Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S28709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Seno Kuncoro S
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdy Yuana
"Telah dilakukan pengukuran faktor keluaran (OF) pada berkas sinar-X 6 MV dan 10 MV untuk lapangan terbuka dan dengan menggunakan filter wedge. Lapangan radiasi dibentuk dengan menggunakan MLC. Hasil pengukuran menunjukkan hasil keduanya berbeda. Selain itu dilakukan pula pengukuran pengaruh bentuk lapangan radiasi terhadap intensitas. Dipilih 3 bentuk lapangan yang disesuaikan dengan keperluan klinis dengan luas lapangan dasar 15 x 15 cm2. Pengaruh lapangan pada intensitas yang diakibatkan oleh faktor hamburan dinyatakan sebagai rasio bacaan elektrometer. Untuk lapangan 1 dan 2 berbentuk khusus dengan luas lapangan bervariasi hingga luas 220 cm2. Sedangkan untuk lapangan 3 berbentuk persegi empat panjang yang ditutup blok MLC pada pertengahan lapangan. Luas lapangan juga dibuat bervariasi mulai 75 cm2 hingga 225 cm2. Tidak diperoleh korelasi tertentu antara perubahan lapangan dengan intensitas. Selanjutnya hasil pengukuran dibandingkan dengan kalkulasi hamburan Clarkson dan hasilnya tidak jauh berbeda terutama untuk lapangan kecil. Dilakukan pula pengukuran tambahan untuk mengetahui perbedaan intensitas pada tepi lapangan yang dibentuk dengan MLC dan blok. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan.

A measurement has been performed to know the output factors of 6 MV and 10 MV X-ray beam in regular field with and without wedge filters. Radiation field were shaped by using MLC. Both measurement shows different result. The relation between intensity and form of radiation field has also been done. 3 irregular shapes which 15x15 cm2 field was used as a base field size for clinical application were chosen. The influence of field size to intensity that caused by the scatter factor were stated as electrometer reading ratio.The first and second field has a special shape with a vary field size up to 220 cm2. While the third field formed rectangular covered by the MLC block in the center field. And the field size also vary from 75 cm2 to 225 cm2. The result shows no certainty corellation between field size and the intensity. Beyond calculation were made between the measurement result and Clarkson’s scatter factors, and it shows no different result especially in small field. An extra measurement has also been done to find out the difference between intensity in the edge of field using the MLC and regular block. No significant difference were shows in result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`murotun
"Telah dilakukan pengukuran dengan TLD untuk mengetahui PDD medium inhomogen. Fantom inhomogen dibuat dari susunan lapisan akrilik yang disisipi oleh gabus sebagai simulasi paru, alumunium sebagai simulasi tulang dan kotak kosong sebagai simulasi rongga udara. Penyinaran dilakukan dengan berkas sinar-X 6 dan 10 MV yang diproduksi oleh CLINAC Varian 2100C. Penyisipan 4 cm gabus menjadikan PDD dalam gabus meningkat 3,7 %, untuk rongga dengan diameter 2 cm mengakibatkan dosis setelah distal naik meningkat sebesar 8,8 % untuk berkas sinar- X 6 MV dan tidak terjadi perubahan yang signifikan pada berkas sinar-X 10 MV. Penyisipan tulang 1 cm akan mengubah PDD setelah distal menurun sekitar 8 % untuk kedua berkas sinar-X.

Inhomogen phantom made of acrylic formation which is inserted by cork as simulation of lung, alumunium as bone simulation and empty box as air cavity simulation. Irradiating with 6 and 10 MV X-ray beam which produced by CLINAC Variant 2100C. Insertion 4 cork cm make PDD in cork rise 3,7 %, for cavity with diameter 2 cm result dose after distal go up to 8,8 % for 6 MV X-ray beam and no significant change for 10 MV X-ray beam. Insertion of bone 1 cm will alter PDD after distal lower to 8 % for 6 and 10 MV X-ray beam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Oesmanto
"Telah dilakukan pengukuran koefisien atenuasi dan koefisien penguatan berkas pada sinar-X LINAC 6MV dan 10 MV pada medium air, akrilik dan aluminium. Pengukuran selain pada lapangan terbuka (3 x 3 cm pada 100 cm) juga dilakukan pada berkas dengan aksesori tray dan filter wedge 60° yang sering digunakan pada penyinaran radioterapi. Berkas sempit 6 MV dan 10MV diperoleh dengan kolimator tambahan berdiameter 1.5 cm dengan ketebalan 20 cm Cerrobend sebelum detector. Untuk detektor digunakan mini phantom ( 2 x 2 x 6 cm) sesuai standar TRS 398 untuk pengukuran berkas foton energi tinggi di udara dan Bilik Ionisasi Farmer 0.6 cc. Jarak dari fokus ke detektor 173,3 cm.
Diperoleh dengan mmembandingkan referensi 8 bahwa nilai koefisien atenuasi μ dan koefisien penguatan η untuk medium air pada sinar-x 6 MV 0.0473 cm-1 dan 0.0014 cm-1 dari linac SL 75 dan 0.0488 cm-1 dan 0.0021 cm-1 dari linac SL 25 . Dari dua pasangan nilai tersebut dapat dilihat bahwa nilai μ dan η untuk sinar-x 6 MV dari satu linac berbeda dari linac yang lain. Perbedaan tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan material maupun geometri flattening filter masing-masing alat sebagai suatu yang unik. Juga diperoleh perbedaan nilai μ dan η untuk berkas sinar-x 6 MV dengan filter wedge 600 dengan nilai 0.0437.

Have been measured attenuation coefficient and beam-hardening coefficient on 6 MV and 10 MV X-ray LINAC in water, acrilyc and Alloy. Measurement at open beam (3x3 cm at 100 cm) also at tray beam and wedge 60 beam ° while used oncology radiation. Narrow beam 6 MV and 10 MV with additional collimator 1,5 cm with cerrobend 20cm thickness to detector. Minifantom (2 x 2 x 6 cm) has been used for detector with TRS 398 high photon energy standard of measurement in air and 0,6 cc Farmer ionization chamber . Distance focus to detector is 173,3 cm.
Combine with reference 8 attenuation coefficientμ and beam-hardening coefficient η in water for 6 MV X-Ray 0.0473 cm-1 and 0.0014 cm-1 for linac SL 75 and 0.0488 cm-1 and 0.0021 cm-1 from linac SL 25 . From double value can be read at 6 MV X-Ray from one Linac is difference with others. Difference is happen because there is material difference also geometri flattening filter and be unique. Also difference at μ dan η value to X-Ray 6MV with filter wedge 600. 0.0437 cm-1 and 0.009 cm-1 for SL75 and 0.0432 cm-1 and 0.0014 cm-1 for SL25."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Dandi Sugandi
"Telah dilakukan penelitian untuk menentukan persamaan faktor wedge dan PDD (Percentage Depth Dose) hingga kedalaman 31 cm beserta faktor outputnya.pada pesawat Linac Siemens Primus 2D Plus baik tanpa wedge dan dengan filter wedge ukuran 15o, 30o, 45o dan 60o. Pengukuran menggunakan water phantom Wellhoffer RFA 300 dan semikonduktor detektor (Photon Field Detektor, PFD3G dan Reference Field Detektor, RFD3G) . Luas lapangan yang yang digunakan bervariasi dengan ukuran 2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2 dan 20 x 20 cm2. Pengukuran ini menggunakan metode SSD dengan jarak 100 cm dengan energi masing-masing 6 dan 10 MV. Digunakan persamaan umum :WF = a (Α)∗ d + b (Α) ,dimana, a(A) adalah nilai slope faktor wedge terhadap kedalaman yang masih tergantung luas lapangan A, yang kemudian menjadi a(A) = α∗Α + α1 dan d merupakan kedalaman (mm) serta b(A) adalah nilai perpotongan persamaan terhadap sumbu Y terhadap perubahan luas lapangan yang kemudian menjadi b(A) = β∗Α + β1. Sehingga didapat persamaan akhir :WF = (α∗Α + α1)∗d + β∗Α + β1.

Wedge factor and PDD measurements have been performed without and with wedge filter 15o, 30o, 45o dan 60o until 31 cm depth using Welhoffer water phantom and associated RFA 300 instrumentation on Siemens Primus 2d Plus linac machine. Field sizes were varied (2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2 and 20 x 20 cm2. Measurements were done using SSD technique at 100 cm on 6 MV and 10 MV beams. General formula of: WF = α (Α)∗ d + β (Α) was used, where a(A) is the slope of wedge factor against depth d (mm) that still depends on field size as a(A) = α∗Α + α1 and b(A) is constant that can be calculated using b(A) = β∗Α + β1. The final expression used was :WF = (α∗Α + α1)∗d + β∗Α + β1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho Oktavianto
"Telah dilakukan pengukuran relatif untuk mengetahui perubahan parameter dosimetri berkas sinar X 6 MV pada sumbu vertikal/sumbu normal terhadap permukaan dengan variasi sudut gantry 0º, 15º, 30º, 45º, dan 60º dari pesawat Linac Electa Precise 5991 milik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dengan luas lapangan 10x10 cm2, 15x15cm2 , dan 20x20 cm2. Rekonstruksi TPS dan simulasi Monte Carlo menggunakan parameter yang sama dengan pengukuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan kedalaman maksimum yang dipengaruhi kenaikan luas lapangan dan sudut gantri dengan deviasi terbesar -33,3% pada luas lapangan 20x20 cm2 dan sudut gantri 600 terhadap luas lapangan 10x10 cm2 dan sudut gantri 00. Terjadi titik belok pada sumbu vertikal yang disebabkan karena adanya kemiringan permukaan, yang menurun dengan kenaikan sudut gantri. Hasil rekonstruksi TPS menunjukkan kesesuaian terhadap hasil pengukuran pada titik PDD maksimum, kedalaman 5 cm dan 10 cm, berbeda dengan hasil perhitungan Monte Carlo yang relatif lebih tinggi. Demikian pula untuk titik-titik di luar sumbu vertikal/sumbu normal.
Rekonstruksi TPS mempunyai deviasi < 2%, sedangkan perhitungan Monte Carlo mempunyai deviasi < 2% hanya pada daerah kuadran (+). Pengamatan titik-titik pada sumbu utama berkas hanya dilakukan dengan rekonstruksi TPS karena keterbatasan kemampuan alat, hasil penelitian menunjukkan bahwa PDD pada kedalaman dmax, 5 cm, dan 10 cm pada sumbu utama untuk sudut gantri 150 sampai dengan 600 cenderung menurun untuk ukuran lapangan yang sama demikian juga pada daerah kuadran (+).

Relative meauserement for change of dosimetry parameters X ray beam 6 MV Linac Electa Precise 5991 property of Hasan Sadikin Bandung?s hospital at the vertical central line from surface with incident obliquity 0º, 15º, 30º, 45º, 60º and 10x10 cm2, 15x15cm2, 20x20 cm2 field has been done. As in Reconstruction of TPS and Monte Carlo simuation with the same parameters measurement have been conducted.
The result of the experiment showed the change of maximum depth because of the increase in the filed dan angle of gantri with deviation -33% at the 20x20 cm2 field and 600 angle of gantry to 10x10 cm2 field and 00 angle of gantry . To happened point of to drop at the vertical central line because change sloping field to surface and drop on with increase of angle?s gantry.
The result of reconstruction of TPS to show not different with meaurement at point máximum PDD, 5 cm depth, 10 cm depth, point at off verical line, Monte Carlo calculation is higher. In all oint of reconstruction?s TPS has deviation < 2%, but calculation Monte Carlo just happen at the kuadran (+) area. Observation at the point in the central beam just done with reconstruction of TPS because the equipment capability limitation in the measurement, PDD at the depth of dmax, 5 cm, 10 cm, 150 to 600 angle of gantry in the central beam tilted decrease for the same field and kuadran (+) area too.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Choirul Anam
"Telah dilakukan studi kontaminasi elektron pada berkas foton 6MV pesawat Linac Elekta SL15 menggunakan simulasi Monte Carlo. Pemodelan kepala Linac menggunakan program BEAMnrc, analisis phase space file menggunakan program BEAMDP dan perhitungan dosis radiasi dalam phantom air menggunakan program DOSXYZnrc. Dalam simulasi ini, energi awal elektron yang optimum adalah 6.3 MeV, dan intensitas radialnya memiliki FWHM 1.0 mm karena diketahui paling sesuai dengan pengukuran. Dalam simulasi diperoleh, semakin besar ukuran lapangan radiasi, dosis kontaminasi elektron mengalami kenaikan. Pada kedalaman 1.0 mm dan ukuran lapangan radiasi 5x5, 10x10, 20x20, 30x30, dan 40x40 cm2, dosis kontaminasi elektron secara berurutan sebesar 3.71, 5.19, 14.39, 18.97 dan 20.89%. Semakin ke dalam, dosis kontaminasi elektron semakin berkurang dan pada kedalaman 15 mm, kontribusinya hanya sekitar 1%. Kontaminasi elektron terutama dihasilkan oleh udara antara Linac dan fantom, mirror dan flattening filter. Bagian lain dari kepala Linac, hanya memberikan kontribusi yang kecil.

Study on electron contamination for 6 MV photon beams from Elekta SL15 linac by using Monte Carlo simulation has been done. The linear accelerator head was simulated by BEAMnrc code and the phase-space file then was analyzed by BEAMDP, while the absorbed dose in water phantom was calculated using DOSXYZnrc code. In this simulation, the optimal initial electron beam parameters were 6.3 MeV in energy and 1.0 mm in FWHM (full width at half maximum) on the radial intensity distribution. They were found to be in good agreement with the measured data. It was obtained in this reasearch that the electron contamination increases as the field size increases. At 1.0 mm in depth and the field size 5x5, 10x10, 20x20, 30x30, and 40x40 cm2, the dose from electron cotamination respectively 3.71, 5.19, 14.39, 18.97 and 20.89%. The electron contamination decreases with depth. At 15 mm in depth, the contribution of electron contamination is about 1%. The electron contamination is mainly produced from air volume between the linac head and water phantom, mirror and flattening filter. The other parts of linac head only give small contribution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29121
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sunarsih
"Data mengenai dosis permukaan berkas sinar-X 6 dan 10 MV, dari pesawat linear accelarator, yang diukur menggunakan parallel-plate NACP chamber, untuk efek ukuran lapangan radiasi, jarak penyinaran (SSD), penggunaan tray acrylic, blok metal pembentuk berkas, filter wedge dan MLC (multileaf collimator) Dosis permukaant meningkat dengan lapangan dari 5x5 cm² sampai dengan 20x20 cm² (5-17% untuk sinar-X 6 MV dan 6-19% untuk10 MV). Dengan menggunakan tray, dosis permukaan meningkat untuk semua lapangan (<1% - 6% untuk sinar-X 6 MV, dan <1% - 7% untuk 10 MV). Pemakaian filter wedge secara umum menunjukkan, dosis permukaan lebih rendah jika dibandingkan dengan lapangan terbuka. Ketika wedge-tray digunakan, tray merupakan kontributor terbesar, karena kontaminasi elektron yang berasal dari wedge akan diserap oleh tray. Blok sebagai pembentuk berkas juga akan meningkatkan dosis permukaan, tetapi tray blok cenderung mengurangi dosis permukaan pada perlakuan dengan berkas energi tinggi pada lapangan kecil. Efek pemakaian MLC, dosis permukaan cenderung hampir sama dengan pemakaian blok, tetapi mempunyai nilai yang lebih kecil. Dengan penurunan SSD akan meningkatkan dosis permukaan yang dominan pada lapangan 20x20 cm, dan juga akan semakin bertambah dengan adanya penambahan blok tray acrylic.

A comprehensive set of data on surface dose for 6 MV and 10 MV photon beams from a medical linear accelerator was measured using a parallel-plate chamber to document the effect of field size, source-to-distance (SSD), acrylic block tray, wedge, metal block and multileaf collimator (MLC). The surface dose increased as field size increased from 5 x 5 cm to 20 x 20 cm (5% to 16% for 6 MV and 6% to 19% for 10 MV). With the use of an acrylic block tray, the surface dose increased for all field size (<1% to 6% for 6 MV and <1% to 7% for 10 MV ). The surface dose with a wedge showed, generally lower than the dose for an open field. When both wedge and block tray were used, the tray was a major contributor to the surface dose because some of the contaminant electrons from the wedge assembly were absorbed by the block tray. Field-shaping blocks increased the surface dose, but, interestingly, the block tray reduced the surface dose small blocked fields treated with a high-energy photon beam. The effect of an MLC on surface dose was very similar to that of metal block, but its magnitude was less. As SSD decreased, the surface dose increased, and this effect was dominant in 20 x 20 cm². The SSD effect was enhanced in the presence of an acrylic block tray."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Juni Sinarinta
"ABSTRAK
Tesis ini membahas dosis transmisi pada lapangan yang diblok dengan cerrobend untuk berkas sinar- X 6 MV, pesawat linear accelerator Siemens Primus 2D Plus dengan lapangan dasar 20 cm x 20 cm. Pengukuran dilakukan dengan ionisasi chamber PTW 2D Array seven29 pada titik dalam phantom akrilik untuk lapangan yang diblok dan lapangan yang tidak dilindungi blok dengan tiga bentuk blok yang divariasikan. Blok pertama panjang 10 cm dengan lebar variasi 1, 2, 3 cm dengan kedalaman pengukuran 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0 cm, blok kedua 10 cm x 8 cm dengan kedalaman 5, 8, 10, 12, 15 cm dan blok ketiga diasumsikan untuk pengobatan kanker serviks, 4 buah blok segitiga sama sisi dengan sisi 10 cm dengan kedalaman 5, 8, 10, 12, 15 cm. dari hasil pengukuran diperoleh nilai transmisi dosis 5.9 % - 19.93%, transmisi dosis akan semakin menurun dengan kenaikan lebar blok cerrobend dan sedikit meningkat dengan kenaikan kedalaman. Hasil pengukuran dibandingkan dengan hasil TPS.

ABSTRACT
The focus of this study is determined the transmission dose in phantom medium from 6 MV X ray with Siemens Primus linear accelerator 2D Plus with basic field 20 cm x 20 cm. Measurements were taken with the ionization chamber PTW seven29 2D array at a point in the acrylic phantom, for blocked and unblok fields. Three irregular fields were selected, first field (I) simulated to treatment beam for supraclavicular region, 20 x 20 cm2 field size with a cerrobend block to protect throat region. The size of the block was 7 cm thickness, 10 cm length, with various widths of 1, 2, and 3 cm. Measurements were carried out at the depth of 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, and 4.0 cm. The second field (II) was also 20 x 20 cm, blocked field at right-upper corner to cover surface area of 10 x 8 cm2. Data were collected at the depth of 5, 8, 10, 12, and 15 cm . The third field (III) assumed for cervix cancer treatment, field size was also 20 x 20 cm2 with four corner area was blocked by 10cm x 10cm triangles. Measurement was done at the depth of 5, 8, 10, 12, and 15 cm. measured transmission dose values ranged from 5.9% - 19.93%, dose transmission at the center a blocked area refer to the dose at unblocked area decrease with increasing block width and a little increase with the depth. The measurement results compared with TPS.
"
2010
T28846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>