Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siburian, Sutan N.
"Pada kondisi ikiim yang sesuai, tanaman pertanian tertentu akan tumbuh dengan baik dan
optimum. Berubabnya ikiim atau unsur ikihn akan menimbulkan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan pada gjlirannya akan mempengaruhi
produktivitas tanaman pertanian tersebut. Salah. satu tanaman yang sangat dipengaruhi
oleh ikiim adalah tanaman kedelai.
Maksud dari penulisan ini adalab mencari tabu bubungan produktivitas kedelai pada
ketinggian yang bervariasi dengan unsur-unsur ikiim yaitu curab bujan, ev^otranspirasi
potensial, lama penyinaran matabari dan subu udara.
Permasalaban dalam penebtian ini adalah;
Bagaimana bnbimgan produktivitas kedelai pada ketinggian yang bervariasi dengan imsurunsur
ikiim di Jawa Timur ?
Metode analisa yang digimakan adalab analisa korelasi peta dibantu dengan tabel-tabel
analisa. Korelasi peta dilaknkan antara peta-peta ketinggian, produktivitas kedelai dan
unsur-unsur ikiim. Tabel analisa digunakan untuk menq)erkuat basil dari korelasi peta.
Berdasarkan basil analisa dapat diketabui babwa :
Produktivitas kedelai terbaik berada pada ketinggian 0 - 100 m dpL Pada ketinggian ini
lebib banyak terd^at kedelai dengan produktivitas tii^gi (12,29 - 14,19 Kw/Ha) dan
sangat tinggi (14,20 - 16,08 Kw/Ha), meskipun produktivitas sedang (10,38 - 12,28
Kw/Ha) dan rendab (8,47 - 10,37 Kw/Ha) masib ada. Selanjutnya pada ketinggian 101 -
400 m dpi pada umumnya terdapat produktivitas sedang dan rendab, walaupim masib
terdapat produktivitas sangat tinggi dan tir^gi. Pada ketinggian lebib dari 400 m dpi tidak
terdapat wilayab kedelai dengan produktivitas tinggi dan sangat tinggi, banya ada sebagian
kecil wilayab kedelai dengan produktivitas sedang dan rendab.
Pada wilayah kedelai dengan ketinggian 0 - 100 m dpi, unsur iklim yang berpengaruh
teriiadap produktivitas kedelai adalah evapotranspirasi potensial dan lama penyinaran
matahari, sedangkan cvirah hujan dan suhu udara tidak begitu mempengaruhi. Pada
ketinggian 101- 400 m dpi unsnr iklim yang menqjengaruhi produktivitas kedelai adalah
lama penyinaran matahari dan evapotranspirasi potensial, curah hujan dan suhu udara tidak
begitu berpengaruh. Pada ketinggian lebih dari 400 m dpi terd^at tiga unsur iklim yang
mempengaruhi prodidctivitas kedelai yaitu curah hujan, evapotranspiraa potensial dan
lama penyinaran matahari. Suhu udara tidak begitu berpengaruh terhadap produktivitas
kedelai."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S33639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S33495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kajian ini menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dan permintaan kedelai pada industri pengolahan kedelai di Kota Banda Aceh dan implikasinya terhadap upaya peningkatan manajemen usaha tani kedelai. Kajian ini menggunakan data time series dan data primer yang diperolah dari industri pengolahan kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan harga tempe dan kedelai impor akan meningkatkan permintaan kedelai dan pengaruh secara statistik sangat signifikan. Peningkatan harga kedelai impor seharusnya menurunkan permintaan akan tetapi pada kajian ini terjadi sebalikanya. Hal ini meninjukkan besarnya ketergantungan industri pengolahan kedelai di Kota Banda Aceh terhadap kedelai impor. Oleh sebab itu perlu adanya manajemen usaha tani kerah yang lebih baik ."
MIMBAR 28:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrohma
"Kebutuhan kedelai setiap tahun semakin meningkat, namun produksi kedelai dalam negeri belum mencukupi. dalam hal ini perlu adanya ektensifikasi tanaman kedelai pad lahan marginal yang kurang produktif. diantaranya lahan pasang surut yang mempunyai kemasaman tanah yang tinggi dengan demikian harus didapatkan muatan kedelai yang dapat tumbuh dan berproduksi di tanah masam melalui mutasi buatan yaitu dengan bantuan sinar radio aktif sinar gamma."
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqullah Dewandono
"Harga biji kakao lokal di Indonesia melonjak tajam dari sekitar Rp28.000/kg menjadi lebih dari Rp56.000/kg antara awal 2023 hingga awal 2024, seiring kenaikan harga global dari USD2.500/MT ke USD4.000/MT. Fluktuasi ini menjadi tantangan besar bagi industri dan pembuat kebijakan karena berdampak pada stabilitas rantai pasok dan pendapatan petani. Untuk menjawabnya, penelitian ini mengembangkan model peramalan harga berbasis hybrid antara Autoregressive Integrated Moving Average with Exogenous Variables (ARIMAX) dan Long Short-Term Memory (LSTM), guna menangkap pola linier dan nonlinier dalam data deret waktu. Data mencakup periode Januari 2016–Desember 2023, termasuk harga kakao domestik dan global, nilai tukar USD/IDR, inflasi, volume ekspor-impor, dan produksi. Model ARIMAX dioptimasi dengan grid search, sementara LSTM menggunakan Bayesian optimization. Hasil terbaik diperoleh dari Hybrid ARIMAX-LSTM dengan pendekatan simple holdout, menunjukkan akurasi tinggi (MAE: 1.721, RMSE: 2.376, MAPE: 3,72%). Temuan ini memberikan kontribusi strategis dalam mendukung ketahanan industri kakao, khususnya untuk penentuan waktu optimal dalam pengadaan bahan baku.

The price of local cocoa beans in Indonesia rose sharply from approximately IDR 28,000/kg to overcIDR 56,000/kg between early 2023 and early 2024, following an increase in global cocoa prices from USD 2,500/MT to USD 4,000/MT. This volatility presents a significant challenge for industry players and policymakers, as it affects supply chain stability and farmers’ income. To address this issue, this study develops a hybrid price forecasting model that combines Autoregressive Integrated Moving Average with Exogenous Variables (ARIMAX) and Long Short-Term Memory (LSTM), aiming to capture both linear and nonlinear patterns in time series data. The dataset covers the period from January 2016 to December 2023 and includes domestic and global cocoa prices, USD/IDR exchange rates, inflation, export-import volumes, and production figures. The ARIMAX model is optimized using grid search, while the LSTM model is tuned using Bayesian optimization. The best-performing model, the Hybrid ARIMAX-LSTM with a simple holdout approach, demonstrates high predictive accuracy (MAE: 1,721; RMSE: 2,376; and MAPE of 3.72%). These findings offer strategic value in providing data-driven decision support tools to enhance the resilience of the national cocoa industry, particularly in determining optimal timing for raw material procurement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Andriani Lestari
"Ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) mengandung senyawa asam klorogenik yang berpotensi menurunkan berat badan dengan memodulasi metabolisme glukosa dalam tubuh, dan antihipertensi, sedangkan kafein memiliki efek stimulan sistem saraf pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kondisi pengeringan ekstrak menggunakan metode pengeringan beku pada ekstrak pelarut eutektik dalam (NADES) biji kopi hijau yang memiliki titik leleh rendah dengan menggunakan maltodekstrin dan Aerosil® sebagai adsorben. Variabel kondisi pengeringan yang diteliti adalah konsentrasi maltodekstrin pada 25%, 30%, 35%, dan Aerosil® pada 1%, 2%, 3%.
Hasil kadar kafein dan asam klorogenat diperoleh oleh sistem gradien HPLC, dan kadar air diuji pada ekstrak beku-kering. Hasil kadar kafein dan asam klorogenat yang diperoleh dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau adalah 18,70 mg / g dan 42,63 mg / g bubuk kopi hijau. Hasil pengeringan dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau menjadi lebih baik seiring dengan penambahan maltodekstrin dan Aerosil® dengan mengurangi lengket dan higroskopisitas ekstrak. Pengeringan hasil, kafein, dan kadar asam klorogenat menunjukkan hasil yang tidak signifikan dalam penambahan maltodekstrin dan Aerosil® (p> 0,05). Kadar air terendah diperoleh dengan penambahan maltodekstrin pada 35% (p <0,05).

Green coffee bean extract (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) contains chlorogenic acid compounds that have the potential to lose weight by modulating glucose metabolism in the body, and antihypertensive, whereas caffeine has a stimulant effect on the central nervous system. This research aims to produce extract drying conditions using the freeze drying method in eutectic solvent extracts (NADES) of green coffee beans that have low melting points by using maltodextrin and Aerosil® as adsorbents. The drying conditions variables studied were maltodextrin concentrations at 25%, 30%, 35%, and Aerosil® at 1%, 2%, 3%.
The results of caffeine and chlorogenic acid levels were obtained by the HPLC gradient system, and the water content was tested on freeze-dried extracts. The results of caffeine and chlorogenic acid obtained in NADES extracts from green coffee beans are 18.70 mg / g and 42.63 mg / g green coffee powder. Drying results in NADES extracts from green coffee beans get better along with the addition of maltodextrin and Aerosil® by reducing the stickiness and hygroscopicity of the extract. Drying yield, caffeine, and chlorogenic acid levels showed insignificant results in the addition of maltodextrin and Aerosil® (p> 0.05). The lowest water content was obtained by adding maltodextrin at 35% (p <0.05).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Kristina Eka Yanti
"Penelitian mengenai produksi biomassa dan lipid Stanieria HS-48 pada medium NPK dengan penambahan variasi konsentrasi ekstrak tauge dalam sistem fotobioreaktor pengangkut udara (APBR) telah dilakukan. Ekstrak tauge merupakan salah satu bahan alami yang dapat ditambahkan dalam medium NPK untuk menumbuhkan mikroalga, salah satunya Stanieria. Stanieria HS-48 adalah salah satu strain yang diisolasi dari sumber air panas Ciater di Jawa Barat. Stanieria HS-48 ditumbuhkan dalam medium Bold Basal’s Medium (BBM) sebagai kontrol dan medium NPK dengan penambahan variasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3% ekstrak tauge sebagai perlakuan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian medium BBM dan medium NPK 350 ppm dengan penambahan variasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3% ekstrak tauge terhadap pertumbuhan biomassa Stanieria HS-48. Selain itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan total lipid dari biomassa Stanieria HS-48 pada medium BBM dan medium NPK 350 ppm dengan penambahan variasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3% ekstrak tauge. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan mengenai pengaruh penambahan variasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3% ekstrak tauge dalam medium NPK terhadap pertumbuhan biomassa Stanieria HS-48. Hal tersebut dapat ditinjau dari pola penaikan dan penurunan rerata kerapatan sel dan laju pertumbuhan (r) pada fase log yang menunjukkan hasil yang relatif sama, yaitu kisaran ±0,5. Sementara itu, hasil kadar total lipid menunjukkan terdapat perbedaan kandungan total lipid biomassa Stanieria HS-48 dalam medium BBM dan medium NPK dengan penambahan variasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3% ekstrak tauge. Kadar lipid tertinggi terdapat pada Stanieria HS-48 dalam medium NPK 350 ppm dengan penambahan 3% ekstrak tauge, yaitu sejumlah 69,6%.

The study about biomass and lipid production of Stanieria HS-48 on NPK medium with the addition of variations the concentration of bean sprout extract in an airlift photobioreactor (APBR) has been done. Bean sprout extract is a natural substance that can be added to the NPK medium for microalgae growth which is Stanieria. Stanieria with strain code HS-48 was isolated from Ciater hot springs in West Java. Stanieria HS-48 was grown on Bold Basal’s Medium (BBM) as control and NPK medium with the addition of variations the concentration of bean sprout extract 1%, 2%, and 3% as a treatment media. The aim of this study to determine the effect of the BBM and the addition of variations in the concentration of bean sprout extract 1%, 2%, and 3% on NPK 350 ppm medium in biomass production of Stanieria HS-48. Other than that, this study aimed to determine differences of total lipid from Stanieria HS-48 biomass on BBM and NPK medium with addition of variations the concentration of bean sprout extract 1%, 2%, and 3%. The results showed that there was no significant effect on the addition of variations in the concentration of bean sprout extract 1%, 2%, and 3% on NPK medium to the growth of Stanieria HS-48 biomass.  This phenomenon can be seen from the pattern of increased and decreased the average cell density and growth rate in the log phase which shown relatively similar with range ±0.5. Nevertheless, the results of total lipid from Stanieria HS-48 on NPK medium with addition of variations the concentration of bean sprout extract 1%, 2%, and 3% has a significant effect. The highest total lipid was produced in Stanieria HS-48 on NPK medium with an addition of 3% bean sprout extract with a percentage of 69.6%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Toriq Rochmanto
"Penelitian mengenai produksi biomassa Mastigocladus HS-46 pada medium NPK dengan penambahan variasi konsentrasi ekstrak tauge dalam sistem flat photobioreactor telah dilakukan. Optimalisasi kandungan makronutrien medium NPK sebagai pengganti Bold's Basal Medium (BBM) untuk menumbuhkan cyanobacteria dapat melalui penambahan kandungan ekstrak tauge. Mastigocladus HS-46 diisolasi dari sumber air panas Maribaya pada suhu lingkungan 42 oC. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan Mastigocladus HS-46 terdiri atas medium BBM sebagai kontrol dan medium NPK 350 ppm dengan penambahan konsentrasi ekstrak tauge 1%, 2%, dan 3%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi konsentrasi ekstrak tauge dalam medium NPK 350 ppm dan medium BBM terhadap produksi biomassa Mastigocladus HS-46. Selain itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar lipid Mastigocladus HS-46 dalam medium. Hasil penelitian menunjukkan medium NPK 350 ppm dengan penambahan ekstrak tauge 3% menghasilkan berat biomassa dan lipid tertinggi Mastigocladus HS-46 dibandingkan dengan medium BBM dan NPK 350 ppm dengan penambahan ekstrak tauge 2% dan 1%. Medium NPK 350 ppm dengan penambahan ekstrak tauge 3% menghasilkan berat biomassa tertinggi sebesar 0,1632 g/mL dengan kadar lipid tertinggi sebesar 62 %.

Research on Mastigocladus HS-46 biomass production on NPK medium with the addition of bean sprout extract with varying concentrations in flat photobioreactor system has been done. Optimization of the macronutrient content as a replacement to the Bold's Basal Medium (BBM) for cyanobacteria cultivation can be done with the use of bean sprout extract. Mastigocladus HS-46 was isolated from Maribaya Hot Spring at the temperature of 42 °C. The mediums used for Mastigocladus cultivation are BBM as control, and NPK mediums with the addition of bean sprout extract of 1%, 2% and 3% concentrations for the experimental group. The purpose of his research is to understand the effect of BBM and bean sprout extract addition with varying concentrations in 350 ppm NPK medium on Mastigocladus HS-46 biomass production. This research also aims to determine differences in the lipid content of Mastigocladus HS-46 in mediums. The results showed that 350 ppm NPK medium with 3% bean sprout extract addition produces the highest amount of biomass and lipid compared to the BBM and 350 ppm NPK medium with 2% and 1% bean sprout extract addition, producing 0,1632 g/ml of biomass and containing 62% lipid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardyana Nizar
"Tiamin berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Mengingat pentingnya peran tiamin, maka dilakukan pengembangan teknik pengukuran tiamin yang analog dengan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA), dimana antibodi diganti dengan protein pengikat spesifik yaitu protein ikat tiamin kacang hijau (PITKH). Teknik pengukuran ini dilakukan secara kompetitif, kompetitor akan dikompetisikan dengan tiamin bebas yang akan diukur. Kompetitor tersebut berupa konjugat antara tiamin-biotin. Tiamin murni diikatkan dengan biotin menggunakan senyawa perangkai yaitu glutaraldehid. Pada analisis LC-MS ditemukan 3 puncak, . Puncak ke 3 merupakan konjugat tiamin-biotin. Dibuat kurva standar dan diperoleh persamaan garis lurus dengan nilai R2= 0,9986. Uji validasi menggunakan konjugat tiamin-biotin menunjukan nilai coefficient of variation (CV) = 3,81%, nilai ini lebih kecil dari CV Horwitz = 8,12%, akurasi dengan nilai Recovery (R) =94 %-98%. Hasil ini menunjukan syarat pengukuran dengan teknik ELPLA sudah terpenuhi, dengan presisi dan akurasi yang baik. Aplikasi pengukuran kadar tiamin pada serum normal sebanyak 23 sampel didapatkan kadar tiamin berkisar 2,62-9,76 µg/ml. Dengan demikian, teknik ELPLA dengan konjugat tiamin-biotin sebagai kompetitor dapat digunakan pada pengukuran kadar tiamin dalam serum.

Thiamine has a coenzyme function in several enzymes involved in carbohydrate metabolism. Considering the important role of thiamine, a thiamine measurement technique analogous to the enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) was developed, that the antibody was replaced by a specific binding protein named mung bean thiamine binding protein (MBTBP). The measurement technique was carried out competitively in which competitors would be competed with free thiamine to be measured. The competitor is a thiamine-biotin bond. Pure thiamine was bound to biotin using a coupling compound called glutaraldehyde. In the LC-MS analysis we found 3 peaks. The third peak was the thiamine-biotin conjugate. A standard curve was made and the value of its straight line equation was obtained R2= 0,9986. The validation test using thiamine-biotin conjugate showed coefficient of variation (CV) value = 3,81% which was smaller than Horwitz CV = 8,12%, with the accuracy of the Recovery (R) value = 94% – 98%. These results indicated that the measurement requirements for the ELPLA technique had been met with good precision and accuracy. The application of the serum measurements to 23 samples showed thiamine levels ranging from 2,62- 9,76 µg/ml. Thus, the ELPLA technique with thiamine-biotin conjugate as a competitor could be used in the measurement of serum thiamine levels.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hudzaifah Abdul Aziz
"Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar komoditas kakao biji di dunia. Hal ini menandakan bahwa kakao biji merupakan salah satu komoditas terpenting bagi Indonesia. Karenanya, pemerintah perlu menjaga stabilitas produksi dari komoditas terserbut. Selanjutnya, peran penting dari komoditas kakao biji ditandai dengan besarnya share ekspor dari komoditas tersebut terhadap total ekspor sektor pertanian Indonesia dan juga peran penting dari komoditas kakao biji terhadap mata pencaharian utama petani kecil di pedesaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan dari produksi komoditas kakao biji Indonesia. Secara lebih khusus, penelitian ini mendiskusikan bagaimana faktor-faktor agronomis, karakteristik petani, dan proses rantai nilai dapat mempengaruhi produksi kakao biji di Indonesia yang dijelaskan melalui metode kualitatif. Selain itu, penilitian ini juga menguji bagaimana pengaruh dari harga produsen dan perubahannya, harga dunia, curah hujan, dan inflasi terhadap produksi komoditas kakao biji Indonesia dengan menggunakan model random effect.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor agronomis dapat mempengaruhi produksi kakao biji melalui tingkat curah hujan dan tingkat kelembaban yang memngaruhi pohon kakao. Selanjutnya, karakteristik petani, seperti motif untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari, dapat memengaruhi keputusan petani dalam membudidayakan komoditas kakao biji. Proses rantai nilai menjelaskan bahwa harga produsen secara langsung mempengaruhi kapasitas produksi domestic, sedangkan harga internasional secara tidak langsung mempengaruhi kapasitas produksi. Sementara itu, model random effect menunjukkan bahwa harga produsen, perubahan harga produsen, harga dunia, dan inflasi secara signifikan memberikan pengaruh terhadap produksi kakao biji domestik.

Currently, Indonesia has become one of the major producers of cocoa bean in the world. Then, it makes cocoa bean as one of the important commodities for Indonesia. Since the crop has become one of the important commodities for Indonesian economy, the government needs to maintain the stability of cocoa bean production. The important role of cocoa bean can be shown by the share of cocoa bean export on Indonesian agricultural export and the livelihood of smallholder farmers.
This research aims to examine the determinants of Indonesian cocoa bean production. Particularly, this research discusses how the agronomics factors, farmers characteristics, and value chain process can affect the cocoa bean production in Indonesia. Qualitative analysis is used to discuss these factors. Furthermore, this research also examines the affect of producer price, change in producer price, world price, rainfall, and inflation on the cocoa bean production. Random effect model is used to examine the affect of those variables.
The result reveals that agronomics factors can affect the production through the impact of rainfall and humidity on cocoa tree. The farmers characteristics, i.e. the motive to survive can affect the decision of farmers in cultivating cocoa bean. The value chain process can explain that producer price of cocoa bean can directly affect the domestic production, whereas the world price indirectly affects the domestic production. Meanwhile, the random effect model reveals that change in price of cocoa bean, producer price of cocoa bean, the world price, and inflation significantly affect the domestic production.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>