Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Alat analisis gerak pasien yang dirancang untuk memonitor aktivitas pasien berbasis akselerometer tiga sumbu MMA7260Q. Pada penelitian ini tiga buah sensor MMA7260Q diaplikasikan untuk mendeteksi berbagai macam aktivitas seperti duduk, berdiri, tidur, jongkok dan lain-lain dengan cara mengukur percepatan dari masing-masing sensor. Disamping itu juga digunakan untuk mendeteksi berjalan untuk menghitung konsumsi energi dari pasien tersebut. Sensor ditempatkan pada kaki, paha dan pinggang. Output dari masing-masing sensor diumpan ke buffer (LM2909) dan difilter pada frekuensi cut off 200 Hz. Dari hasil pengamatan sinyal MMA7260Q diperoleh 2,01 hingga 2,10 V dibandingkan dengan standard sebesar 2,00 – 2,45 V untuk +1g. Namun deteksi aktivitas tubuh tersebut diperoleh dengan benar sesuai dengan kondisi aktivitas. Demikian pula pada pengujian pedometer diperoleh jumlah langkah tanpa mengalami kesalahan."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasugian, Rudy
"Alat ini berfungsi sebagai pedometer untuk mendeteksi aktivitas gerakan tubuh seperti berdiri, duduk, tidur telentang, tidur tengkurap, dan menghitung jumlah langkah serta konsumsi energi dalam melakukan pergerakan tersebut. Pengiriman data secara wireless menggunakan bluetooth witilt 2.5.
Pengukuran jumlah langkah dilakukan dengan menggunakan metode peak detection sedangkan pengukuran penggunaan energi dilakukan berdasarkan jumlah langkah yang terdeteksi dengan menggunakan nilai metabolic equivalent (MET) sebesar 3,3 untuk aktivitas berjalan dengan langkah sedang pada permukaan datar.
Respons MMA7260Q terhadap perubahan tilt juga diamati dan didapat hasil korelasi linier yang memuaskan antara nilai tilt terukur dengan kemiringan sensor pada ketiga kanal sumbu (R2  1). Pada pengujian pedometer juga diperoleh hasil yang memuaskan. Namun untuk dapat merancang monitor portabel aktivitas pasien dengan akurasi tinggi masih diperlukan studi lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.

This device?s main role is as a pedometer to detect body?s activities during any movement such sitting, standing, laying straight-up, laying facing down-ward as well as counting the number of steps taken to include the energy consumed in doing so. The data transfer is performed through wireless mode using Bluetooth witilt 2.5.
Peak detection method will be used in determining the number of steps taken whereas the energy consumed for the steps shall be measured by the number of steps detected with the measured metabolic equivalent (MET) with the nominal value of 3.3 for walking movement under the condition of medium pace on a flat surface.
Any responds of MMA 7260Q towards any variation occurred to the tilt will be closely observed which result a linear correlation which may satisfy the value of measured tilt value with the sensor slope of three canal axis (R2  1 ). A satisfactorily result was also obtained from the pedometer testing. However, further and more detail study using microcontroller may need to be conducted in order to be able to design a portable monitor for patient?s activity.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S29271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andes Goutama
"Pada penelitian ini digunakan akselerometer sebagai pemantauan aktivitas fisik langkah kaki telah dilakukan dengan mengaplikasikan sebagai pedometer. WiTilt V 2.5 merupakan akselerometer MEMS berbasis Bluetooth dengan tiga sumbu MMA 7260Q yang berfungsi untuk mendeteksi aktivitas fisik pasien saat berjalan dan berlari dengan mengukur jumlah langkah dan pengukuran konsumsi energi (energy axpenditure). Selain itu, alat tersebut digunakan sebagai pendeteksi ketika pasien terjatuh. Pengukuran jumlah langkah dilakukan dengan menggunakan metode peak detection, sedangkan pengukuran konsumsi energi dilakukan dengan menggunakan nilai metabolic equivalent (MET) yang bernilai 3,3 untuk aktivitas berjalan dengan langkah sedang pada permukaan datar, dan 5 untuk aktivitas berlari sedang dengan kecepatan konstan. Untuk pendeteksian pasien yang mengalami peristiwa terjatuh dengan menggunakan metode analisa pembanding pada peak yang terukur. Dari hasil pengamatan sinyal MMA 7260Q yang digunakan sebagai pengukuran aktivitas berjalan dan berlari ditemukan adanya penyimpangan nilai periode output yang diperoleh terhadap nilai periode standard namun masih berada dalam kisaran normal. Namun demikian, untuk dapat merancang monitor portabel aktivitas pasien dengan akurasi tinggi masih diperlukan studi lebih lanjut dengan menggunakan metode yang lain.

This experiment uses accelerometer as a physical monitoring activity of foot steps which has been done with applying it as a pedometer. WiTilt V 2.5 is an accelerometer MEMS which is based on Bluetooth with three axis MMA 7260Q which functions to detect the physical activity of the patients when they are walking and running with measuring the amount of the steps and the energy axpenditure. Moreover, it also has been used to detect the accident when the patients fall. The measuring the amount of the steps has been done using the peak detection method, whereas the measuring of the consumption of the energy has been done using the metabolic equvalent (MET). while the energy expenditure measurement was based on the amount of detected steps and using a MET (metabolic equivalent) values of 3,3 for walking activity with moderate pace on level surface and 5 for the running activity with a medium constant velocity . For the detection of the patients who fall is done by using contrast analysis method on the peak. From the monitoring the signal of the MMA7260Q which is used as the measurement of the running and walking activities has been found a foul that some errors in measured period compared to standard period but still in the normal range. Nevertheless, to build a portable monitor for the activity of the patients with a high accuracy is still needed with a thorough research by using other methods."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S29004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiansyah Eka Pasemah Putra
"Instrumen untuk eksperimen difraksi berbasis web dengan menggunakan LabVIEW telah berhasil dikembangkan. Sistem ini dirancang sebagai pelengkap instrumen interfacing eksperimen difraksi. Instrumen ini terdiri dari modul alat eksperimen, server dan klien. Klien dapat mengakses eksperimen melalui LAN maupun internet dengan memasukkan username serta password agar dapat masuk ke halaman eksperimen dan mengontrol program LabVIEW yang berisikan eksperimen kisi difraksi. Data disajikan dalam format tabel dan grafik, sehingga data menjadi informatif. Sistem ini telah diuji dengan serangkaian uji kasus seperti spesifikasi komputer klien, Operating System (OS), waktu pengaksesan, web browser, resolusi layar.

Instrument for grating diffraction based web using LabVIEW have been developed. This system is designed as a complement of diffraction experiment instrument interfacing. This instrument consist of module of experimental tool, server and client. Client can access experiment through LAN or internet by including username and password in order to get in to experiment web page and to control LabVIEW program that contain of grating diffraction experiment. Data is presented in table and graph form, so it becomes informative. This system have been tested with several test case such as client computer specification, Operating System (OS), accessing time, web browser, screen resolution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kholidin
"Sistem pemantauan aktivitas fisik manusia berhasil dibuat dengan menggunakan tiga buah sensor akselerometer 3-sumbu MMA7260Q yang diaplikasikan sebagai pedometer, penentu gerak tubuh, pemantau kecepatan gerak dan jarak tempuh. Dengan menggunakan pengendali mikro ATmega128 data percepatan dikonversi oleh ADC (Analog to Digital Conversion) internal dari pengendali mikro kemudian hasilnya disimpan dalam kartu memori tipe SD yang dilengkapi oleh tampilan waktu dan tanggal pengambilan data dengan menggunakan RTC (Real Time Clock), DS1307 serta mengirim datanya ke PC secara wireless dengan menggunakan Zigbee sebagai wireless adapter. Pemantauan aktivitas dilakukan dengan cara memasang akselerometer di betis, paha dan pinggang pasien. Penentuan gerak tubuh dilakukan dengan melihat keluaran tegangan setiap sensor akselerometer dari masing-masing gerakan. Pengiriman data secara wireless membuat alat ini menjadi portable dengan maksimal jarak antara transmitter dan receiver pada suatu gedung tertutup 20 meter dengan asumsi transmitter berada 1 lantai dibawah receiver dan memiliki 1 sekat penghalang.

Monitoring system of human physical activities has been successfully constructed using three sensors 3-axis accelerometer MMA7260Q applied as pedometer, decisive gesture, observer velocity, stride, and travelled distance. Using microcontroller Atmel AVR ATmega128 series acceleration data is converted by the internal ADC (Analog to Digital Conversion) and the results are stored in SD card and sending it wirelessly using Zigbee as wireless adapter. Data complemented by the display time and date of data acquisition by using the RTC (Real Time Clock), DS1307. Physical activities monitored by placing accelerometer sensor at the waist, thighs, and calves. Determination of body movements performed by determining the acceleration data ranges for each movement. Sending data wirelessly make this system more portable with maximum distance between receiver and transmitter in the building are 20 metres. It using the assumption that receiver located 1 floor below and have 1 barrier."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29459
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Muhamad Awaludin S
"Saat ini perekaman gelombang seismik masih menggunakan geophone konvensional, yaitu terdiri dari koil yang digantung oleh pegas. Pada penelitian ini, telah dikembangkan sebuah sistem perekam gelombang seismik menggunakan akselerometer MEMS. Data keluaran akselerometer diakuisisi dengan menggunakan mikrokomputer Raspberry Pi, kemudian data tersebut disimpan di dalam Raspberry Pi dan dikirim ke sebuah komputer host setelah proses akuisisi selesai. Keluaran data dari sistem ini setara dengan data keluaran dari geophone konvensional, yaitu dalam domain kecepatan. Sistem ini menggunakan komunikasi Wi-Fi untuk terhubung ke sebuah server sehingga memungkinkan kegiatan eksplorasi tanpa memerlukan kabel. Hasil rekaman sistem ini dibandingkan dengan geophone konvensional. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia.

Currently recording seismic waves still use conventional geophones, which consists of coils suspended by springs. This research has developed a system of recording seismic waves using MEMS accelerometer. Accelerometer output data acquired using microcomputers Raspberry Pi, then the data is stored in the Raspberry Pi and sent to a host computer after the acquisition is completed. The output data from this system is equivalent to the output data from conventional geophones, which is in the domain of speed. This system uses the Wi-Fi communication to connect to a server making it possible exploration activities without cables. Recording the results of this system compared with conventional geophones. Tests performed at the University of Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idha Rakhmani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
FIS.067/09 Rak s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wijaya
"EIT (Electrical Impedance Tomography) adalah satu diantara beberapa metode tomografi untuk memperkirakan distribusi impedansi dalam suatu domain berdasarkan pengukuran daerah batas di sekelilingnya. Metode ini banyak digunakan untuk mengamati keberadaan dan pertumbuhan benda asing di daerah yang diamati, seperti kanker pada payudara. Instrumen EIT dalam penelitian ini dirancang untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi keberadaan dan bentuk geometri benda asing, yang diletakkan pada daerah pengukuran tomografi (phantom) dalam bentuk gambar tiga dimensi (3D), dengan akuisisi data menggunakan NI USB 6351 dan LabVIEW (hard & software). Hasil pengujian dan analisis rekonstruksi gambar 3D menggunakan program EIDORS dengan pemodelan algoritma “n3r2”, dapat disimpulkan bahwa model instrumen EIT hasil penelitian sudah dapat mendeteksi keberadaan dan lokasi sampel uji yang diletakkan`di dalam area pengukuran tomografi (phantom), tetapi gambar 3D yang dihasilkan belum representatif menggambarkan bentuk geometri dari sampel uji. Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya kesalahan data yang dihasilkan oleh elektroda S0-S1, S1-S2, dan S31-S0, yaitu inkonsisten jika dibandingkan dengan data yang dihasilkan elektroda lainnya.

EIT (Electrical Impedance Tomography) is one of several tomographic methods for estimating impedance distribution in a domain based on measuring the boundary area around it. This method is widely used to observe the presence and growth of foreign objects in the area observed, such as cancer in the breast. EIT instruments in this study are designed to have the ability to identify the presence and geometry of foreign objects, which are placed in the area of tomography measurement (phantom) in the form of three-dimensional (3D) images, with data acquisition using NI USB 6351 and LabVIEW (hard & software). The results of testing and analysis of 3D image reconstruction using the EIDORS program with the "n3r2" algorithm modeling, it can be concluded that the EIT instrument model results have been able to detect the presence and location of test samples placed in the tomography measurement area, but the resulting 3D images not representative describes the geometry of the test sample. This is most likely due to an error in the data generated by electrodes S-S1, S1-S2, and S31-S0, which is inconsistent when compared with the data produced by other electrodes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>