Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Alamsjah Asril
"ABSTRAK
Batang Hari dengan luas daerah allran sungalnya hampir meliputi i darl
luas wilayah Propinsi Jambi sering menimbulkan ban^r diberbagai teift--
pat teimasuk di Kotamadya Jaiobi.
Atas dasar pemikiran. tersebut maka tujuan darl penullsan Inl adalah un
tuk mengetabui wilayah klkisan dan v/ilayah endapan daerah aliran Ba
tang Hari.
Untuk mencapal apa yang dilnglnkan maka dia^nkan permasalahan l»Bagalmana
bentuk muka bumi daerah aliran Batang Haii? 2»Dimana saja terjadi
kikisan dan endapan? 3.Bagaimana akibat dari sifat-sifat tersebut diatas
apabila musim hujan tiba ?
Batasan: wilayah penelitian hanya mencakup daerah aliran Batang Hari
yang teimasuk dalam wilayah Propinsi Jambi..
Untuk menjawab permasalahan maka metode yang digunakan dalam pembahasan
adalah metode korelasi peta.
Dari hasil korelasi peta ketinggian dan peta lereng akan diperoleh gam
baran bahwa bagian Barat merupakan wilayah pegunungan vulkanik, bagian
tengah merupakan wilayah lipatan dan bagian Timur merupakan wilayah da
taran rendah berawa/daerah rawa Jambi, yang tertuang dalam peta fisiograli.
Dari hasil korelasi inipun dapat diperoleh peta wilayah kikisan
dan wilayah endapan dan apabila dikorelasikan dengan peta lereng dan
peta penggunaan tanah maha akan dihasilkan peta wilayah terkiMs.
Apabila dari semua sifatS tersebut dikorelasikan lagi dengan peta curah
hujan, dimana wilayah aliran Batang Hari curah hujannya cukup besar
lebih dari 2000 mn/tahun maka apabila musim hujan tiba dengan periode
waktu yang cukup lama di daerah aliran Batang Hari akan banjir,
terutama pada wilayah dataran rendah berawa bagian Timur serta diberbagai
tempat di wilayah lipatan berupa cekungan2 dan pada kanan kiri
Batang Hari yang datar serta pendangkalan alur Batang Hari akibat mate
rial-material hasil pengikisan dibawa arus sungai diendapkan.
Dazi hasil pembahasan dapat dibuat rin^asan sebagai berikut :
1.Bentuk muka bumi daerah aliran Batang Hari adalah bagian Barat meru
pakan milayah pegunungan vulkanik yang berbukit dan bergunung, bagi
an tengah merupakan wilayah lipatan yang bergelombang dan bagian Ti
mur merupakan wilayah dataran rendah berawa/daerah rawa Jambi.
2.Wilayah kikisan terletak pada ketinggian 10^1000 meter dari muka laut
atau lebih yang merupakan wilayah pegunungan dan wilayah lipatan
dengan kendringan lereng atau lebih.Pada ketinggian 7-10 meter
dari muka laut kikisan yang terjadi tidak jelas, sangat kecil dimana
bentuk muka bumi hampir datar, banyak cekungan2 terutama di kanan ki
ri Batang Hari.Wilayah endapan terletak pada ketinggian 0-10 meter
dari muka laut, merupakan wilayah dataran rendah beraw^daerah rawa
Jambi terutama pada bagian hilir Batang Hari.
3.Akibat dari sifat2 tersebut di atas apabila musim hujan tiba, daerah
aliran Batang Hari akan banjir, terutama di wilayah dataran rendah
berawa/daerah rawa Jambi dan pada cekungan2 di wilayah lipatan tej>»
utama di kanan kiri Batang Hari yang datar serta dangkalnya alur Ba
tang Hari akibat material-material hasil pengikisan yang dibawa arus
sungai diendapkan."
1989
S33401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Dianus
"Sungai-sungai di Propinsi Riau dengan kondisi fisik yang sama, menyebabkan terjadinya pertambahan daratan di muara sungai seperti di muara sungai Rokan. Berbeda dengan sungai Inderagiri yang hanya menyebabkan kecilnya endapan yang terjadi di muara sungainya.
Atas dasar pemikiran di atas, penulisan ini dilakukan untuk mengetahul wilayah kikisan dan wilayah endapan serta hubungannya dengan pertambahan daratan di muara sungai dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bentuk sungai Inderagiri.
Yang masalah di dalam tulisan ini adalah
1. Dimana wilayah kikisan dan wilayah endapan DAS Inderagiri ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perubahan bentuk sungai Inderagiri ?
Batasan :
1. Yang dimakaud dengan perubahan bentuk sungai yaitu, berubahnya bentuk sungai yang disebabkan oleh terkikisnya tebing-tebing sungai dan terendapkannya hasil kikisan tersebut.
2. Wilayah penelitian hanya mencakup setengah dan luas DAS Inderagirl yang termasuk di dalam wilayah Propinsi Riau.
Dalam menjawab masalah tersebut di atas, digunakan metode korelasi peta : 1. Peta-peta yang dikorelasikan yaitu, peta ketinggian, peta hentuk wilayah, peta lereng dan peta penggunaan tanah. Dari hasil korelasi peta-peta tersebut di atas, diperoleh peta wilayah kikisan dan wilayah endapan. Wllayah kikisan terletak pada ketinggian 10 - 500 meter yang terdiri dari 21 wilayah yang masing-masing - nya terbagi etas; ketinggian 10 - 25 meter 4 wilayah, 25 - 100 meter 12 wilayah dan 100 - 500 meter 5 wilayah; sedangkan wilayah endapan terletak pada ketinggian 0 - 10 meter yang terdiri dari 8 wllayah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Karunia
"Daerah Aliran Ci Sanggarung dengan luas 81.583 Ha mempunyai eurah hujan rata-rata tahunan lebih dari 2000 mm/tahun, kemiringan lerengnya rata-rata lebih dari 11 %, dan 14,75 % dari luas wilayahnya (12.005 Ha) merupakan tanah kritis dengan tingkat kerusakan sedang sampai berat. Dengan kondisi demikian, .Daerah Aliran ini merupakan daerah yang eukup potenslil untuk terjadinya erosi. Selain dari pada itu di daerah ini setiap tahunnya selalu mengalami kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan, walaupun berdasarkan bentuk DAS-nya tergolong kedalam bentuk DAS yang bukan tipe banjir.
Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dipi. Ing. F. Holler Wager antara tahun 1886- 1946 diperoleh kesimpulan bahwa dalam kurun waktu 80 tahun telah terbentuk delta seluas 3.610 Ha, sehingga kalau dihitung setiap tahunnya rata-rata lebih dari 45 Ha. Suatu jumlah yang eukup besar.
Atas dasar pemikiran di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penulisan in adalah terungkapnya gambaran tentang wilayah kikisan dan wilayah pengendapandapannya, tingkat erosi pada masing-masing sub Daerah Aliran Sungai (DAS) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Adapun masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini meliputi
1. Bagaimana karakteristik wilayah Daerah Aliran Ci Sanggarung ?
2. Dimana terjadi pengikisan (erosi) dan pengendapan (sedimentasI) di Daerah Aliran Ci Sanggarung ?
3. Kenapa di sana ?
4. Bagaimana tingkat erosi pada masing-masing sub Daerah Aliran Sungai di Daerah Aliran Ci Sanggarung ?
5. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi dan mempengaruhinya ?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Destama Sugandhi
"Batu bara merupakan salah satu komoditas terbesar yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik di Indonesia. Mengingat batu bara merupakan salah satu sumber energi yang tidak terbarukan, maka perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari sumber potensi batu bara baru. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan berada di daerah Jangga, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Kegiatan ini merupakan kegiatan eksplorasi tahap pendahuluan yang dilakukan bersama Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan terdiri dari dua kegiatan yaitu pemetaan geologi permukaan dan pengeboran inti. Setelah itu dilakukan olah data untuk mengetahui bentuk model 3D lapisan batu bara dan estimasi potensi batu bara. Pada kegiatan pemetaan geologi permukaan didapati kondisi geologi daerah penelitian yang terdiri dari dua satuan batuan yaitu satuan batuan batupasir dan batulempung, serta didapati beberapa singkapan batu bara. Kondisi geomorfologi daerah penelitian terdiri dari satuan dataran rendah sangat landai dan dataran rendah pedalaman agak curam. Kegiatan pengeboran dilakukan pada empat titik koordinat yaitu MK-01, MK-02, MK-03, dan MK-04. Pemodelan lapisan dan estimasi potensi batu bara dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MineScape 5.7. Dari hasil data pengeboran, terdapat delapan lapisan batu bara yang dapat dimodelkan dengan data pendukung berupa data singkapan batu bara. Estimasi potensi batu bara pada penelitian ini merujuk pada kelompok target eksplorasi dan kelompok inventori yang terdiri dari inventori tertunjuk dan inventori tereka. Dari hasil perhitungan estimasi diketahui total target eksplorasi minimum adalah 1.158.822,74 ton dan maksimum 4.208.379,08 ton. Total estimasi potensi batu bara pada kelompok inventori tertunjuk adalah 9.296.304,45 ton. Total estimasi potensi batu bara pada kelompok inventori tereka adalah 12.916.775,7 ton Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam kegiatan eksplorasi lanjutan yang lebih detail.

Coal is one of the largest commodities used to produce electrical energy in Indonesia. Considering that coal is a non-renewable energy source, exploration is needed to find new potential sources of coal. Exploration activities are carried out in the Jangga area, Batang Hari Regency, Jambi Province. This activity is an early stage exploration activity carried out by Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. This exploration activities consists of two activities, namely surface geological mapping activities and core drilling activities. After that, data processing is carried out to determine the 3D coal seam model and estimate the potential of coal. In the surface geological mapping activity, it was found that the geological conditions of the research area consisted of two main rock units, namely sandstone and claystone units, and several coal outcrops were found. The geomorphological condition of the research area consists of very gentle sloping lowland and rather steep inland lowland. Drilling activities are carried out at four coordinate points, namely MK-01, MK-02, MK-03, and MK-04. Coal seam modeling and potential estimation were carried out using MineScape 5.7 software. From the results of the drilling data, there are eight coal seams that can be modeled with supporting data in the form of coal outcrop data. The estimation of coal potential in this study refers to the exploration target group and the inventory group consisting of indicated inventory and inferred inventory. From the estimation results, it is known that the minimum total exploration target is 1,158,822.74 tons and the maximum is 4,208,379.08 tons. The total estimated coal potential in the indicated inventory group is 9,296,304.45 tons. The total estimated coal potential in the inferred inventory group is 12.916.775,7 tons. The results of this study are expected to be a reference material in further detailed exploration activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjono Hadi
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Eko Setyobudi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S34094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Badar
"Rumah sakit merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dimana paramedis merupakan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung dalam memenuhi kebutuhan pasien. Angka RSUD Muara Bulian dalam 2 tahun terakhir angka pemanfaatan ternpat tidur (BOR) mengalami penurunan dari 44,8% tahun 1998 menjadi 38,4% pada tahun 2000, juga terjadi kenaikan angka pemindahan (him over) bagi tenaga paramedis, serta adanya indikasi staf yang merasa kurang puas terhadap kepemimpinan RSUD Muara Bulian. Fenomena ini berimplikasi pada bentuk ketidakpuasan paramedis terhadap sifat kepemirnpinan meliputi pengawasan pimpinan, pengembangan motivasi pimpinan, inisiatif pimpinan dan kepemimpinan partisipatif.
Secara umum tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran rata-rata tingkat kepuasan kerja paramedis RSUD Muara Bulian dan hubungannya dengan kepemimpinan, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli s.d 27 Agustus 2002 di RSUD Muara Bulian.
Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh paramedis perawatan dan paramedis non perawatan dengan kriteris pegawai negeri sipil berjumlah 39 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara, kemudian data diolah untuk kemudian dilakukan analisis. Analisis univariat disajikan dalam bentuk Label distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat dengan uji T independen (t-test).
Hasil penelitian dapat disirnpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan kerja paramedis RSUD Muara Bulian adalah 44, 4, median 44, 0 dengan standar deviasi 4, 7. Terdapat perbedaan rata-rata kepuasan kerja antara paramedis yang menyatakan pimpinan melakukan (pengawasan, pengembangan diri, motivasi, inisiatif) baik dengan yang menyatakan punpinan kurang baik, serta tidak terdapat perbedaan rata-rata kepuasan kerja antara paramedis yang menyatakan keper knpinan partisipatif baik dengan kepemimpinan partisipatif kurang baik.
Disarankan kepada pihak RSUD untuk melakukan penilaian tingkat kepuasan kerja secara priodik, meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan paramedis dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan fungsional. pendelegasian tugas lebih memberikan rasa tanggung jawab penuh, meningkatkan pengawasan dan bimbingan, memberikan kompensasi dalam bentuk keteladanan Selain itu Pula paramedis agar lebih meningkatkan kerjasama dalam melakukan tugas. Bagi. Pemerintah Kabupaten Batang Hari agar dapat mengalokasikan dana untuk peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan formal, fungsional dan penjenjangan karir bagi pejabat struktural. Sarana dan prasarana Rumah Sakit perlu mendapat perhatian, rekruitmen pegawai harus mempertimbangkan latar belakang pendidikan.
Daftar bacaan : 51 (1955- 2002).

The Relationship between the Element of Leadership and the Job Satisfaction of the Paramedic Staff in the Muara Distric Hospital, Jambi Province 2002The hospital is one of health service centers to the society in which paramedical staff providing direct health services in fullfilling patient requirments. In the Iast two years. Muara Bulian district hospital in two the last year the Bed Occupancy Rate decrease from 48,8% year 1998 become 38,4% in 2000. There was increase turn-over of the paramedical staff and there was a sign of dissatisfaction among the staff of leadership of Muara Bulian district hospital. The situation had an implication to the paramedic staff dissatisfaction of the toward the element of leadership of the hospital. Normally supervision self-development head perceived leadership motivation, perceived parsipatory leadership and initiative
In general, the purpose of thesis was to decriase the level of the jo satisfaction among paramedical staff in the Muara Bulian district. It was also interded to examine the relationship between elements of leadership the level of job satisfaction among the paramedical staff. The study was conducted from July 20 to 27 August 2002.
This study was a cross-sectional study in which the sampel all civil into who Were paramedicall staff in the hospital in the hospital under study. The total sampel was 39 person. Data was collected using self-administrated questionarry the univariate analysis decrease the mean difference of the dependent variable at frequency distribution of the independent variable. The t independent test was used to test the main difference among variables.
The result indicated that average score of the job satisfaction of the paramedical staff was 44.4, while the median score was 44,0 at the standard deviation was 4,7. There was a significant different between the perceived element of leadership. Normally perceived imperisian, self development, perceived leader's motivation and average level of job satisfaction among the paramedical staff in the Muara Bulian Distric Hospital. The "relativel good" leader was likely to have higher score of level of job satisfaction among the paramedical staff. In addition, there was no significant different in term of level of job satisfaction of the paramedical staff between these. Who had good low perceived participant leadership and these among the paramedical staff in the hospital.
It is strongly recommanded that the Muara Bulian District hospital should induct regular evaluation at the level of job satisfaction among the paramedical staff. At the Sametime it also suggested that the management improve supervision particulary in the implementation of the nursing process, The management of the district hospital is encouraged to review the organization policy, delegation of authority and improve benefit for the paramedical staff. The paramedical staff is also recommended undergo effective communication and supervising Training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alberth Reza Breitner
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fitri Ayu
"Asfiksia Neonatorum merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal di Indonesia dengan persentase sebesar 27%. KPD menyebabkan terjadinya oligohidramnion yang menekan tali pusat sehingga mengalami penyempitan dan mengahambat aliran darah yang membawa oksigen ke janin sehingga menimbulkan hipoksia yang berkelanjutan hingga menyebabkan bayi menjadi asfiksia saat dilahirkan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD HAMBA Batanghari, Jambi. Sampel pada penelitian ini adalah ibu bersalin di RSUD HAMBA Batanghari, Jambi pada tahun 2020 yang dipilih dengan metode sampel acak sederhana. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 70 sampel yang terdiri dari 35 orang terpapar dan 35 orang kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi cox berganda model faktor risiko. Ada hubungan KPD dengan asfiksia neonatorum (RR= 3,61; 95% CI= 1,11 – 11,75, p-value=0,033) setelah dikontrol variabel riwayat abortus usia gestasi, preeklampsia, dan berat badan lahir. Ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan antenatal care secara rutin, menjaga tekanan darah dalam rentang normal dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi, mengendalikan stres, dan berkonsultasi kepada dokter sebelum merencanakan kehamilan, terutama untuk ibu yang merencanakan kehamilan untuk anak kedua dan seterusnya.

Neonatal Asphyxia is one the main causes of neonatal mortality in Indonesia with a percentage of 27%. Premature rupture of membranes (PROM) is one of the factors that cause of nenonatal asphyxia. PROM causes oligohydramnios which compresses the umbilical cord so that it is narrowed and the blood flow that carries oxygen to the fetus is blocked, causing asphyxia. The purpose of this study was to determine the association between PROM and neonatal asphyxia. This study used a retrospective cohort study design. The population of this study were all pregnant mothers who perform labor in regional public hospital H. Abdoel Madjid Batoe Batang Hari, Jambi. The samples of this study were are pregnant mothers who perform labor in regional public hospital H. Abdoel Madjid Batoe Batang Hari, Jambi in 2020 selected based on simple random sampling method. The number of samples in this study was 70 samples consisting of 35 people exposed and 35 kontrols. The statistical test used is the multiple cox regression test with the risk factor model. There is association between PROM and neonatal asphyxia (RR= 3,61; 95% CI= 1,11 – 11,75, p-value=0,033) after controlled b history of abortion, gestational age, preeclampsia, and birth weight. Pregnant mother are expected to carry out routine antenatal care, maintain blood pressure within normal ranges by paying attention to the food consumed, mangement and stress control, and consult a doctor before planning a pregnancy, especially for mothers who planned a second pregnancy for their second child and so on."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>