Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Oktavinta
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Fauzia
"Telah diteliti efek self heating yang mempengaruhi sifat konduksi listrik material BaTiO3 dengan metode spektroskopi impedansi. Efek ini teramati setelah tegangan eksekusi lebih dari 5 Vpp. Spektrum impedansi (Cole-Cole Plot) material BaTiOj terlihat mengalami penyimpangan (depresi) dari spektnan sebelum terjadinya efek self heating yaitu pada tegangan eksekusi 1 Vpp. Pemodelan rangkaian ekivalen listrik yang sesuai dengan data eksperimen berupa rangkaian seri antara rangkaian paralel RflCi yang merupakan sumbangan konduksi di dalam gram dan rangkaian paralel RJ/CPEyang merepresentasikan sumbangan konduksi dari batas grain. Efek self heating dimodelkan dengan faktor CPE yang mengakomodasi ketidakhomogenan sifat elektronis material."
2004
SAIN-9-2-2004-17
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Erwin Dariman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
"Telah dilakukan penelitian tentang sifat ferroelektrik pada material PTC dan BaTiO3 dengan menggunakan metode spektroskopi impedansi pada temperatur tinggi dengan kisaran antara 25 oC sampai 425 oC. Sampel BaTiO3 telah disintering pada temperatur 1200 oC selama 0,5 jam,2 jam, dan 4 jam. Transformasi fase dari material ini dianalisis dari grafik resistansi dan konduktivitas sebagai fungsi temperatur. Sedangkan data impedansi disajikan dalam Nyquist plot dan Bode plot digunakan untuk mengidentifikasi rangkaian ekivalen dan parameter sirkuit pada temperatur yang berbeda-beda. Pada semua sampel terjadi kenaikkan nilai resistansi secara drastis mencapai tiga orde, yang menunjukkan efek PTC pada material ini. Perbedaan waktu sintering memberikan pengaruh yang signifikan terhadap temperatur transisi material BaTiO3 dari fase ferroelektrik ke paraelektrik.
Analisis Nyiquist menunjukkan bahwa semakin lama waktu sintering terjadi penurunan yang signifikan terhadap nilai resitansi dari material ini. Hasil fitting rangkaian ekivalen dengan program ZsimWin 3.10 menunjukkan bahwa ukuran grain, grain boundary, interface dan kontak memberikan kontribusi terhadap sifat listrik dari material ini. Konduktivitas a.c bulk sebagai fungsi temperatur dan frekuensi juga telah diteliti, Dengan persamaan Arrhenius diperoleh nilai energi aktivasi untuk konduktivitas a.c BaTiO3 adalah 0,44 eV untuk proses relaksasi pertama, dan 0,072 eV untuk proses relaksasi kedua.

Investigation to electrical property of ferroelectric PTC and BaTiO3 materials have been done toward by impedance spectrocopy method in high temperature with temperature range 25oC-425 oC. BaTiO3 samples were sintered a temperature 1200 oC, each for 0,5 hour, 2 hours, and 4 hours. Phase transformation of these materials is analysed from the graphs of resistance and conductivity as a function of temperature. While the impedance data presented in the Nyquist plot and Bode plot is used to identify the equivalent circuit and circuit parameters at different temperatures. All samples show drastically increase in the resistance value up to three(3) orde, that give rise to the PTC effect of these materials. The effect of sintering time results significant changes in the transition temperature of BaTiO3 from ferroelectric to paraelectric phase.
From Nyquist plot analysis shows that increasing in sintering time result in decreasing the resistance values of materials significantly. The fitting results of the equivalent circuits by using ZsimWin 3.10 suggest that the grain size, the grain boundary, interfaces and contacts contribute to the electrical properties of these materials. Bulk a.c conductivity as a function of temperature and frequency have also been studied. By using Arrhenius relation the values of activation energy for a.c conductivity of BaTiO3 is 0.44 eV and 0.72 eV for the first and the second relaxation process.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31866
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S28740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Mulyadi
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dipelajari Spektroskopi
Impedansi bahan soft magnetik FeSi dan finemet(Fe73-
Si13,5-Cu1-B9-Nb3). Bahan-bahan tersebut dianil pada
temperatur 800oC selama 30, 60 dan 90 menit.Temperatur
dan lama anil sebanding dengan besarnya perubahan
impedansi.
Sebelum annealing sampel diukur dengan metode
Spektroskop Impedansi kemudian dibandingkan dengan
Spektroskopi Impedansi setelah sampel dianil. Untuk
mengolah dan menganalisa data hasil pengukuran
digunakan program komputasi. Plot data yang diperoleh
dipergunakan untuk memperkirakan model rangkaian
ekivalen yang cocok bagi mateial tersebut.Dari studi
literatur diperoleh bahwa secara umum model rangkaian
adalah berupa serangkaian dari paralel RC.Untuk
mengetahui komposisi fasa-fasa pada bahan FeSi
dilakukan karakerisasi menggunakan XRD.Dari pola
difraksi diketahui bahwa FeSi adalah
kristalin.Pengujian komposisi unsur-unsur dengan XRF
menunjukkan FeSi terdiri dari 97 persen berat Fe dan 3
persen berat Si.Terjadi perubahan ukuran butir sampel
FeSi sebelum dianil dan setelah dianil.Perubahan ukuran
butir diamati menggunakan SEM.
Hasil sementara menunjukkan bahwa dengan beberapa
perlakuan annealing menghasilkan spektrokopi Impedansi
yang berbeda.
Dengan perubahan struktur yaitu membesarnya grain dan
perbaikan kristalisasi maka diharapkan diperoleh
korelasi antara struktur mikro terhadap sifat konduksi
sampel ."
2007
T21355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyambodo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Firmansyah A.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gita Somianingsih
"[ABSTRAK
Pada penelitian ini, sifat listrik material Ba(Fe,Ti)O3 diuji dengan spektroskopi
impedansi. Pembuatan material perovskite Ba(Fe,Ti)O3 dilakukan menggunakan
metode solid state reaction. Hasil XRD menunjukkan bahwa semua sampel
adalah single fasa. Penambahan Fe pada BaTiO3 menyebabkan perubahan struktur
kristal dari tetragonal (space groupP4/mmm) menjadi hexagonal (space group
P63/mmc). Penambahan Fe pada BaTiO3 menyebabkan peningkatan grain size
yang dikonfirmasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).
Sifat listrik (impedansi sebagai fungsi frekuensi) pada material Ba(Fe,Ti)O3
menunjukkan adanya konstribusi grain dan grain boundary. Hasil Differential
Scanning Calorimetric (DSC) menunjukkan bahwa penambahan Fe pada BaTiO3
menyebabkan peningkatan temperatur Curie dari suhu ~1200C pada BaTiO3
menjadi suhu ~1700C-1750C pada Ba(Fe,Ti)O3.;A study on impedance spectroscopy of Ba(Fe,Ti)O3 has been done. In this
research, electrical behavior ware analysed by using impedance spectroscopy
method. Ba(Fe,Ti)O3 prepared by solid state reaction method. XRD
characterization shows that all sampel are single phase.
ABSTRACT
With Fe addition, the
crystal structure change from tetragonal (without Fe) (space groupP4/mmm) to
hexagonal (space group P63/mmc). The grain size increase with increasing of Fe
contained in BaTiO3 which is confirmed by Scanning Electron Microscope
(SEM). Electrical behavior (impedance as a function of frequency) of Ba(Fe,Ti)O3
shows grain and grain boundary contribution. Differential Scanning Calorimetric
(DSC) shows that with Fe addition, the Curie temperature increases from ~ 1200C
in BaTiO3 to ~1700C-1750C in Ba(Fe,Ti)O3., A study on impedance spectroscopy of Ba(Fe,Ti)O3 has been done. In this
research, electrical behavior ware analysed by using impedance spectroscopy
method. Ba(Fe,Ti)O3 prepared by solid state reaction method. XRD
characterization shows that all sampel are single phase. With Fe addition, the
crystal structure change from tetragonal (without Fe) (space groupP4/mmm) to
hexagonal (space group P63/mmc). The grain size increase with increasing of Fe
contained in BaTiO3 which is confirmed by Scanning Electron Microscope
(SEM). Electrical behavior (impedance as a function of frequency) of Ba(Fe,Ti)O3
shows grain and grain boundary contribution. Differential Scanning Calorimetric
(DSC) shows that with Fe addition, the Curie temperature increases from ~ 1200C
in BaTiO3 to ~1700C-1750C in Ba(Fe,Ti)O3.]"
2016
T45378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nugraheni Rositawati
"Telah dilakukan pembuatan keramik Ba0,5Sr0,5TiO3 dengan metode "Mechanosynthesis powder". Bubuk BaCO3, SrCO3 dan TiO2 digunakan sebagai material dasar. Bubuk dicampur dan dimilling selama 4 jam kemudian dikalsinasi pada 1100°C selama 4 jam menghasilkan fase tunggal Ba0,5Sr0,5TiO3 yang diketahui dari XRD. Bubuk Ba0,5Sr0,5TiO3 dipress menjadi pellet dengan tekanan 4 ton/cm2 kemudian disinterring pada 1200°C dan 1300°C selama 1-3 jam. Salah satu sampel yang disintering pada 1200°C 2 jam diannealing pada 900°C selama 1, 2 dan 4 jam. SEM digunakan untuk mengetahui ukuran, bentuk dan distribusi butir serta software ZsimpWin digunakan untuk mengetahui rangkaian listrik ekivalen, nilai resistansi R dan kapasitansi C. Waktu sintering yang semakin lama akan menghasilkan butir yang cenderung semakin besar serta menurunkan nilai R dan C butir dan batas butir. Waktu annealing yang semakin lama akan menghasilkan butir yang cenderung semakin kecil dan homogen serta menaikkan nilai resistansi R dan kapasitansi C butir dan batas butir.

Preparation of Ba0,5Sr0,5TiO3 ceramic has been done by Mechanosynthesis powder method. BaCO3, SrCO3 dan TiO2 powder was used as raw materials. The powder was mixed and milled for 4 hours then calcined at 1100°C for 4 hours resulting single fase Ba0,5Sr0,5TiO3 confirmed by XRD. Ba0,5Sr0,5TiO3 powder was pressed to form pellet at 4 ton/cm2 then sintered at 1200°C and 1300°C for 1-3 hours. One of the 1200°C 2 hours sintered sample was annealed at 900°C for 1, 2 and 4 hours. SEM was employed to observe the size, morphology and distribution of grain and ZsimWin software was employed to know the equivalent circuit, value of resistance R and capacitance C. It is seems that with longer sintering time, the grain size increases and the values of R and C for both grain and grain boundary contribution decrease. However after annealing their values increase due to decreasing in grain size."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>