Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariani Utami Lestari
"Keberadaan mangrove akhir-akhir ini dirasa begitu panting terutama
bagi puiau kecil seperti Pulau Pramuka. Mangrove berperan sebagi
pencegah abrasi dari gelombang serta yang banyak dibicarakan saat ini
adalah sebagi peiindung dari tsunami. Mangrove dalam habitatnya
membentuk zonasi tertentu, mulai dari pantai hingga kearah daratan. Urutan
tumbuhnya dalah Api-api, Bidada, Bakau, Tancang, Cengal, Kondika,
Dungun dan Nipah. Habitat mangrove alami di Pulau Pramuka sudah
menunjukkan adanya gangguan sejak tahun 1997 hingga tahun 2007.
Kerusakannya dilihat dari perubahan luas areanya, perubahan jumlah jenis
dan kondisi eksisting ketebalan lumpurnya. Kondisi habitat mangrove di
Puiau Pramuka selama kurun waktu 10 tahun (1997-2007) telah mengaiami
degradasi atau kerusakan. Kerusakan habitat tersebut dilihat dari ketebalan
lumpur berpasir dengan perubahan luas area dan jumlah jenis sebagai
indikatornya.Habitat mangrove yang tingkat kerusakannya tinggi terletak di
utara, sebagian barat daya dan tenggara pulau (Grid E4 dan E5) sedangkan
kategori sedang terletak di utara, barat daya, timur, tenggara, selatan dan
barat pulau (Grid E3, D3, E6, D5, D6, D7, C5, C6, C7, B7, A7, A6, A5),
sedangkan kerusakan tingkat rendah terdapat di timur laut, timur, barat, timur,
selatan dan sedikit'barat daya (Grid E2, F1, F2,F3,F4,F5, D4,C4,C3)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Betawati Prihantini
"Telah dilakukan eksplorasi mikroalga laut di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada bulan September 2004. Penelitian merupakan studi pendahuluan dalam suatu rangkaian penelitian eksplorasi mikroalga?termasuk isolasi dan koleksi?dalam rangka pemanfaatan sumber daya miroalga yang berkesinambungan. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Pramuka dengan titik pengambilan sesuai arah mata angin (utara, timur, selatan, barat) Pulau Pramuka. Pada pengamatan awal diketahui 20 genus ditemukan di perairan Pulau Pramuka yaitu dari divisi Cyanophyta/ Cyanobacteria (1 genus), Chromophyta kelas Bacillariophyceae (16 genus), dan Dinophyta (3 genus). Mikroalga lain yang merupakan anggota 3 divisi tersebut di atas dan anggota Chlorophyta serta Haptophyta juga ditemukan, tetapi belum dapat diidentifikasi karena berukuran sangat kecil. Penelitian lanjutan mengenai keanekaragaman mikroalga masih sangat dibutuhkan untuk mengetshui studi flora mikroalga di Kepulauan Seribu dengan lebih teliti dan rinci.

Preliminary Study on Marine Microalgae from Pramuka Island Waters, Thousand Islands: The
exploration on marine microalgae from Pramuka Island waters has been done on September 2004. The research is one of the parts of microalgae exploration researches?including isolation and collection?that aim to invent and apply the advantages of microafgae as natural resources, continuously. The sampling site based on the compass direction i.e. north, east, south, and west of Pramuka Island. In the first examination have been found 20 genera from 3 divisions could be found in Pramuka Island waters. Those are 1 genus of Cyanophyta/ Cyanobacteria, 16 genus of Bacillariophyceae of Chromophyta, and 3 genus of Dinophyta. Other microalgae from those three divisions and Chlorophyta and Haptophyta also can be found but still very difficult to be identify, because the microalgae is very tiny. Continued research on microalgae diversity still need to be done in order to better understanding the floristic study of microalgae from Thousand Islands.
"
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-3-2004-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Lazuardy Fasa
"Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas amilase 28 isolat actinomycetes dari serasah pada ekosistem bakau di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penapisan secara kualitatif dilakukan menggunakan metode iodin pada medium starch agar, kemudian berdasarkan zona bening yang terbentuk, aktivitas amilase diekspresikan sebagai Indeks Aktivitas (IA) amilase. Penapisan secara semi-kuantitatif dilakukan menggunakan metode iodin pada medium starch broth, kemudian nilai transmitan diukur menggunakan spektrofotometer pada λ=620 nm. Berdasarkan hasil penapisan tersebut, SM 25 merupakan isolat terpilih dengan nilai IA= 3,21 dan transmitan 84,3%. Uji aktivitas amilase isolat SM 25 dan konsentrasi glukosa yang terbentuk pada filtrat medium fermentasi dengan dua sumber pati berbeda yaitu soluble starch dan tepung beras diukur pada λ=540 nm berdasarkan metode dinitrosalicylic acid (DNS). Aktivitas amilase isolat SM 25 pada medium dengan tepung beras (3,33 U/mL) lebih rendah daripada medium dengan soluble starch (5,02 U/mL). Namun konsentrasi glukosa pada medium pertumbuhan isolat SM 25 dengan tepung beras (582 μg/mL) lebih tinggi daripada medium dengan soluble starch (407 μg/mL). Hasil identifikasi menggunakan sekuens parsial gen 16S rRNA, isolat SM 25 teridentifikasi sebagai Streptomyces sanyensis dengan homologi sebesar 99,66 persen.

Research about amylase activity of 28 actinomycetes isolates from mangrove litter at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, has been carried out. Qualitative screening was done using iodine method on starch agar, based on the formation of clear zone, then amylase activity was expressed as amylase Activity Index (AI). Semi-quantitative screening was done using iodine method on starch broth, then transmittance value was measured using spectrophotometer at λ=620 nm. Among the isolates tested, SM 25 was the isolate with the most potential for amylase activity with AI=3,21 and transmittance 84,3% which was further tested. Amylase activity of isolate SM 25 and glucose concentration in medium filtrate with soluble starch and rice flour was measured at λ=540 nm using the dinitrosalicylic acid (DNS) method. The result showed that isolate SM 25 has lower amylase activity in medium with rice flour (3,33 U/mL) than soluble starch (5,02 U/mL). However, isolate SM 25 has higher glucose accumulation in medium with rice flour (582 μg/mL) than soluble starch (407 μg/mL). Identification based on partial sequence of 16S rRNA gene, isolate SM 25 was identified as Streptomyces sanyensis with 99,66 homology.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Gina Fadhilah
"Telah dilakukan penelitian aktivitas antibakteri 38 isolat actinomycetes hasil isolasi dari serasah pada ekosistem bakau di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penapisan dengan plug method menunjukkan bahwa isolat SRM 2 merupakan isolat terunggul dengan Indeks Aktivitas IA antibakteri terhadap Kocuria rhizophila NBRC 12708 1,60, Staphylococcus aureus NBRC 100910 1,18, dan Escherichia coli NBRC 3301 0,71. Produksi senyawa antibakteri dari isolat SRM 2 dilakukan dengan metode still culture pada dua medium berbeda yaitu Cross Streak Media CSM broth dan Production Medium IV PM4 selama 3, 6, dan 9 hari inkubasi. Hasil uji antibakteri dari filtrat medium fermentasi menggunakan diffusion method menunjukkan bahwa medium CSM broth yang diinkubasi selama 6 hari memiliki IA tertinggi terhadap bakteri uji. Ekstraksi senyawa antibakteri dilakukan dengan pelarut etil asetat dan ekstrak kasar diuji pada konsentrasi 20 mg/mL. Hasil uji menunjukkan adanya IA antibakteri hanya terhadap K. rhizophila 0,45 0,08. Sementara hasil uji filtrat medium setelah ekstraksi dengan etil asetat menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap K. rhizophila IA: 1,75 0,16, S. aureus IA: 1,18 0,36, Bacillus subtilis NBRC 13719 IA: 0,16 0,05, E. coli IA: 0,79 0,03, dan Pseudomonas sp. IA: 0,10 0,04. Hal tersebut mengindikasikan bahwa isolat SRM 2 menghasilkan senyawa antibakteri bersifat sangat polar dan semi polar. Senyawa sangat polar terlarut dalam filtrat medium, sedangkan senyawa semi polar terekstraksi dengan etil asetat. Hasil analisis dengan High Performance Liquid Chromatography HPLC menunjukkan masih adanya senyawa antibakteri dalam filtrat medium setelah diekstraksi dengan etil asetat.

Research about antibacterial activity of 38 actinomycetes isolates from leaf litter of mangrove ecosystem in Pramuka island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta was carried out. Screening of antibacterial activity by plug method showed isolate SRM 2 was the most potential isolate which Activity Index AI against Kocuria rhizophila NBRC 12708 1.60, Staphylococcus aureus NBRC 100910 1.18, and Escherichia coli NBRC 3301 0.71. Production of antibacterial compound from isolate SRM 2 was done by using still culture method on Cross Streak Media CSM broth and Production Medium IV PM 4 for 3, 6, and 9 days incubation. Antibacterial test using filtrate medium by diffusion method showed CSM broth incubated for 6 days has the highest AI against bacterial tested. Extraction of antibacterial compound was done by ethyl acetate solvent and 20 mg ml extracts were tested. Antibacterial test showed AI of antibacterial against K. rhizophila AI 0.45 0.08. Meanwhile antibacterial test using filtrate medium after extraction showed antibacterial activity against K. rhizophila AI 1.75 0.16, S. aureus AI 1.18 0.36, Bacillus subtilis NBRC 13719 AI 0.16 0.05, E. coli AI 0.79 0.03, and Pseudomonas sp. AI 0.10 0.04. Antibacterial coumpounds from isolate SRM 2 were highly polar and semi polar. Highly polar compound dissolved in filtrate medium, while semi polar compound extracted with ethyl acetate. Analysis using High Performance Liquid Chromatography HPLC proved antibacterial compund contained in filtrate medium after extraction by ethyl acetate.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Septia Andi Akbarsyah
"ABSTRAK
Penelitian ini menyajikan gambaran lengkap mengenai partisipasi masyarakat yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata yang berlangsung di Pulau Pramuka. Keberadaan pariwisata di Pulau Pramuka saat ini tidak lepas dari keterlibatan secara aktif masyarakat setempat. Penelitian ini membahas mengenai proses partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat Pulau Pramuka untuk melihat sejauh mana masyarakat berperan penting dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di suatu kawasan. Penelitian ini juga berfokus pada pengetahuan dan perspektif yang dibentuk oleh masyarakat Pulau Pramuka (emic) dengan menggunakan metode etnografi dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan partisipasi observasi. Melalui data-data tersebut nantinya akan menjadi penting dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan selama ± 40 hari di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
This research presents a comprehensive picture regarding community participation in the development of tourism that takes place on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The existence of tourism on Pulau Pramuka is currently inseparable from the involvement of local community. This study discusses the participation process carried out by local community of Pulau Pramuka in which they play important role in the development of community-based tourism in stated area. This research also focuses on the knowledge and perspective created by the local community of Pulau Pramuka (emic) using ethnographic methods with in-depth interviews and participatory observation data colections techniques. Furthermore, these data will be important in this study. Data collection was carried out for ± 40 days on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Agnes Darmawati
"ABSTRAK
Geografis merupakan salah satu faktor risiko hipertensi, Daerah kepulauan lebih
berisiko terkena hipertensi dibandingkan daerah pegunungan. Kepulauan Seribu
merupakan daerah Kabupaten Administrasi dari Provinsi DKI Jakarta Indonesia,
yang seluruh daerahnya berupa pulau-pulau kecil. Karakteristik penyakit di
Kepulauan Seribu mulai mengalami pergeseran dengan didominasi dengan
penyakit-penyakit degeneratif. Di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
penderita hipertensi mengalami peningkatan pada tahun 2012 dengan persentase
8.03% menjadi 15,6% pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dengan
kejadian hipertensi setelah dikontrol dengan variabel confounding (stres, aktivitas
fisik, merokok, konsumsi alkohol, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dan riwayat keluarga) di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu pada tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di Pulau
Panggang dan Pulau Pramuka Kecamatan Kepulauan Seribu Utara pada Februari
2016. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengumpulan data
dilakukan dengan simpel random sampling melalui wawancara dengan kuesioner
pada 176 responden yang berumur ≥40 Tahun. Hasil penelitian ini menemukan
sebanyak 55.1% responden di Kepulauan Panggang dan Pramuka Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara pada tahun 2016 menderita hipertensi, pada responden
yang normotensi, 66,7% nya memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam
tidak setiap hari dan sebesar 35,2% memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi
garam setiap hari. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara
kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dengan kejadian hipertensi setelah
dikontrol dengan variabel stres dan aktivitas fisik ( p value =.05, CI= 2,02-10,04).
Kebiasaan Konsumsi makanan tinggi garam setiap hari merupakan faktor risiko
terjadinya hipertensi, risiko ini meningkat jika tidak melakukan aktifitas fisik dan
mengalami stres.

ABSTRACT
Geographical is one risk factor of hypertension , islands regions exposed to more
risky hypertension compared mountainous regions . Kepulauan Seribu
constituting the district administration of jakarta province of indonesia , whose
entire region in the form of small islands .Characteristic of a disease in Kepulauan
Seribu began experiencing shift with dominated with degenerative diseases .In
administrative districts Kepulauan Seribu sufferers of hypertension increased in
2012 with the percentage 8.03 % become 15.6 % in 2013 .The purpose of research
is to know the relationship habits of consumption of foods high in salt with
hypertension after scene controlled with confounding variables (stress , physical
activity , smoking , the consumption of alcohol , age , sexes , education , work ,
and family history) on the Pulau Panggang and Pulau Pramukan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu on 2016. The study is done on the Pulau
Panggang and Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Utara in february 2016. The
research uses design cross sectional study, data collection is done with simple
random sampling through interviews with on 176 the respondents from ≥40 years.
The results of this study found some 55.1 % respondents in the Pulau Panggang
and Pulau Pramuka in 2016 suffers from hypertension, on respondents
normotensi, 66,7 % him have a habit of food consumption high salt not every day
of 35,2 % have a habit of food consumption high salt every day. The logistics
regression show the relation between a meaningful food consumption in the high
salt hypertension after controlled variable stress and physical activity ( p value =
.05, CI 95% = 2,02-10,04). Habit of food consumption high salt every day is a risk
of hypertension, this risk increase if not doing activities physical and stress.
"
2016
T46000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Universitas Indonesia, 2009
S31494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riezky Rizaldy
"Kepulauan Seribu dalam bentuk pulau membuat implementasi program pembangunan terhambat. Konsumsi listrik tergantung pada jumlah peralatan listrik yang dimiliki, ukuran tempat tinggal di samping peningkatan konsumsi listrik untuk sektor rumah tangga karena peningkatan populasi dan pendapatan per kapita. Konsep gaya hidup listrik rumah tangga terkait dengan aspek sosial dan perilaku konsumsi energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsumsi listrik berdasarkan pengguna listrik di Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan Pulau Tidung dan menjelaskan bagaimana hubungan pendapatan, luas bangunan dan penggunaan peralatan elektronik dengan konsumsi listrik. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang luas bangunan, pendapatan, dan penggunaan peralatan elektronik. Analisis spasial digunakan untuk melihat perbedaan konsumsi listrik spasial, analisis statistik digunakan untuk melihat hubungan antara luas bangunan, pendapatan dan penggunaan peralatan elektronik dengan konsumsi listrik. Hasilnya adalah sektor komersial terletak di sepanjang garis pantai, sektor rumah tangga menyebar di tengah, sedangkan sektor campuran terletak di tengah sektor rumah tangga. Ada hubungan antara pendapatan dan penggunaan peralatan elektronik dengan konsumsi listrik, sedangkan luas bangunan tidak memiliki hubungan dengan konsumsi listrik. Tetapi variabel ini tidak berlaku untuk sektor komersial, karena memiliki perilaku penggunaan listrik yang berbeda dari sektor lainnya.

The Thousand Islands in the form of islands has hampered the implementation of development programs. Electricity consumption depends on the number of electrical equipment owned, the size of the residence in addition to the increase in electricity consumption for the household sector due to increased population and per capita income. The concept of a household electrical lifestyle is related to social aspects and energy consumption behavior. The purpose of this study is to determine the differences in electricity consumption based on electricity users in Pramuka Island, Panggang Island and Tidung Island and explain how the income, building area and use of electronic equipment relate to electricity consumption. The questionnaire was used to obtain data on building area, income, and use of electronic equipment. Spatial analysis is used to see differences in spatial electricity consumption, statistical analysis is used to see the relationship between building area, income and use of electronic equipment with electricity consumption. The result is that the commercial sector is located along the coastline, the household sector is spread in the middle, while the mixed sector is located in the middle of the household sector. There is a relationship between income and use of electronic equipment with electricity consumption, while building area has no relationship with electricity consumption. But this variable does not apply to the commercial sector, because it has a behavior of electricity usage that is different from other sectors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>