Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galuh Aprihandono
"Telah diteliti pengukuran azimuth dan inklinasi dalam pemboran berarah sumur migas dengan PowerPulse di lahan ConocoPhillips Indonesia, Natuna Kepulauan Riau. PowerPulse adalah alat Measurement While Drilling (MWD) yang memanfaatkan pengaruh medan magnet utara bumi untuk mengukur azimuth dan pengaruh gravitasi untuk mengukur inklinasi. Sumur Belanak A-21 adalah satu dari 21 sumur yang dibor dengan kedalaman sumur 13902 ft Measure Depth (MD) dan 8683.86 ft True Vertical Depth (TVD). Sumur ini merupakan sumur horizontal dengan pemboran dimulai dengan meggunakan pengukuran azimuth dan inklinasi dari GyroData dikarenakan adanya interferensi medan magnet dari casing sumur yang lain hingga kedalaman 2578 ft MD dan 2549.28 ft TVD dengan inklinasi 20.06o dan azimuth 11.29o kemudian dilajutkan dengan PowerPulse hingga kedalaman 13902 ft MD dan 8683.86 ft TVD dan membentuk pemboran horizontal dengan inklinasi 90o dan azimuth 0o. Dengan penggunaan kedua alat MWD tersebut maka pemboran dapat diselesaikan hasil yang baik dan diharapkan untuk pemboran yang serupa atau lebih kompleks, diharapkan untuk menggunakan GyroData dan PowerPulse kembali.

Has researched azimuth and inclination measurements in directional drilling oil and gas wells on land PowerPulse ConocoPhillips Indonesia, Natuna Riau islands. PowerPulse is a tool Measurement While Drilling (MWD), which using the influence of Earth's magnetic north for measuring azimuth and the influence of gravity to measure inclination. Belanak wells A-21 is one of the 21 wells were drilled to a depth of 13 902 ft wells Measure Depth (MD) and 8683.86 ft True Vertical Depth (TVD). The well is a horizontal well with drilling started is by using azimuth and inclination measurement of GyroData due to magnetic field interference from the well casing another to a depth of 2578 ft MD and 2549.28 ft TVD with an inclination 20.06o and azimuth 11.29o then dilajutkan with PowerPulse to a depth 13 902 ft MD and 8683.86 ft TVD and form horizontal drilling with 0o 90o inclination and azimuth. With the use of both the MWD tool then The drilling can be completed and expected good results for drilling Similar or more complex, expected to use GyroData and PowerPulse back."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
TA108
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S28746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnul Riyanto
"Keberadaan struktur dalam lapangan geothermal mempunyai peranan penting untuk terbentuk zona reservoir terutama untuk lapangan geothermal non vulkanis. Hal ini dikarenakan struktur tersebut akan membentuk zona fracture sehingga formasi batuan yang ada disekitarnya menjadi permeable. Inversi 2D magnetotelurik dan forward 2D gravity merupakan salah satu metode yang mutakhir untuk menentukan pola struktur dan zona permeabel dalam sistem panas bumi, tentu saja dengan didukung data geologi dan geokimia.
Dari hasil analisa dari kedua metode tersebut di atas, diketahui bahwa struktur sesar Palu Koro dan Sesar Bora sebagai sesar utama yang membentuk reservoar panas bumi. Hal ini diperkuat dengan analisa geokimia dimana suhu reservoar pada daerah tersebut berkisar 2000C dengan kedalam sekitar 1500-2000 meter dengan mata air panas Bora sebagai Up flow. Dari hasil perhitungan cadangan dengan metode volumetrik, didapatkan potensi yang dapat dikembangkan sekitar 52 MW dengan luas zona prospek 26 km2.

Geological structure in geothermal field have important to develop reservoir zone especialy ini non volcanic system. It caused by the structure might created fracture zone to increase permeability. 2D Inversion of magnetotelluric and forward 2D modeling of gravity are currently method to define structure and permeable zone in geothermal system which is supported by geochemistry and geological data.
From the analysis of both method, known if Palu Koro fault and Bora fault is main structure to made reservoir zone. The geochemist analysis shown if temperature in reservoir is 2000C where Bora hot spring as up flow with 1500-2000 of depth. There was about 52 MW can be developed in Bora area counted by volumetric method with 26 Km2 extensive.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Annisa Nurul Firdaus
"Klausula Indemnitas atau Klausula Ganti Rugi merupakan salah satu ketentuan penting dalam kontrak pengeboran internasional untuk membantu mengalokasikan risiko kepada pihak yang berada dalam posisi yang paling tepat untuk menanggung risiko tersebut. Konsep ini memiliki peranan yang signifikan dalam kontrak kontrak di bidang minyak dan gas bumi, karena karakter khusus dari industri tersebut. Skripsi ini membahas unsur utama dari konsep indemnitas, penggunaan klausula indemnitas dalam kontrak pengeboran serta kekurangan dan kelebihan penggunaan klausula indemnitas tersebut dan juga termasuk hal hal penting yang harus diperhatikan oleh para pihak dalam perjanjian.;

Indemnity clause is one of the key provisions in the international contract that helps to allocate risk to the party who is in a better position to accept it. The concept has particularly great significance in oil and gas contracts due to the specific features of the industry. The paper looks at the main elements of the concept and at the ways it is applied in the international drilling rig service contract, some advantages and disadvantages of using indemnity clause in the contract including some critical points that need to be taken into account by the parties to the contract.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S25029
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Husni Mubarok
"Metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengontrol terbentuknya scale adalah Anti Scale Magnetic Treatment (AMT). Kritik yang biasa dilontarkan tentang metode ini adalah mengenai hasil dari alat AMT yang pada saat penerapannya banyak yang tidak efektif. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang metode magnetisasi ini sebagai metode alternatif yang menjanjikan.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran presipitasi CaCO3 pada larutan dan deposit serta memperoleh kejelasan spesies ion yang berpengaruh terhadap medan magnet. Metode yang digunakan adalah metode ion dengan sistem fluida statis. Beberapa variasi kondisi operasi yang meliputi lama magnetisasi, nilai pH, dan variasi larutan karbonat diuji untuk lebih memperjelas pengaruhnya terhadap proses magnetisasi. Pengukuran kandungan CaCO3 pada larutan dan deposit dilakukan dengan metode titrasi kompleksometri EDTA. Uji foto SEM juga dilakukan untuk melihat morfologi dan populasi deposit kristal CaCO3 yang terbentuk.
Hasil penelitian menunjukan bahwa laju presipitasi CaCO3 terjadi cepat pada masa nukleasi. Semakin lama magnetisasi terjadi, maka penekanan presipitasi CaCO3 juga akan semakin tinggi. Medan magnet hanya menekan presipitasi tapi tidak menggeser kesetimbangan reaksinya. Medan magnet mempengaruhi ion CO32- (karbonat) dan HCO3- (bikarbonat) untuk menekan presipitasi CaCO3. Dari hasil uji SEM, kristal CaCO3 yang terbentuk didominasi oleh jenis kalsit dan magnetisasi dapat menekan jumlah kristal CaCO3 serta memperbesar ukuran kristalnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Annas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resha Ramadian
"ABSTRAK
Peristiwa kick atau blowout merupakan masalah serius yang diakibatkan overpressure. Predikasi tekanan formasi diperlukan untuk mendesain berat jenis lumpur dan lokasi kedalaman casing yang tepat agar tidak terjadi masalah akibat overpressure. Selain itu, optimalisasi lokasi sumur juga dapat dilakukan sebelum pemboran dengan bantuan prediksi tekanan formasi. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik untuk mendapatkan model kecepatan yang sesuai untuk analisa prediksi tekanan pori. Model kecepatan yang dilakukan adalah pemodelan dari kecepatan rata-rata (Va). Selanjutnya, model kecepatan rata-rata tersebut akan ditrasformasi untuk mencari tekanan efektif (effective stress). Kecepatan rata-rata tersebut didapatkan dengan beberapa metode, yang meliputi: dix-velocity inversion, model kecepatan rata-rata dari data checkshot dan post-stack impedance inversion. Selanjutnya, ketiga hasil kecepatan tersebut dikombinasikan untuk memperoleh model kecepatan dengan resolusi tinggi yang sesuai untuk prediksi tekanan efektif dan tekanan pori. Dari hasil prediksi tekanan pori di atas memperlihatkan penyebaran dari zona overpressure pada Formasi Brownshale. Penyebaran zona tersebut hanya berada di sekitar sumur Y-03 yang memang terbukti ditemukan zona overpressure. Penyebaran ini menjadi penting untuk membantu dalam program pengeboran di Area-K.

ABSTRACT
Kick problem or blowout is serious problem affected by overpressure phenomena. Using the pore pressure prediction to guide the choice of mud weight and casing point should help to alleviate lost circulation or kick problems. Also, well location can be optimizing using information from pore pressure prediction. To reach for such target, it was decided to build reliable pore pressure cube from velocity-to-pore pressure transform over the entire K- Field. An integrated geological and geophysical technique for pressure prediction has been developed, where pore pressure can be transformed from velocity cube that derived from several methods. It can be from seismic velocity data only (stacking velocity) or calibrated with offset wells (check shot) or using seismic inversion data. This study presents those methods on creating velocity cube for pore pressure prediction. Velocity cube here is referred to velocity average cube. And next, the velocity cube is transformed using Bower?s Methods to determine velocity to effective stress transformation. The pore pressure prediction result shown that overpressure zone exhibit in Brownshale Formation. Their distribution located around Y-03 Well as known as overpressured well. This cube will give important information on distribution."
Universitas Indonesia, 2010
T29113
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>