Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fathul Nugroho
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudho Arif Wibowo
"Daerah Geotermal Gunung Pancar memiliki manifestasi berupa hotspring yang berada di antara Gunung Pancar dan Gunung Astana. Namun pengembangan daerah ini sangat terbatas karena karakteristik sistem geotermalnya belum diketahui secara jelas. Survei geofisika dengan menggunakan metode DC Resistivitas Dipole-Dipole dan metod Self-Potential telah dilakukan untuk memetakan struktur bawah permukaan dan mengetahui pola aliran sistem hidrotermal di daerah Gunung Pancar. Metode DC Resistivitas Dipole-Dipole dengan panjang lintasan minimal 300 meter, jarak antar elektroda 7,5 dan 15 meter dapat menggambarkan posisi akuifer hidrotermal pada kedalaman 2-15 meter. Penyebaran akuifer hidrotermal dapat diinterpretasikan dengan menggunakan peta kontur nilai anomali Self-Potential. Data Self-Potential menunjukkan adanya Short-Wavelength yang mengindakasikan keberadaan patahan yang berhubungan dengan akuifer hidrotermal. Sehingga dapat membuktikan hipotesa awal bahwa mata air panas Kawah Merah berhubungan dengan sistem geotermal yang terkait dengan struktur patahan.

Geothermal area of Mt. Pancar is indicated by surface manifestation (i.e. hot spring) located between Mt. Pancar and Mt. Astana. Nevertheless, the development of this area is limited because of the unknown characteristic of geothermal system. Geophysical survey using DC Resistivity Dipole-Dipole and Self-Potential method carried out to investigate the subsurface structure of the geothermal system and to understanding the flow pattern of the hydrothermal system. The DC Resistivity methods with minimum length of measurement 300 meters and 7.5-15 meters electrode spacing could map the position of hydrothermal aquifer at depth of 2-15 meters. The distribution of hydrothermal aquifer could be interpreted using the contour map of Sel-Potential anomalies. The Self-Potential data had shown a short-Wavelength that indicated a fault structures which associated of hydrothermal aquifer. This fact lead to proved the first hypothesis that the Kawah Merah hot spring has a relation with geothermal system that asssociated with fault structures."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sy Taufik Assegaf
"Lokasi penelitian, Kampus UI Depok, terletak di Kecamatan Beji, sebelah Utara dari Kota Bogor. Lokasi tersebut sebagian besar telah banyak dibangun gedung-gedung fakultas. Namun, sebagian masih merupakan hutan dan semak belukar. Sebelumnya, telah ada peneliti yang telah menjadi pelopor survey air-bawah tanah di wilayah tersebut. Pada saat itu, digunakan Metode Resisitivitas Schlumberger dengan jarak titik pengukuran 600 meter dan jumlah titiknya sebanyak 14 titik. Berdasarkan studi tersebut, ketebalan akuifer diperkirakan sekitar 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2. Dengan asumsi porositas batuan 40%, diperkirakan potensinya sekitar 79.420.000 m3. Dalam penelitian ini digunakan Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger dan Self-Potential.
Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger digunakan untuk mendeteksi variasi anomali resistivitas bawah-permukaan baik secara lateral maupun vertikal. Sedangkan, Metode SP (Self-Potential) digunakan untuk mendeteksi pola / arah aliran air bawah-tanah. Titik pengukuran menjadi lebih rapat daripada penelitian sebelumnya. Untuk kedua metode tersebut, dibuat 3 lintasan yang membentang Utara-Selatan. Untuk Metode Wenner-Schlumberger, titik pengukuran berjumlah 81 titik dengan jarak antar titik sekitar 100 meter. Jarak elektrode tegangan 20 meter (a = 20 meter), dan nmaks =13. Sedangkan untuk Metode Self-Potential jarak antar titik pengkuran dibuat menjadi 20 meter dengan jenis pengukuran Leap-Frog dan jumlah titik pengukuran sebanyak 289 titik.
Hasil dari penelitian ini menguatkan dugaan awal bahwa arah aliran cenderung mengalir dari arah Selatan ke Utara berdasarkan Data SP dan didapatkan ketebalan akuifer dan potensi air bawah-tanah bertuturut-turut sebesar ? 30 m dan 43 320 000 m3 berdasarkan Data Resistivitas Wenner-Schlumberger. Kata kunci : akuifer, air bawah-tanah, Metode Resistivitas Schlumberger, Metode Wenner-Schlumberger, Metode Self-Potential, Metode Leap-Frog, potensi, titik pengukuran."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ari Fauzi
"Potensi air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok dapat dihitung berdasarkan ketebalan akuifer, luas akuifer dan porositas lapisan akuifer di daerah tersebut. Untuk mendapatkan target di atas, dilakukan pengukuran Resistivitas DC Schlumberger. Sebelumnya dibuat disain pengukuran yang terdiri dari 3 lintasan dan 14 titik VES yang memanjang dari selatan ke arah utara.
Interpretasi data VES dengan menggunakan program computer RS1D menghasilkan bentuk kurva sounding yang lebih kompleks didasarkan pada bentuk kurva dasar pendekatan kuantitatif. Setelah itu, korelasi 2-dimensi dari beberapa titik sounding pada setiap lintasan menghasilkan model penampang hidrogeologi. Pada penampang tersebut terlihat bahwa wilayah Kampus UI Depok secara berurutan dari lapisan bawah ke atas terdiri dari Formasi Bojongmanik (ρ>100 ohm-meter), lapisan pasir yang merupakan akuifer (ρ=10-50 ohm-meter) dan lapisan tanah penutup (ρ=10-150 ohm-meter).
Selain itu, penampang hidrogeologi dapat menjelaskan arah aliran fluida dari setiap lintasan yang bergerak dari selatan ke arah utara. Model hidrogeologi secara 3-dimensi dapat mengetahui lebih jelas arah aliran fluida secara lokal di wilayah Kampus UI Depok. Model 3-dimensi ini dibuat dari bagian bawah lapisan akuifer yang berbatasan dengan Formasi Bojongmanik pada penampang hidrogeologi 2-dimensi.
Berdasarkan studi ini, perkiraan potensi air bawah tanah dengan ketebalan akuifer 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2 dengan asumsi porositas batuan 40% yaitu sebesar 79.420.000 m3. Dari potensi ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan pengambilan kebijakan pemanfaatan air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok.

The groundwater potential at the Universitas Indonesia (UI) campus, Depok can be assessed by measuring the aquifer thickness and width, and porosity of aquifer layer of the area. A DC Schlumberger Resistivity measurement is therefore conducted which is preceded by making a measurement design consisting of 3 tracks and 14 VES points that lie from south to north.
The VES data interpretation made by using RS1D computer program is illustrated in a more complex sounding curve compared to the quantitative approach basic curve. Then, the two-dimensional correlation of some sounding points on each track creates a hydrogeology section model. The section shows that the UI area is composed of, from the lower to upper layer, Bojongmanik Formation (ρ>100 ohm-meters), a sand layer which functions as aquifer (ρ=10-50 ohm-meters), and top soil layer (ρ=10-150 ohm-meters).
The hydrology section can also explain the direction of fluid of each track that flows from south to north. Three-dimensional, hydrological model can determine more clearly the direction of fluid flow locally at the UI area. This three-dimensional model is created in the lower part of the aquifer layer which is adjacent with Bojongmanik Formation on the two-dimensional hydrology section.
Based on the study, it is estimated that the groundwater potential with the aquifer thickness of 55 meters and width of 3,610,000 m2 and with the assumed rock porosity of 40% is 79,420,000 m3. This potential is expected to be a reference in the policy making of groundwater utilization at the UI area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzil Mulki Heditama
"Sekarang ini metode MT cukup berkembang dan seringkali digunakan sebagai metode geofisika yang mampu memetakan kondisi bawah permukaan dengan baik, khususnya sistem panasbumi. Namun di sisi lain, keberadaan software atau program yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data MT masih terbatas dan harganya relatif mahal. Dengan demikian penulis berupaya untuk melakukan penelitian dalam pembuatan program pengolahan data MT tersebut, terutama yang dapat mengolah data mentah MT berupa time series sampai menjadi data resistivitas semu dan fase. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada pembuatan program menggunakan MATLAB yang dapat melakukan pengolahan data time series menjadi resistivitas semu dan fase. Ada beberapa tahapan penting yang perlu dilakukan dalam melakukan proses pengolahan data time series, yaitu proses transformasi Fourier dengan teknik Fast Fourier Transform (FFT) yang bertujuan untuk mentransformasi data dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Selanjutnya dilakukan penentuan interval frekuensi yang nantinya akan diproses pada tahapan selanjutnya. Kemudian dilakukan teknik robust processing yang tujuannya adalah untuk membuat data menjadi lebih smooth. Setelah itu dapat dihitung nilai tensor impedansinya untuk perhitungan resistivitas semu dan fase. Adapun hasil pengolahan data MT dari program yang telah dibuat sangat baik, dimana terdapat adanya kesesuaian antara kurva resistivitas semu dan fase yang dihasilkan dari program yang dibuat dan yang dihasilkan dari software komersial (SSMT2000). Perbandingan dengan menggunakan hasil inversi 2-D dengan input berupa data resistivitas semu dan fase dari kedua program pun menunjukkan adanya kesesuaian.

Recently, Magnetotelluric (MT) Method has been developed and often used as geophysical method which has good ability for subsurface mapping, especially geothermal system. However, software and program that could be used to carry out MT data processing is limited and expensive. Accordingly, the author attempted to do research in developing MT data processing program, especially time series data processing to be apparent resistivity and phase data. In this research, the author focuses on developing the computer program using MATLAB to proces the time series data transformation to be apparent resistivity and phase. There are several important steps to do in time series data processing, firstly Fourier transformation using Fast Fourier Transform (FFT) technique to transform the data from time domain to frequency domain. The next step is determination of frequency interval to be used for the next step. After that, a robust processing technique is performed to make the data smoother. Then, further step is calculation of tensor impedance for calculating apparent resistivity and phase. The MT data processing result produced from the computer program is excellent, where there is similarity between the apparent resistivity and phase curve produced from the computer program and those produced from the commersial software (SSMT2000). Comparison using 2-D inversion by inputting the apparent resistivity and phase data produced from both computer programs shows good agreement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Pratama Ryandito Kusuma Wardhana
"Bijih besi merupakan salah satu logam yang sudah digunakan di kehidupan sehari-hari sejak ribuan tahun lalu. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang marak melakukan eksplorasi bijih besi, salah satunya di daerah Subulussalam, Aceh. Penelitian ini dilakukan di daerah Subulussalam, Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan metode yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi persebaran dan keberadaan endapan bijih besi pada daerah penelitian, yakni di daerah Subulussalam, Aceh. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik berupa resistivitas 2D dan geomagnet. Pada metode geolistrik digunakan 6 lintasan yang terbagi menjadi blok 2 (TM01 dan TM02) dan blok 3 (TM12, TM13, TM14, dan TM15) yang masing-masing lintasan tersebut memiliki panjang sekitar 235 meter dan kedalaman sekitar 40 meter. Konfigurasi yang digunakan pada metode geolistrik adalah konfigurasi Wenner. Pada metode geomagnet digunakan 201 titik pengukuran yang tersebar secara menyeluruh di seluruh daerah penelitian dengan masing-masing titik dilakukan minimal 5 kali pengukuran. Koreksi yang digunakan pada metode geomagnet adalah koreksi harian dan IGRF dengan filter upward continuation. Pengolahan data geolistrik menghasilkan penampang 2D dan 3D, sedangkan untuk pengolahan data geomagnet menghasilkan peta kontur anomali medan magnet dan penampang 2D. Keberadaan endapan bijih besi pada Blok 2 berada pada TM01, sedangkan pada Blok 3 keberadaan dan persebarannya paling banyak berada pada TM14 dan TM15. Persebaran zona mineralisasi bijih besi diduga berarah barat laut-tenggara.

Iron ore is a metal that has been used in everyday life for thousands of years. Currently, Indonesia is one of the countries that has been exploring iron ore, one of which is in the Subulussalam area, Aceh. This research was conducted in Subulussalam, Aceh. This research is a continuation of various studies that have been conducted previously with different methods. This research aims to analyze and identify the distribution and presence of iron ore deposits in the research area, namely in the Subulussalam area, Aceh. This research uses geoelectric methods in the form of 2D resistivity and geomagnetism. In the geoelectric method, 6 lines are used which are divided into block 2 (TM01 and TM02) and block 3 (TM12, TM13, TM14, and TM15), each of which has a length of about 235 metres and a depth of about 40 metres. The configuration used in the geoelectric method is the Wenner configuration. In the geomagnetic method, 201 measurement points are used, which are scattered thoroughly throughout the study area with each point taken at least 5 times. The correction used in the geomagnetic method is daily correction and IGRF with upward continuation filter. Geoelectric data processing produces 2D and 3D cross-section models, while geomagnetic data processing produces magnetic field anomaly contour maps and 2D cross-section models. The presence and distribution of iron ore deposits in Block 2 are in TM01, while in Block 3 the presence and distribution are mostly in TM14 and TM15. The presence of iron ore deposits in Block 2 is in TM01, while in Block 3 the presence is mostly in TM14 and TM15. The distribution of the iron ore mineralisation zone is assumed to be in a northwest-southeast direction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhendra Vebrianto
"buku ini membahas tentang potensi yang ada di dalam kerak bumu memanfaatkan sifat listrik suatu batuan dan mineral untuk mempelajari bawah permukaan bumi"
Malang: UB Press, 2016
510 SUH e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Hadijaya
"Daerah Panas Bumi Jaboi terletak di daerah Sabang dibagian utara Nangroe Aceh Darussalam. Akibat aktivitas tektonik terbentuk stuktur - struktur berupa lipatan - lipatan dan sesar. Ditinjau dari struktur geologi diatas daerah Jaboi diperkirakan merupakan daerah prospek Geoteremal dengan keberadaan manivestasi permukaan berupa pemunculan mata air panas dan fumarola. Untuk memperjelas dugaan tersebut telah dilakukan survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik DC - Schlumberger dan survei geologi yang telah dilakukan sebelumnya digunakan sebagai data pendukung.
Nilai tahanan jenis yang rendah mengindikasikan keberadaan batuan alterasi (Clay Cap). Secara umum batuan alterasi dalam sistem geotermal menunjukan kemungkinan adanya daerah prospek geotermal dengan perkiraan kedalaman reservoir sistem >1000m.

Geothermal Jaboi area located in the northern part of Nanggroe Aceh Sabang Darussalam. As a result of tectonic activity formed the structure - a structure in the form of folds - folds and faults. Judging from the geological structure of the area above the estimated Jaboi Geoteremal the prospect area with the presence of surface manivestasi the form of the appearance of the hot springs and fumarole. To clarify allegations The geophysical survey was conducted using the method of geoelectric DC - Schlumberger and geological surveys that have been done previously used as supporting data.
Low resistivity value indicating the presence of rock alteration (Clay Stamp). Generally rock alteration in geothermal systems show the possibility of a geothermal prospect area with estimated depth reservoir system> 1000m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Daerah geotermal Gunung Pancar terletak 30 km arah timur kota Bogor (Jawa
Barat). Di daerah ini terdapat 3 lokasi mataair panas masing-masing Kawah Putih,
Kawah Merah, dan Kawah Hitam. Sebagian dari mataair panas di daerah ini telah
dikembangkan untuk tempat wisata pemandian air panas. Sistem hidrotermal yang
berkaitan dengan mata air panas di daerah penelitian cukup menarik untuk diteliti
lebih lanjut. Adapun penulis menfokuskan penelitian di sekitar Kawah Merah.
Penulis melakukan survei geofisika dengan menggunakan metode DC-Resistivity
Wenner-Schlumberger dan Temperatur Dangkal (0-3 meter) dengan tujuan untuk
membuat model dua dimensi dari sistem hidrotermal di daerah penelitian.
Interpretasi secara dua dimensi data DC-Wenner-Schlumberger pada dua lintasan
pengukuran, dengan maksimum bentangan a = 10 meter dan n (maksimum) = 10,
telah berhasil menemukan lapisan yang menjadi akuifer air panas yang cukup
dangkal yaitu sekitar 5 meter. Penyebaran secara lateral dari akuifer air panas ini
juga telah diinterpretasikan dari penampang melintang hambatan-jenis pada dua
lintasan yang didukung dengan data Temperatur Dangkal. Hasil dari studi ini
menguatkan hipotesis awal bahwa pemunculan mataair panas Kawah Merah pada
daerah ini terkait dengan sistem patahan yang terdapat pada daerah ini
sebagaimana diindikasikan oleh adanya short-wave length data self-potential."
Universitas Indonesia, 2005
S28858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>