Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Ardinata
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S33446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Irawati
"Hampir setiap tahun betserapa wilayah di Jakarta selalu dilanda banjir dan hal ini sangat merugikan penduduk, terutama daerah langganan banjir.
Atas dasar pemikiran, tersebut di alas, tulisan ini akan membahas mengenai wilayah banjir dan waktu banjir di Jakarta bagian Barat serta faktor-faktor penyebabnya
Sehubungan dengan tujuan tulisan. Masalah yang dikemukakan yaitu ; Di wilayah bagian mana saja terjadi banjir pada DKI Jakarta bagian barat pada tahun 1979? Kapan dan berapa lama terjadi banjir di bagian tersebut? Mengapa?
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chintia Dewi
"ABSTRAK
Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan pasang naik air laut dan sering melanda Kota Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaranspasial tingkat risiko banjir rob di Jakarta Utara, yang didasarkan pada variabel kerawanan dan kerentanan banjir, serta kesiap-siagaan menghadapi banjir, dimana masing-masing variabel dibagi lagi menjadi beberapa aspek dan kriteria. Melalui metode idiografik yang diperkuat dengan aplikasi SIG dan AHP, maka diperolehkesimpulan bahwa wilayah dengan tingkat risiko tinggi terdapat di Kelurahan Penjaringan, wilayah dengan tingkat risiko sedang terdapat di Kelurahan Marunda dan wilayah dengan tingkat risiko rendah terdapat di Kelurahan Kapuk Muara, Kelurahan Kamal Muara, Kelurahan Ancol, Kelurahan Pademangan Barat, KelurahanKali Baru, Kelurahan Tanjung Priok dan Kelurahan Pluit.

ABSTRACT
Tidal flood are caused by tidal flooding of sea wateran is often hit in Jakarta. Thepurpose of this study is to determine spatial distribution of tidal flood risk level in North Jakarta, which is based on insecurity and vulnerability variables floods,and alertness to flooding,where each variable is divided into several aspects and criteria through idiografik method is strengthened by the application of GIS and AHP, it could be concluded that areas with high risk levels are in Penjaringan District,areas with moderate risk levels are in Marunda District and region with low risk levels are in Kapuk Muara District, Kamal Muara District, Ancol District, Pademangan Barat District, Kali Baru District, Tanjung Priuk District and Pluit District."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marcell Lesmana
"Banjir merupakan sebuah bencana alam yang akrab dijumpai manusia dalam kehidupan di muka bumi. Sejak jaman dahulu, manusia telah berupaya dengan berbagai cara dan upaya untuk melindungi dirinya dari ancaman banjir. Dalam beberapa dekade terakhir, ancaman banjir menjadi kian nyata daripada masa-masa sebelumnya. Berbagai jenis faktor penyebab langsung maupun tidak langsung telah dikemukakan oleh sejumlah pakar dari berbagai bidang. Kini, manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang demikian. Bila melihat jauh ke belakang sejenak, sejarah telah membuktikan bahwa manusia pernah menghadapi ancaman bencana banjir yang jauh lebih dahsyat?legenda Nuh dan air bah telah mendapatkan konfirmasi kebenarannya dari ilmu arkeologi?dan manusia dengan cara tertentu dapat bertahan hidup. Di dunia modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang demikian pesat. Bukan sebuah hal yang mustahil bila manusia dapat menggunakannya untuk membuat hunian maupun shelter yang mampu menghadapi ancaman banjir. Bagaimana sebenarnya konsep hunian yang mampu menghadapi banjir? Kajian apakah yang perlu dilakukan terlebih dahulu dalam merancang bangunan seperti itu? Apakah konsep hunian dengan teknologi tersebut dapat diaplikasikan di berbagai daerah di muka bumi?

Flood has become one kind of natural disasters which is well-known by human being through their existence upon the earth. Since many centuries ago, human has strived to protect and avoid themselves from the floodthreats using various ways. In the recent few decades, the floodthreats have becoming more and more severe than before. Different types of causal factors whether direct or indirect have been reported over and over by numbers of scientist from any major. Nowadays, a flexible adaptation to such kind of nature is acquired for human to survive. If we just take a look back for a moment, history has proven to all of us that human had once faced greater floodthreats?the truth of Noah?s legend and the ancient flash flood has been confirmed by most of the world archeologists?and human, by one way or another, managed to survive. At this modern times, science and technology have developed very swiftly. It would not be such an impossible matter when humans are eventually able to use them for building their own floodproofed dwellings or shelters. How is the real dwelling concept which sustain through the flood? What kind of studies are necessary to be taken before designing that type of building? Will the certain types of dwelling concept be able to be implemented in any region over the earth?"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S48390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Arraziyati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zenitha Syafira
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan daerah aliran sungai DAS Bekasi dalam pencegahan banjir di Kabupaten Bekasi bagian utara. Permasalahan yang dikaji adalah tentang pentingnya pengelolaan DAS terpadu dalam mencegah banjir terutama di Kabupaten Bekasi bagian utara yang menjadi bagian dari dua DAS besar. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, perundang-undangan dan konseptual yang berkaitan dengan daerah aliran sungai, pendekatan ekoregion dan pembangunan berkelanjutan, lintas batas administratif managing transboundary resourches , serta penyelenggaraan prinsip tata kelola yang baik good governance . Pokok permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai fungsi DAS dalam upaya perlindungan lingkungan; fungsi DAS Bekasi sebagai bagian dari ekoregion DAS Citarum; dan pengelolaan DAS Bekasi dalam fungsinya mencegah banjir di Bekasi Utara.

ABSTRACT
This research discussed the management of Bekasi watershed DAS for flood prevention in North of Bekasi Regency. The problem studied is about the importance of integrated watershed management in preventing floods especially in the northern Bekasi Regency that is part of two large watershed region. This research is a normative juridical legal research with descriptive approach. The approaches used are historical, legislative and conceptual approaches related to watersheds, ecoregion approaches and sustainable development, managing transboundary resourches, and the implementation of good governance principles. The main issues to be answered in this research are the watershed functions in environmental protection efforts function of Bekasi watershed as part of Citarum watershed ecoregion and management of Bekasi watershed in its function to prevent flooding in Northern Bekasi Regency."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Anggraini
"Indonesia merupakan daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi tiap tahunnya. Umumnya pada saat terjadi hujan di Indonesia selalu kita dengar banjir melanda dimana-mana. Banjir di Indonesia masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh penduduk kita. Banyak kerugian yang disebabkan karena terjadinya banjir, bukan hanya harta dan benda akan tetapi juga jiwa. (sandy, 1985) Daerah aliran Citarum yang terletak di cekungan Bandung hamper setiap kejadian hujan akan terjadi banjir. Hal ini didukung oleh kondisi fisik daerah aliran yang tterdapat di daerah dataran Bandung, dimana daerah ini dikelilingi oleh pegununggan dengan curah hujan yang tinggi. Banjir di cekungan Bandung ini dikenal dengan sebutan Banjir Bandung Selatan (Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Pengairan, 1995).
Adapun masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Kapan terjadinya banjir di Cekungan Bandung pada tahun 1994?
2. Dimana wilayah banjir yang terjadi di daerah tersebut?
3. Mengapa di daerah tersebut terjadi banjir?
Untuk membahas pernasalahan di atas digunakan metode analisis korelasi peta dari variable fisik(ketinggian, lereng, morfologi, geologi dan penggunaaan tanah), variable iklim (curah hujan bulanan, curah hujan harian dan intensitas curah hujan) serta wilayah dan waktu banjir.
Dari hasil analisis diperoleh gambaran penyebab terjadinya banjir di cekungan Bandung adalah:
1. Curah hujan maksimum tahun 1994 di cekungan Bandung; curah hujan bulanan lebih dari 400mm dengan curah hujan harian lebih dari 50 mm dan intensitas curah hujan 102-178 mm.jam.
2. Keadaan fisik daerah dengan ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut, lereng antara 0-2% hingga 2-15% terletak di tengah-tengah wilayah penelitian yang merupakan cekungan dengan penggunaan tanah persawahan dan pemukiman di dataran alluvial.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Banjir di cekungan Bandung terjadi pada bulan Januari dari tanggal 13 sampai dengan 16 Januari dengan luas genangan 6.838 ha dan tanggal 14 April 1994 seluas 5.995 ha
2. Banjir yang terjadi pada bulan Januari terdapat di 11 daerah aliran sungai dari 14 Daerah aliran sungai di wilayah penelitian sedangkan pada bulan April terdapat di tujuh Daerah Aliran sungai di cekungan Bandung.
3. Banjir di cekungan Bandung pada tahun 1994 disebabkan oleh curah hujan maksimum pada bulan Januari dan bulan April dengan intensitas curah hujan tertinggi pada saat itu serta di dukung oleh kondisi fisik wilayah penelitian yang meurpakan cekungan dengan ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut, lereng antara 0-2% hingga 2-15% yang merupakan cekungan dengan penggunaan tanah persawahan dan pemukiman di dataran alluvial."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Rahmadani
"Adanya ruang publik memberikan beragam manfaat untuk kehidupan sosial, ekonomi hingga
politik dalam suatu masyarakat. Salah satu manfaat adanya ruang publik adalah sebagai
tempat usaha pedagang kaki lima. Penempatan dalam menjajakan produk/dagangannya
didalam suatu ruang atau wilayah memiliki pola yang sama setiap harinya dan terlihat teratur
sesuai patok (penanda) yang ditinggalkan. Serta ada perbedaan konsentrasi di sepanjang jalur
tersebut. Dari pola ini terlihat adanya negosiasi dan kesepakatan antara beberapa pihak
seperti aktor penguasa untuk menetapkan dan mengatur atas pembagian wilayah atau
teritorialitas. Kanal Banjir Timur (KBT) dipilih sebagai wilayah penelitian karena menjadi
salah satu ruang publik yang peruntukannya dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima
dengan jumlah sangat besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola serta alasan
pemilihan tempat berdagang PKL secara spasial dan mengkaji bagaimana PKL dan penguasa
pasar KBT dalam mengklaim wilayah kekuasaannya.. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang menggunakan metode observasi lapang, wawancara mendalam dan analisis
deskripstif. Penetapan informan dengan cara mewawancarai gate keeper terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini menunjukan Pola persebaran pedagang kaki lima yang berada di Wilayah
Kanal Banjir Timur memiliki pola intensifikasi, yaitu setiap lokasi atau wilayah mempunyai
berbagai macam variasi produk atau barang. Sedangkan alasan pemilihan tempat yang
dipilih oleh mayoritas pedagang kaki lima adalah jarak tempat tinggal, sumber daya listrik
dan sarana fisik dagang. Keterkaitan pemilihan tempat berdagang pedagang kaki lima
terhadap teritorialitas di Wilayah Kanal Banjir Timur adalah mengenai keamanan dan
kenyamanan peraturan. Hal ini tersirat dari beberapa pedagang kaki lima yang memilih
tempat di paguyuban tersebut karena peraturan-peraturan dan tanda kebesaran paguyuban
atau komunitas tersebut.

The presence of public spaces provides many benefits for social, economic, and political
lives in a society. One of the public space benefits is as a place for street vendors to operate.
Placement in selling products in a place or area has the same daily pattern and appear as
organized according to the marks left. Concentration difference is also present along the
path. From this pattern, one can observe negotiations and agreements between several
parties, such as ruler actors determining and regulating the area distribution or territoriality.
The Kanal Banjir Timur (KBT) was chosen as the study site because it is a public space
utilized by street vendors in a considerable number. The study aimed to analyze the pattern
and reason behind street vendor selling place selection spatially and review how street
vendors and KBT ruler actors claim their territories. The study was a qualitative study using
the field observation method, in-depth interviews, and descriptive analysis. Informant
selection was conducted by firstly interviewing the gatekeeper. The study result
demonstrates the street vendor distribution pattern in the Kanal Banjir Timur area, with an
intensification pattern, where each location or area has various products or goods.
Meanwhile, the reasons behind the location selection by most vendors were the distance
from residence, electrical resources, and physical trade facilities. The association between
selling place selection and territoriality in the Kenal Banjir Timur area was safety and
comfort of regulations. It was implied by several street vendors selecting the place in such an
association because of the regulations and status symbol of the association or community"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsudin
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S34664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agel Vidian Krama
"[ABSTRAK
Pemanasan global telah mengakibatkan peningkatan air laut dan banjir rob yang melanda
daerah dataran pantai termasuk Kota Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia.
Jakarta merupakan wilayah yang mengalami perkembangan pembangunan yang pesat. Model
spasial banjir rob DKI Jakarta yang didasarkan pada fluktuasi gelombang pasang, penurunan
muka tanah dan ketinggian tempat merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Melalui grid
2x2 meter penurunan muka tanah diektraksi menjadi informasi spasial sebagai basis data
pemodelan. Berdasarkan hasil regresi linear multivariate. Melalui hasil verifikasi lapangan di
tiga puluh dua lokasi untuk memperkuat model regresi model linear multivariate. Hasil analisis
menunjukan wilayah yang akan tergenang pada tahun 2030, 2050, 2080, dan 2100 cenderung
bertambah dari sekarang, 25% sampai 36% dari luas wilayah DKI Jakarta.

ABSTRACT
Plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is
a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal
flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main
study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was
extracted into spatial information as database modeling. Based on the results
of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo
locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the
analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to
increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta., plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is
a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal
flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main
study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was
extracted into spatial information as database modeling. Based on the results
of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo
locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the
analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to
increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta.]"
2015
T42744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>