Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wewel Apriza
"Daerah panasbumi Gunung Talang terletak di Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat. Keberadaan sistem panasbumi ditandai oleh adanya kemunculan manifestasi permukaan berupa mata air panas, fumarol dan batuan yang teralterasi yang penyebarannya mengikuti pola patahan utama berarah baratlaut-tenggara. Untuk memperjelas pendugaan tersebut telah dilakukan survei geofisika dengan menggunakan metode DC-Schlumberger dan Head-On didukung dengan data geologi dan geokimia. Hasil interpretasi terpadu data-data tersebut mengindikasikan keberadaan reservoir geotermal pada kedalaman 600 - 1000 meter dengan kemiringan sesar yang mengontrol pemunculan aliran fluida 500. Keberadaan reservoir diduga berupa batuan vulkanik Batino dengan permeabilitas baik, yang diisi oleh fluida panas yang didominasi air panas bertipe bikarbonat. Posisi zona up-flow diduga berada di selatan daerah penelitian dekat mata airpanas Batu Bajanjang, sedangkan outflow diduga mengarah ke baratlaut di luar daerah penelitian. Tidak ada data temperatur reservoir yang diukur secara langsung, tetapi dari perhitungan geotermometri SiO2 diperoleh temperatur minimum sekitar 160ºC. Luas daerah prospek kurang lebih 10 Km2, dengan perkiraan potensi panasbumi sekitar 40 Mwe. Daerah ini cukup prospek untuk dikembangkan lebih lanjut dengan melakukan pemboran landai di dekat mata air panas Batu Bajanjang (B-3000) dengan kedalaman kurang lebih 300 meter. Potensi energi di daerah ini dapat dimanfaatkan secara langsung seperti pengeringan daun teh dan cabe serta sterilisasi lahan pertanian dalam rumah kaca (tomat, bawang merah, kentang, kol dll).

The heat area of Talang mountain earth is located on Solok, province of West Sumatera . The existence of heat system earth marked by the existence of surface manifestation in the form of hot wellspring, fumaroles, and rock which are alterate and its spreading follow northwest especial breaking pattern of south-east. To clarify the anticipation have been done by geophysics survey by using method of DC-Shlumberger and of Head On supported with geology data and of geochemistry. The result of inwrought interpretation of the data is indication existence of geothermal reservoir at the deepness 600 - 1000 meters with big inclination which control appearance of fluid flow 50 degrees. The existence of reservoir is anticipated by rock of Batino vulcanize with permeability both for in content of heat fluid which in hot water domination have bicarbonate type. The zone position of up flow in anticipating to reside in area south of researching at elbow hot wellspring of batubajanjang, while flow out is anticipated by flange to northwest outside research area. There is no data of temperature reservoir which in measure directly, but the calculation of SiO2 geotermometry obtained by minimum temperature 160 degrees Celsius. The wide of prospect area is more or less about 10 km2, with estimate of hot potency of earth about 40 Mwe. This Area enough prospect to be developed later by doing sloping of drilling at elbow hot wellspring of Batu Bajanjang (B- 30000) with deepness 300 meters. The potency of energy in this area can be exploited directly like draining of leaf of the and chili and also agriculture farm sterilization in glasshouse (tomato, onion, potato, and others)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Daerah geotermal Gunung Pancar terletak 30 km arah timur kota Bogor (Jawa
Barat). Di daerah ini terdapat 3 lokasi mataair panas masing-masing Kawah Putih,
Kawah Merah, dan Kawah Hitam. Sebagian dari mataair panas di daerah ini telah
dikembangkan untuk tempat wisata pemandian air panas. Sistem hidrotermal yang
berkaitan dengan mata air panas di daerah penelitian cukup menarik untuk diteliti
lebih lanjut. Adapun penulis menfokuskan penelitian di sekitar Kawah Merah.
Penulis melakukan survei geofisika dengan menggunakan metode DC-Resistivity
Wenner-Schlumberger dan Temperatur Dangkal (0-3 meter) dengan tujuan untuk
membuat model dua dimensi dari sistem hidrotermal di daerah penelitian.
Interpretasi secara dua dimensi data DC-Wenner-Schlumberger pada dua lintasan
pengukuran, dengan maksimum bentangan a = 10 meter dan n (maksimum) = 10,
telah berhasil menemukan lapisan yang menjadi akuifer air panas yang cukup
dangkal yaitu sekitar 5 meter. Penyebaran secara lateral dari akuifer air panas ini
juga telah diinterpretasikan dari penampang melintang hambatan-jenis pada dua
lintasan yang didukung dengan data Temperatur Dangkal. Hasil dari studi ini
menguatkan hipotesis awal bahwa pemunculan mataair panas Kawah Merah pada
daerah ini terkait dengan sistem patahan yang terdapat pada daerah ini
sebagaimana diindikasikan oleh adanya short-wave length data self-potential."
Universitas Indonesia, 2005
S28858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahatua, Alfredno
"Metode resistivitas permukaan umumnya digunakan sebagai teknik pemetaan sepanjang area yang diduga terdapat tanah urukan. Struktur bawah permukaan yang sekiranya dapat bermanfaat untuk diketahui keberadaannya diantaranya adalah keberadaan tanah urukan. Metode Geolistrik adalah metode yang paling efektif karena tingkat sensitivitas akan karakteristik tanah yang cukup tinggi. Dengan mengetahui sifat fisiknya, diharapkan akan diketahui letak dan volum dengan sistem permodelan geofsiika yang merupakan etmpat keberadaan tanah urukan yang dicari.
Dalam metode geolistrik, ada beberapa konfigurasi yang dapat digunakan. Konfigurasi-konfigurasi tersebut dapat digunakan bergantung pada objek yang akan diteliti. Kita dapat memilih konfigurasi mana yang tepat dengan melihat gambaran sensitivitas tiap konfigurasi pada literatur dan mencocokannya dengan objek yang akan diteliti. Untuk metode DC - Wenner Schlumberger cocok untuk perubahan dalam arah vertikal saja, sementara metode dipole-dipole sangat baik mendeteksi perubahan dalam arah horizontal.
Menggunakan metode DC - Wenner Schlumberger dengan bentangan AB 60 meter, jarak antar elektroda (a) 2 meter dan n (maksimum) 14 diharapkan gambaran bawah permukaan yang didapat lebih detail. Hasil dari penelitian ini dapat memetakan struktur bawah permukaan daerah penelitian dan menguatkan hipotesis awal tentang keberadaan tanah urukan.

The geophysical surveys aim is to knowing subsurface structure with the collected data. With that data,hopefully we can know the subsurface geological information.Several geophysical surveys method has been used and applied to detect landfill. Electrical resistivity is the most common used method to mapping and located the anomaly.of landfill. This method hopefulley can describe the subsurface geological settings and the depth of landfill in meassured location.
Geoelectrical method is the most effective method to used because of it sensitivity of soil property is high. By knowing the physical properties, it can be show the landfill position with its thickness. There is several configuration that can be used in geoelectrical method. This configuration is used depends on the object itself. We can refers to the literatur to see the sensitivity of configuration so we can use the right configuration for our object. For DC - Wenner Schlumberger method is fit to detect the vertical changes, meanwhil dipole - dipole method is fit to deteect the lateral changes.
With AB 60 metre, spacing 2 metre and n (maximum) 14 it can describe the subsurface image more detail. The results of this study can mapping the subsurface resistivity and confirmed the initials hipotesis about the occurance of landfill.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudho Arif Wibowo
"Daerah Geotermal Gunung Pancar memiliki manifestasi berupa hotspring yang berada di antara Gunung Pancar dan Gunung Astana. Namun pengembangan daerah ini sangat terbatas karena karakteristik sistem geotermalnya belum diketahui secara jelas. Survei geofisika dengan menggunakan metode DC Resistivitas Dipole-Dipole dan metod Self-Potential telah dilakukan untuk memetakan struktur bawah permukaan dan mengetahui pola aliran sistem hidrotermal di daerah Gunung Pancar. Metode DC Resistivitas Dipole-Dipole dengan panjang lintasan minimal 300 meter, jarak antar elektroda 7,5 dan 15 meter dapat menggambarkan posisi akuifer hidrotermal pada kedalaman 2-15 meter. Penyebaran akuifer hidrotermal dapat diinterpretasikan dengan menggunakan peta kontur nilai anomali Self-Potential. Data Self-Potential menunjukkan adanya Short-Wavelength yang mengindakasikan keberadaan patahan yang berhubungan dengan akuifer hidrotermal. Sehingga dapat membuktikan hipotesa awal bahwa mata air panas Kawah Merah berhubungan dengan sistem geotermal yang terkait dengan struktur patahan.

Geothermal area of Mt. Pancar is indicated by surface manifestation (i.e. hot spring) located between Mt. Pancar and Mt. Astana. Nevertheless, the development of this area is limited because of the unknown characteristic of geothermal system. Geophysical survey using DC Resistivity Dipole-Dipole and Self-Potential method carried out to investigate the subsurface structure of the geothermal system and to understanding the flow pattern of the hydrothermal system. The DC Resistivity methods with minimum length of measurement 300 meters and 7.5-15 meters electrode spacing could map the position of hydrothermal aquifer at depth of 2-15 meters. The distribution of hydrothermal aquifer could be interpreted using the contour map of Sel-Potential anomalies. The Self-Potential data had shown a short-Wavelength that indicated a fault structures which associated of hydrothermal aquifer. This fact lead to proved the first hypothesis that the Kawah Merah hot spring has a relation with geothermal system that asssociated with fault structures."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Al Anshory
"Geothermal System Modeling has been illustrates Using Magnetotelluric Method. This method utilize a natural source Waves which are come from solar Wind, or the other Electromagnetic Waves in an ionosphere. Earlier data has been process with frequency sorting for gets the right signal points and remove noises. Then the Cokriging method utilized to remove the distortion effect With Static shift correction. After Data processing phases are finished, 2D Inversion, and 3D visualization of MT data are needed. And then for illustrates good geothermal system modeling, We must integrated MT and the others data, like geology or geochemistry data.

Dilakukan pemodelan sistem geothermal dengan menggunakan metode Magnetotelluric (MT). Metode ini menggunakan sumber alami gelombang (natural Source) yang berasal dari solar Wind, ataupun gelombang elektromagnetik lainnya yang ada di ionosfer. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pemilahan frekuensi yang tepat untuk mendapatkan sinyal yang dapat merepresentasikan keadaan subsurface serta untuk menghilangkan noise. Dilakukan pula koreksi pergeseran static menggunkan metode cokriging untuk menghilangkan efek distorsi. Setelah tahap pengolahan data selesai dilakukan proses inversi data MT, Visualisasi 3-Dimensi, serta dilakukan integrasi terpadu terhadap data-data yang lain, baik geologi ataupun geokimia guna mendapatkan pemodelan dari suatu system geothermal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sy Taufik Assegaf
"Lokasi penelitian, Kampus UI Depok, terletak di Kecamatan Beji, sebelah Utara dari Kota Bogor. Lokasi tersebut sebagian besar telah banyak dibangun gedung-gedung fakultas. Namun, sebagian masih merupakan hutan dan semak belukar. Sebelumnya, telah ada peneliti yang telah menjadi pelopor survey air-bawah tanah di wilayah tersebut. Pada saat itu, digunakan Metode Resisitivitas Schlumberger dengan jarak titik pengukuran 600 meter dan jumlah titiknya sebanyak 14 titik. Berdasarkan studi tersebut, ketebalan akuifer diperkirakan sekitar 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2. Dengan asumsi porositas batuan 40%, diperkirakan potensinya sekitar 79.420.000 m3. Dalam penelitian ini digunakan Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger dan Self-Potential.
Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger digunakan untuk mendeteksi variasi anomali resistivitas bawah-permukaan baik secara lateral maupun vertikal. Sedangkan, Metode SP (Self-Potential) digunakan untuk mendeteksi pola / arah aliran air bawah-tanah. Titik pengukuran menjadi lebih rapat daripada penelitian sebelumnya. Untuk kedua metode tersebut, dibuat 3 lintasan yang membentang Utara-Selatan. Untuk Metode Wenner-Schlumberger, titik pengukuran berjumlah 81 titik dengan jarak antar titik sekitar 100 meter. Jarak elektrode tegangan 20 meter (a = 20 meter), dan nmaks =13. Sedangkan untuk Metode Self-Potential jarak antar titik pengkuran dibuat menjadi 20 meter dengan jenis pengukuran Leap-Frog dan jumlah titik pengukuran sebanyak 289 titik.
Hasil dari penelitian ini menguatkan dugaan awal bahwa arah aliran cenderung mengalir dari arah Selatan ke Utara berdasarkan Data SP dan didapatkan ketebalan akuifer dan potensi air bawah-tanah bertuturut-turut sebesar ? 30 m dan 43 320 000 m3 berdasarkan Data Resistivitas Wenner-Schlumberger. Kata kunci : akuifer, air bawah-tanah, Metode Resistivitas Schlumberger, Metode Wenner-Schlumberger, Metode Self-Potential, Metode Leap-Frog, potensi, titik pengukuran."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Oktobiyanti
"Lapangan geothermal Sibayak terletak di kawasan utara Great Sumatra Fault Zone (GSFZ) yang memiliki topografi yang tinggi di dalam kaldera Singkut. Ditinjau dari kondisi geologinya, lapangan ini memiliki prospek geothermal yang ditandai dengan keberadaan manifestasi panas berupa solfatara, fumarole, chloride springs dan silica sinters. Untuk menginvestigasi struktur bawah permukaan secara lebih detail, maka dilakukan reinterpretasi data magnetotellurik dan gravitasi. Dari pemodelan 2-Dimensi MT yang menggunakan software MT2Dinv dan 3-Dimensi MT menggunakan software GeoSlicer-X maka dapat diketahui clay cap mempunyai nilai resistivitas 5-10 Ωm. Zona reservoir diindikasikan dengan harga resistivitas 50- 200 Ωm yang terdapat di bawah zona clay cap dan berada pada kedalaman sekitar 1600m. Pusat reservoir terdapat pada daerah yang meliputi Gunung Sibayak dan Gunung Pratektekan dengan luas yang diperkirakan sekitar 4 km². Pemodelan data gravitasi mendukung gambaran stuktur utama yang berupa kaldera Singkut dan sesarsesar yang berarah barat laut-tenggara. Berdasarkan studi ini dapat direkomendasikan sumur produksi diarahkan pada pusat reservoir, sedangkan reinjeksi ditempatkan di daerah dekat reservoir tetapi yang diduga memiliki hubungan permeabilitas, yaitu di sekitar batas kaldera sebelah selatan.

Sibayak geothermal field is situated in the northern Great Sumatra Fault Zone (GSFZ), which has high topography inside Singkut caldera. From the geological point of view, Sibayak field is a potential geothermal area supported by the occurrence of surface manifestations such as solfataras, fumaroles, chloride springs and silica sinters. To investigate subsurface geological structure, reinterpretation of the Magnetotelluric and gravity data were carried out. Two-dimensional modeling of MT data using MT2Dinv software and 3-D visualization of the MT data using GeoSlicer-X have delineated clay cap with resistivity of 5-10 ohm. Reservoir zone is indicated by slightly higher resistivity (50 - 200 ohm-m) below the clay cap located in the depth of about 1600m. Center of reservoir is probably located in the area between Mt Sibayak and Mt Pratektekan covering about 4 km². The gravity data modeling supports the existence of main structures, those are Singkut caldera and faults zone oriented in the northwest - southeast direction. Based on this study, it is recommended that the production wells shoud be located to the central of reservoir and reinjection wells should be sited to the area close to the main reservoir which has permeability connection, that is in the southern caldera boundary."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29441
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus
"Metode resistivity dapat memberikan gambaran struktur bawah permukaan yang terdapat cavity . Berdasarkan kondisi geologi pembentukan cavity, daerah prospek "X" ini termasuk dalam sistem sedimen yang didominasi batuan pasir. Pengukuran metode resistivity pada tiap lintasan pengukuran menghasilkan perbedaan nilai hasil pengukuran akibat perbedaan sifat fisik batuan. Akuisisi data metode resistivity telah dilakukan dengan spasi elektroda 5 meter sebanyak 11 lintasan yang bertujuan untuk mendapatkan apparent resistivity. Selanjutnya, untuk mendapatkan true resistivity dengan melakukan proses inversi. Pemodelan 2D dan 3D data resistivity dengan menggunakan software res2dinv, surfer 9, res3dinv, dan GeoSlicer X telah memberikan informasi zona cavity yang terdapat pada daerah pengukuran sehingga daerah prospek dapat dilokalisir.

Resistivity method can provide a section of the subsurface structure of the cavity contained. Based on the geological conditions of cavity formation, the prospect of "X" is included in the sandstone-dominated sedimentary. Measurement methods of measurement of resistivity in each path leads to different values of measurement results due to differences in physical properties of rocks. Resistivity data acquisition methods have been performed with an electrode spacing of 5 meters by 11 trajectories that aim to obtain apparent resistivity. Furthermore, to obtain the true resistivity is used inversion process. 2D and 3D modeling of data using software res2dinv resistivity, surfer 9, res3dinv, and GeoSlicer X has provided the information contained in the cavity zone measurement area can be localized so that the prospect area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jusri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 22007
S29328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>