Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laura Oktaviani
"Kebutuhan akan alat-alat untuk sterilisasi belakangan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kedokteran maupun industri farmasi. Sterilisasi alat kesehatan diperlukan untuk membunuh kuman-kuman atau bakteri yang mungkin tumbuh pada alat tersebut, sehingga setelah pemakaian alat tersebut tidak menimbulkan dampak negatif seperti timbulnya bakteri atau kuman patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Memang banyak alat-alat lain yang digunakan seperti dengan menggunakan radiasi dan lain sebagainya yang tentunya akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk proses yang sederhana proses sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara yang kering dan cara yang basah. Dalam tugas ini akan dibuat sterilisasi dengan cara basah yaitu dengan menggunakan teknik seperti layaknya panci presto, yang dalam dunia industri farmasi atau kedokteran dikenal dengan nama AutoClave.dalm alat ini akan diatur suhu, tekanan, dan waktu yang semuanya akan diatur oleh mikrokontroller."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Rianto
"Autoclave adalah suatu perangkat yang digunakan sebagai pasifasi (membuat pasif) material logam guna menekan laju korosi logam tersebut sehingga bahan logam akan memiliki laju korosi yang rendah. Khusus untuk autoclave model ME ? 24 yang ada di Laboratorium Instalasi Elemen Bakar Nuklir PTBN ? BATAN berfungsi untuk meningkatkan kekuatan berkas elemen bakar nuklir terhadap korosi, dimana pada pengerjaan autoclaving ini akan terbentuk lapisan pelindung oksida-ZrO2 pada permukaan batang elemen bakar nuklir. Pada tesis ini dibahas pemodelan sistem tungku autoclave secara eksperimen langsung pada alat. Model yang diperoleh selanjutnya dilakukan simulasi model sistem dan dirancang sistem kendalinya guna mendapatkan sistem pengendalian yang optimal. Hasil eksperiment dengan sistem kontrol PI didapat untuk pengaturan suhu 200oC dicapai pada 9246 detik dengan kesalahan pada saat kondisi tunak adalah 2,38% untuk keluaran thermocouple 3.

Autoclave is a device used as a passivation (make passive) of metallic materials in order to suppress the rate of corrosion of metal so that metal will have a low corrosion rate. Especially the autoclave model ME - 24 at the Laboratory of Nuclear Fuel Element Installation PTBN - BATAN serves to increase the beam power of nuclear fuel elements against corrosion, which in this autoclaving workmanship will form a protective ZrO2-oxide layer on the surface of the rod nuclear fuel elements. This thesis discusses an autoclave furnace system modeling based experiments the appliance. The model obtained is then performed as simulation model of the system, and PI control system is designed to gain optimal system. The results of experiments has sown that for setting print 200oC the system has achieved steady state at 9246 s with error 2.38% for thermocouple number 3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T24707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gandhi Alamsyah
"ABSTRAK
Sulfur merupakan salah satu komoditi utama dalam berbagai industri kimia, seperti industri asam sulfat, kosmetik, dan farmasi. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sulfur. Padahal, Indonesia memiliki deposit sulfur alam yang besar. Proses pemurnian sulfur komersil saat ini memiliki biaya operasional yang besar karena harus menginjeksikan steam kontinu dan instalasi peralatan yang mahal. Pada penelitian sebelumnya dilakukan modifikasi proses produksi sulfur menggunakan autoclave dengan sistem batch untuk mereduksi biaya operasional dan dapat dilakukan pada skala kecil. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses ini dapat memurnikan batuan dengan kemurnian tinggi tetapi dengan yield yang kurang optimum. Pada penelitian ini dilakukan injeksi gas nitrogen ke dalam sistem untuk meningkatkan transfer kalor ke batuan sulfur sehingga memperbesar yield sulfur yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi optimum untuk proses pemurnian adalah pada suhu 140oC, rasio volume air/massa batuan sebesar 10 ml/g, tekanan gas nitrogen sebesar 30 psi, dan lama waktu injeksi 6 menit. Yield dan kemurnian yang didapatkan masing-masing sebesar 82,8% dan 99,72%.

ABSTRACT
Sulfur is one of the main commodities in various industrial chemicals, such as sulfuric acid industry, cosmetics, and pharmaceuticals. Currently, Indonesia is still importing sulfur. In fact, Indonesia has a large deposit of natural sulfur. Commercial sulfur production process has a significant operational cost due to must inject steam continuously and expensive equipment installations. Based on the research, the modification of sulfur production process using autoclave with batch systems can reduce operational costs and can be implemented on a small scale. The study concluded that this process can purify rocks with high purity but with less optimum yield. In this research, nitrogen gas will be injected into the system to increase the yield of sulfur. Based on the research results, the optimum conditions for the production process is at temperature of 140oC, ratio of water volume/ores mass of 10 ml/g, injected pressure of 30 psi, and the duration of injection of 6 minutes. Yield and purity were obtained respectively by 82.8% and 99.72%."
2016
S63733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
URANIA 14 (1-4) 2008 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Wahyuni Hapsari
"Sterilisasi dapat didefinisikan sebagai proses yang secara efektif membunuh atau menghilangkan mikroorganisme yang dapat berpindah (seperti jamur, bakteri, virus) dari permukaan peralatan. Salah satu metode paling efektif untuk mematikan mikroorganisme menggunakan suhu tinggi. Salah satu alat sterilisator yang menggunakan metode panas uap bertekanan dalah autoclave. Tujuan dari praktek kerja ini untuk membuat laporan kualifikasi instalasi dan kualifikasi operasional autoclave. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Industri Farmasi PT. Forsta Kalmedic Global dilaksanakan selama dua bulan. Penyusunan protokol kualifikasi alat sterilisasi autoclave melalui pengenalan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan persetujuan. Hasil kualifikasi instalasi dan kualifikasi operasional autoclave dapat diketahui bahwa selama pelaksanaan tidak ada penyimpangan yang terjadi selama kualifikasi instalasi maupun operasional autoclave, sehingga hasil kualifikasi memenuhi seluruh kriteria penerimaan yang telah ditentukan didalam protokol kualifikasi instalasi maupun operasional. Diharapkan dapat melaksanakan kualifikasi kinerja untuk melanjutkan kualifikasi operasional yang telah dilakukan dan dapat melaksanakan kualifikasi autoclave terus menerus secara berkala.

eratures. One of the sterilizers that uses the pressurized steam heat method is an autoclave. The purpose of this work practice is to make a report on the installation qualification and operational qualification of the autoclave. Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) in the Pharmaceutical Industry PT Forsta Kalmedic Global was carried out for two months. Preparation of autoclave sterilizer qualification protocols through introduction, data collection, data processing, data analysis, and approval. The results of the installation qualification and operational qualification of the autoclave can be seen that during the implementation there were no deviations that occurred during the installation and operational qualification of the autoclave, so that the qualification results met all the acceptance criteria specified in the installation and operational qualification protocols. It is expected to carry out performance qualification to continue the operational qualification that has been carried out and can carry out continuous autoclave qualification periodically."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kasandika Ganiarsa
"ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi cadangan sulfur yang besar namun belum dimanfaatkan dengan baik karena penguasaan teknologi yang minim. Teknologi komersial produksi sulfur dari cadangan alamnya yang paling sering digunakan adalah proses Frasch yang menggunakan continuous steam sehingga membutuhkan dana operasional, modal, serta penguasaan teknologi yang tinggi. Proses pemurnian sulfur secara batch dalam steam autoclave merupakan alternatif yang dapat menggantikan proses Frasch. Tetapi, penelitian yang ada menunjukan yield sulfur hasil pemurnian belum maksimal, yaitu hanya 80% pada kondisi maksimalnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini gas CO2 akan diinjeksikan ke dalam autoclave sebelum sistem dipanaskan. Gas CO2 berfungsi untuk meningkatkan kalor yang ditransfer ke batuan sulfur, sehingga menyebabkan lebih banyak sulfur yang dapat terlelehkan dan terpisahkan dari pengotornya. Selain itu, gas CO2 juga dapat meningkatkan suhu batuan sulfur sebelum dilelehkan oleh steam. Gas CO2 yang digunakan adalah sebesar 10, 20, dan 30 psi. Rasio volume air terhadap padatan yang digunakan adalah sebesar 4, 7, dan 10 ml/g serta waktu pemanasan yang digunakan adalah selama 2, 4, dan 6 menit pada suhu 140oC dan menggunakan saringan 50 mesh. Pada penelitian ini, terbukti bahwa preinjeksi gas CO2 dapat meningkatkan yield sulfur hingga menjadi 90% pada kondisi yang sama ketika tidak ada gas CO2. Tetapi di sisi lain, keberadaan CO2 juga menurunkan tingkat kemurnian sulfur hasil pemurnian.

ABSTRACT
Indonesia has enormous sulfur reserve potential that hasn?t been utilized to its maximum due to lack of technology mastery. Frasch process is the major commercial technology to produce sulfur from its natural ore, but the use of continual steam needs high investment and operational cost as well as advanced technology. Sulfur purification in batch in steam autoclave is an alternative to Frasch process. However, recent research show that the process yield is only 72% in its optimum condition and 80% in its maximum. Therefore, in this research, CO2 gas is preinjected to autoclave before the system heating process is started. CO2 gas is used to enhance the heat transferred to the natural sulfur ore, hence more sulfur will be melted and separated from its residues. CO2 gas is also capable of raising the ore temperature before it?s melted by the steam. In this research, CO2 gas is used in 10, 20, and 30 psi. The ratio of water and ore is 4 ml/g, 7 ml/g, and 10 ml/g while the heating time is 2, 4, and 6 minutes under the condition of 140oC and 50 mesh filter. This research conclude that CO2 preinjection enhance the sulfur yield in to 90% in the same process without CO2 gas present. But on the other hand, CO2 gas decrease sulfur purity percentage."
2016
S64491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sutiono
1991
S35404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Togap
"ABSTRACT
Penggerak mula turbin uap adaiah pesawat pembangkit tenaga dengan uap air sebagai fluida kerjanya. Proses kerjanya adalah uap bertekanan tinggi (yang dibangkitkan ketel dan pemanas Ianjut) diekspansikan ke tekanan yang lebih rendah sehingga energi tekanan uap ditukar menjadi energi kinetik pada sudu-sudu tetap turbin (turbin impuls). Oleh sudu-sudu gemk turbin energi kinetik ini ditukar menjadi energi mekanis dengan perputaran poros turbin uap yang dikopling dengan poros peralatan lain seperti generator, pompa dan propeler kapal.
Sistem turbin uap yang digunakan pada penelitian ini adalah turbin impuls satu tingkat. Karena besarnya instalasi penyusun dan besamya biaya pembangunan sistem maka dibuatlah miniatur turbin agar dapat diteliti dengan menggunakan ruangan dan biaya yang terbatas. Tipenya adalah 100-SCR, diproduksi Shin Nippon Machinery (SNM), Tokyo-Jepang dan digunakan untuk membangkitkan energi Iistrik.
Komponen penyusun sistem adalah ketl uap (buffer), pemanas Ianjut (superheater), turbin uap, generator dan kondensor. Sistem turbin ini menggunakan independet superheater (terpisah dari ketel uap) dan selanjutnya akan dican sejauh mana pengaruh penambahan pemanas Ianjut terhadap performa sistem secara keseluruhan. Pengamh inilah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan apakah sistem perlu menggunakan pemanas Ianjut atau tidak.

"
1999
S37018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Andini
"Temporary anchorage device TAD yang akan digunakan kembali akibat kegagalan pemasangan reinsertion atau perubahan lokasi pemasangan relocation harus melalui proses sterilisasi ulang. Bakteri Porphyromonas gingivalis PG adalah salah satu bakteri yang ditemukan pada daerah peri ndash; implantitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri nanopartikel perak terhadap PG pada TAD yang disterilisasi ulang menggunakan larutan nanopartikel perak P1 dibandingkan teknik autoclave P2 . Sebanyak 10 buah sampel pada masing ndash; masing kelompok direndam dalam larutan plak buatan dengan dominasi koloni PG ATCC 33277 selama 24 jam dalam suasana anaerob. Sampel kemudian diusap dan dibiakkan pada brusella agar darah selama 24 jam dalam suasana anaerob. P1 disterilisasi ulang dengan direndam dalam larutan nanopartikel perak selama 180 menit, P2 disterilisasi ulang dengan autoclave selama 40 menit pada suhu 1210C 2500F . Setelah sterilisasi ulang, sampel diusap dan dibiakkan kembali dengan teknik yang sama. Koloni PG sebelum dan setelah perlakuan 103 CFU / mL dihitung menggunakan Electronic Colony Counter ECC . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan nanopartikel perak memiliki efek yang sama baiknya dengan autoclave terhadap PG.

Objective The aim of this study was to evaluate the number of Porphyromonas gingivalis PG colonies in used Temporary Anchorage Device TAD ndash for relocating or reinserting as the antimicrobial effect of silver nanoparticles solution compared with autoclave re sterilization technique. Materials and Methods Samples were 20 new TADs which separated into 2 groups, P1 and P2. Before re ndash sterilized, samples were immersed in a plaque forming solution dominated with PG ATCC 33277 and cultured under anaerobic condition for 24 hours. The material was obtained from samples using sterile cotton pellet and cultured on Brusella agar plate for 24 hours under anaerobic condition. P1 was re sterilized by silver nanoparticle solution for 180 minutes and P2 was re sterilized using autoclave for 40 minutes in 1210C 2500F . The cultured steps above were repeated to get the number of surviving PG colonies after re sterilization. The number of PG colonies were counted using Electronic Colony Counter ECC . Their antimicrobial activity was evaluated by comparing the number of PG colonies 103 CFU mL before and after re sterilization. Results No surviving PG colony existed of Brusella agar plate on both group after re ndash sterilized. Conclusions Silver nanoparticle solution is as effective as autoclave to againts PG."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>