Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astriana Widyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S29781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangabean, Odina Melda K.
"Senyawa ester dapat disintesis dengan cara mereaksikan langsung
suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Salah satu senyawa yang termasuk
asam karboksilat adalah asam p-hidroksi benzoat. Asam p-hidroksi benzoat
merupakan senyawa fenolik sangat efektif sebagai antioksidan.
Reaksi esterifikasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi dan
waktu yang lama sehingga dibutuhkan katalis. Katalis yang biasa digunakan
adalah katalis homogen. Namun, katalis homogen menimbulkan masalah dalam
proses pemisahan produk dan tidak ramah lingkungan. Pada penelitian ini
dilakukan reaksi esterifikasi asam p-hidroksi benzoat dengan dua reaktan, etilen
glikol dan gliserol menggunakan dua jenis katalis heterogen asam yaitu y-
Al2O3/SO42 dan y-Al2O3/CIO4. Dimana katalis y-Al2O3/SO4² disintesis dari
scrap aluminium sedangkan katalis y-Al2O3/ClO4 dari hasil regenerasi katalis
bekas y-Al2O3 yang diperoleh dari industri. Pelarut yang digunakan adalah DMSO
dimana suhu reaksi sebesar 100°C. Produk esterifikasi dianalisis menggunakan uji
KLT, HPLC dan FT-IR.
Produk ester yang dihasilkan merupakan campuran antara α, Y-ester
dan ẞ-ester. Pada waktu 24 jam reaksi untuk katalis y-Al2O3/SO4² etilen glikol
menghasilkan % konversi asam terhadap produk ester sebesar 91,12% sedangkan
gliserol 100%. Sedangkan untuk katalis y-Al2O3/ClO4¯ etilen glikol menghasilkan
sebesar 71,13% sedangkan gliserol 100%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30696
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Muzdalifah
"Reaksi esterifikasi asam p-nidroksi benzoat termasuk reaksi penting karena produknya digunakan sebagai bahan pengawet kosmetik dan obat. Reaksi esterifikasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi sehingga dibutunkan katalis Katalis yang biasa digunakan adalan katalis nomogen. Namun, katalis nomogen menimbulkan masalah dalam proses pemisahan produk dan tidak ramah Iingkungan. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi esterifikasi asam p-nidroksi benzoat dengan gliserol menggunakan katalis y-AI2O3/SO4 sebagai katalis neterogen dan dibandingkan dengan katalis HQSO4 pekat Katalis y-AI2O3/S04 disintesis dari tawas yang mempunyai harga ekonomis. Katalis hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, XRF dan BET. Produk esterifikasi dianalisis menggunakan uji KLT dan FT-IR. Dari hasil esterifikasi, untuk katalis H2SO4 pekat dengan pelarut aseton selama 24 jam menghasilkan 2 bercak ester dengan % konversi ester total sebesar 55,74%, sedangkan katalis y-AI2O3/SO4 diperolen 2 bercak ester dengan % konversi ester total 92,08% setelah 6 jam reaksi dengan pelarut DMSO."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rukhaniati Ulya
"Bentonit berpilar-AI sebagai salah satu bentuk modifikasi tanah liat
dibuat melalui proses pilarisasi bentonif dengan [Ahs]^"". Agen pemilar
berupa polikation aluminium dibuat dari larutan AlCls/NaOH dengan perkiraan
rasio molar OH/AI 2,2. Polikation yang dihasilkan adalah polikation Al jenis
Keggin [Ali304(0H)24(H20)i2]^"'yang selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang
antar-lembaran bentonit menghasilkan suatu bahan dengan jarak ruang basal
dan luas permukaan yang lebih besar dari kondisi awalnya. Perlakuan pada
bentonit berpilar-AI berupa sulfatasi menyebabkan penurunan jarak ruang
basal dan luas permukaan, namun menghasilkan sifat asam yang lebih
moderat. Proses pilarisasi membangkitkan pusat-pusat sisi asam Lewis dan
asam Br0nsted yang dapat digunakan sebagai katalis asam. Salah satu
reaksi yang menggunakan katalis asam adalah reaksi esterifikasi yang dalam
penelitian ini menggunakan asam stearat sebagai pereaksinya. Asam stearat
sebagaimana diketahui merupakan molekul yang cukup besar, sehingga laju
esterifikasinya akan terhambat. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa produk ester dihasilkan cukup tinggi hingga 60% konversi ester untuk
katalis bentonit berpilar jenis KBS ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Fauziah
"Etilen glikol merupakan senyawa alkohol yang memiliki dua buah gugus hidroksil (-OH) sehingga dari satu senyawa etilen glikol dapat direaksikan dengan suatu asam karboksilat membentuk ester. Salah satu senyawa yang termasuk ke dalam asam karboksilat adalah asam p-hidroksi benzoat yang juga merupakan senyawa fenolik. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterifikasi asam p-hidroksi benzoat dengan etilen glikol menggunakan dua jenis katalis asam yaitu H2SO4 pekat dan y-AI2O3/SO4. Pelarut yang digunakan adalah aseton dengan suhu reaksi 55-60°C dan DMSO dengan suhu sebesar 165-17o°C. Ester yang dihasilkan masih merupakan campuran antara mono-ester dan di-ester berdasarkan uji KLT. Ester hasil esterifikasi dengan katalis H2SO4 pekat diperoleh pada saat digunakan pelarut aseton selama 24 jam dengan nilai Rf pada KLT sebesar 0,33 dan 0,59 yang merupakan mono-ester dan di-ester. Sedangkan dengan katalis y-AI2O3/SO4 diperoleh ester pada saat digunakan pelarut DMSO dengan variasi waktu, dimana persen konversi terbesar yaitu 87,75 % pada waktu 6 jam, dan harga Rf 0,38 untuk mono-ester dan 0,61 untuk di-ester."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Wibowo
"Reaksi esterifikasi antara gliserol dan asam laurat dilakukan untuk menghasilkan agen pengemulsi berupa dilaurin menggunakan lipase Mucor meihei yang diimmobilisasi pada support hidrofobik dengan pelarut n-heksana. Hasil analisis menggunakan GC/MS menunjukkan bahwa waktu optimum reaksi adalah 25 jam dengan konsentrasi digliserida sebesar 33,23% dan perbandingan mol gliserol dan asam laurat adalah 3:3. Hasil uji tegangan permukaan memperlihatkan bahwa digliserida yang dihasilkan mampu menurunkan tegangan permukaan air hingga 31,9 mN/m. Berdasarkan uji kestabilan emulsi, produk digliserida tersebut dapat mengemulsikan campuran minyak dan air selama 292 detik.

Esterification between glycerols and lauric acid to produce emulsifier which is dilaurin performed by an immobilization Mucor meihei lipase on hydrophobic support with n-hexane as organic solvent. Based from the result of the research, optimum time reaction was 25 hours with diglyceride concentration 33,23%. The biggest digyceride concentration 50% was got in mol ratio 3:3. Surface tension test proves that dilaurin can decrease the surface tension of water until 31,9 mN/m. Based on the emulsion stability test, dilaurin is able emulsifies oil and water in 292 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Britsanti Dewi Hernawati
"Sukrosa ester merupakan suatu senyawa ester karbohidrat yang telah
memiliki beragam kegunaan, baik itu sebagai surfaktan hingga menjadi produk
pangan yang bersifat rendah kalori. Senyawa sukrosa ester ini merupakan produk
oleokimia yang telah banyak disintesis secara reaksi organik konvensional. Pada
reaksi konvensional tersebut terdapat keterbatasan, seperti adanya kondisi reaksi
temperatur yang cukup ekstrim. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya degradasi
bahan baku ataupun dapat dihasilkannya berbagai produk sampingan lainnya.
Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan lipase sebagai biokatalisator pada
reaksi esterifikasi antara asam lemak minyak kelapa sawit dengan sukrosa untuk
mensintesis senyawa sukrosa ester. Pada penelitian ini dilakukan isolasi lipase
ekstrak kasar dari bakteri Pseudomonas aeruginosa, serta penentuan karakteristik
enzim tersebut dan penerapannya sebagai biokatalisator pada reaksi esterifikasi
asam lemak minyak sawit dengan sukrosa. Hasil yang diperoleh, yaitu nilai
aktivitas katalitik lipase sebesar 16, 4307 umol/ menit mg Substrat pada kondisi
optimum pH 7 dengan temperatur reaksi 30oC, dengan aktivitas spesifik 55,1468
U/ mg protein. Lipase hasil isolasi tersebut belum dapat berperan sebagai
biokatalisator reaksi esterifikasi, karena terlalu kecilnya nilai aktivitas lipase
ekstrak kasar yang dihasilkan."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S30710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Sugiharni
"Aplikasi lipase telah digunakan secara luas sebagai katalis pada bidang bioteknologi. Akan tetapi harga enzim lipase murni sangat mahal. Untuk menekan tingginya biaya tersebut, maka lipase bisa didapatkan dari mikroba lokal yang secara spesifik mampu mensekresikan enzim tersebut. Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa produksi lipase dapat diperoleh dari Pseudomonas fluorescens dalam media Nutrient Broth, dengan nilai aktivitas tertinggi, yaitu sebesar 0,092 U/mL pada waktu fermentasi 30 jam. Tujuan penelitian kali ini adalah mengisolasi enzim lipase ekstrak kasar dari P. fluorescens dan untuk mengetahui efektivitas reaksi esterifikasi enzimatik antara asam lemak minyak kelapa dan sukrosa. Isolasi enzim lipase ekstrak kasar dari P. fluorescens dilakukan dengan metode sentrifugasi dimana cairan supernatannya diambil sebagai crude extract (enzim kasar) lipase. Aktivitas lipolitik enzim lipase ekstrak kasar yang terbesar diperoleh pada waktu fermentasi 48 jam yaitu sebesar 7,58 (U/mL). Kondisi optimum aktivitas lipolitik enzim lipase ekstrak kasar pada waktu fermentasi 48 jam, terjadi pada suhu 30oC dan pH 7. Kondisi reaksi esterifikasi enzimatik antara asam lemak minyak kelapa dan sukrosa untuk menghasilkan ester sukrosa, dilakukan pada suhu 30oC dan pH 7. Namun, hingga reaksi esterifikasi pada hari keempat, produk ester asam lemak sukrosa belum terbentuk. Tidak terbentuknya produk ester asam lemak sukrosa ini mungkin disebabkan oleh rendahnya aktivitas lipase yang digunakan serta penggunaan n-heksana dalam medium reaksi esterifikasi tersebut

Application of lipase has been used widely in field of biotechnology, however, the price of pure lipase is very expensive. To reduce the high cost, the lipase can be obtained from the local microbes that are specifically able to secrete the enzyme. A previous study showed that lipase production can be obtained from Pseudomonas fluorescens in nutrient Broth medium, with the highest activity value, amounting to 0.092 U / mL in 30 hours of fermentation. The purpose of this research is to isolate the crude extract of lipase from P. fluorescens and to examine the effectiveness of the enzymatic esterification reaction between fatty acids of coconut oil and sucrose. Isolation of crude extract lipase from Pseudomonas fluorescens was done by centrifugation method which its supernatant as lipase crude extract (crude enzyme). Lipase lipolytic activity of the largest crude extract obtained at 48 hours of fermentation is equal to 7.58 (U / mL). Optimum conditions of lipase lipolytic activity of crude extract in 48 hours of fermentation, occurred at 30oC and pH 7. The condition between the enzymatic esterification of fatty acids from coconut oil and sugar to produce sucrose esters, carried out at 30oC and pH 7. However, up to the fourth day of esterification reaction, sucrose fatty acid ester product has not been formed. This may be caused by the low activity of lipase used and the use of n-hexane as an organic solvent in the esterification medium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Belinda
"Penelitian kali ini mempelajari tentang reaksi esterifikasi antara asam galat dan gliserol dengan menggunakan katalis asam sulfat pekat. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa ester dan menentukan kondisi optimum reaksi tersebut, khususnya waktu pemanasan dengan menggunakan metode gelombang mikro. Pemurnian produk dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom dan pengujian kemurniannya dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis. Penentuan kuantitas produk dilakukan dengan menggunakan TLC scanner. Setelah itu, dilakukan identifikasi senyawa produk menggunakan FTIR dan LC-MS. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa waktu optimum pemanasan untuk reaksi ini adalah 8 menit dan produk yang dominan terbentuk berupa senyawa monoester.

This research examines the esterification reaction between gallic acid and glycerol using concentrated sulfuric acid catalyst. This research aims to synthesize the ester compound and determining the optimum conditions of reaction, especially reaction time by using a microwave method for heating. Purification of products was done by using column chromatography and purity test was carried out using thin layer chromatography. Determination of the quantity of products was carried out by using TLC scanner. After that, the product compound was identified using FTIR and LC-MS. From this study showed that the optimum heating time for this reaction is 8 minutes and the products formed in the form of monoester."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S1954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yussy Amalia Mardiwiyanti
"ABSTRAK
Peranan katalis dalam kehidupan manusia semakin luas seiring
dengan kemajuan teknologi. Di Indonesia banyak tersedia bahan alam yang
dapat dijadikan sebagai bahan baku katalis, salah satunya adalah bentonit.
Komposisi utama bentonit sekitar 85% terdiri dari montmorillonit yang
terbentuk dari dekomposisi abu vulkanik. Beberapa tahun ini montmorillonit
muncul sebagai katalis yang efisien dalam berbagai reaksi organik.
Pengembangan lebih lanjut katalis montmorillonit berpilar oksida besi terus
dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalisnya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan, yaitu pilarisasi, sulfatasi,
karakterisasi katalis dan uji aktivitas katalis. Pada karakterisasi katalis
dilakukan analisis X-ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive X-ray (EDX). Dalam uji aktivitas katalis, katalis
digunakan dalam reaksi esterifikasi asam stearat dengan etanol. Hasil
pengujian aktivitas katalis montmorillonit berpilar besi tanpa dan dengan
perlakuan dalam larutan amonium sulfat dalam esterifikasi asam stearat
dengan etanol terlihat bahwa sasaran yang diinginkan tidak tercapai.
Montmorillonit berpilar oksida besi dengan perlakuan dalam larutan amonium
sulfat memiliki aktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa
perlakuan dalam larutan ammonium sulfat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>