Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
S28793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Budhy Kurniawan R.
"Hasil pengamatan Resonansi Spin Elektron (RSE) pads bahan YBa2Cu3O6i yang dapat menunjukkan efek Meissner pada 77 K ternyata memberikan indikasi bahwa spektrum RSE berasal dari ion Cue+ dengan spin S = 0,5. Pengamatan dilakukan pada pita-X (frekuensi 9,204 Ghz) dan pada suhu kamar. Spektrum RSE menunjukkan adanya faktor Lande g anisotrop dan adanya pergeseran nilai g terhadap elektron babas (gc=2,0023). Harga-harga g yang terukur yaitu: g,,=2,038 , g,,= 2,117, dan gr= 2,219. Selain itu, spektrum RSE menunjukkan lebar kurva yang juga anisotrop. Data pengamatan yang diperoleh hanya memperlihatkan tiga nilai ekstrim lebar kurva RSE, mengingat bahan yang digunakan adalah poli kristal. Lebar kurva yang terukur adalah:
qHpp, = 73 Gauss, 6Hppy = 78 Gauss dan 6Hpp, = 61 Gauss.
Analisis teoritik dilakukan dengan pendekatan model 1 dimensi. Hasil analisis lebar kurva yang paling sesuai dengan hasil pengukuran menunjukkan bahwa: Proses relaksasi spin-spin (yang mempengaruhi lebar kurva RSE) terjadi melalui tranformasi energi dart reservoar Zeeman ke reservoar pertukaran (exchange). Dalam proses relaksasi ini dapat terjadi ketergantungan terhadap posisi bahan (anisotropi), karena terpengaruh oleh energi perturbasi yang sifatnya anisotrop. Energi perturbasi yang pengaruhnya dominan adalah interaksi pertukaran antisimetri (d-=4,6 10`° Hz), interaksi dipolar (rod = 1,5 .101° Hz) dan interaksi pertukaran simetri anisotrop (De=6,1 .109 Hz). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamaad Aziz Majid
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Soeyati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renzi Lazuardi
"Ruang Massage merupakan ruang yang paling esensial dalam sebuah spa. Hal ini terjadi karena sebagian besar perawatan dan treatment pada spa berlangsung di ruang ini. Uieh karena itu, desain dari ruang massage ini menjadi penting dan perlu mendapat perhatian khusus secara arsitektural untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan fungsinya sebagai tempat untuk mendapatkan rasa rileks dan kesan menenangkan dalam proses relaksasi. Salah satu faktor arsitektural yang mempunyai peran cukup besar dalam rangka penciptaan suasana dalam sebuah ruang adalah sistem pencahayaan karena semua objek dan elemen yang memiliki peran dalam pembentukan suasana ruang hanya tampak jika ada cahaya. Dengan perancangan sistem pencahayaan yang balk dan matang, suasana ruang yang ingin diinginkan dapat tercapai.
Sistem pencahayaan dibagi dua menurut sumbernya, yaitu sistem pencahayaan alami yang memanfaatkan cahaya matahari, serta sistem pencahayaan buatan yang memanfaatkan sumber cahaya berupa lampu. Karena memiliki fleksibilitas yang tinggi, maka sistem pencahayaan buatan lebih tepat digunakan untuk menciptakan suasana yang spesifik dalam sebuah ruang karena sumber cahaya yang berasal dari lampu bervariasi jenisnya dan lebih mudah untuk diatur sesuai keinginan. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan dicoba dibahas mengenai peran sistem pencahayaan buatan dalam rangka menciptakan suasana rileks dan kesan menenangkan yang dibutuhkan dalam proses relaksasi pada ruang massage spa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamat Sudiantoro
"Perkembangan teknologi saat ini mendorong segala sesuatu diolah dan diproses secara digital. Siaran televisi analog pertama dilakukan pada tahun 1941 (NTSC, B/W), colour NTSC pada tahun 1953 dan sistim PAL dan SECAM diperkenalkan pada tahun 1960. Pada tahun 1982, insinyur broadcast berhasil membuat video digital. Standart HDTV diluncurkan pada tahun 1990, MPEG-1 pada tahun 1991, JPEG pada tahun 1992, DBV dan MPEG-2 pada tahun 1994 dan terus berkembang hingga saat ini. Di Indonesia saat ini, hampir semua stasiun TV yang beroperasi merekam gambar analog yang dilihat pada alam bebas dan memrosesnya ke dalam bentuk digital, walaupun pada akhirnya disiarkan dalam bentuk analog. Penyiaran analog ini erat kaitannya dengan perangkat penerima yang dimiliki oleh pemirsa di Indonesia. Lensa kamera menangkap pantulan cahaya dari obyek kemudian menterjemahkan intensitas cahaya yang masuk kedalam sinyal listrik analog. Pada fase proses analog, sinyal listrik tersebut kemudian disimpan kedalam pita magnetik dan selanjutnya mengalami proses editing sebelum ditayangkan. Dalam fase ini, pita magnetik menjadi titik lemah utama. Untuk mengatasi hal ini, proses pengolahan sinyal analog digantikan proses pengolahan data digital. Sinyal analog dikonversi menjadi data digital dan dikompresi dengan format MPEG 2. Media penyimpan tidak lagi menggunakan pita magnetik, melainkan hardisk. Pengolahan sinyal audio dan video dalam bentuk data digital ini merupakan langkah awal dari perubahan perubahan besar lainnya seperti streaming video, video on demand dan digital terestrial. Tugas Akhir ini akan membahas penerapan sistim siaran tanpa pita magnetik di RCTI dan menganalisa gangguan-gangguan terhadap kualitas audio dan video on air. Analisa dilakukan dengan menempatkan diri sebagai penonton dirumah kemudian melakukan penelusuran terhadap titik-titik yang dapat menyebabkan gangguan tersebut.

Nowadays, the evolution of technologi makes everythings being process in digital ways. The first analog TV broadcast done in 1941 (NTSC, B/W), colour NTSC in 1953 and PAL system and SECAM introduced in 1960. In 1982, broadcast engineers found digital video. HDTV Standard have launched in 1990, MPEG-1 in 1991, JPEG in 1992, DBV and MPEG-2 in 1994. In Indonesia, almost every TV station capture the anolog image and process the analog image in digital way even tough they broadcast it in analog ways. They broadcast in in analog analog ways because Indonesian people only have analog TV receiver. Camera lens capture some lights from the object then translate it to electrical signal. In analog phase, the signal saved in magnetic tape and done some editing process before it broadcasted. In this phase, the magnetic tape is the main weakness. To avercome this weakness, they repleace the analog signal process with digital video process. The analog signal convert to digital video MPEG2. Then the storage media is not only magnetic tape, we can use an harddisc to save digital video. This phase is the fisrt step to digital video broadcast. This final project tell us about the aplication of tapeless on air system in PT. RCTI and analys the on air disturbance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>