Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
S28816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Kusuma Eriwati
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek perlakuan panas melalui
pemanasan fumace dan radiasi Nd:YAG Iaser terhadap perubahan mikrostruktur,
kekerasan mikro dan morfologi permukaan dentin manusia sebagai modifikasi
permukaan dentin. Dengan menggunakan sampel dentin dari gigi impaksi molar
3, perubahan energi panas yang berhubungan dengan transformasi fisik dan
khemis sebagai fungsi suhu menunjukkan kurva endotermik pada 111,62 °C
yang mengindikasikan kristalinitas yang Iebih rendah pada dentin dengan kristal
yang tidak homogen. Hasil DSC dentin menunjukkan kurva endotermik pada 40
°C - 284 "C, dan puncak eksotermik teriihat pada 500 °C. Total kehilangan berat
dentin dengan analisa TG adalah 21 ,26% setelah pemanasan 900 °C. Hasil XRD
pada suhu di atas 750 °C memperlihatkan puncak difraksi dari hidroksiapatit yang
meningkat dengan intensitas yang Iebih tinggi dengan munculnya puncak
Whitlockite. Perhitungan ukuran kristalit dentin yang bertambah besar
menunjukan adanya pertumbuhan kristalit akibat perlakuan panas sehingga
kristalinitas dentin berubah mendekati kristalinitas hidroksiapatit email. Nilai
kekerasan mikro Vickers jug meningkat akibat energi radiasi laser sesuai
dengan meningkatnya intensitas puncak difraksinya. Setelah radiasi Nd:YAG
laser terbentuk kawah dengan permukaan dentin yang meleleh dan mengalami
rekristalisasi. Jadi perilaku dentin manusia memperlihatkan perubahan fisik dan
khemis terhadap kenaikan suhu pemanasan dan energi radiasi laser yang tinggi.
Efek panas menyebabkan perubahan mikrostruktur dan sifat kekerasan yang
meningkat mendekati struktur dan kekerasan email.

Abstract
The purpose of this study was to investigate the effects of heat treatment
and Nd:YAG laser irradiation on the microstructure, microhardness and
morphological changes of human dentin surfaces for alternative dentin surface
modification. The results on the DSC of dentin show a large endothermic curve at
40°C to 284°C, likewise the DTA endothermic peak at 111,62 °C which
represent a material of less crystallinity and inhomogenous crystals. An
exothermic peak was also shown at 500ºC by DSC. The total loss of dentin
weight by TG analysis was 21.26% after heated to 900°C. XRD investigation
revealed that at higher temperature (above 750 °C) the amount of diffraction
peaks of hydroxyapatite were higher and more intense with the development of
Whitlockite. The crystallite size were also higher showing crystal growth upon
heat-treatment. After Nd:YAG laser-treated, dentin with relatively low
crystallinities obtains a structure which comes to resemble the crystalline
structure of enamel hydroxyapatite. VIckers micro-hardness property on lased
dentin surfaces showed increasing values of all laser exposures that were
associated with the increase intensity of peak diffraction. SEM observations on
Nd:YAG laser irradiation on dentin surface resulted in creater formation at higher
energy output, as well as surface melting, recrystallized and glazed surfaces. The
thermal behavior of human dentin shows physical and chemical changes with
higher temperature and higher energy output of Nd:YAG laser treatment.
Thermal effects caused microstructure and morphological changes on dentin
surfaces with increased microhardness surface properties which resemble the
microstructure and hardness of enamel."
2003
D1224
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rachmat Suryasaputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Saeful Bakhri
"Konversi kromat merupakan proses paswasi terhadap permukaan hasil lapis listrik Seng, sehingga akan meningkatkan retakanan lapisan Seng terhadap timbulnya karat putih dan memperpanjang perlindungan lapisan terhadap logam dasar. Prinsip proteksi ini adalah terbentulmya lapisan film pasif yang bertindak sebagai pengkalang dan pengontrol laju korosi. Selain itu lapis konversi kromat dapat meningkatkan sifat dekoratif permukaan. Sgfal dekoraly' ini diturjukan oleh brighteness dan warna yang dapat diperoleh dari berbagai larutan lapis konversi kromal. Larutan Dipsol ZG-553 alcan menghasilkan warna hyau gelap dan Dipsol ZB-547 A & ZB 5 47 B menghasilkan warna hitam mengkilap. Hasil penelirian menunjukan bahwa temperarur dan konsentrasi kedzza larutan tersebut berpengaruh terhadap kualitas lapisan yang dihasilkan. Larutan Dzpsol ZG-553 memberikan perlindungan paling tinggi dan mempunyai sy'al dekoratif yang baik pada penggunaan larutan dengan konsentrasi 40 ml/I dan temperatur proses 25°C Dan lconsentrasi 50 ml/I Dipsol ZG-54 7 A dan 12,5 ml/I ZG-547 B juga alcan memberikan hasil yang opiimal pada hasil lapis Iistrik seng."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Komar Sutriah
"Telah dilakukan pengukuran tegangan permukaan , stabilitas emulsi , dan aktivitas emulsi terhadap lesitin termodifikasi hasil hidrolisis enzimatik menggunakan fosfolipase A2 .
Dispersi 0,05 %(blv) lesitin termodifikasi dalam air teryata mampu menurunkan tegangan permukaan sekitar 50 % dibanding lesitin awal, menjadi 30 dyne/cm. Sedangkan dispersi 0,013 %(blv) lesitin termodifikasi setelah mengalami pemisahan asam lemak bebasnya mampu menurunkan tegangan permukaan sekitar 25 % , menjadi 50 dyne/cm.
Stabilitas emulsi (01W) dan aktivitas emulsi lesitin termodifikasi ternyata lebih rendah dibanding lesitin awal. Dispersi 0,05 %(blv) lesitin termodifikasi mengalami penurunan stabilitas emulsi 45 %, sedangkan dispersi 0,013 % lesitin termodifikasi yang telah mengalami pemisahan asam lemak bebasnya turun 38 %. Lesitin termodifikasi ternyata meningkatkan stabilitas emulsi (W/0). Uji terhadap 0,12 %(b/v) dispersi lesitin termodifikasi ternyata meningkatkan stabilitas emulsi (W/0) sebesar 12 %.
Penurunan tegangan permukaan lesitin termodifikasi disebabkan adanya perubahan struktur molekul dan komposisi individual fosfolipid yang ada didalarnnya, sehingga menjadikannya lebih mudah mengadsorpsikan din ke permukaan . Diduga adanya sinergestik antara lisofosfolipid dengan asam lemak bebas dalam menurunkan tegangan permukaan melalui solubilisasi.
Penurunan stabilitas emulsi (OIW) dan aktivitas emulsi lesitin termodifikasi disebabkan adanya peningkatan karakter hidrofilik dari lisofosfolipid hasil hidrolisis, sehingga diduga meningkatkan HLB-nya. Komponen individual surfaktan yang diduga paling berperan dalam meningkatkan stabilitas emulsi (W/O) lesitin termodifikasi adalah asam lemak bebas dan lisofosfatidiietanolamin.
Uji statistika menunjukkan adanya beda nyata antara tegangan permukaan dan stabilitas emulsi lesitin termodifikasi dibanding kontrol, tetapi tidak ada beda nyata antar taraf perlakuan pada dua kondisi percobaan yang dilakukan. Variasi konsentrasi lesitin dan variasi waktu reaksi ternyata tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan tegangan permukaan , stabilitas emulsi dan aktifitas emulsi antar lesitin termodifikasi.

We examined surface tension, emulsion stability, and emulsion activity shown by aqueous dispersion of lecithin product hydrolyzed with phospholipase A2. The result showed significant decreasing of surface tension and it can be compared to Aerosol-DT, which is the most effective commercial wetting agent. On the other hand, lecithin hydrolyzed decreased on the stability and the activity of oil in water emulsion (01W), vice versa it enhanced the stability of water in oilemulsion (W/O).
Improvement on surface properties of the hydrolyzed lecithin caused by structure of lysolecithin molecule which preferred to adsorb at surface. While, improvement on hydrophylic character of lysophospholipid also reduced properties of oil in water emulsion . It is suggested that synergetic effect occurs between free fatty acids with lysophosphatydylethanolamine in hydrolyzed lecithin which are predominantly enhanced the stability of water in oil emulsion .
No significant result was observed by various concentration and time reaction applied on the experiment upon surface and emulsion properties of lecithin hydrolyzed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyono
"Analisis data partial stack diusulkan digunakan untuk mengembangkan potensi lapangan reservoir hidrokarbon di wilayah konsesi ARCO di lepas pantai utara Laut Jawa. Teknik `Direct Petrophysical Analysis' (DPA) ini menghasilkan beberapa penampang petrofisika seperti faktor kualitas batuan (pseudo-Q), koefisien refleksi gelombang P dan S, impedansi gelombang P dan S, Poisson's ratio dan penampang faktor fluida. Uji coba dilakukan pada lintasan SA3D-2470 dengan menggunakan persamaan backgound trend pada interval kalstik Main-Massive di lapangan KKN.
Analisis background trend dilakukan dengan regresi liner kurva kecepatan gelombang P dan S (Vp-Vs) dan kurva impedansi gelombang P terhadap impedansi gelombang S (IpIs) untuk litologi wetsand-shale. Klasifikasi litologi berdasarkan interpretasi data log. Litologi shale dipilih memiliki nilai gamma ray lebih besar 90 unit. Background trend memenuhi persamaan Vp=1.9527*Vs + 567.33 dengan koefisien korelasi 0,84 dan Ip=2.118*Is + 863.71 dengan koefisien korelasi 0,91.
Nilai pseudo-Q yang diperoleh dengan metoda pergeseran frekuensi centroid berkisar antara 5 sampai. 70. Penampang pseudo-Q tidak dapat memetakan lapisan reservoir yang tipis seperti KK-31D, KK-35 dan KK-46. Hanya KK-47B yang dapat terlihat pada sisi atas sesar (cdp 5380-5500). Penampang pseudo-Q mampu memetakan lapisan batugamping terutama Batu Raja.
Sifat elastis batuan bawah permukaan dihitung dengan menggunakan persamaan yang dimodifikasi oleh Aki-Richards. Interpretasi penampang koefisien refleksi gelombang P dan S menunjukkan bahwa anomali amplitude sekitar 1400-1500 milidetik adalah indikasi akumulasi hidrokarbon pada batupasir berimpedansi rendah KK-47B. Distribusi anomali ini berimpit dengan anomali impedansi rendah pada penampang Ip dan harga Poisson rasio yang rendah dibandingkan dengan sekitamya. Penguatan pada penampang faktor fluida sangat jelas, terutama disekitar KK-47B yang impedansinya rendah. Direct Petrophysical Analysis merupakan teknik yang handal untuk memetakan distribusai reservoir batupasir dengan impedansi rendah.

Innovative partial stacks analysis is being employed for development of potential hydrocarbon reservoirs in Offshore Northwest Java (ONWJ). As results of Direct Petrophysical Analysis (DPA) technique several "petrophysical sections" such as pseudo quality factor, reflection coefficients, impedances, Poisson's ratio and fluid factor have been created on line SA-2470 using background trend derived from Main-Massive interval in KKN field.
Background trend analysis was carried out by generating cross plot of shear and compressional velocities (Vp-Vs) and cross plot of shear and compressional impedances (Ip-Is) for wetsand-shale lithology. Lithology classification is derived from log analysis and shale versus sand is defined from gamma ray logs by 90 units. Formula for the background trend are Vp=1.9527*Vs + 567.33 with coefficient correlation 0.84 and Ip=2.118*Is + 863.71 with coefficient correlation 0.91.
Centroid frequency shift analysis indicated that pseudo-Q value ranges from 5 to 70. The vertical section does not properly map thin reservoirs such as KK-31D, KK-35 and KK-46. Only KK- 47B zone which is visible on the up-thrown side of the major fault (cdp 5380-5500). The pseudo-Q section maps limestone layers quite well especially Batu Raja.
Elastic properties of subsurface are calculated using angle dependence reflection coefficient equation derived by Aki-Richards. Interpretation of Rp and Rs stack responses indicated that bright amplitude around 1400-1500ms is the indication of hydrocarbon accumulation in low impedance sand KK-47B. Distribution of this anomaly also coincides with low impedance value on P-wave impedance section and low Poisson's ratio on Poisson's ration stack. Enhancement of amplitude contrast on fluid factor section is very significant especially around KK-47B - low impedance reservoir. It is concluded that Direct Petrophysical Analysis is a powerful tool to predict and map distribution of low impedance sand reservoir.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Subekti
"Cat epoxy yang digunakan pada struktur logam yang terproteksi katodik sering mengalami disbonding. Disbonding adalah suatu keadaan dimana lapisan cat kehilangan daya adhesi pada substrat logam karena adanya tegangan proteksi katodik. Sifat adhesi cat epoxy banyak dipengaruhi oleh aspek mekanis yaitu metode persiapan permukaan.
Evaluasi pengaruh tegangan proteksi dan persiapan permukaan terhadap sifat adhesi cat epoxy dilakukan dengan menggunakan pengujian cathodic disbondment untuk tegangan proteksi -0.5 Volt, -0.85 Volt dan -2 Volt dan tingkat persiapan permukaan substrat logam antara lain : SP 7, SP6 dan SP 10. Hasil pengujian menunjukan bahwa semakin rendah tegangan proteksi ( - 0.5 s/d - 2 Volt) maka pH larutan akan semakin meningkat (7.5 ? 11) , dan begitupun radius disbondment akan semakin meningkat (3.5 ? 32 mm). Ikatan mekanis yang tertinggi dimiliki oleh persiapan permukaan SP 10, karena memiliki distribusi surface profile antara 105-108 µm, sedangkan ikatan mekanis yang terendah ada pada persiapan permukaan SP 7, karena memiliki distribusi surface profile yang rendah antara 24-26 µm.

Epoxy paint used on cathodically protected metal structure often experience disbonding phenomenon. Disbonding is a state when painted layer lose its adhesive properties with the substrate metal because of the cathodic protection voltage. The nature of adhesion of paint epoxy greatly affected by the mechanical aspects of surface preparation methods. Experiments and evaluation are conducted to review the effect of protection voltage and surface preparation to adhesive characteristics of epoxy paint by using cathodic disbondment test with testing variable -0.5 V, -0.85 volts and -2 volts and with level of the metal substrate surface preparation comprised of SP 7, SP 10 and SP6. The test results reveals by lowering voltage protection (- 0.5 s / d - 2 Volts) will increase pH of medium (7.5 - 11), hence increasing disbondment radius (3.5 - 32 mm). Highest mechanical bonding, attributed to SP 10 surface preparation, haracterized by its surface profile distribution ranged between 105-108 µm, whereas SP 7 as the lowest mechanical bonding because of its low surface profile distribution, ranged between 24-26 µm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27598
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Kencana
"Pada penelitian ini, nanokomposit clay-epoxy menggunakan Organo clay Nanomer I30E, epoxy resin DER 331 dan curing agent Versamid 125 disintesa dengan metode in situ polimerization. Sebagai pembanding, komposit serat gelas-epoxy menggunakan serat gelas komersial dan epoxy resin dan curing agent yang sama disintesa dengan metode wet laminating.
Karakterisasi struktur internal dan permukaan fracture, yang masing-masing menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM (Scanning Electron Microscope), menunjukkan bahwa nanokomposit telah berhasil disintesa. Nanokomposit memiliki struktur eksfoliasi pada komposisi clay <7.34 (% berat) dan struktur eksfoliasi dan interkalasi pada komposisi clay ≥ 7.34 (% berat). Nanokomposit dengan komposisi clay 2.10 (% berat) terdiri dari fasa epoxy dan fasa aglomerasi clay dan memiliki tanda fracture berbentuk kerucut.
Hasil uji tarik, tekan dan kekerasan menunjukkan bahwa nanokomposit, yang disintesa dengan teknik pencampuran DM (Direct Mixing), tidak layak digunakan untuk aplikasi struktural pada pesawat terbang menggantikan komposit serat gelas-epoxy. Hasil uji tarik menunjukkan nanokomposit yang terbentuk memiliki perilaku yang sama dengan komposit particulate epoxy, yaitu tensile strength yang mengalami penurunan seiring dengan penambahan komposisi clay. Hasil uji tekan dan kekerasan masing-masing menunjukkan yield compression strength yang tidak mengalami perubahan dan kekerasan mengalami sedikit peningkatan, yang tidak tergantung pada komposisi clay, seiring dengan penambahan komposisi clay.

In this observation, clay-epoxy nanocomposites using Nanomer I30E organo clay, DER 331 epoxy resin and Versamid 125 curing agent were synthesized with an in-situ polimerization method. As comparison, fiberglass-epoxy composites using commercial fiber glass and the same epoxy resin and curing agent were synthesized with wet laminating method.
Characterization of internal structure and fracture morphology, using XRD (X-Ray Diffraction) and SEM (Scanning Electron Microscope) respectively, showed that nanocomposites had been successfully synthesized. Nanocomposites owned an exfoliated structure at clay composition <7.34 (% weight) and a mixture of exfoliated and intercalated structure at clay composition >7.34 (% weight). The nanocomposite with clay composition 2.10 (% weight) consisted of epoxy fase and clay agglomerates fase and owned cone shape fracture markings.
The results of tensile, compression and hardness testings showed that nanocomposites, synthesized using DM (Direct Mixing) dispersion technique, was found not suitable for structural application in aircraft replacing fiberglass-epoxy composite. The result of tensile testing showed nanocomposite formed owned similar behavior to particulateepoxy composite, where the tensile strength experienced decrease as clay composition was increased. The results of compression and hardness testings showed that yield compression strength didn’t experience change and hardness experienced few increases, which was not affected by clay’s composition, as clay's composition increased.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21365
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>