkan referensi 8 bahwa nilai koefisien atenuasi μ dan koefisien penguatan η untuk medium air pada sinar-x 6 MV 0.0473 cm-1 dan 0.0014 cm-1 dari linac SL 75 dan 0.0488 cm-1 dan 0.0021 cm-1 dari linac SL 25 . Dari dua pasangan nilai tersebut dapat dilihat bahwa nilai μ dan η untuk sinar-x 6 MV dari satu linac berbeda dari linac yang lain. Perbedaan tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan material maupun geometri flattening filter masing-masing alat sebagai suatu yang unik. Juga diperoleh perbedaan nilai μ dan η untuk berkas sinar-x 6 MV dengan filter wedge 600 dengan nilai 0.0437.

Have been measured attenuation coefficient and beam-hardening coefficient on 6 MV and 10 MV X-ray LINAC in water, acrilyc and Alloy. Measurement at open beam (3x3 cm at 100 cm) also at tray beam and wedge 60 beam ° while used oncology radiation. Narrow beam 6 MV and 10 MV with additional collimator 1,5 cm with cerrobend 20cm thickness to detector. Minifantom (2 x 2 x 6 cm) has been used for detector with TRS 398 high photon energy standard of measurement in air and 0,6 cc Farmer ionization chamber . Distance focus to detector is 173,3 cm.
Combine with reference 8 attenuation coefficientμ and beam-hardening coefficient η in water for 6 MV X-Ray 0.0473 cm-1 and 0.0014 cm-1 for linac SL 75 and 0.0488 cm-1 and 0.0021 cm-1 from linac SL 25 . From double value can be read at 6 MV X-Ray from one Linac is difference with others. Difference is happen because there is material difference also geometri flattening filter and be unique. Also difference at μ dan η value to X-Ray 6MV with filter wedge 600. 0.0437 cm-1 and 0.009 cm-1 for SL75 and 0.0432 cm-1 and 0.0014 cm-1 for SL25."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rum Sapundani
"Telah dilakukan simulasi Monte Carlo pada berkas foton 6 MV Linac Elekta di dalam fantom air dan PMMA. Dalam simulasi digunakan code BEAMnrc berbasis 2 processor sistem Linux. File phase-space yang diperoleh menjadi input bagi code BEAMDP untuk memperoleh informasi karakteristik dan kontaminasi partikel. File yang sama juga menjadi input code DOSXYZnrc untuk menghasilkan PDD. Hasil PDD dibandingkan dengan hasil eksperimen dengan deviasi sangat kecil.

A Monte Carlo simulation on a Linac Elekta 6 MV photon beam has been performed using BEAMnrc code running on Linux-based 2 processor system. A phase- space files obtained were input to a BEAMDP code subsequently to produce information on particles characteristics and contamination. The same files were also input to a DOSXYnrc code to produce PDD in virtual water and PMMA phantoms. PDD results were compared with experimental results with significantly small deviation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Dian Pertiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berkas lapangan kecil yang dihasilkan dengan menggunakan wedge dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Penentuan profil berkas dilakukan pada lapangan 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 dan 4 4 cm2 pada kedalaman 1,5 cm, 5 cm dan 10 cm, detektor film gafchromic dan PTW 2D Array, penggunaan wedge 15o, 30o, 45o, dan 60o dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Pada pengaruh pembentukan lapangan terhadap profil berkas diperoleh deviasi nilai FWHM terbesar dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 59.05 dan 36.25 dengan MLC sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 60o dan 30o. Deviasi nilai FWHM terkecil dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 0.61 dan 0.01 dengan MLC edge sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 30o dan 60o. Hasil studi ini menunjukkan pembentukan lapangan dengan menggunakan MLC edge merupakan pembentukan lapangan secara optimal, sedangkan penggunaan wedge dapat mempengaruhi nilai FWHM yang dihasilkan.

This study aims to determine small field profiles using physical wedge and field conformation with jaw and MLC. Determination of the profile is done in field size 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 and 4 4 cm2 fields at of 1.5 cm, 5 cm and 10 cm depths, by using gafchromic film and PTW 2D Array as detector, physical wedge 15o, 30o, 45o, and 60o and field conformation with jaw and MLC. The result of influence of field conformation to beam profile given the largest deviation of FWHM value obtained by using gafchromic film and PTW 2D Array is 59.05 and 36.25 with MLC as field conformation for the use of wedges 60o and 30o. The smallest FWHM deviation using gafchromic film and PTW 2D Array is 0.61 and 0.01 with MLC edge as field conformation for the use of wedge 30o and 60o. This results of study indicated that the formation of field using MLC edge is optimal one, while the use of wedge could affect the FWHM generated.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Prasinda Putri
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dosis perifer pada berkas foton FFF dan WFF. Pada penelitian ini, berkas foton WFF dan FFF 6 MV dari pesawat LINAC Varian Trilogy® diukur menggunakan detektor bilik ionisasi IBA CC13 dan film radiokromik GAFChromicTM EBT3 pada fantom air. Pengukuran dilakukan pada variasi lapangan 0.8 0.8 cm2 hingga 10 10 cm2 variasi kedalaman dmax, 5 gr/cm2, dan 10 gr/cm2dan pada jarak 0.6 cm hingga 5 cm dari tepi lapangan radiasi. Dengan kondisi pengukuran yang identik pada geometri fantom yang sama, pengukuran dosis radiasi perifer juga dilakukan menggunakan pemodelan pada ECLIPSETM TPS dengan kalkulasi Analytic Anisotropic Algorithm (AAA). Dosis perifer ditentukan sebagai normalisasi dosis terhadap CAX. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dosis perifer meningkat terhadap kedalaman dan luas lapangan, namun menurun hampir eksponensial terhadap jarak dari tepi lapangan. Dosis radiasi perifer dari berkas WFF lebih tinggi dari berkas FFF dengan diskrepansi terbesar bernilai 4.63% dari hasil pengukuran menggunakan detektor CC13, 12.09% dari hasil GAFChromicTM EBT3, dan 2.35% dari hasil kalkulasi TPS. Berkas foton FFF menghasilkan dosis radiasi perifer yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan berkas WFF pada setiap kedalaman dan lapangan, terutama pada titik yang relatif dekat dengan tepi lapangan. Namun, penggunaan berkas FFF pada lapangan kecil tidak mereduksi dosis radiasi perifer secara signifikan.

Research has been performed to evaluate the peripheral dose from the FFF and WFF photon beam. In this study, 6 MV WFF and FFF photon beams from Varian Trilogy® LINAC were measured by IBA CC13 ionization chamber detector and GAFChromicTM EBT3 film in the water phantom. Measurements were performed at varying field sizes (0.8x0.8 cm2 10x10 cm2), depths (dmax, 5 gr/cm2, and 10 gr/cm2), and distances from the field edge (0.6 cm-5 cm). With identical conditions on the same phantom geometry, peripheral dose measurements were also modeled in ECLIPSETM TPS by using Analytic Anisotropic Algorithm (AAA) dose calculation models. PD was determined as a normalized dose to the CAX dose. The PDs were found to tend to increase with increasing depth and field size, but decrease exponentially with increasing distance from the radiation field edge. The PD of WFF photon beams were found to be greater than FFF with the largest discrepancy valued at 4.63% from the measurement results using CC13, 12.089% using GAFChromicTM EBT3, and 2.35% using TPS calculation. FFF photon beams produce PDs that tend to be lower than WFF at each depth and field size, especially in areas relatively close to the field edge. However, the FFF photon beams did not significantly reduce PDs in the small field sizes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Azzi
"Pesawat linear accelerator (LINAC) dengan modalitas tanpa filter perata atau disebut dengan flattening filter free (FFF) telah terpasang di Indonesia. Karakteristik berkas foton pada material homogen dan heterogen LINAC FFF dipelajari pada penelitian ini. Kami menggunakan tiga pembanding, yaitu pengukuran pada phantom dengan menggunakan detektor film radiochromic, simulasi Monte Carlo, dan kalkulasi pada treatment planning system (TPS) dengan algoritma analytical anisotropic algorithm (AAA). Simulasi Monte Carlo dilakukan pada serangkaian perangkat lunak EGSnrc, DOSXYZnrc, dan MATLAB untuk menghasilkan data karakteristik berkas sinar-X FFF. Karakteristik berkas pada fantom homogen menunjukkan bahwa persentase dosis yang diterima permukaan meningkat sebesar 0.7 mm pada LINAC FFF dibandingkan dengan LINAC standar (WFF). Pada lapangan 10×10 cm2, terdapat penajaman penumbra dengan rasio WFF : FFF adalah 1 : 1.18, selain itu perbedaan dosis pada lapangan kecil antara TPS, simulasi dan pengukuran meningkat tajam seiring dengan penyempitan lapangan radiasi. Karakteristik berkas pada sumbu utama setelah melewati fantom inhomogen berbentuk segitiga dan slab tidak berbeda secara signifikan, tetapi perbedaan terlihat pada sumbu off axis hingga 6% karena pengaruh bidang miring dari material segitiga. Koreksi perturbansi setelah melewati material inhomogen udara dan ekuivalen tulang secara berturut-turut adalah 1.26 dan 0.88.

Linear accelerator (LINAC) without flattening filter modalities or called flattening filter free (FFF) has been installed in Indonesia. Photon characteristics of LINAC FFF in homogeneous and heterogeneous materials were evaluated in this study. We used three comparators, i.e. measurements on phantom using radiochromic film detectors, Monte Carlo simulations, and calculations on treatment planning system (TPS) in which anisotropic algorithm algorithm algorithm (AAA) was implemented. Monte Carlo simulations were performed on EGSnrc, DOSXYZnrc, and MATLAB software to generate FFF X-ray characteristic data. Photon beam characteristics in the homogeneous phantom indicate that the maximum relative dose was shifted by 0.7 mm to the surface in LINAC FFF compare to standard LINAC (WFF). On the field size of 10 × 10 cm2, there is a penumbra sharpening with a ratio of WFF: FFF is 1: 1.18. Besides, the difference in the small field between TPS, simulation, and measurements were sharpened along with the narrowing of the radiation field. Beam characteristics on the central axis after throughout the triangle shaped and slab inhomogeneity material was not significantly differed. However, the difference in perturbation ratio was seen along the off-axis up to 6% on the triangle shaped inhomogeneity material. Perturbation correction surroundings air and bone equivalent material is 1.26 and 0.88, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayah
"Telah dilakukan pengukuran percentage depth dose (PDD),berkas tissue phantom ratio ( ), profil dosis, faktor keluaran dan volume averaging pada radioterapi lapangan kecil menggunakan Film Gafchromic EBT3, ionisasi chamber CC01 dan CC13. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik keluaran berkas foton 6 MV lapangan kecil. Evaluasi pengukuran PDD dilakukan dengan menentukan nilai dan nilai. Profil dosis dianalisa berdasarkan nilai full width half maximum (FWHM) dan penumbra. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai pengukuran dan dengan Film Gafchromic EBT3 memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada Varian Clinac iX. Analisa pengukuran FWHM berkas profil, menunjukkan bahwa selisih nilai FWHM di setiap lapangan cenderung konstan yaitu ± 0.4 cm. Nilai deviasi terkecil dan terbesar faktor keluaran pada lapangan square terjadi ketika menggunakan ionisasi chamber CC13 yaitu 0.00% pada lapangan 1.6 × 1.6 cm² dan -23.05% pada lapangan 0.8 × 0.8 cm². Sementara pada lapangan circular, nilai deviasi terbesar terjadi ketika menggunakan ionisasi chamber CC13 yaitu 13.79% pada lapangan 0.8 × 0.8 cm². Nilai faktor koreksi volume averaging semakin meningkat seiring dengan semakin kecil ukuran luas lapangan. Hasil kalkulasi faktor koreksi volume averaging dapat memberikan kesimpulan bahwa Film Gafchromic EBT3 memiliki nilai faktor koreksi volume averaging yang lebih kecil dibandingkan dengan ionisasi chamber.

Percentage depth dose (PDD) measurements, tissue phantom ratio ( ), dose profile, output factor and volume averaging on small field radiotherapy using Gafchromic EBT3 Film, ionization chamber CC01 and CC13. The objective of this study was to determine the characteristic of 6 MV of depth and which were evaluated by PDD measurement. Dose profile was analyzed based on the value of full width half maximum (FWHM) and penumbra. The measurement showed that the value of and which analyzed by Gafchromic EBT3 Film indicated significant value to Varian Clinac iX. FWHM measurement demonstrated of the beam profile showed that difference FWHM value in each field tends to be constan is ± 0.4 cm. The lowest and highest deviation of the output factor in the square field occured when used ionization chamber CC01 around of 1.14% in the field of 0.8 × 0.8 cm² and -23.05% in the field 0.8 × 0.8 cm². On the other had, the higher deviation at circular field occurs when using ionization chamber CC13 at about 13.79% in the field 0.8 × 0.8 cm². In addition, the correction factor of the volume averaging increased with inversely proportional to size of the field. The result of calculation of volume averagingcorrection factor can be concluded that Gafchromic EBT3 Film has a smaller volume averaging correction factor compared to ionization chamber.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqron
"Telah dilakukan pengukuran faktor keluaran (OF) berkas sinar-X 6 MV dan 10 MV untuk lapangan bujur sangkar dan persegi panjang produksi linac varian 2100C. Ukuran lapangan yang digunakan berkisar dari 4x4 cm2 sampai 30x30 cm2 . Pengukuran dilakukan pada kedalaman efektif pengukuran 5,2 cm dan 10,2 cm dengan SSD 100 cm. Pada lapangan persegi panjang nilai OF didapatkan dengan metode pengukuran langsung dan kalkulasi dengan metode Sterlling. Hasil pengukuran menunjukkan hasil OF keduanya memiliki perbedaan yang sangat kecil untuk kedua berkas energi sinar-X pada masing-masing bentuk lapangan. Nilai OF mengalami kenaikan seiring meningkatnya ukuran lapangan yang digunakan. Penentuan nilai OF dengan menggunakan metode Sterllling dan pengukuran langsung pada lapangan persegi panjang juga tidak berbeda secara signifikan. Kata kunci : faktor keluaran, lapangan bujur sangkar, lapangan persegi panjang, sinar-X 6 MV dan 10 MV.

The measurement has been performed to know the output factors (OF) of 6 MV and 10 MV X-ray beams for square and rectangular fields. The field size used for the measurement range between from 4x4 cm2 to 30x30 cm2. The measurement were done at effective depths of 5,2 cm and 10,2 cm with SSD 100 cm. On the rectangular field, OF was obtained by direct measurement method and calculated by Sterlling method. The results of measurement showed that both OF’s results have very small differences for both energies on each field shape. The OF’s values increase along with the field size increase. The OF values determined by using calculated Sterlling method and direct measurement on rectangular field do not show significant differences."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>