Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theofilus A. Tockary
"Polianilin, sebagai polimer terkonyungasi yang memiliki karakteristik reaksi redoks yang reversibel dan pola protonasi dan deprotonasi yang khas, sedang banyak diteliti kegunaan filmnya sebagai sensor optis pH. Cara pembuatan film polianilin beragam, di antaranya dengan metoda "dua wadah", metoda casting, dan metoda adsorpsi in situ pada suatu substrat. Dengan adanya pemahaman mekanisme reaksi polimerisasi pada bulk, pembuatan film polianilin dengan metoda adsorpsi in situ menjadi menarik untuk dikaji. Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji pengaruh berbagai variabel reaksi dalam pembuatan film polianilin. Adapun variabel tersebut adalah konsentrasi HCI, rasio ammonium peroksodisulfat (APS)/ anilin, suhu, dan jenis substrat. Karakterisasi terhadap 2 produk polimerisasi, yaitu bubuk dan terutama film, masing-masing dilakukan dengan spektroskopi inframerah dan spektrofotometri UV-visible. Selain produk yang dihasilkan, berlangsungnya reaksi polimerisasi anilin dan deposisinya pada film juga dipantau dengan spektrofotometri UVvisible untuk mendapatkan informasi mengenai reaksi deposisi. Selanjutnya, salah satu film polianilin yang dihasilkan (pada kondisi polimerisasi dengan konsentrasi HCI 0,2 M, rasio APS/ anilin 1 ,25, suhu ruang (25-2rC)), diuji aplikasinya sebagai sensor optis pH. Aplikasi film polianilin sebagai sensor pH terbatas pada daerah pH 5-8, dengan linieritas hubungan pH dengan absorbansi pada panjang gelombang 600 nm sebesar 0,99. Agar dapat digunakan berulang kali maka film polianilin yang telah digunakan harus dimasukkan kembali pada larutan kondisioner yang berupa larutan HCI 0,1 M."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Kertati
"Polimerisasi anilin dilakukan dengan terlebih dahulu memodifikasi anilin menjadi garam melalui penambahan dopan asam asetat dan asam propionat. Polimerisasi keadaan standar dilakukan menggunakan garam anilinium asetat/anilinium propionat 0.2 M dengan rasio APS/anilin 1,25, treaksi = 90 menit. Produk polimerisasi yang terbentuk berupa bubuk dan film polianilin pada substrat kaca. Faktor-faktor yang mempengaruhi polimerisasi anilin antara lain konsentrasi reaktan, kelebihan asam, dan kelebihan APS. Pemantauan reaksi polimerisasi dipelajari menggunakan profil suhu dan pengukuran berat bubuk polianilin. Karakteristik dari reaksi-reaksi tersebut dilakukan mengunakan spektrofotometer UV-Visibel, FT-IR, dan SEM.Pemantauan reaksi menunjukkan bahwa semakin panjang rantai karbon yang digunakan sebagai dopan, semakin sulit proses polimerisasi terjadi. Film Polianilin diujicobakan sebagai sensor kualitatif uap amonia. Film polianilinium asetat yang diberi uap amonia memberikan penurunan hantaran, tetapi film polianilinium propionat menunjukkan kenaikkan hantaran."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S30388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Film poli-o-toluidin yang memiliki pelekatan yang kuat pada substrat non polar dikaji kegunaannya sebagai sensor optis pH. Karakterisasi terhadap film pada berbagai nilai pH dilakukan dengan memantau kurva absorbansinya mengunakan alat spektrofotometer Uv-Vis (ultra violet-visibel). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa daerah kerja film poli-o-toluidin yang dibuat pada berbagai kondisi berada pada nilai pH 2,0- 6,0. Dengan menggunakan hubungan logaritmik antara absorbansi terhadap pH, daerah kerja film poli-o-toluidin dapat diperluas menjadi 2,0 - 8,0. Sensitivitas tertinggi respons terhadap pH diperoleh pada film poli-o-toluidin yang dibuat pada HCl 1,0 M dan pada waktu perendaman 12 jam. Penelitian juga mengkaji efek histeresis film dalam responsnya terhadap pH. Dari kajian tersebut, ditemukan bahwa film poli-o-toluidin sukar untuk dikembalikan pada bentuk awalnya. Hal inilah yang kemudian menjadikan film poli-o-toluidin hanya cocok untuk sekali penggunaan.

The Influence of Polymerization Condition to Optical Properties of Poly-o-toludine Films for PH Sensor Application. Properties of poly-o-toludine film strongly bonded to non polar substrate was studied for application as optical pH sensor. Characterization of film in various pH value is carried out by recording absorbance curve using uv-visible spectrophotometer. All poly-o-toluidine film was then found to be applicable as optical pH sensor in the pH range of 2.0- 6.0. Further computational processing by means of curve fitting into logaritmic trend will allow expansion of measurement to the pH range of 2.0-8.0. Sensitivity of pH response was highest in poly-o-toluidine film fabricate at HCl 1.0 M and at 12 hours of dipping time. This paper also studied hysteresis effect in pH response. It was concluded that poly-o-toluidine salt exposed to basic pH will not be easily regenerated. For this reason, poly-o-toluidine film will only be suitable for single usage of pH measurement."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afdhal Muttaqin H.S.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Inayati
"Pada penelitian ini nanozeolit dibuat dengan menggunakan tetraethyi ortosilicate(TEOS) sebagai sumber silika, aluminium isopropoxide [(CH3)2CHO)]sebagai sumber aluminium dan tetrapropylammoniumbromide (TPABr) sebagai template (zat pengarah).
Penelitian ini bertujuan membuat nanozeolit dengan menggunakan template (zat pengarah) TPABr serta memodifikasi elektroda glassy carbon dengan zeolit-Fe secara layer by layer yang kemudian mengaplikasikan elektoda glassy carbon yang telah dimodifikasi sebagai sensor arsen (ll).
Kondisi optimum untuk pengukuran arsen menggunakan glassy carbon yang telah dimodifikasi menggunakan zeolit-Fe dengan metode voltametri siklik adalah pada pH 8 dengan jumlah lapisan polimer (PDDA dan PSS) sebanyak 5 lapisan, lama perendaman di dalam larutan Fe 3+ selama 60 menit,dengan scan rate 100 mV/s dan kisaran potensial dari-1500 sampai1100 mV.
Diperoleh nilai batas deteksi sebesar 0,084 μM. Presisi pengukuran respon arus terhadap larutan arsen (III) 20 μM diperoleh sebesar 1, 94%."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;;, ], 2008
S30686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Suteja
"Sintesis partikel nanozeolit dilakukan pada kondisi temperatur ruang, diaplikasikan sebagai sensor Arsen. Partikel nanozeolit yang terbentuk, ditempelkan pada permukaan elektroda glassy carbon (gc) dengan teknik Layer by Layer (LBL) menggunakan polielektrolit positif dan polielektrolit negatif, kemudian ion Fe3+ diimobilisasi kedalam rongga nanozeolit dengan pertukaran ion.
Metode yang digunakan untuk pengukuran Arsen adalah Voltametri Siklik dengan pencarian kondisi yang optimum untuk pengukuran. Variasi pengukuran yang dilakukan yaitu pH larutan Arsen, scan rate, jumlah layer, waktu perendaman larutan Fe3+, konsentrasi Arsen, dan kestabilan elektroda yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil optimasi pengukuran Arsen dengan elektroda gc-nanozeolit-Fe3+, didapat kondisi optimum untuk pH larutan Arsen pH 8, scan rate 80 mV/s, jumlah layer sebanyak 5 layer, waktu perendaman larutan Fe3+ selama 40 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Farouq Fazmar
"Bentonit dimodifikasi dengan menyisipkan material semikonduktor ZnO ke dalam Iapisan interlayernya. Preparasi bentonit dilakukan dalam 3 tahapan, preparasi awal, bentonit dipurifikasi karbonat dan penjenuhan dengan NaCl. Proses sintesis dilakukan dengan metoda hidrotermal di dalam autoclave pacia suhu 160° C selama 12 jam kemudian padatannya dikalsinasi pada suhu 400°C selama 5 jam. Karakterisasi ZnO-bentonit dilakukan dengan menggunakan instrumentasi AAS, XRF, XRD, UV-Vis Diffuse Reflectance dan FTIR. Data UV-Vis Diffuse Reflectance memperlihatkan nilai band Gap 3,5 eV; 3,45 eV; 3,5 eV untuk masing-masing ZnO-bentonit 10%, 20% dan 30%. Uji aplikasi fotodegraciasi zat vvarna Rhodamin B dilakukan pada masing-masing fraksi ZnO-bentonit 10%, 20 % dan 30%. Fraksi ZnO- Bentonit 10% memberikan hasil yang paling efektif untuk mendegradasi zat vvarna Rhociamin B. Berciasarkan data uji aplikasi material ZnO-Bentonit memiliki kemampuan sorpsi dan fotokatalis terhadap zat vvarna Rhodamin B."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Kurniawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusni Nurdani
"CuO-bentonit telah disintesis dengan menggunakan prekursor tembaga (II) sulfat dan KOH dalam etanol melalui metode hidrotermal pada T=16O°C selama 5 jam dan dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 400°C selama 5 jam. Hasil karakterisasi XRD, XRF dan FTIR mengkonfirmasi keberadaan CuO dalam bentonit Pengukuran dengan menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance menunjukkan bahvva CuO-Bentonit mempunyai energi pita pada daerah 1,4 eV. Uji aplikasi fotokatalis terhadap Rhodamin B menunjukkan bahwa CuO-bentonit memiliki aktivitas sebagai fotokatalis Daya sorpsi CuO-bentonit ikut berperan dalam proses pengurangan konsentrasi Rhodamin B."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>