"DK Jakarta, sebagai pusat ekonomi utama Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam manajemen transportasi, terutama selama jam sibuk, dengan kemacetan lalu lintas sebagai permasalahan yang paling krusial. Urbanisasi yang pesat, meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi, serta persepsi negatif masyarakat terhadap transportasi umum semakin memperburuk kondisi ini. Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 3,13% per tahun antara 2018 dan 2022, dengan sepeda motor mendominasi sebesar 75% dari total populasi kendaraan. Ironisnya, meskipun terdapat investasi besar dalam infrastruktur transportasi publik seperti MRT, LRT, dan TransJakarta, penggunaan transportasi umum justru menurun dari 30% pada tahun 2019 menjadi 25% pada tahun 2024, sementara penggunaan kendaraan pribadi terus meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi moda transportasi di kalangan penduduk Jakarta berdasarkan faktor demografis seperti usia, pendapatan, dan gender, serta mengevaluasi dampak kebijakan transportasi yang telah diterapkan. Dengan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengombinasikan survei kuantitatif terhadap 350 responden dengan analisis kualitatif terhadap kebijakan transportasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan preferensi antar generasi: Generasi Z lebih memilih layanan transportasi berbasis aplikasi karena fleksibilitasnya, Generasi X cenderung menggunakan kendaraan pribadi karena kenyamanan dan kemudahan, sedangkan Generasi Milenial menunjukkan kecenderungan lebih kuat terhadap transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, pandemi COVID-19 telah secara signifikan mengubah pola mobilitas, meningkatkan adopsi kerja jarak jauh, dan memperkuat peran layanan transportasi daring.
Penelitian ini merekomendasikan intervensi kebijakan strategis, termasuk peningkatan kualitas dan integrasi sistem transportasi umum, pengaturan kepemilikan kendaraan pribadi melalui pajak progresif, serta pemanfaatan teknologi modern seperti kendaraan otonom untuk meningkatkan efisiensi transportasi. Temuan ini memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti oleh pembuat kebijakan guna mengembangkan sistem transportasi perkotaan yang lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan responsif terhadap dinamika mobilitas di Jakarta.
DKI Jakarta, Indonesia’s primary economic hub, faces severe challenges in transportation management, particularly during peak hours, with traffic congestion being the most critical issue. Rapid urbanization, increasing private vehicle ownership, and negative public perceptions of public transportation have exacerbated this condition. Data from the Jakarta Metropolitan Police Traffic Directorate (Ditlantas Polda Metro Jaya) reveals an annual growth rate of 3.13% in motorized vehicles between 2018 and 2022, with motorcycles dominating at 75% of the total vehicle population. Paradoxically, despite significant investments in public transportation infrastructure, such as MRT, LRT, and TransJakarta, public transport usage has declined from 30% in 2019 to 25% in 2024, while private vehicle usage continues to rise.This study aims to analyze transportation mode preferences among Jakarta’s residents based on demographic factors such as age, income, and gender, while also evaluating the impacts of existing transportation policies. Utilizing a mixed-method approach, the research combines quantitative surveys involving 350 respondents with qualitative analysis of transportation policies. The findings highlight distinct generational preferences: Generation Z favors app-based transportation services due to their flexibility, Generation X predominantly relies on private vehicles for their comfort and convenience, while Millennials exhibit a stronger inclination toward efficient and environmentally friendly public transport options. Furthermore, the COVID-19 pandemic has significantly altered mobility patterns, increasing remote work adoption and reinforcing the role of online transportation services.This study recommends strategic policy interventions, including enhancing the quality and integration of public transportation systems, regulating private vehicle ownership through progressive taxation, and leveraging modern technologies such as autonomous vehicles to improve transportation efficiency. These findings provide actionable insights for policymakers to develop a more sustainable, environmentally friendly, and responsive urban transportation system tailored to Jakarta’s evolving mobility demands."