Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2007
S28759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S28307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Natalina
"Multiple lapisan bawah air merusak refleksi primer dan membuangnya dari data seismik seismogram telah menjadi permasalahan sejak dulu bagi ahli geofisika, pengolahan data seismik. Jika multiple ini tidak dibuang, kehadirannya dapat membuat interpretasi data seismik menjadi sulit dan menghasilkan analisa yang salah. Tesis ini bertujuan untuk mempelajari konsep dan teori dibalik metode Surface Relative Multiple Elimination (SRME), serta kekuatan dan kelemahan dalam aplikasinya dengan menggunakan data sintetis dan rill. Data sintetik dibangun menggunakan software TESSERAL 2D dan data riil yang dipilih adalah survei North West Shelf Regional (NWSR). Hasil dari skema aliran kerja dan parameter test yang terbaik untuk data sintetik dapat digunakan sebagai acuan pada proses data lapangan survei NWSR. Analisa menunjukkan bahwa ada hubungan yang konsisten antara keberhasilan hasil data sintetik dengan data lapangan. Hasil dari seluruh penelitian tesis ini menyimpulkan bahwa metode SRME sangat efektif membuang multiple lapisan bawah air pada near offset tetapi masih menyisakan mutiple pada far offset.
Water bottom multiples destructively interfere with primary reflections and their removal from reflection seismograms has been a longstanding problem to seismic processing geophysicists. If not eliminated, their presence could make seismic data interpretation difficult and lead to erroneous results. This thesis is aimed to study concept and theory behind the Surface Relative Multiple Elimination (SRME), as well as the strengths and weaknesses in application by using synthetic and field data. Synthetic data was created by using TESSERAL 2D software and field data that was chosen in this research was seismic data from North West Shelf Regional (NWSR) survey. The work flows scheme and the best parameter of the tests for the synthetic data were used as a guide in processing of NWSR. It showed that there was a consistent result between the synthetic and field data. The results of this study had conclusion that SRME method was effective in near offset but there was still remaining multiple at far offset."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Adolf Bastian
"ABSTRAK
Pada proses akusisi data seismik di lapangan, peristiwa multiple akan
terekam secara otomatis dalam data seismik. Dalam usaha menghilangkan
multiple dalam data seismik, metode Transformasi Radon digunakan dari domain
t-x menjadi domain 􀟬􀵆􀝌.
Pada penelitian ini untuk menghilangkan multiple digunakan Transformasi
Radon Linier dan Hiperbolik. Proses Transformasi Radon Maju dijalankan dan
setelah itu dilakukan analisis untuk proses eliminasi multiple ini dan kemudian
proses Transformasi Radon balik dilakukan.
Transformasi ini terlebih dahulu diaplikasikan pada data seismik sintetik
dan kemudian pada data real. Transformasi ini cukup baik untuk menghilangkan
proses multiple pada data sintetik. Hasil penelitian Transformasi Radon Linier dan
Transformasi Radon Hiperbolik pada data sintetik memperlihatkan multiple dapat
berhasil dihilangkan.

ABSTRACT
In the process of seismic data acquisition in the field, multiple events will
be recorded automatically in seismic data. The method of Radon transform is used
to eliminate the multiple in seismic data from t-x domain into !-p domain.
In this thesis, Linear and Hyperbolic Radon Transformation use to
eliminate multiple. Forward Radon‘s Transformation process starts and after
done, the analysis for the multiple elimination is needed and then Invers Radon
Transform is processed to initial data.
First, Radon’s Transformation is applied to synthetic seismic data and then
on real data. Radon’s Transformation is good enough to eliminate multiple
processes on synthetic data. Radon transform research results with Linear and
Hyperbolic Radon Transform on synthetic data show that the multiple can be
successfully removed."
2013
T38911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perdana Meisya Rachmat
"Pemahaman dan implementasi algoritma Tau-p telah diujicobakan baik pada sintetik maupun data riil. Data sintetik diperlukan untuk menguji dan memahami lebih detail mekanisme dari transfomasi Tau-P. Untuk Aplikasi pada data sintetik digunakan program open source Seismic Unix. Sedangkan untuk aplikasi terhadap data riil digunakan software komersial Geovecteur. Sebagai komparasi terhadap performa algoritma Tau-p telah diuji algoritm FK Filter khususnya pada proses penghilangan noise pada data riil.
Hasil uji coba dari kedua algoritma Tau-p dan FK Filter memperlihatkan bahwa Tau-p memberikan performa yang lebih handal dibandingkan dengan FK Filter terutama dalam menghilangkan noise yang bersifat koheren. Aplikasi Tau-p baik pada data gather maupun data stack memperlihatkan kemampuannya dalam menghilang noise tersebut. Kelemahan dari FK Filter dalam menghilangkan noise sangat dipengaruhi dalam pemilihan frekuensi. Pemilihan frekuensi akan menentukan terhadap proses penghilangan noise.

Understanding of the tau-p has been implemented synthetic data and real data. Synthetic data is required is other understand mechanism in more detail for tau-p transformation. For this purpose the Open Source Seismic Unix Program been applied data application Geovectuer Commercial Software is used. As a comparison, the tau-p algorithm perform and FK algorithm Filter were tested together filtering has already beern tried especially to noise removal process on the real data.
The result from tau-p algorithm experiment and FK Filter experiment show that Tau-p gives more excellent performance than FK Filter, especially to remove noise which has coherence characteristic. Tau-p application on gather data and stack data show their capability to remove noise. The weakness of FK Filter in noise removal process is very influenced by the frequency selection. Frequency selection will be determined to noise removal process.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S29247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ading Firliyadi
"Atenuasi multiple dengan menggunakan filtering radon adalah salah satu teknik yang biasa digunakan dalam penekanan energi multiple pada data seismik. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan sinyal dan multiple dalam domain radon dengan memanfaatkan nilai perbedaan moveout antara sinyal primer dan multiple. Metode ini diaplikasikan pada data seismik sintetik GM 1 yang merupakan daerah pengendapan marine. Data ini ditemukan multiple yang didominasi oleh peg-leg multiple. Studi ini bertujuan untuk mengetahui respon dari filtering radon yang diterapkan baik pada metode pengolahan data Common Mid Point (CMP) stack, maupun pada metode Common Reflection Surface (CRS) stack untuk mengatenuasi multiple. Imaging pada CRS stack diharapkan mampu menghasilkan signal to noise ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Filtering radon diterapkan baik pada CMP gather maupun pada CRS supergather. Hasil yang diperoleh dari analisis radon dapat mereduksi peg-leg multiple walaupun masih meninggalkan residu multiple baik pada CMP gather maupun pada CRS supergather. Penampang stacking dari metode CRS mempunyai signal to noise ratio yang lebih baik daripada penampang stacking dari metode konvensional.

Multiple Attenuation using radon filtering is commonly used for suppressing multiple energy technique at seismic data. The basic concept is to do separation between primary and multiple in radon domain by using residual moveout value. The method is used for synthetic seismic data called GM1 as marine precipitation zone. The data is found multiple, dominantly as peg-leg multiple. The study is being done in order to know how much radon filtering can influence both for Common Mid Point (CMP) stack and Common Reflection Surface (CRS) stack to attenuate multiple. The imaging of CRS stack is expected will be able to create higher signal to noise ratio than conventional method. Radon filtering is applied to CMP gather and CRS supergather. Radon analysis can‟t able to reduce peg-leg multiple overall in CMP gather and CRS supergather. Signal to noise ratio of stacking section can be enhanced by CRS stack method significantly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29390
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Munadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rey Fariz Irwansyah
"ABSTRAK
Model sintetik radial receiver function pada lapisan mantle, kerak, dan sedimen (SCM) dibuat dengan memvariasikan ketebalan sedimen mulai dari 0.4 hingga 1.0 km. Forward modelling dijalankan menggunakan program hrftn pada Computer Program in Sesimology (CPS). Parameter data sintetik yang digunakan adalah Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitas yang masing-masing nilainya adalah 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 dan 2.33 g/cm3 untuk lapisan sedimen. Untuk lapisan kerak Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitasnya masing-masing adalah 6.1 km/s, 3.52 km/s 1.73 dan 2.73 g/cm3. Dengan memvariasikan ketebalan sedimen didapatkan respon sinyal receiver function yang mengandung multiple ditandai dengan adanya waktu tunda yang terjadi pada masing-masing fase. Waktu tunda yang terjadi dipengaruhi oleh ketebalan sedimen dan multiple yang terjadi. Multiple yang ada pada receiver function berhasil dikurangi dengan menerapkan filter prediktif. Filter diaplikasikan pada data sintetik receiver function terlebih dahulu kemudian diaplikasikan pada data real receiver function. Parameter filter yang didapat adalah kekuatan multiple yang berasosiasi dengan koefisien refleksi dan waktu bolak-balik pada setiap event gempa. Filter diterapkan kembali pada data real di stasiun BKNI dan BASI. Filter yang diaplikasikan pada data sintetik dan data real cukup efektif untuk mengurangi multiple pada receiver function.

 


A synthetic radial receiver function model has been prepared on mantle, crust, and sedimentary layers (SCM) by varying the thickness of the sediment from 0.4 until 1.0 km. Forward modelling models are executed with the hrftn program in the Computer Program in Sesimology (CPS). Synthetic data parameters for sedimentary layer using Vp, Vs, Vp/Vs, and density which values are 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 and 2.33 g/cm3 respectively. Crustal layer using the same parameter with sedimentary layer that are values 6.1 km/s, 3.52 km/s, 1.73, and 2.73 g/cm3 respectively. By varying the thickness of the sediment obtained the respons of reverberations receiver function signals characterized by delay on every phase. The delay of receiver function caused by sediment thickness and multiple/reverberation. Multiple on receiver function have sucsessfully reduced by applying a filter predictive. The Predictive filter applied on synthetic data and then on real data of receiver function. Parameters of filter have obtained by the filter are strong of reverberation that is associated with the reflection koeficient and two way time of reverberation obtained of every event. Then filter applied on real data on BASI and BKNI station. The filter predictive have successfully reducing multiple effect of the receiver function on real and synthetic data. 

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>