Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94333 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S28730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Remigildus Cornelis
"Struktur bangunan setback adalah jenis struktur dengan luasan lantai yang berkurang akibat tonjolan ke dalam atau memiliki suatu lonjakan bidang lantai. Beberapa faktor yang mempengaruhi respons struktur dengan desain setback terhadap beban gempa meliputi rasio luasan setback, rasio tinggi setback, arah setback (satu arah atau dua arah), dan letak setback (simetris atau asimetris) akan ditinjau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak dari rasio luasan dan ketinggian lantai setback dua arah terhadap respons dinamik struktur menggunakan beberapa variasi model setback yang sesuai dengan persyaratan SNI 1726:2019. Dalam penelitian ini, terdapat sepuluh model struktur yang diteliti, terdiri dari satu model struktur tanpa setback (model kontrol) dan sembilan model struktur dengan desain setback dua arah. Respons struktur pada model-model ini terhadap beban gempa dianalisis menggunakan metode respons spektrum. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variasi rasio luasan dan ketinggian setback yang semakin meningkat akan mengakibatkan penurunan perpindahan antar tingkat, gaya geser dasar, gaya geser antar tingkat, dan kekakuan struktur antar tingkat. Pada lantai setback, simpangan antar tingkat, momen maksimum balok dan momen maksimum kolom antar tingkat akan semakin besar sebaliknya akan semakin kecil pada lantai tingkat non setback. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur dengan rasio luasan dan ketinggian setback yang memenuhi persyaratan SNI 1726:2019 adalah struktur setback jenis MRL36 yaitu jenis struktur dengan rasio luasan setback 36% dari luasan total dan rasio ketinggian setback 25% dari tinggi total struktur."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Suhartono
"Analisa unjuk kerja penggunaan skema kontrol N15T dan skema kontrol ERICA dalam satu jaringan ATM untuk layanan Available Bit Rate (ABR) dengan simulasi sudah dilakukan. Analisa penggunaan kedua skema kontrol tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah model topologi jaringan ATM point to point, Dengan topologi jaringan tersebut, kedua skema control dikonfigurasikan dalam 1 6 skenario konfigurasi jaringan.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisa, skenario konfigurasi 16 menghasilkan throughput paling besar yaitu 99.30% dari ideal throughput sedangkan skenario konfigurasi 11 memberikan hasil throughput paling kecil yaitu 94.03% dari ideal throughput. Nilai Fairness index paling besar dihasilkan oleh skenario konfigurasi 12 yaitu 0.9930 dan paling kecil dihasilkan oleh skenario konfigurasi 2 yaitu 0.9755.
Untuk konfigurasi dengan komposisi dan posisi skema kontrol N15T dan skema kontrol ERICA seperti skenario konfigurasi 6 dan 11, pengubahan posisi skema kontrol NIST dengan skema kontrol ERICA (konfigurasi 11 menjadi konfigurasi 6) meningkatkan throughput sebesar 4.15% dari 94.0396 menjadi 98.18%.
Hasil pembobotan berdasarkan nilai throughput dan nilai fairness index dari 16 skenario konfigurasi, diperoleh skenario konfigurasi dengan kategori best case mempunyai nilai bobot 0,9867, middle case dengan nilai bobot 0.9783 dan worst case dengan nilal bobot 0.9642.
Hasil pembobotan unjuk kerja untuk menentukan kestabilan berdasarkan nilai throughput dan nilai fairness index hasil simulasi tahap 2, menghasilkan nilai bobot rata-rata untuk konfigurasi best case sebesar 0.9784, middle case sebesar 0.9728 dan worst case 0.9491. Dari hasil pembobotan ini, konfigurasi best case mempunyai unjuk kerja yang stabil dengan throughput rata-rata sebesar 98.8596 dari throughput ideal.

Performance analysis of usage of both ERICA and NIST control scheme in an ATM network for ABR service has been performed. The analysis of usage of those two control scheme was performed in a point to point ATM network topology model. Both of control schemes was configure in 16 configuration scenarios.
Based on the simulation and analysis results, the 16' configuration scenario giving the biggest throughput, that is 99.30% from expected throughput, while the 11" configuration scenario giving the smallest throughput (=94.03% from expected). The biggest of fairness index value giving by 12h (=0.9930) configuration scenario, while the smallest of fairness index value giving by 2' configuration scenario (=0.9755).
The configuration was arranged by ERICA and N15T control scheme like a 1st and 16th scenario, replacing the position each other (l 1" to be 16=h configuration) enhance about 4, 15% of throughput.
Three category of selected scenario configuration based on the throughput and fairness index value; labeled best case, middle case and worst case.
Performance stability of three category best case, middle case and worst case was decided by rank of the throughput and fairness index value of part two simulation results. The best case configurations have good stability with 98.85% from expected throughput."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suhartono
"Analisa unjuk kerja penggunaan skema kontrol NIST dan skema kontrol ERICA dalam satu jaringan ATM untuk layanan Available Bit Rate (ABR) dengan simulasi sudah dilakukan. Analisa penggunaan kedua skema kontrol tersebut dilakukan dengan men9gunakan sebuah model topologi jaringan ATM point to point, Dengan topologi jarin9an tersebut, kedua skema kontrol dikonfigurasikan dalam 16 skenario konfigurasi jaringan. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa, skenario konfigurasi 16 menghasilkan throughput paling besar yaitu 99.30% dari ideal throughput sedangkan skenario konfigurasi 11 memberikan hasil throughput paling kecil yaitu 94.03% dari ideal throughput. Nilai Fairness index paling besar dihasilkan oleh skenario konfigurasi 12 yaitu 0.9930 dan paling kecil dihasilkan oleh skenario konfigurasi 2 yaitu 0.9755. Untuk konfigurasi dengan komposisi dan posisi skema kontrol NIST dan skema kontrol ERICA seperti skenario konfigurasi 6 dan 11, pengubahan posisi skema kontrol NIST dengan skema kontrol ERICA (konfigurasi 11 menjadi konfigurasi 6) meningkatkan throughput sebesar 4.15% dari 94.03% menjadi 98.18%. Hasil pembobotan berdasarkan nilai throughput dan nilai fairness index dari 16 skenario konfigurasi, diperoleh skenario konfigurasi dengan kategori best case mempunyai nilai bobot 0,9867, middle case dengan nilai bobot 0.9783 dan worst case dengan nilai bobot 0.9642. Hasil pembobotan unjuk kerja untuk menentukon kestobilon berdasarkan nilai throughput dan nilai fairness index hasif simufasi tahap 2, menghasilkan nilai bobot rata-rata untuk konfigurasi best case sebesar 0.9784, middle case sebesar 0.9728 dan worst case 0.9491. Dari hasil pembobotan ini, konfigurasi best case mempunyai unjuk kerja yang stabil dengan throughput rata-rata sebesar 98.85% dari throughput ideal.

Performance analysis of usage of both ERICA and NIST control scheme in an ATM network for ABR service have been performed. The analysis of usage of those two control scheme was performed in a point to point ATM network topology model. Both of control scheme was configure in 16 configuration scenarios. Based on the simulation and analysis results, the 16th configuration scenario glVmg the biggest throughput, that is 99.30% from expected throughput, while the 1 Jth configuration scenario giving the smallest throughput (=94.03% from expected). The biggest of fairness index value giving by 12th (=0.9930) configuration scenario, while the smallest of fairness index value giving by 2nd configuration scenario (=0.9755). The configuration was arranged by ERICA and NIST control scheme like an 7 7rh and 1 &"configuration scenario, replacing the position each other (1 Ph to be 16th configuration) enhance about 4, 1 5% of throughput. Three category of selected scenario configuration based on the throughput and fairness index value, labeled best case, middle case and worst case. Performance stability of three category best case, middle case and worst case was decided by rank of the throughput and fairness index value of part two simulation results. The best case configuration have good stability with 98.85% from expected throughput.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA3106
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Iskandar
"Pada skripsi ini akan dirancang suatu sistem pengendalian ketinggian air untuk sistem coupled tank pp-00 berdasarkan pengendali jaringan syaraf tiruan dengan metode pelatihan adaptive interaction. Sistem yang digunakan disusun berdasarkan bentuk tangki terhubung dengan satu masukan dan satu keluaran (SISO). Sesuai dengan waktu cuplik yang telah ditentukan, komputer akan menerima data-data hasil cuplikan sensor berupa ketinggian air pada tangki kedua dengan memberikan masukan air pada tangki pertama.
Pengendalian ketinggian air didasarkan pada error yang dihasilkan antara data-data yang berasal dari sensor pada tangki kedua sebagai titik ketinggian air sistem yang akan diatur dan titik acuan yang telah didefinisikan terlebih dahulu sebagai nilai setpoint. Digunakan dua buah masukan pada pengendali jaringan syaraf tiruan yaitu error pada waktu pencuplikan sekarang dan waktu pencuplikan sebelumnya. Untuk melihat bagaimana kerja dari pengendali jaringan syaraf tiruan ini akan dilakukan perubahan parameter-parameter dari jaringan syaraftiruan ini, seperti banyaknya neuron pada lapisan tersembunyi, dan konstanta pelatihan. Untuk membantu pengendali jaringan syaraf tiruan, akan diberikan pengendali tambahan yaitu pengendali feedforward. Pengendali ini kemudian akan dibandingkan performa kerjanya dengan pengendali konvensional yang telah lama dikenal, yaitu pengendali PI.
Hasil simulasi memperlihatkan bahwa pengendali jaringan syaraftiruan ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan pengendali PI, selain itu dengan melakukan perubahan-pembahan pada parameter jaringan syaraf tiruan dapat membantu kinerja pengendali agar dapat mengendalikan sistem menjadi lebih baik. Pada akhirnya rancangan pengendali jaringan syaraf tiruan ini ditambahkan dengan pengendali feedforward yang terbukti dapat meningkatkan kinerja pengendali jaringan syaraftiruan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dyah Arumsari
"Informasi yang disampaikan untuk khalayak internal dalam hal ini pegawai dari suatu perusahaan menjadi salah satu bagian dari kegiatan Public Relations. Keberhasilan dari penyampaian informasi ini sangat tergantung dari materi yang disampaikan, media dan metode yang digunakan. Sehingga setiap perusahaan akan terus berupaya untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif dalam penyebaran informasi kepada seluruh pegawai.
Aspek keingintahuan dari pegawai terhadap segala macam informasi yang berkembang di perusahaan menjadi hal yang sangat lumrah di suatu perusahaan, aspek kecepatan dan ketepatan menjadi dasar dari penerimaan informasi oleh setipa pegawai. Kebutuhan informasi akan dicari oleh pegawai melalui media yang disediakan oleh perusahaan tersebut, dengan melihat materi yang disampaikan, serta metode penyampaian informasi tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sejauhmana peran komunikasi internal untuk menciptakan ikim komunikasi dua arah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui materi keberadaan media komunikasi internal, mengetahui sampai sejauhmana frekuensi mencari informasi melalui media tersebut, mengetahui tingkat efektif dari penggunaan media dan metode dalam penyampaian informasi. Sementara itu kerangka teori yang digunakan adalah teori-teori komunikasi, termasuk komunikasi organisasi, terpaan media massa dan rangkaian kegiatan serta strategi public relations.
Penelitian ini dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitaif dan dilaksanakan dengan metode survey, sedangkan populasi penelitian adalah pegawai Telkom di wilayah Divisi Regional V Jawa Timur, yang ditarik sebagai sampel sebanyak 351 responden. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis deskriptif dan crosstab sebagai dasar pembuatan analisa 1 kesimpulan, yang diperoleh dari perhitungan jawaban kuesioner dan studi pustaka.
Dan hasil penelitian, ternyata secara umum komunikasi internal yang dilakukan oleh Public Relations Divisi Regional V Jawa Timur telah mampu memenuhi iklim terciptanya komunikasi dua arah. Hampir seluruh pegawai telah mengetahui, memahami, dan memilih serta memanfaatkan keberadaan media komunikasi internal, sebagai sumber informasi.
Survey menunjukkan bahwa untuk frekuensi pencarian informasi, pegawai menunjukkan rata-rata sering mencari informasi melalui media komunikasi internal yang ada. Pada Media yang dianggap efektif untuk penyampaian informasi secara umum adalah dengan tatap muka, baik itu melalui cara Coffee Morning, Sharing 1 Pertemuan yang tidak formal ataupun kunjungan kerja langsung dari Top Manajemen ke unit-unit kerja di lapangan.
Sedangkan bila informasi yang berisi kebijakan perusahaan yang strategis, pegawai memilih tatap muka dengan rata-rata di atas dari setengahnya {limapuluh persen). Adapun informasi yang berisi produk dan layanan operasional cenderung menunjukkan pegawai menginginkan informasi itu disebar dengan menggunakan metode melalui perantara atau media, dalam hal ini melalui Web-In.
Terpaan media kepada khalayak internal pada penelitian ini, sudah dinilai sangat positif, dalam arti responden sudah merasakan keberadaan media komunikasi internal sebagai sumber dalam perolehan informasi. Sedangkan Rekomendasi yang disampaikan, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas komunikasi internal dengan melihat perbandingan pada perusahaan-perusahaan lain yang dapat dikaitkan dengan teori dari ilmu komunikasi. Hal ini dapat memberikan masukan kepada manajemen dari suatu perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya untuk menyampaikan informasi kepada khalayak internal atau pegawainya secara tepat dan efektif.

Information submitted for internal community in this respect is employees of certain company, becomes a part of Public Relation function. Success of information dissemination is very much depended on the material to be disseminated, media and method used for such purpose. Therefore every company shall continuously put effort to create effective communication in information dissemination to all employees.
Employee?s willingness to know every news and current information which occurs in the company is a usual tendency in a company. Speed and accurate aspect become a basis for employees in accepting and understanding any information passed onto them. Information needs of employees shall be sought by such employees through media which is provided by the company by considering the informed material and method in passing such information to the related employees.
Base on the above mentioned paradigm, therefore the writer is attracted to conduct observation concerning how far the internal communication system role in creating two ways communication. This observation has intention to find out and realize the internal communication media existence, to find out how far the frequency in seeking information through such media facilities, to find out effectiveness and efficiency of such media facilities existence in disseminating information. Meanwhile the theories used which underlining this study is communication theories including organizational behavior communication, mass media practice and series of activity of public relations.
This observation is conducted by using quantitative approach with survey method meanwhile observation population is Telkom employees of Regional V Division of East Java and has used 351 respondents for intention of this study. To reach study objective descriptive analysis is used as well as crosstab as a basis for making analysis or conclusion gained from questioner calculation and glossary observation.
From the study result, in is found that generally internal communication conducted by Public Relations of Regional V Division of East Java has been capable to meet and satisfy two ways communication system. Almost all of employees understand, realize and choose to use such internal media facilities as source of information.
Survey shows that in respect of frequency of seeking information, the employee?s shows that averagely the employees often seeking information through available internal communication. Media which is deemed as effective to pass information generally is through face to face information transfer whether through Coffee Morning, Sharing I informal Meeting or direct visitation from Top Management to working units.
Meanwhile for information which contains strategic company policies, the employees chose to prefer face to face system with attendant rate is more than half (fifty percent). Meanwhile information which contains product and operational services tends to show that employees want the information is disseminated through facilitator or media in this case id through Web-In.
Media utilization for internal purpose is deemed very positive in the meaning that respondents have felt and tasted the internal media facility as a source in getting information. Meanwhile as for recommendation to be given by this study is further observations concerning internal communication activities needs to be undertaken by considering and comparing with other companies which can be approached by communication theories. This can give inputs to management of the Company to be able to conduct it's functions in disseminating information to the internal community or any of company employees effectively and precisely.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Prakoso
"Kontrol kongesti merupakan hal yang mendasar dalam jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) untuk mendukung layanan `best-effort' atau Available Bit Rate (ABR). Dengan kontrol kongesti yang memadai kita dapat memakai jaringan yang ada tanpa harus menegosiasikan kontrak terlebih dahulu dengan jaringan tersebut. Kongesti terjadi bila jumlah kecepatan masukan lebih besar dibandingkan dengan kapasitas keluaran saluran. Pemilihan kontrol kongesti yang tepat memungkinkan setiap kelas layanan dalam ATM berfungsi secara efektif, untuk itu dalam jaringan ATM dikenal dua macam kontrol kongesti `closed loop', yaitu rate-based dan credit-based.
Dalam tesis ini akan dianalisa unjuk kerja dua macam skema kontrol kongesti dalam trafik ABR, yaitu skema ERICA dan MIST (rate-based), serta skema QFC (credit-based). Secara umum skema QFC mempunyai throughput keluaran dan Fairness Index yang lebih baik (82 % dan 1) dibandingkan dua skema lainnya pada aplikasi Metropolitan Area Network (MAN), sedangkan kebutuhan bufer ketiga skema relatif kecil. Pada aplikasi Wide Area Network (WAN), nilai throughput dan fairness index skema QFC sebesar 79% dan 0,999 juga merupakan yang terbaik diantara ketiga skema tersebut.

Congestion control is essential for Asynchronous Transfer Mode (ATM) network in providing 'best-effort' service, or Available Bit Rate (ABR). With proper congestion control, we can use the network at any time without first negotiating a traffic contract with the network. Congestion will occur when total input rate is larger than the output link capacity. To enable each service class to function effectively two closed loop congestion control, rate-based and credit-based have been introduced for ATM network.
This thesis will analyzes performance of two congestion control in ABR traffic, that is ERICA and NIST scheme (rate-based), also QFC scheme (credit-based). As a result, QFC scheme has better throughput and fairness index (82 % and I) than the other scheme in the Metropolitan Area Network (MAN) application. Buffer requirement is relatively small for all schemes. In the Wide Area Network (WAN), QFC scheme is still the best with 79 % of throughput and 0,999 of fairness index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>