Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Adsorpsi polielektrolit pada suatu permukaan zat padat merupakan
fenomena yang menarik untuk diamati karena dapat diaplikasikan untuk
pembuatan lapisan film yang mempunyai luas permukaan lebin besar_
Limban deterjen memiliki komponen yang sulit terdegradasi di alam_ Selama
ini belum ada metode yang cukup efisien dan signifikan untuk mendegradasi
limban deterjen_ Penelitian ini memberikan usulan model untuk mengatasi
limban deterjen dengan metode adsorpsi film polielektrolit po/y(a//y/amine
hydrochloride) (PAH) pada susbtrat zeolit C/inopti/o/ite. Pembuatan adsorben
PIVIZ (Po//mer Modiiied Zeo/it) memvariasikan konsentrasi PAH, derajat
keasaman (pH) dan kuat ion. Didapatkan konsentrasi optimum pada
konsentrasi PAH 5x1O'5 mmol/L, pH optimum pada pH 2 dan konsentrasi kuat
ion optimum pada 0_6 lVl_ dengan % PAH yang teradsorpsi sebesar 2_239%_
PIVIZ kondisi optimum diaplikasikan untuk mengadsorpsi sodium dodecyl
su/fate. Didapatkan nasil SDS yang mampu terserap optimum pada
konsentrasi 35 mmol/L sebesar 93_93%"
Universitas Indonesia, 2007
S30445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Paulus Pardamean Rinaldo
"Zeolit alam Lampung telah berhasil dimodifikasi menjadi TETA-Zeolit dengan menggunakan triethylenetetramine. Karakterisasi senyawa dilakukan menggunakan FTIR, XRD dan EDS. Studi adsorpsi ion logam dilakukan menggunakan AAS dan UV-Visible. Sebelum preparasi, dilakukan aktivasi zeolit menggunakan teknik aktivasi fisik dan kimia, lalu kationnya diseragamkan dengan Na+ (menjadi Na-zeolit). Dengan menggunakan metode kompleks tembaga amin diperoleh nilai KTK Na-zeolit sebesar 0,5318 mek/100 gram zeolit dan dengan metode metilen blue diperoleh nilai KTK sebesar 0,0939 mek/100 gram zeolit.
Keberhasilan modifikasi zeolit menggunakan triethylenetetramine dapat dilihat dari karakterisasi yang dilakukan membuktikan adanya atom karbon dalam senyawaan. Aplikasinya sebagai adsorben dilakukan dengan 3 variasi. Variasi konsentrasi triethylenetetramine dimana konsentrasi terbesar merubah pola daya adsorpsi zeolit secara signifikan. Variasi waktu dimana pada menit diatas 30 menit, daya serap TETA-Zeolit sudah tidak banyak berubah. Dan variasi konsentrasi adsorbat, dimana kemampuan adsorbsi TETA-Zeolit lebih tinggi dibandingkan zeolit lainnya.

Natural zeolit obtained from Lampung, has been modified into TETA-Zeolit using triethylenetetramine. Compound characterization performed using XRD, FTIR and EDS. Adsorption studies performed using AAS and UV-Visible. Before preparation, zeolit is activated using physical and chemical activation. After that, all cation from zeolit exchanged with Na+. Using copper amine complex method and methylene blue, the cation exchange capacity obtained are 0,5318 meq/100 gram zeolite and 0,0939 meq/100 gram zeolite, respectively.
The success of modification triethylenetetramine into zeolite can be seen from characterization where carbon atoms can be seen in compounds. Its application as an adsorbent is done with three variations. Variation of triethylenetetramine concentration, where the biggest concentration of triethylenetetramine changing adsorption power of zeolite significantly. Variation in time, where in minutes over 30 minutes, TETA-Zeolite adsorption has not changed much. Variation of the concentration of adsorbate, where TETA-Zeolite adsorption capability is higher than other zeolite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Purnama Eka
"Tesis ini meneliti sintesa organoclay dengan menggunakan berbagai surfaktan,Alkyl Benzyl Dimethyl Ammonium Chloride, Ammonium Lauryl Sulfate, Sodium Dodecyl Sulfate. Clay atau yang lebih dikenal dengan lempung yang berasal dari Garut, Tasikmalaya, Cibadak, Jawa Timur, Kalimantan dan Cina. Sifatnya yang khas seperti mampu mengembang diantara ruang galerinya, mampu mengalami pertukaran kation dan bersifat hydrophilic sangat menarik untuk diteliti. Perubahan dari hydrophilic menjadi hydrophobic akan sangat berguna didalam penelitian bahan - bahan baru pada jenis bahan - bahan masa depan.

This thesis studies organoclay synthesized using various surfactant, Alkyl Benzyl Dimethyl Ammonium Chloride, Ammonium Lauryl Sulfate, Sodium Dodecyl Sulfate. Clay which is being known as "lempung" from Garut, Tasikmalaya, Cibadak, Jawa Timur, Kalimantan and China. Clay has swelling capability at inter gallery space, cation exchange ability and hydrophilic properties is very interesting to observe. Clay modification from hydrophilic into hydrophobic is very useful for materials research to discover future materials."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Lukman Hakim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK Zeolit alam seperti Clinoptilolite memiliki permukaan bermuatan negatif yang dapat dimodifikasi oleh surfaktan kationik membentuk admisel, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya sebagai adsorben. Surfactant-modified zeolite (SMZ) banyak digunakan sebagai adsorben karena kemampuannya menyerap berbagai jenis kontaminan. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi zeolit dengan surfaktan Hexadecyltrimethylammonium Bromide (HDTMA-Br) yang teradsorpsi secara bilayer sehingga dapat berfungsi sebagai penukar anion kromat dan meregenerasi SMZ yang telah menyerap kromat agar dapat digunakan kembali. Hasil percobaan menunjukkan adsorpsi kromat optimum pada SMZ berada pada konsentrasi awal kromat 700 mg/L dengan jumlah teradsorpsi 2488,956 mg/Kg. Uji isoterm adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi kromat mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir. Regenerasi SMZ yang telah jenuh oleh kromat dilakukan dengan mengalirkan campuran larutan Na2CO3 dan NaOH pada sistem kolom. Kromat terdesorpsi optimum oleh campuran Na2CO3 dan NaOH sebesar 92%. Regenerasi juga dilakukan dengan menggunakan pereduksi Na?2S?2O4, dengan kromat terdesorpsi sebesar 90%. Kata Kunci : bilayer; CAC; SMZ; regenerasi."
[Universitas Indonesia, ], 2005
S30254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawan Setiaji
"Nanofluida dikembangkan dalam rangka memperoleh jenis fluida pendingin baru dengan konduktifitas panas yang lebih tinggi dari pada fluida pendingin konvensional seperti air dan etilen glikol. Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari pengaruh penambahan sodium dodecyl sulfate (SDS) sebanyak 1.0 wt % fraksi volume terhadap karakteristik nanofluida TiO2 berbasis air distilasi yang dihasilkan dari wet mechanochemical process.
Karaktersitik yang menjadi fokus utama adalah ukuran partikel, dispersi nanopartikel, dan konduktivitas panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan waktu milling 15 jam, ukuran partikel tereduksi menjadi 17,2 nm hingga 157,nm dari ukuran rerata awal sebesar 305 nm. Distribusi nanopartikel dalam suspensi antara 50,6 % hingga 100 %. Konduktivitas panas meningkat untuk nanofluida dengan dan tanpa penambahan surfaktan 26 % dan 14 % dibandingkan air distilasi.

Nanoluids have been developed in a search of new coolants with higher thermal conductivity compared to the conventional coolants, such as water or ethylene glycol. This research is held to observe the effect of 1.0 wt/vol % sodium dodecyl sulfate (SDS) on the characteristics of nanofluids produced from wet mechanochemical process.
Three main characteristics of nanofluids, i.e. particle size, nanoparticle dispersion, and thermal conductivity, are discussed. The results of this research show that with 15 hours of milling time, particle size reduced between 17.2 nm to 157.6 nm from previous size of 305 nm. Nanoparticle distribution in fluid between 50,6 % to 100 %. The enhancement of thermal conductivity of the nanofluids with or without surfactant is 26 % and 14 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51632
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sudaryani
"Preparasi zeolit berpori hierarki dari klinoptilolit Kalianda Lampung berhasil dilakukan dengan metode tandem acid-base treatments. Material zeolit alam berpori mikro dimodifikasi dengan menyatukan dua metode yang biasa dilakukan untuk mengubah ukuran mikropori zeolit menjadi mesopori, yaitu perlakuan asam (dealuminasi) dan perlakuan basa (desilikasi). Perlakuan asam diharapkan dapat meningkatkan rasio Si/Al sebagai hasil dari penurunan kadar Al, kemudian dilakukan perlakuan basa yang bertujuan untuk melarutkan sebagian atau menyeimbangkan kadar Si dan mengarahkan pembentukan mesopori dalam kerangka zeolit. Karakterisasi terhadap klinoptilolit raw dan hasil perlakuan asam-basa digunakan instrumen AAS, XRD, FTIR, dan BET surface area.
Berdasarkan penelitian, Z-A4B1 memiliki sisi aktif yang cukup besar yang dapat berperan menjadi adsorben ion logam berat Cu(II) yang lebih baik karena kapasitas adsorpsi Z-A4B1 ini 4 kali lipat lebih tinggi daripada kapasitas adsorpsi dari klinoptilolit raw pada waktu optimum dan konsentrasi awal Cu(II) 300 ppm. Nilai KTK Z-A4B1 adalah sebesar 33,27 mg/g yang setara dengan 104,78 meq/100 g zeolit, sedangkan nilai KTK klinoptilolit raw adalah sebesar 72,19 meq/100 g zeolit. Adapun isoterm adsorpsi yang paling sesuai untuk menjelaskan mekanisme adsorpsi Cu(II) pada klinoptilolit berpori hierarki Z-A4B1 adalah model isoterm adsorpsi Freundlich.

Hierarchical zeolites are prepared from Kalianda Lampung clinoptilolite by tandem acid-base treatments. Natural zeolites that are micropore intrinsicly was modified with two familiar methods that mostly used to change micropore size zeolite into hierarchical zeolite; acid treatment (dealumination) and base teratment (desilication). Acid treatments can increase Si/Al ratio of clinoptilolite because of Al content decreasing, then base treatment can balance Si content and aim the mesopore formation in zeolite frameworks. Intensive characterizations of both raw and modified clinoptilolites are conducted using XRD, AAS, FTIR, and BET surface area measurement.
In this research, Z-A4B1 has more active sites to adsorb Cu(II) ions because the adsorption capacity of Z-A4B1 is up to 4-fold higher than the adsorption capacity of raw clinoptilolite at its optimum contact time and initial Cu(II) concentration 300 ppm. The CEC of Z-A4B1 is 33.27 mg/g that equals to 104.78 meq/100 g zeolite, besides CEC of raw clinoptilolite is 72.19 meq/100 g zeolite. Therefore, adsorption isoterm that fit to explain the adsorption Cu(II) mechanism at hierarichal zeolite Z-A4B1 is Freundlich isoterm adsorption model.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Aryani
"Potensi endapan zeolit di Indonesia tersebar luas dl berbagai lokasi diantaranya : Yogyakarta dan Lampung. Zeollt alam Yogya dan Lampung mengandung mineral mordenit dan klinoptllolit. Zeollt alam ini dapat dimanfaatkan untuk mengadsorpsi ion logam yang berleblh dalam air tanah, sehingga air tanah tersebut layak digunakan untuk air minum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivasi asam, pemanasan, impregnasi menggunakan Ion Mn2+ terhadap zeolit alam Yogya dan Lampung. Penelitian ini juga ingin membandingkan bila zeolit tersebut dicampur dengan 10 % zeollt alam Lampung.
Zeolit alam terleblh dahulu diaktivasi baik secara kimia maupun dengan pemanasan. Zeolit yang telah diaktivasi diimpregnasi dengan larutan KMn04 1000 ppm ataupun dengan larutan MnGIa 3 %. Kadar Mn yang teradsorpsi pada zeolit diukur dengan menggunakan AAS.
Hasll optimal yang didapatkan yaitu : Zeolit hasil impregnasi menggunakan larutan KMn04 yang telah diaktivasi larutan HCI 0,5 M menghasilkan daya serap zeolit sebesar 23,513 mg/g zeolit, sedangkan zeolit hasil impregnasi menggunakan larutan
MnCl2 yang telah diaktivasi pemanasan 200°G menghasilkan daya serap zeolit sebesar 95,188 mg/g zeolit.
Zeolit hasil impregnasi digunakan sebagai adsorben ion Fe pada larutan FeCb 5223 ppm dengan menggunakan metode kolom. Setiap efluen yang keluar diukur kadar Fe dan Mn dengan menggunakan AAS. Zeolit alam Yogya tanpa aktivasi dapat menurunkan kadar Fe sebesar 99,960 %, Mn-Zeolit baik yang diimpregnasi dengan larutan KMn64 ataupun dengan larutan MnCb dapat menurunkan kadar Fe sebesar 99,970 %, tetapi dengan kadar Mn yang cukup besar. Zeolit alam Yogya yang dicampur dengan 10 % zeolit alam Lampung menghasilkan penurunan kadar Fe sebesar 99,970 %.
Pengujian air tanah dengan menggunakan zeolit alam Yogya tanpa impregnasi menghasilkan penurunan kadar Fe sebesar 93,081 % dan kadar Mn sebesar 95,278 %, sedangkan Mn-Zeolit dapat menurunkan kadar Fe sebesar 96,475%, tetapi mengalami peningkatan kadar Mn sebesar 8,141 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Agustina T.P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>