Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Mangapul Parlindungan
"Kawasan di sepanjang Jalan Raya Bogor meliputi, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sukmajaya yang merupakan wilayah lokasi industri yang bertumbuh dan berkembang secara alami (artinya pada awalnya tidak ada campur tangan pemerintah) yang merupakan limpahan dan ketidaksiapan infrastruktur pada kawasan industri Pulogadung. Tujuan dari penelitian, yaitu: (1) Untuk mengetahui pola keruangan (spasial) persebaran industri sedang; (2) Untuk mengetahui tenaga kerja industri sedang pada masyarakat menetap; Pertanyaan penelitian yang dapat dikedapankan adalah: (1) Di mana terdapat lokasi industri sedang dan bagaimana pola keruangan (spasial) persebaran industrinya di sepanjang Jalan Raya Bogor? dan (2) Berapa banyak tenaga lokal terserap pada kegiatan industri sedang? Metode penelitian berupa ex post facto, dan survai lapangan. Metode yang dipergunakan untuk memilih sampel pekerja industri sedang dan tipologi lingkungan industrinya ialah dengan kombinasi purposive sampling dan simple random sampling. Analisisnya berupa overlay peta dan analisis tetangga terdekat. Kesimpulan (1) Lokasi industri skala sedang di wilayah penelitian, terdapat di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Tugu, Mekarsari, Cisalak Pasar, Curug, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap, Cisalak, dan Sukamaju dengan pola keruangan/spasial persebaran industrinya di sepanjang Jalan Raya Bogor mengikuti pola penataan ruang yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kodya Jakarta Timur dan Kota Depok. Pola keruangan persebaran industrinya yang mengelompok (cluster pattern) dengan nilai indeks skala T (0 - 0,7), terdapat di wilayah Kelurahan Cisalak Pasar, Cilangkap, dan Cisalak; Pola keruangan persebaran industrinya yang tidak merata/acak (random pattern) dengan nilai indeks skala T (0,7 - 1,4), terdapat di wilayah Kelurahan Tugu, Mekarsari, Sukamaju Baru, dan Jatijajar; Pola keruangan persebaran industrinya yang merata (dispersed pattern/uniform) dengan nilai indeks skala T (1,4 - 2,1491), terdapat di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Curug, dan Sukamaju. (2) Tenaga kerja lokal yang terserap pada kegiatan industri berdasarkan pada tingkat pendidikan, adalah sebagai berikut: pada tingkat pendidikan menengah (SLTP/Sederajat dan SMU/Sederajat) 62,04%, kemudian tingkat pendidikan rendah (SD/Sederajat) dan tinggi (D3 dan S1), sedangkan tingkat pendidikan sangat rendah atau tidak sekolah mempunyai jumlah yang relatif sedikit 2,81% dari jumlah total respoden pekerja industri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tambunan, Mangapul Parlindungan
"Ada 186 industri yang secara ruang tersebar di koridor Jalan Raya Bogor (termasuk propinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat) dengan keanekaragaman pola persebarannya. Dampak pola persebaran industri tentunya akan mempengaruhi penyerapan tenaga kerja lokal masyarakat yang menetap di wilayah penelitian, yang mana intensitas dampak yang berdekatan dengan lokasi industri tentunya tinggi dan makin jauh, intensitas dampak semakin rendah. Hasil analisis tetangga terdekat (nearness neighborhood analysis) diperoleh kesimpulan pola persebaran industri: mengelompok (cluster pattern) di wilayah Kelurahan Cisalak Pasar, Cilangkap, dan Cisalak; tidak merata/acak (random) di wilayah Kelurahan Tugu, Mekarsari, Sukamaju Baru dan Jatijajar; merata (dispersed pattern/uniform) di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Curug dan Sukamaju. Masyarakat lokal yang terserap pada kegiatan industri 62,04 % pada tingkat pendidikan menengah dan 2,81 % pada tingkat pendidikan rendah atau tidak sekolah.

Spatial dispersed pattern of Industry at Jalan Raya Bogor Corridor. The corridor Jalan Raya Bogor, includes DKI Jakarta and West Java provinces have 186 industry, which different spatial dispersed pattern. The Industry has an impact to local community for worker industry. The analysis with nearness neighborhood and overlay map are conclusion as industry has cluster pattern at Cisalak Pasar, Cilangkap, and Cisalak district. And the industry patterns have random spatial at Tugu, Mekarsari, Sukamaju Baru, and Jatijajar district. The industry spatial has a dispersed pattern/uniform at Susukan, Ciracas, Pekayon, Curug, and Sukamaju district. The local community for worker industry has 62.04% senior high school and 2.81% elementary school or not education."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hendarto
"ABSTRAK
Keperayaan dan inovasi diidentifikasi sebagai predictor pada kinerja dalam
hubungan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Trust dan
Innovativeness terhadap Kinerja Supply Chain khususnya perusahaan manufaktur
yang berada di sepanjangJalan Raya Bogor. Responden dalam penelitian ini
adalah 49 perusahaan manufaktur yang berada di sepanjang Jalan Raya Bogor.
Analisa yang digunakan adalah uji regresi berganda dengan menggunakan SPSS
19.0. Hasil penelitian menyatakan bahwa trust memiliki pengaruh terhadap
kinerja supply chain dan innovativeness jua memiliki pengaruh terhadap kinerja
supply chain.

ABSTRACT
Trust and innovativeness is identified as a significant predictor of positive performance in business relationships This study aims to determine the impact of the Trust and Trust and innovativeness is identified as a significant predictor of positive
performance in business relationships.This study aims to determine the impact of
the Trust and Innovativeness on Performance of Supply Chain particularly
manufacturing companies located along Jalan Raya Bogor. Respondents in this
study were 49 manufacturing companies located along Jalan Raya Bogor. The
study states that the trust has no effect on the performance of the supply chain but
innovativeness has an influence on supply chain performance."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S27495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Raharjo
"Tingginya harga tanah, rumah maupun biaya hidup di Kota Jakarta membuat Kota Bogor dijadikan alternatif sebagai tempat bermukim bagi para pekerja yang mencari nafkah di Kota Jakarta. Hal ini membuat Jalan Raya Bogor memiliki peranan yang sangat penting sebagai akses antara Kota Bogor dengan Kota Jakarta. Meskipun ada Jalan Tol Jagorawi dan rel kereta api komuter yang menghubungkan antara kedua kota tersebut, Jalan Raya Bogor tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang memiliki kepentingan di bagian timur Kota Jakarta atau yang memiliki kendaraan pribadi yang enggan mengeluarkan uang tambahan untuk biaya tol.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran tingkat Level of Service di Jalan Raya Bogor berdasarkan pusat-pusat kegiatan yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis spasial dan deskriptif dimana dilakukan pengamatan pada waktu jam-jam sibuk yaitu pada pukul 06.00 - 09.00 dan pukul 16.00 - 19.00. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti; volume kendaraan yang melintas, hambatan samping, dimana titik-titik yang memiliki Level of Service (LoS) tinggi, geometrik jalan, yang mana nantinya akan dihubungkan dengan keterkaitan pusat aktivitas seperti keberadaan kawasan industri, pasar, sekolah, dan pemukiman.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tingkatan LoS di Jalan Raya Bogor ditentukan oleh jenis pusat kegiatan di lokasi tersebut. Permukiman merupakan penyebab LoS tertinggi di pagi hari, sedangkan pada sore hari LoS tertinggi terjadi di lokasi industri. Faktor penyebab LoS tinggi di lokasi permukiman adalah karena fungsi permukiman sebagai bangkitan perjalanan sedangkan LoS tinggi di lokasi industri pada sore hari adalah karena waktu yang bersamaan pekerja pabrik berjalan kaki dan menunggu kendaraan.

The high price of land, home or the living cost in Jakarta creates an alternative that Bogor city (Suburban) as a place of living for the workers earning their living in Jakarta. This case makes Jalan Raya Bogor has a very important role as an access between Bogor and Jakarta. Although there are Jagorawi toll and railways commuter trains connecting the two cities, Jalan Raya Bogor remains as the top choice for the people having an interest in the eastern part of Jakarta or those having private vehicles are reluctant to spend extra money for toll charges.
The purpose of this study is to know pattern of spreading Level of Service along Jalan Raya Bogor according to center of activity. The used method in this study is spatial analysis and descriptive. Will be done surveying during the rush hour at 6:00 to 9:00 AM and at 4:00 to 07:00 PM. The observations were made to obtain data required in this study, such as the volume of passing vehicles, side friction, the type of passing vehicles, the points congestion, travel, geometric of road, which will be connected with the existence center of activity such as industrial linkages, shopping centers, residential and school.
The result of this study shows that Level of Service in Jalan Raya Bogor is depend on type of center activity in the location. Settlement is highest cause which made LoS very high in the morning, while on the afternoon high LoS is caused by the Industry. Faktor causing high LoS at the location of settlements is due to the settlement as a function of trip generation, then in industrial area LoS is cause by the workers walk aways and wait for public transportation in the same time.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2012
S42043
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Mangapul Parlindungan
"ABSTRAK
Kawasan di sepanjang Jalan Raya Bogor meliputi, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sukmajaya merupakan wilayah lokasi industri yang tumbuh dan berkembang secara alamiah (artinya pada awalnya tidak ada campur tangan pemerintah) dan merupakan limpahan dari ketidaksiapan infrastruktur pada kawasan industri Pulogadung. Pesatnya pembangunan industri di daerah sepanjang Jalan Raya Bogor akhirnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah dalam hal ini kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dan Jawa Barat. Penataan ruang di koridor Jalan Raya Bogor tersebut hingga tahun 2005 (pada wilayah penelitian) diperuntukkan sebagai kawasan industri yang tidak mencemari lingkungan hidup.
Lingkungan industri di koridor Jalan Raya Bogor dibatasi salah satunya oleh tenaga kerja industri. Keberadaan tenaga kerja pada industri menentukan pola persebaran keruangan (spasial), yang tercermin pada pengelompokan industrinya. Tipologi lingkungan industri skala sedang adalah pengelompokan lingkungan industri berdasarkan tenaga kerja dalam industri yang jumlahnya antara 20-300 orang. Tipologi industri ini yang jumlahnya 100 atau 56,5 % dari total industri yang ada dan tersebar di sepanjang koridor Jalan Raya Bogor (Kecamatan Ciracas, Pasar Rebo, Cimanggis dan Sukmajaya).
Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) untuk mengetahui pola keruangan (spasial) persebaran industri sedang; (2) untuk mengetahui tenaga kerja industri sedang pada masyarakat menetap; dan (3) untuk mengetahui hubungan industri sedang dengan lingkungan sosial-ekonomi masyarakat pekerja industri yang menetap di wilayah penelitian;
Adapun hipotesis kerja penelitian, adalah:
a. pola persebaran industri sedang mengikuti pola tata ruang.
b. terdapat hubungan antara industri sedang dengan lingkungan sosialekonomi masyarakat pekerja industri yang menetap di sepanjang Jalan Raya Bogor.
Pada penelitian ini dilakukan penghitungan skala T (indeks tetangga terdekat), prosentasi penyerapan tenaga kerja lokal untuk industri, dan derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas (lingkungan sosial masyarakat pekerja pabrik) dan variabel terikat (industri sedang). Pengujian dilakukan dengan metode statistik koefisien korelasi kontigensi menggunakan software SPSS versi +98 for windows, yang dilanjutkan dengan pembobotan skoring dari masing-masing variabel lingkungan sosial (tingkat pendidikan, pendapatan/salary dan kualitas permukiman) terhadap industri sedangnya.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marantika, Rio
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S33974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyani Mutiara
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sektor informal di tukang kayu pada industri pengolahan kayu adalah pekerjaan dengan karakteristik yang sering mengalami keluhan kesehatan yang sangat tinggi. Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pekerja sektor informal pada industri kusen sepanjang jalan raya Jatibening, Bekasi 2012. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pekerja dalam menggunakan APD. Informan dalam penelitian ini sebanyak sembilan orang yang berasal dari lima toko yang berbeda dengan jumlah toko keseluruhan ada tujuh. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian case study. Metode penelitian ini dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi langsung.
Untuk hasil penelitian berdasarkan variabel yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemakaian APD dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, ketersediaan fasilitas, dan juga pengawasan mempengaruhi pekerja dalam menggunakan APD Sedangkan untuk tema penelitian mengenai sikap, informan sudah memiliki kesadaran dalam penggunaan APD tetapi tetap tidak menggunakan APD untuk itu sikap tidak berpengaruh terhadap perilaku penggunaan APD. Peningkatan dan perbaikan dari pengetahuan, fasilitas, dan pengawasan pekerja dalam memakai APD perlu dilakukan agar perilaku penggunaan APD dapat sepenuhnya berjalan dengan baik.

Based on research conducted in the informal sector in the carpenter's wood processing industry is a job with characteristics that often have very high health complaints. This study discusses the factors that influence the behavior of the use of Personal Protective Equipment (PPE) informal sector workers in the industry sills along the highway Jatibening, Bekasi 2012. The purpose of this research is to look at the factors that influence the behavior of workers in the use of PPE. Informants in this study were nine people from five different stores to shop overall number seven. This research is a qualitative case study research design. This research method by using in-depth interviews and direct observation.
For results based on variables associated with factors that influence behavior and the use of PPE can be concluded that the knowledge, availability of facilities, and also affects workers' control in the use of PPE As for the theme of research on attitudes, informant already have awareness in the use of PPE but still no use APD for that attitude does not affect the behavior of the use of PPE. Enhancement and improvement of knowledge, facilities, and supervision of the workers wear PPE needs to be done so that the behavior of the use of PPE can be completely worked well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>