Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Riamon
"ABSTRAK
Pada sektor migas, pengukuran geofisika dilakukan di suatu lapangan
minyak dengan tujuan yang beragam baik terkait dalam proses eksplorasi,
eksploitasi, maupun monitoring. Untuk itu hingga kini telah dilakukan
pengukuran gravitasi berkelanjutan di Talang Jimar, salah satu lapangan
minyak yang berlokasi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Hasil pengolahan
dan pemodelan dua dimensi data gravitasi Lapangan Talang Jimar periode
September - Oktober 2003 menggunakan metode Talwani menunjukkan
adanya pola anomali gravitasi rendah yang berkorelasi dengan struktur
patahan normal/graben dengan tren timur laut-barat daya serta pola anomali
gravitasi tinggi yang berkorelasi dengan struktur patahan naik dengan tren
barat laut-tenggara."
2007
S29334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhadiyatno
"Telah dibuat sebuah program modeling gravitasi yang dikembangkan dari program G3D (Syah, 1996). Program yang dikembangkan tersebut merupakan program Delphi, Matlab, dan Fortran yang terintegrasi. Dengan program baru yang lebih user-friendly ini, pemodelan gravitasi dapat lebih mudah dan lebih cepat dilakukan. Program yang dikembangkan tersebut telah dites menggunakan data sintetik (dengan model bola homogen) dan data lapangan (dari daerah kampus UI Depok). Dari hasil kedua studi kasus tersebut, program yang dikembangkan terbukti mampu merekonstruksi model 3-D bawah tanah. Program ini telah digunakan untuk membuat model struktur bawah permukaan wilayah kampus UI Depok, Jawa Barat. Model yang dihasilkan kemudian diinterpretasi dengan bantuan data resistivity dan data geologi. Berdasarkan model hasil interpretasi, terdapat indikasi keberadaan akuifer batuan pasir di bawah lapisan permukaan. Lapisan paling dasar, di bawah akuifer, diinterpretasikan sebagai basement formasi Bojongmanik.

A 3-D gravity modeling program has been developed. It is enhanced version of G3D software (Syah, 1996). The program is integration of Delphi, Matlab, and Fortran language. The new program is more user friendly, so gravity modeling is easier and faster using this new developed program. The program was tested by means of both synthetic data (using homogeneous sphere as the anomalous mass) and real data (from a site in the vicinity of UI Campus, Depok). In both cases, it was evident that the program was capable of reconstructing 3-D subsurface model. The program has been applied to analyze real gravity data from a site in the vicinity of UI Campus, Depok, West Java. The model derived was then interpreted by incorporating resistivity and geology data. Based on the resulting model, there is indication of sand aquifer underneath overburden. The bottom most layer, beneath the sand aquifer, is interpreted as Bojongmanik formation basement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S28989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sibarani, Catherine
"Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk eksplorasi panas bumi adalah metode gravitasi karena metode ini dapat mendeteksi batuan dibawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi yang disebabkan oleh perbedaan densitas batuan. Dalam sistem panas bumi, salah satu objek yang sensitif terhadap kontras densitas adalah batuan reservoir. Oleh sebab itu, metode gravitasi sangat tepat digunakan untuk mengidentifikasi batuan reservoir. Batuan reservoir memiliki densitas batuan yang relatif rendah akibat efek pemanasan dari heat source, sedangkan batuan non-reservoir disekitarnya memiliki densitas batuan yang lebih tinggi. Kontak antara kedua batuan inilah yang akan dideteksi oleh metode gravitasi dan selanjutnya dimodelkan dengan metode inversi dalam 3D.
Metode inversi dilakukan karena bersifat lebih objektif dan sesuai dengan keadaan asli dilapangan dibandingkan dengan pemodelan forward. Pemodelan juga dilakukan dalam 3D untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang batuan dibawah permukaan, tidak hanya dari satu penampang saja. Sebagai justifikasi letak batuan reservoir, dilakukan analisis patahan menggunakan analisis derivatif berupa First Horizontal Derivatives FHD dan Second Vertical Derivatives SVD . Identifikasi patahan ini akan membantu menganalisis keberadaan dan bentuk batuan reservoir karena patahan berperan penting sebagai zona recharge dan discharge yang mengarah menuju atau keluar dari batuan reservoir.

One of many geophysical methods that can be used for geothermal exploration is gravity method because this method is able to detect subsurface rocks based on the variation of gravity field that is caused by the difference of rock density. In geothermal system, one of the object that is sensitive to density contrast is reservoir rock Therefore, gravity method is the appropriate method used to identify geothermal reservoir. Reservoir rock has a relatively low density as a heating efect from heat source, while non reservoir rock has higher density. The contact between these rocks will be detected with gravity method and further will be modeled with inversion method in 3D.
Inversion method is applied because it is more objective and suitable with the real condition rather than forward method. Modeling is also done in 3D to give a better representation on subsurface area, not only from one section. To justify the location of reservoir rock, subsurface structure analysis using derivatives analysis which are First Horizontal Derivatives FHD and Second Vertical Derivatives SVD is done. Structure identification will help analyzing reservoir whereabouts and its form because subsurface structure has an important role as recharge and discharge zone of the geothermal system that aim towards and leave the reservoir rock.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dzikrul Fikri
"Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang untuk menggambarkan kondisi batuan di bawah permukaan. Dalam menggambarkan kondisi batuan di bawah permukaan, dapat dilakukan pemodelan gravitasi tiga dimensi menggunakan sejumlah prisma segiempat yang disusun hingga membentuk geometri batuan bawah permukaan. Akurasi dan efisiensi dari model gravitasi dipengaruhi oleh pemilihan metode penentuan medan gravitasi prisma segiempat. Terdapat empat metode yang umum digunakan, yaitu metode Sorokin, Plouff, Okabe, dan Nagy. Untuk memperoleh model dengan akurasi terbaik, diperlukan pembandingan antar metode menggunakan aplikasi pemodelan tiga dimensi. Web merupakan platform yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja, dan tidak memerlukan spesifikasi perangkat yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk membuat aplikasi pemodelan tiga dimensi. Penelitian ini menggunakan aplikasi pemodelan tiga dimensi berbasis web untuk membandingkan respon medan gravitasi dari sesar, lakolit, dike, dan sill menggunakan metode Sorokin, Plouff, Okabe, dan Nagy secara kualitatif. Berdasarkan peta respon gravitasi yang diperoleh, metode Sorokin merupakan metode dengan resolusi tinggi, data medan gravitasi yang lengkap di setiap titik pengukuran, dan pengaruh jumlah prisma segiempat terhadap peta respon gravitasi yang terlihat dengan sangat jelas.

The gravity method is one of the geophysical methods that can be applied to various fields to describe the subsurface condition. In describing the subsurface condition, three-dimensional gravity modeling can be carried out using several rectangular prisms arranged to form a subsurface rock geometry. The accuracy and efficiency of the gravity model are affected by the selection of the method of determining the rectangular prism's gravitational field. There are four methods that is commonly used, namely the Sorokin, Plouff, Okabe, and Nagy methods. To get the most accurate model, comparing the methods using three-dimensional modeling applications is needed. The web is a platform that can be used anywhere, anytime, and does not require high device specifications so that it can be used to create three-dimensional modeling applications. This study uses a web-based three-dimensional modeling application to compare the gravitational field responses of faults, laccoliths, dikes, and sills using the Sorokin, Plouff, Okabe, and Nagy methods qualitatively. Based on the gravity response map obtained, the Sorokin method is a method with high resolution, complete gravity field data at each measurement point, and the effect of the number of rectangular prisms on the gravity response map is very clearly visible."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Daerah geotermal Gunung Pancar terletak 30 km arah timur kota Bogor (Jawa
Barat). Di daerah ini terdapat 3 lokasi mataair panas masing-masing Kawah Putih,
Kawah Merah, dan Kawah Hitam. Sebagian dari mataair panas di daerah ini telah
dikembangkan untuk tempat wisata pemandian air panas. Sistem hidrotermal yang
berkaitan dengan mata air panas di daerah penelitian cukup menarik untuk diteliti
lebih lanjut. Adapun penulis menfokuskan penelitian di sekitar Kawah Merah.
Penulis melakukan survei geofisika dengan menggunakan metode DC-Resistivity
Wenner-Schlumberger dan Temperatur Dangkal (0-3 meter) dengan tujuan untuk
membuat model dua dimensi dari sistem hidrotermal di daerah penelitian.
Interpretasi secara dua dimensi data DC-Wenner-Schlumberger pada dua lintasan
pengukuran, dengan maksimum bentangan a = 10 meter dan n (maksimum) = 10,
telah berhasil menemukan lapisan yang menjadi akuifer air panas yang cukup
dangkal yaitu sekitar 5 meter. Penyebaran secara lateral dari akuifer air panas ini
juga telah diinterpretasikan dari penampang melintang hambatan-jenis pada dua
lintasan yang didukung dengan data Temperatur Dangkal. Hasil dari studi ini
menguatkan hipotesis awal bahwa pemunculan mataair panas Kawah Merah pada
daerah ini terkait dengan sistem patahan yang terdapat pada daerah ini
sebagaimana diindikasikan oleh adanya short-wave length data self-potential."
Universitas Indonesia, 2005
S28858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahatua, Alfredno
"Metode resistivitas permukaan umumnya digunakan sebagai teknik pemetaan sepanjang area yang diduga terdapat tanah urukan. Struktur bawah permukaan yang sekiranya dapat bermanfaat untuk diketahui keberadaannya diantaranya adalah keberadaan tanah urukan. Metode Geolistrik adalah metode yang paling efektif karena tingkat sensitivitas akan karakteristik tanah yang cukup tinggi. Dengan mengetahui sifat fisiknya, diharapkan akan diketahui letak dan volum dengan sistem permodelan geofsiika yang merupakan etmpat keberadaan tanah urukan yang dicari.
Dalam metode geolistrik, ada beberapa konfigurasi yang dapat digunakan. Konfigurasi-konfigurasi tersebut dapat digunakan bergantung pada objek yang akan diteliti. Kita dapat memilih konfigurasi mana yang tepat dengan melihat gambaran sensitivitas tiap konfigurasi pada literatur dan mencocokannya dengan objek yang akan diteliti. Untuk metode DC - Wenner Schlumberger cocok untuk perubahan dalam arah vertikal saja, sementara metode dipole-dipole sangat baik mendeteksi perubahan dalam arah horizontal.
Menggunakan metode DC - Wenner Schlumberger dengan bentangan AB 60 meter, jarak antar elektroda (a) 2 meter dan n (maksimum) 14 diharapkan gambaran bawah permukaan yang didapat lebih detail. Hasil dari penelitian ini dapat memetakan struktur bawah permukaan daerah penelitian dan menguatkan hipotesis awal tentang keberadaan tanah urukan.

The geophysical surveys aim is to knowing subsurface structure with the collected data. With that data,hopefully we can know the subsurface geological information.Several geophysical surveys method has been used and applied to detect landfill. Electrical resistivity is the most common used method to mapping and located the anomaly.of landfill. This method hopefulley can describe the subsurface geological settings and the depth of landfill in meassured location.
Geoelectrical method is the most effective method to used because of it sensitivity of soil property is high. By knowing the physical properties, it can be show the landfill position with its thickness. There is several configuration that can be used in geoelectrical method. This configuration is used depends on the object itself. We can refers to the literatur to see the sensitivity of configuration so we can use the right configuration for our object. For DC - Wenner Schlumberger method is fit to detect the vertical changes, meanwhil dipole - dipole method is fit to deteect the lateral changes.
With AB 60 metre, spacing 2 metre and n (maximum) 14 it can describe the subsurface image more detail. The results of this study can mapping the subsurface resistivity and confirmed the initials hipotesis about the occurance of landfill.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wewel Apriza
"Daerah panasbumi Gunung Talang terletak di Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat. Keberadaan sistem panasbumi ditandai oleh adanya kemunculan manifestasi permukaan berupa mata air panas, fumarol dan batuan yang teralterasi yang penyebarannya mengikuti pola patahan utama berarah baratlaut-tenggara. Untuk memperjelas pendugaan tersebut telah dilakukan survei geofisika dengan menggunakan metode DC-Schlumberger dan Head-On didukung dengan data geologi dan geokimia. Hasil interpretasi terpadu data-data tersebut mengindikasikan keberadaan reservoir geotermal pada kedalaman 600 - 1000 meter dengan kemiringan sesar yang mengontrol pemunculan aliran fluida 500. Keberadaan reservoir diduga berupa batuan vulkanik Batino dengan permeabilitas baik, yang diisi oleh fluida panas yang didominasi air panas bertipe bikarbonat. Posisi zona up-flow diduga berada di selatan daerah penelitian dekat mata airpanas Batu Bajanjang, sedangkan outflow diduga mengarah ke baratlaut di luar daerah penelitian. Tidak ada data temperatur reservoir yang diukur secara langsung, tetapi dari perhitungan geotermometri SiO2 diperoleh temperatur minimum sekitar 160ºC. Luas daerah prospek kurang lebih 10 Km2, dengan perkiraan potensi panasbumi sekitar 40 Mwe. Daerah ini cukup prospek untuk dikembangkan lebih lanjut dengan melakukan pemboran landai di dekat mata air panas Batu Bajanjang (B-3000) dengan kedalaman kurang lebih 300 meter. Potensi energi di daerah ini dapat dimanfaatkan secara langsung seperti pengeringan daun teh dan cabe serta sterilisasi lahan pertanian dalam rumah kaca (tomat, bawang merah, kentang, kol dll).

The heat area of Talang mountain earth is located on Solok, province of West Sumatera . The existence of heat system earth marked by the existence of surface manifestation in the form of hot wellspring, fumaroles, and rock which are alterate and its spreading follow northwest especial breaking pattern of south-east. To clarify the anticipation have been done by geophysics survey by using method of DC-Shlumberger and of Head On supported with geology data and of geochemistry. The result of inwrought interpretation of the data is indication existence of geothermal reservoir at the deepness 600 - 1000 meters with big inclination which control appearance of fluid flow 50 degrees. The existence of reservoir is anticipated by rock of Batino vulcanize with permeability both for in content of heat fluid which in hot water domination have bicarbonate type. The zone position of up flow in anticipating to reside in area south of researching at elbow hot wellspring of batubajanjang, while flow out is anticipated by flange to northwest outside research area. There is no data of temperature reservoir which in measure directly, but the calculation of SiO2 geotermometry obtained by minimum temperature 160 degrees Celsius. The wide of prospect area is more or less about 10 km2, with estimate of hot potency of earth about 40 Mwe. This Area enough prospect to be developed later by doing sloping of drilling at elbow hot wellspring of Batu Bajanjang (B- 30000) with deepness 300 meters. The potency of energy in this area can be exploited directly like draining of leaf of the and chili and also agriculture farm sterilization in glasshouse (tomato, onion, potato, and others)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
"Lapangan geotermal “x” merupakan salah satu lapangan geotermal di Indonesia yang sedang dalam proses pengembangan. Tahap eksplorasi merupakan tahapan yang paling mempunyai resiko yang besar. Untuk mengurangi resiko tersebut, diperlukan data – data yang saling terintegrasi untuk menggambarkan sistem geotermal bawah permukaan secara representatif. Data magnetotellurik dan gravitasi merupakan data utama dalam pembuatan model konseptual sistem geotermal lapangan “x”. Selain itu juga didukung dengan data geokimia dan data sumur landaian suhu. Dari metode magnetotellurik yaitu berupa analisis fasa tensor dan induction arrow didapatkan arah struktur utama atau bisa disebut dengan geoelectrical strike yaitu berarah Timurlaut – Baratdaya atau lebih tepatnya mempunyai arah N80oE. Hal ini juga diperkuat dari metode gravitasi berupa analisis derivatif dan data geologi regional dimana struktur yang teridentifikasi juga dominan berarah Timurlaut – Baratdaya. Dari hasil pengolahan data gravitasi berupa data complete bouger anomaly mempunyai nilai 53 – 82 mgal dimana daerah yang mempunyai anomali tinggi berada pada daerah sekitar manifestasi hingga ke Timur daerah penelitian. Hasil pemodelan inversi 3D dari data magnetotellurik didapatkan batuan claycap mempunyai ketebalan berkisar antara 400 – 500 m. Batuan yang berperan sebagai heatsource merupakan batuan intrusi yang mempunyai nilai resistivitas hingga mencapai 400 ohm-m. Dari analisis data geokimia menunjukkan daerah outflow pada sistem geotermal yaitu daerah dimana terdapatnya manifestasi yang muncul ke permukaan. Dari semua data tersebut dapat diintegrasikan menjadi model konseptual sistem geotermal dimana dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemboran geotermal.

The geothermal field "x" is one of the geothermal fields in Indonesia which is in the process of being developed. The exploration stage is the stage that has the greatest risk. To reduce this risk, integrated data is needed to describe the subsurface geothermal system in a representative manner. Magnetotelluric and gravity data are the main data in making a conceptual model of the field "x" geothermal system. Also besides supported by geochemical data and temperature sloping well data. From the magnetotelluric method, namely in the form of phase tensor analysis and induction arrow, the direction of the main structure is obtained or it can be called a geoelectrical strike, which is in the Northeast - Southwest direction or more precisely has a direction of N80oE. This is also reinforced by the gravity method in the form of derivative analysis and regional geological data where the identified structures are also predominantly northeast-southwest trending. From the results of processing gravity data in the form of complete bouge anomaly data has a value of 53 - 82 mgal where areas that have high anomalies are in the area around the manifestation to the east of the study area. The results of 3D inversion modeling from the magnetotelluric data show that clay cap rocks have a thickness ranging from 400 - 500 m. Rocks that act as heat sources are intrusive rocks that have a resistivity value of up to 400 ohm-m. The geochemical data analysis shows the outflow area in the geothermal system, namely the area where there are manifestations that appear to the surface. From all these data, it can be integrated into a conceptual model of the geothermal system which can be used as a reference in carrying out geothermal drilling."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazqi Mumtaz Rafifa
"Daerah penelitian “MR” adalah salah satu wilayah potensi geotermal yang berada di Ulu Slim, Malaysia dengan ditandai adanya terdapat mata air panas, mata air dingin, dan fumarol. Dengan adanya potensi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persebaran densitas dan mendelineasi zona permeabilitas bawah permukaan pada daerah “MR” mengintegrasikan beberapa data dan metode, yakni metode gravity, remote sensing sebagai data utama, serta data geologi, geokimia sebagai data pendukung sehingga dapat mengetahui luasan area prospek geotermal wilayah “MR” dan menentukan target pemboran sumur. Berdasarkan data gravitasi terlihat terdapat 3 indikasi patahan bawah permukaan dan divalidasi oleh data geologi pada wilayah “MR” sedangkan berdasarkan data remote sensing menunjukkan daerah yang berasosiasi dengan struktur geologi densitas tinggi terdistribusi tenggara, selatan, barat, barat laut sehingga daerah “MR” adalah daerah prospek geotermal karena memiliki permeabilitas yang baik dan dapat berperan sebagai zona resapan. Selain itu, dalam analisis terintegrasi terdapat indikasi struktur F3 dapat dikonfirmasi oleh data SVD dan FHD. Selanjutnya, diperkuat oleh adanya dua manifestasi hot spring yaitu manifestasi Ulu Slim.

The research area “MR” is one of the geothermal prospect areas in Ulu Slim Malaysia which is characterized by the occurrence of hot spring, cold spring and fumaroles. The potensial geothermal becomes the study aims to identify the distribution of density and delineate subsurface permeability zones in the "MR" area by integrating several data and methods, such as the gravity method, remote sensing are the main data, as well as geological and geochemical data are supporting data so that we can determine the area of the geothermal prospect area for the “MR” area and determines the target for drilling wells. Based on the gravity data, it can be seen that there are 3 indications of subsurface faults and validated by geological data in the "MR" area, while based on remote sensing data it shows that the areas associated with high-density geological structures are distributed southeast, south, west, northwest so that the "MR" area is an area geothermal prospects because it has good permeability and can be as an infiltration zone. Moreover, there are the integrated analysis indications that the structure of F3 can be confirmed by SVD and FHD data. Then. it is supported by the presence of two hot spring manifestations, namely the Ulu Slim manifestation."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>