Ditemukan 22355 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 2007
S29272
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Haekal Habibie
"Metode Resistivity 3-D digunakan untuk mencitrakan adanya keberadaan rongga bawah tanah di daerah Kemiri Muka Depok. Dengan adanya pencitraan resistivity secara 3-D diharapkan rongga bawah tanah tersebut dapat termodelkan dengan jelas. Hal ini berhubungan dengan keselamatan jiwa penduduk daerah sekitar rongga bawah tanah. Akusisi data dilakukan dengan memakai alat DC Resistivity multichannel elektroda dengan konfigurasi Dipole-dipole. Daerah pengukuran berukuran 25,6 in X 20,8 in di atas daerah yang di duga terdapat rongga bawah tanah. Hasilnya diketahui bahwa pada daerah tersebut terdapat rongga bawah tanah di sebelah utara dan selatan daerah penelitian.
A method of 3-D Resistivity is used for imaging a cavity in Kemiri Muka, Depok. Hopefully with 3-D imaging resistivity, the cavity could be modeled clearly. It is depend on human safety that lived around the cavity. Data acquisition have been done with use multichannel electrode DC Resistivity by Dipole-dipole configuration. A measuring area is 25,6 m X 20,8 m above the area is estimated has the cavity. As a result, the area is known has a cavity in north and south region of research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29419
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ajeng Ria Tifany
"Seiring berkembangnya zaman pembangunan infrastruktur semakin berkembang pesat setiap harinya. Mengingat dalam pembangunan sebuah infrastruktur sangat bergantung dengan kondisi dibawah permukaan seperti kondisi tanah dan persebaran utilitas, sering kali ketidaktahuan mengenai kondisi tanah dan persebaran utilitas dibawah permukaan tanah menimbulkan masalah ketika dilakukan penggalian seperti pecahnya pipa, putusnya kabel dibawah tanah dan lain-lain. Untuk menghindari hal tersebut dimanfaatkan Metode untuk mengidentifikasi utilitas bawah permukaan yang merupakan salah satu metode Geofisika yaitu metode Ground Penetrating Radar (GPR) sebagai metode yang efektif untuk memetakan utilitas bawah tanah. Data yang digunakan merupakan data sekunder PT Geo Stroom Indonesia yang diakuisisi menggunakan alat RD1500 frekuensi 250MHz yang terdiri dari 82 data lintasan. Pengolahan data dilakukan dengan software Reflexw dan EKKO Project untuk mengolah raw data menjadi penampang radargram 2 dimensi kemudian digunakan software Discover 3D untuk mencitrakan persebaran utilitas dalam bentuk 3 dimensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui letak dan sebaran utilitas bawah permukaan di lokasi penelitian berdasarkan respon sinyal Ground Penetrating Radar. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 pipa metal melintang dari arah Barat - Timur dan 1 pipa metal melintang dari arah Selatan - Utara kemudian berbelok ke arah Timur. Pipa-pia metal tersebut diindikasikan terkubur pada variasi kedalaman dari 0,5 hingga 1,3 meter di bawah permukaan tanah.
As time goes on, infrastructure development is growing rapidly every single day. As we know, the construction of an infrastructure is dependent by the subsurface conditions, such as soil conditions and the distribution of utilities. Oftenly, the ignorance of soil conditions and the distribution of subsurface utilities causes problems when excavation is carried out such as pipe ruptures, underground cable breaks and others. As prevention of these problems, a method to identify subsurface utilities is used, which is one of the geophysical methods called the Ground Penetrating Radar (GPR) method, as an effective method for mapping subsurface utilities. The data used for this study is secondary data from PT Geo Stroom Indonesia which was acquired using the RD1500 device with a frequency of 250MHz that consists of 82 track data. Data processing was carried out using Reflexw and EKKO Project software to process the raw data into a 2 dimensional radargram section and then the Discover 3D software was used to image the distribution of utilities in 3 Dimensional. The purpose of this study was to determine the location and distribution of subsurface utilities at the research site based on the response of the Ground Penetrating Radar. According to the results of this study, there are 5 metal pipes that cross from the West - East and 1 metal pipe that crosses from the South - North then turn to the East. The metal pipes are indicated to be buried at varying depths from 0.5 to 1.3 meters below ground level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2007
S29325
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ramdhani
"Dalam eksplorasi geofisika terutama eksplorasi panasbumi, ada dua kriteria dalam memilih target pengeboran yang baik yaitu zona dengan temperatur tinggi dan zona dengan permeabilitas tinggi. Zona dengan temperatur tinggi berasosiasi dengan posisi keberadaan heat source dan juga daerah up flow, sementara zona dengan permeabilitas tinggi disebabkan karena adanya suatu patahan atau rekahan yang berhubungan dengan struktur geologi bawah permukaan.Pada dasarnya, struktur geologi bawah permukaan dapat diindikasikan dengan adanya kontras resistivitas yang disebabkan karena fluida panas dan konduktif yang mengisi zona-zona rekahan dan patahan, atau disebabkan karena perbedaan formasi dengan resistivitas yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pembuatan model sintetik 3D mengenai berbagai struktur geologi permukaan dan dilakukan analisispolar diagram, induction arrow dan splitting curvesehingga diperoleh pemahaman dan karakteristik setiap model sintetik yang kemudian diimplementasikan pada data riil MT.
Penelitian ini menghasilkan bahwa diagram polar dapat menunjukkan adanya kontras resistivitas di bawah permukaan dimana kontras resistivitas ini dapat berhubungan dengan struktur geologi, dan bahwainduction arrow dapat menunjukkan objek yang lebih konduktif di bawah permukaan serta splitting nya kurva MT dapat memberikan informasi dekat atau jauhnya suatu stasiun pengukuran MT terhadap batas kontras resistivitas atau batas suatu struktur.
In geothermal explorations, there are two criteria to determine the best drilling target zone: high temperature zone and high permeability zone. High temperature zone is associated with the position of heat source, while high permeability zone is associated with subsurface geological structure (fault and fracture). In general, subsurface geological structure can be indicated by subsurface resistivity contrast which caused by conductive fluids filling the fracture zone or caused by different formation with different resistivity. The resistivity contrast will produce impedance polarization of MT data as the response of the structure which will be represented graphically by polar diagram. It also will produce splitting on the MT curve. While position of conductive anomaly can be detected by induction arrow. Therefore, 3D forward modeling is carried out to have knowledge about concept and characteristics of polar diagram, induction arrow and splitting curve of various synthetic geological structure to be implemented on real MT data. This research conclude that elongation of polar diagram could provide information on the strike direction in which polar diagram give the response of relatively parallel or perpendicular to the strike, while the magnitude of induction arrow could show where the conductive zone and the distance between MT stations with the location of structure will affect the frequency at which the splitting MT curve occurs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63405
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ferdino R Fadhillah
"Reservoir terekahkan alami merupakan reservoir dengan karakteristik rekahan yang baik sehingga sebaran dari rekahan berkontribusi terhadap porositas dan permeabilitas reservoir. Penelitian ini menggunakan data seismik 3D, log sumur konvensional dan log rekahan pada daerah Kubah Teapot, Wyoming, Amerika Serikat. Terdapat dua metode yang digunakan yaitu pemodelan rekahan serta pembelajaran mesin tersupervisi untuk mengetahui karakteristik struktur geologi, menganalisis sebaran serta faktor pengontrol rekahan, mengetahui kemampuan pembelajaran mesin untuk memprediksi rekahan serta melakukan perbandingan kedua metode selama penelitian. Analisis terintegrasi menghasilkan daerah penelitian terdiri dari lima struktur geologi utama berupa patahan dan lipatan yang berorientasi barat laut – tenggara dan timur laut – barat daya dengan pola wrench fault system. Kemudian terdapat rekahan terbuka, tertutup dan pengeboran dengan fracture driver berupa zona patahan serta litologi dolostone berdasarkan nilai korelasi tinggi pada parameter distance from fault, displacement, dan log sumur terkait zonasi litologi. Pembelajaran mesin tersupervisi untuk prediksi rekahan memiliki akurasi 86% dengan peningkatan kemampuan prediksi pada zona dengan intensitas rekahan tinggi. Metode pemodelan rekahan disarankan untuk tahap pengembangan lapangan karena lebih representatif terhadap kondisi geologi sedangkan pembelajaran mesin disarankan untuk evaluasi rekahan pada sumur tua karena model yang lebih sederhana tetapi memiliki akurasi yang baik.
Natural fractured reservoirs have good fracture characteristics that contribute to reservoir porosity and permeability by their distribution. This study integrates 3D seismic data, conventional well logs, and fracture logs in the Teapot Dome area, Wyoming, United States. Fracture modeling and supervised machine learning uses to determine the characteristics of geological structures, analyze the distribution and fracture driver, determine the ability of machine learning to predict fractures, and compare the ability of these methods during the study. Integrated analysis shows the study area consisting of five main geological structures (faults and folds) oriented northwest-southeast and northeast southwest with a wrench fault system pattern. Furthermore, the open, closed and drilling induces fractures distribution controlled by fault zones and dolostone lithology based on high correlation values between parameters of distance from fault, displacement, and well logs related to lithology zonation with fracture log. Supervised machine learning for fracture prediction has 86% accuracy with improved ability in highly fracture zone. The fracture modeling method is recommended for the field development phase due to has better ability to represent geological conditions while machine learning is recommended for the evaluation of fractures in mature wells due to the simplicity with good result."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arif Budi Mulyawan
"Metode Resistivity Tiga Dimensi digunakan untuk memetakan model ruang berbentuk kotak berisi udara berdimensi 1m?1m?1m pada kedalaman 0,5m. Penelitian ini merupakan simulasi dengan menggunakan data sintetik dan data lapangan. Akusisi data dilakukan memakai alat DC Resistivity single-channel dengan konfigurasi elektrode pole-pole menggunakan metode crossdiagonal survey. Grid yang digunakan berukuran 9?9 dengan jarak terkecil antar elektrode 0,5m. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini lebih akurat dalam menentukan posisi dan dimensi objek tiga dimensi dibandingkan dengan metode dua dimensi.
Three-Dimensional Resistivity Method has been applied to map block shape model with dimension of 1m?1m?1m and 0.5m depth. This research is a simulation using synthetic and field data. Data acquisition was done using DC Resistivity single-channel tool with pole-pole array using cross diagonal survey method. Grid size that was used is 9?9 with electrode spacing 0.5m. The result shows that this method is more accurate in determining position and dimension for three dimensional object model than two-dimensional method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28878
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Farel Bagaskara
"Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang tengah dikembangkan di masa kini. Amerika Serikat memiliki potensi energi panas bumi yang cukup menjanjikan, terutama di daerah Roosevelt Hot Springs, Utah. Suatu sistem panas bumi memerlukan rekahan sebagai salah satu aspek yang perlu menjadi pertimbangan dalam proses evaluasi sistem panas bumi. Keterbentukan rekahan tersebut tentunya dipengaruhi oleh kondisi geologi yang terjadi pada daerah tersebut, sehingga hal ini dapat mempengaruhi karakteristik dari rekahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi struktur geologi, karakteristik rekahan, akurasi prediksi rekahan, dan perbandingan hasil prediksi rekahan dengan model rekahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan beberapa proses pengolahan data, seperti interpretasi data seismik, membuat atribut seismik, membuat model rekahan implisit, dan memprediksi keberadaan rekahan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM) yang merupakan salah satu metode pembelajaran mesin yang kemudian diterapkan pada sumur yang tidak memiliki informasi rekahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur geologi di daerah penelitian terdiri dari sesar normal berorientasi barat – timur dan sesar naik berorientasi utara – selatan. Rekahan di daearh penelitian memiliki orientasi dominan ke arah utara – selatan dengan intensitas rekahan berkisar dari 0 hingga 3. Intensitas rekahan yang tinggi dapat ditemukan di sekitar sesar dan fitur lengkungan/kubah. Prediksi rekahan menggunakan metode SVM menghasilkan nilai akurasi sebesar 73%. Hasil prediksi rekahan secara umum cukup baik, meskipun terdapat beberapa zona yang menggambarkan hasil yang kurang baik apabila dibandingkan dengan modelan rekahan implisit.
Geothermal is a renewable energy that is being developed at this time. The United States of America has a promising geothermal energy potential, especially in Roosevelt Hot Springs area in Utah. Geothermal system needs fractures as one of the considerable aspects in geothermal system evaluation. The formation of fractures itself is controlled by the geological condition in the area, so it can affect the characteristic of the fractures. This research aims to analyze the structural geology condition, fracture characteristic, fracture prediction accuracy, and the comparison of the fracture prediction result with the fracture model. To achieve the goals, there are some data processing steps, such as seismic data interpretation, building seismic attributes, building implicit fracture model, and predicting fracture occurrence using Support Vector Machine (SVM) method which is one of the machine learning methods to be implicated on the well which does not provide fracture information. The research shows that the structural geology condition in the study area consists of east – west trending normal faults and north – south trending reverse faults. The fracture in the study area has a dominant trend of north – south with the intensity ranging from 0 to 3. High fracture intensity zone can be found around faults and curvatures. The fracture prediction using SVM method produces an accuracy value of 73%. Overall, the fracture prediction result is good enough, although there are some zones which have a poor result when it compared to the implicit fracture model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2002
S28486
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurchasanah Ananda Sari
"Daerah penelitian terletak di area sekitar Toba dengan koordinat 98.106° BT – 99.874° BT dan 1.091° LU – 3.36° LU. Pada penelitian ini digunakan metode ambient noise tomography (ANT) dengan menggunakan data dari 13 seismometer milik BMKG. Data yang digunakan merupakan data ambient noise yang berasal dari getaran terus menerus yang disebabkan oleh gelombang laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi kecepatan grup gelombang Rayleigh. Gelombang Rayleigh diperoleh dalam penelitian ini karena hanya digunakan komponen vertikal dari seismometer. Tahapan korelasi silang dilakukan untuk mendapatkan Fungsi Green antar stasiun. Hasil dari Fungsi Green ini kemudian digunakan untuk mendapatkan kurva dispersi yang merupakan fungsi antara kecepatan grup dengan periode. Hasil dari kurva dispersi kemudian dilakukan tomografi sehingga dihasilkan peta kecepatan grup gelombang Rayleigh dengan periode 1 – 6 s. Hasil dari penelitian ini adalah anomali kecepatan tinggi berada pada litologi granit yang letaknya berada di Pegunungan Barisan, anomali rendah pada wilayah Toba mencerminkan adanya fraksi lelehan batuan dan sedimen tebal, dan anomali rendah di sekitar Tarutung mencerminkan adanya sedimen.
The research area located in the area around Toba with the coordinates 98,106 ° E - 99,874 ° E and 1,091 ° N - 3.36 ° N. This study used the ambient noise tomography (ANT) method using data from 13 BMKG's seismometers. The data used is ambient noise data that comes from continuous vibrations caused by ocean waves. This research aims to characterize the velocity of the Rayleigh wave group. Rayleigh waves are obtained in this study because only the vertical component of the seismometer is used. The cross-correlation step is carried out to obtain Green's Function between stations. Green's Function is then used to obtain a dispersion curve which is a function of the group velocity and period. The dispersion curve results were then performed tomography to produce Rayleigh group velocity maps with a period of 1 - 6 s. This study's results are high-velocity anomalies in granite lithology located in the Barisan Mountains, low anomalies in the Toba region reflecting the presence of molten rock fraction and thick sediment, and low anomalies around Tarutung reflecting sediments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library