Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 76591 Document(s) match with the query
cover
Muhammad Perdana Bayu Kobagma
"Saat ini sebagian persusahaan jasa pengiriman paket barang di negara kita tidak memiliki sistem yang menyediakan informasi paket barang berupa posisi. Keadaan ini kurang efektif sehingga dibutuhkan sistem yang mampu mengatasi keadaan tersebut. Sistem ini memanfaatkan teknologi GPS ( Global Positioning System), mikrokontroler, GSM modul dan Visual Basic 6.0. Mikrokontroler akan mengambil data koordinat dari GPS lalu data koordinat tersebut akan ditampilan lalu diplot pada peta oleh visual basic 6.0. Dengan demikian user dari perusahaan jasa pengiriman paket bisa mengetahui keberadaan kendaraan pengangkut paket barangnya.

Currently most persusahaan package delivery services of goods in our country have a system that provides position information in the form of packages of goods. This situation less effective so it takes a system that is able to overcome the situation. The system utilizes GPS technology (Global Positioning System), a microcontroller, GSM module and Visual Basic 6.0. Microcontroller will take coordinate data from The last GPS coordinate data will be shown and then plotted on a map by Visual Basic 6.0. Thus the user of the package delivery service company can know where vehicles pack the goods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfandella Pratama
"Kebutuhan masyarakat akan mobilitas yang tinggi pada zaman modern saat ini mendorong diciptakannya alat navigasi GPS Global Positioning System Agar dapat menunjang sistem penerimaan GPS yang baik dan akurat diperlukan antena penerima dengan spesifikasi yang memadai Antena GPS yang banyak digunakan bekerja pada frekuensi L1 GPS yaitu 1 575 GHz dengan parameter gain 2dBi axial ratio 3dB dan polarisasi melingkar ke kanan right handed circular polarization RHCP Untuk mencapai spesifikasi yang diharapkan pada skripsi ini dirancang sebuah antena mikrostrip patch segiempat catu tunggal dengan penambahan lima slot persegi panjang untuk mendapatkan polarisasi melingkar Berdasarkan hasil simulasi dan pengukuran diperoleh antena dengan polarisasi melingkar yang memiliki frekuensi resonansi di 1 575 GHz dengan gain 3 dBi dan axial ratio 1 52 dB.

Along with the community needs for high mobility in current modern era allowing to develop navigation systems like GPS Global Positioning System that presently widely used for supporting daily activities In order to accurately support the GPS reception system the received antenna is required to be sufficiently met the existing specifications Most of the GPS antennas work at the frequency of L1 band that is 1 575 GHz with the gain more than 2 dBi the axial ratio less than 3dB and have the right handed circular polarization RHCP In order to achieve the aforementioned specification in this thesis a single feed square microstrip patch antenna with five rectangular slots on the patch is designed for generating a circular polarization According to the simulated and measured results the antena operates well at the resonant frequency 1 575 GHz with the gain is approximately 3 dBi and the axial ratio by 1 52 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Ramadhan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Naufal
"Sistem navigasi memegang peranan penting dalam proses pelacakan posisi suatu objek,
khususnya objek bergerak seperti kendaraan, pesawat, rudal, kapal, dan lainnya.
Beberapa jenis sistem navigasi yang umumnya digunakan saat ini adalah sistem
pemosisian global (GPS) dan sistem navigasi inersia (INS). GPS bergantung pada satelit
agar dapat menentukan posisi suatu objek secara konstan. Berbeda dengan GPS, INS
bekerja secara independen dengan memanfaatkan seperangkat sensor inersia
(akselerometer dan giroskop) dan perangkat pemrosesan untuk mencari posisi, kecepatan,
orientasi, dan besaran navigasi penting lainnya. Skripsi ini menyelidiki kinerja dari
integrasi penggunaan GPS dan INS secara bersamaan dalam pelacakan posisi objek
bergerak dan pencarian besaran navigasi penting lainnya. Proses filtering juga akan
dilakukan untuk memberikan estimasi posisi yang lebih akurat dan meredamkan noise.
Pengujian akan dilakukan pada mobil dengan lintasan yang cukup mendukung dalam
pengambilan data agar dapat dianalisis. Analisis data hasil pengujian tersebut akan
menentukan seberapa baik rancangan sistem ini dalam pelacakan posisi objek bergerak.

The navigation system plays an important role in the process of tracking the position of
an object, especially the moving objects such as vehicles, aircraft, missiles, ships, etc.
Some types of navigation systems that are generally used today are global positioning
system (GPS) and inertial navigation system (INS). GPS relies on satellites to constantly
determine the position of an object. Unlike GPS, INS work independently by utilizing a
set of inertial sensors (accelerometers and gyroscopes) and processing devices to find the
position, velocity, orientation, and other important navigation quantities. This thesis
investigates the performance of the integration of GPS and INS simultaneously in
tracking the position of moving object and searching for other important navigation
quantities. The filtering process will also be carried out to provide a more accurate
estimated position and reduce noise. The test will be carried out on a car with a track that
is sufficiently supportive of data collection so that it can be analyzed. Analysis of the test
results data will determine how well the design of this system is in tracking the position
of moving objects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2008
TA722
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sabaruddin
"Vehicle tracking sysiem (VTS) merupakan sistem untuk menentukan posisi kendaraan tiap waktu tertenru. Selain itu, juga dapat menenlukan kecepatan, arah, jarak yang telah ditempuh, dan menggambarkan jalur perjalanan kendaraan tersebut.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai vehicle tracking system dengan memanfaatkan sistem GPS sebagai penentu posisi dan pemakaian SMS sebagai metode komunikasinya. VTS ini dirancang dalam bentuk integrasi beberapa modul yang terdiri bagian utama berupa alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) sebagai sensor yang menerima sinyal inforrnasi GPS, mikroprosesor sebagai basis proses dan kontrol serta antarmuka antara GPS receiver dan cellular engine, dan cellular engine sebagai alat komunikasi antara perangkat VTS di kendaraan dengan sentral pengamat- Sentral pengamat juga memiliki cellular engine untuk menerima informasi melalui sistem GSM, dan komputer untuk mengolah lebih lanjut informasi tersebut sehingga dapat ditampilkan secara visual pada layar komputer, atau dimasukkan dalam sistem database.
Hasil yang diperoleh dari perancangan ini adalah perangkat VTS yang dapat memberikan data posisi, kecepatan, dan arah pergerakan sebuah kendaraan, tiap interval waktu yang tertentu, kepada suatu Sentra] pengamat yang memiliki sistem database dan visualisasi peta posisi kendaraan tersebut pada layar komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Afianto
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi berdampak pada mudahnya proses
penyampaian informasi. Salah satu pengaruhnya merambah pada pemanfaatan
fasilitas SMS ke dunia bisnis dan industri, dengan daerah jangkauan yang luas, sms
menawarkan keselamatan transmisi data yang terjamin. Dalam penelitian ini dibuat
sebuah sistem yang dapat mentransmisikan data dengan memanfaatkan fasilitas sms
pada telepon seluler. Pertama, GPS memantau posisi kendaraan yang jika terdeteksi
terdapat perubahan posisi maka melalui media sms akan dikirimkan pesan yang
menginformasikan bahwa mobil telah dicuri. Kedua, jika pemilik mobil ingin
mengetahui dimana kini mobil berada maka pemilik mobil hanya perlu mengirimkan
sms berisi posisi lalu sistem akan memberi sms balasan yang berisi data koordinat dan
posisi dimana mobil tersebut berada melalui layanan pesan singkat. Pemrograman
mikrokontroler pada sistem pengaman kendaraan ini menggunakan bahasa basic yaitu
Basic Compiler AVR (BASCOM-AVR)."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prasidha Aharsa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T38824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Alberto Michael
"Salah satu faktor penyebab kemacetan lalu lintas di perkotaan adalah banyaknya aktivitas keluar dan masuk pada rumah-rumah yang dibangun di sekitar ruas jalan raya. Permasalahan utamanya adalah waktu yang dibutuhkan untuk membukakan pintu gerbang rumah. Untuk itu perlu dikembangkan sebuah sistem gerbang otomatis yang dapat menghilangkan waktu delay kendaraan tersebut di jalan raya.
Beberapa gerbang otomatis yang telah dikembangkan adalah sistem gerbang otomatis berbasis sensor ultrasonik dan kemudian sistem gerbang berbasis RFID. Gerbang dengan sistem sensor ultrasonik memiliki kelemahan pada sistem autentikasi kemudian pada sistem gerbang berbasis RFID rentan terganggu apabila ada perangkat yang beroperasi pada frekuensi yang sama di sekitar gerbang.
Pada Skripsi ini akan dikembangkan gerbang otomatis yang dapat mengautentikasi pemilik kendaraan dan juga tidak dapat diganggu oleh gelombang radio seperti pada sistem RFID. Skema dari sistem gerbang otomatis ini adalah dengan mengintegrasikan aplikasi android berbasis GPS untuk mengirimkan gelolocation kendaraan ke web server. Dan data yang ada di web server akan diambil oleh mikrokontroler secara real-time.

In urban areas, the number of houses on the roadside causes congestion. The vehicles need a delay time when opening the gate by themself to enter the house. If the owner has to get out of the car to open the gate himself or wait for someone from inside of the house to open the door, it will cause disruption of the public road. For this reason, it is necessary to develop a gate system that can overcome this problem.
There are many methods to build this system. The first is the ultrasonic sensor-based automation system, where the gate can be opened if the coming object reflects the sound wave from the sensor and make it as trigger to open the gate. But the problem of this system is it can not authenticate approaching objects. Another system is RFID-based automatic gate that can provide a trigger to the microcontroller if the desired object is on a radius. And this system can authenticate the vehicle that will open the gate. But this system is susceptible to radio waves that being distributed by other devices that work on the same frequency as RFID receivers at the gate. In addition, this system requires additional RFID tags for each vehicle.
In this scientific work, an automatic gate will be designed that can open the gate automatically and can authenticate, but is not disturbed by radio waves. This system will utilize geolocation, android applications, web servers, and microcontrollers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardine Khairunisa Ilyas
"Antena wearable dari bahan tekstil untuk GPS (Global Positioning System) saat ini banyak dikembangkan. Akan tetapi bahan tekstil memiliki sifat yang dapat menyerap air dan bisa dilengkungkan (bending) sehingga akan mempengaruhi kinerja dari antena. Oleh karena itu, telah dilakukan pengujian antena GPS bahan tekstil dengan lima substrat berbeda untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan tekstil terhadap antena. Lima bahan yang dipilih adalah flanel, spun bond, katun, drill, dan denim. Semua antena bekerja pada frekuensi GPS L1 yakni 1.575 GHz dengan nilai S11 <- 10 dB dan axial ratio <-3 dB. Nilai return loss terbaik diperoleh oleh antena flanel sebesar -31.219 dB dengan rentang frekuensi 1.567-1.617 GHz. Dalam kondisi dipengaruhi air, terdapat 4 antena yang tetap berhasil terbaca setelah terkena pengaruh air dengan antena terbaik terbuat dari substrat bahan flanel. Dalam pengujian antena pada kondisi melengkung, terdapat beberapa antena yang masih dapat bekerja pada frekuensi GPS L1, namun tidak stabil untuk setiap kondisi lengkung yang dilakukan. Dari penelitian didapat bahwa penetesan air berpengaruh kepada antena karena akan meningkatkan nilai permitivitas dari keseluruhan bahan tekstil sehingga akan menurunkan frekuensi resonan dan membuat antena kurang matching. Pengaruh kondisi melengkung pada antena akan membuat patch tertekuk sehingga akan menyisipkan ruang udara yang akan berpengaruh pada permitivitas resultan antena sehingga mengubah frekuensi.

Wearable antennas made from textile materials for GPS (Global Positioning System) applications have been widely developed. However, textile materials have properties that can absorb water and be bent which will affect the performance of the antenna. Therefore, the testing of GPS antennas made from textile materials with five different substrates has been carried out to determine the effect of textile use on the antenna. Five substrate materials were flannel, spun bond, cotton, drill, and denim. All antennas work on the GPS L1 frequency of 1,575 GHz with a value of S11 <- 10 dB and axial ratio <-3 dB to achieve circular polarization. The best return loss value is obtained by the flannel antenna of -31,219 dB with a frequency range of 1,567-1,617 GHz. When affected by water absorption, there are 4 antennas that remain successfully work at GPS L1 frequency with the best antenna made of flannel substrate. When the antenna tested in bending conditions, there are several antennas that can still work at GPS L1 frequency but are not stable for every bend condition. This research found that water drop affects the antenna because it will increase the permittivity value of the whole textile material, hence it will reduce the resonant frequency and make the antenna become unmatched. The effect of the bend condition on the antenna will make the patch bend so that it will insert an air gap. This will affect the resultant permittivity of the entire antenna so that it changes the resonant frequency and match level of the antenna."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>