Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Teluk Kelabat merupakan perairan semi terutup yang dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu
Teluk Kelabat bagian Luar (T Luar) yang berbatasan langsung dengan laut Natuna dan Teluk
Kelabat bagian Dalam (T Dalam) berhadapan pemukiman penduduk dan lima muara sungai.
Penelitian tentang kandungan logam dalam tiga komponen ekosistem Teluk Kelabat (air,
sedimen dan biota) dilakukan pada bulan Maret 2006 (musim barat) dan Juli 2006 (musim
tenggara). Analisis logam berat terlarut, di sedimen dan biota menggunakan Spektofotometer
Serapan Atom dengan nyala (Flame AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam berat
terlarut umumnya relatif rendah dengan kisaran sebagai berikut, Pb (1,0 ? 26,0 µg L-1
), Cd
(<0,1? 3,0 µg L-1
), Cu (1?2,0 µg L-1
) dan Zn (1,0?4,0 µg L-1
). Konsentrasi rata-rata logam
berat dalam sedimen Pb (11.46 mg kg-1
), Cd (0,10 mg kg-1
), Cu (2,50 mg kg-1
) dan Zn (13,64
mg kg-1
). Konsentrasi logam Pb, Cu dan Zn di sedimen T Dalam dapat mencapai dua kali lipat
lebih tinggi dibanding T Luar, namun demikian ketiga konsentrasi logam tersebut tidak
dipengaruhi oleh musim. Sebaliknya, konsentrasi logam Cd cenderung merata di sedimen dan
sangat dipengaruhi musim. Konsentrasi logam Pb, Cd, Cu dan Zn pada ikan umumnya lebih
rendah dibanding pada jenis kerang-kerangan. Akumulasi Pb dan Cu tertinggi oleh siput
gonggong Strombus canarium, dan Cd dan Zn tertinggi oleh kerang darah Anadara sp."
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Rochyatun
"Pengamatan terhadap kandungan logam berat dalam sedimen telah dilakukan di perairan Teluk Jakarta pada bulan Juni dan September 2003. Kadar logam berat dalam sedimen di bagian Barat Teluk Jakarta berkisar antara Pb = 8,49-31,22 ppm, Cd = <0,001-0,47 ppm, Cu = 13,81-193,75 ppm, Zn = 82,18-533,59 ppm dan Ni = 0,99-35,38 ppm, sedangkan bagian Tengah Teluk Jakarta, kadar Pb berkisar antara 2,21-69,22 ppm, Cd = <0,001-0,28 ppm, Cu = 3,36-50,65 ppm, Zn = 71,13-230,54 ppm dan Ni = 0,42-15,58 ppm dan bagian Timur Teluk Jakarta, kadar Pb berkisar antara 0,25-77,42 ppm, Cd = <0,001-0,42 ppm, Cu = 0,79-44,94 ppm, Zn = 93,21-289,00 ppm dan Ni = 0,42-128,47 ppm. Kadar logam berat dalam sedimen di bagian Barat Teluk Jakarta lebih tinggi dibandingkan di bagian Tengah dan Timur Teluk Jakarta. Sedimen di bagian Barat Teluk Jakarta mempunyai tekstur berupa lumpur yang berwarna hitam, hal ini terbukti bahwa sedimen yang mempunyai tekstur berupa lumpur mengandung logam berat yang cukup tinggi.

Observation on Heavy Metals in Sediment of Jakarta Bay Waters. Observation on heavy metals in Jakarta Bay, from June and September 2003. Heavy metals Pb in sediment at the West have been conductet of Jakarta Bay Waters varied between Pb = 8,49-31,22 ppm, Cd = <0,001-0,47 ppm, Cu = 13,81-193,75 ppm, Zn = 82,18-533,59 ppm and Ni = 0,99-35,38 ppm,while those at the Center of Jakarta Bay, varied between Pb = 2,21-69,22 ppm, Cd = <0,001-0,28 ppm, Cu = 3,36-50,65 ppm, Zn = 71,13-230,54 ppm and Ni = 0,42-15,58 ppm and at the East of Jakarta Bay, Pb content varied between 0,25-77,42 ppm, Cd = <0,001-0,42 ppm, Cu = 0,79-44,94 ppm, Zn = 93,21-289,00 ppm and Ni = 0,42-128,47 ppm. Hevy metals content in sediment the West of Jakarta Bay was high of equivalent the Center and East of Jakarta Bay. At than those composition sediment at the west was black, that indicated high heavy metals content."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidah Razak
"Pengamatan kandungan senyawa butiltin (BT) dalam air laut dan sedimen di perairan Teluk Banten telah dilakukan pada bulan Agustus 2003 dan Oktober 2003. Pengukuran kandungan BT ditentukan alat GC-FPD. Hasil yang diperoleh adalah kandungan BT dalam air laut di Teluk Banten yang terdiri dari TBT, DBT, dan MBT masing-masing pada bulan Agustus 2003 berkisar antara <2 ng Sn/l, <2-9 ng Sn/l dan <5-17 ng Sn/l., sedangkan bulan Oktober 2003 kisaran kandungan TBT, DBT dan MBT masing-masing ttd-<2 ng Sn/l , ttd-6 ng Sn/l dan ttd-6 ng Sn/l. Dalam sedimen pada bulan Agustus 2003 ditemukan kisaran kandungan TBT, DBT dan MBT masing-masing 0,5-12 ngSn/g, <0,5-2,7 ng Sn/g dan<0,5-2,2 ng Sn/g dan pada bulan Oktober 2003 masing-masing ditemukan dengan kisaran antara <0,5-12 ng Sn/g,0,5-2,7 ng Sn/g dan <0,5-2,2 ng Sn/g Kandungan TBTdalam sedimen tertinggi ditemukan pada bulan Agustus 2003 yaitu sebesar 12,0 ng Sn/g, sedangkan bulan Oktober dijumpai kandungan yang lebih rendah. Dari hasil pengamatan ditemukan kandungan TBT dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dengan dalam air laut. Apabila ditinjau dari kandungan tributiltin (TBT) dalam air maka perairan Teluk Banten dapat dikatakan masih bersih karena masih memenuhi persyaratan Nilai Ambang Batas dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004, untuk perairan pelabuhan yaitu sebesar 10 ng Sn/l.

Butiltins compound in seawater and sediment of Banten Bay. Observation on butiltin (BTs) compound content in seawater and sediments from Banten Bay were conducted in August 2003 and October 2003. Butiltin content including TBT, DBT and MBT on August 2003 respectively range between <2ng Sn/l, <2 to 9 ng Sn/l and < 5 to 17 ng Sn/l and on October 2003 was found respectively nd to <2 ng Sn/l, "
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riswiyanto S.
"Teluk Jakarta memiliki potensi untuk tercemar oleh senyawa hidrokarbon mengingat letaknya yang berada dalam jalur lalu lintas pelayaran yang padat dan tempat bermuaranya sungai Ciliwung. Penetitian ini bermaksud mengetahui distribusi n-alkana dalam sedimen laut dan masing-masing stasiun di Teluk Jakarta dengan menggunakan instmmen kromatografi gas. Sampel diambil pada tanggal 24, 26, dan 28 Mei 2004 dari 6 stasiun yang tersebar di wilayah Barat, Tengah, dan Timur Teluk Jakarta yakni stasiun 1, 29, 9, IS, 17, 23. Metode petigambilan sampet sedimen dilakukan dengan metode grab (sesaat) dengan stasiun kontrol 29 diambil di tcmpat yang lebih jauh dari pantai. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini secara keseluruhan sedimen laut dari masing-masing stasiun di Teluk Jakarta menunjukkan adanya distribusi n-alkana pada rentang Cu - CM yang didominasi oleh alkana dengan jumlah atom karbon genap. Hasil analisa GC menunjukkan sedimen laut Teluk Jakarta mengandung sumber hidrokarbon alamiah yang berasal dari alga merah (rhodophyta) atau alga biru (cyanophyla).

There are high potensial of hidrocarbon polutant in Jakarta bay, as a consequence of its location for port and estuary of Ciliwung rivers. This study wants to know distribution of n-alkana*s in each one of six stations in Jakarta bay. The date of sampling is on 24, 26, and 28 of May in 2004, using Grab method. The result point out that all of the sediment from the sampling site to be dominated by n-alkana, especialy with hidrocarbon's range C|4 - C&- The chromatogram of sedimen sample in Jakarta Bay result indicates that it contains natural hydrocarbon substances originated from red algae (rhodophyta) and blue algae (cyanophyta) species."
[Place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-2-2004-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Rochyatun
"Pengamatan terhadap kandungan logam berat dalam air laut dan sedimen telah dilakukan di perairan muara Sungai Cisadane pada bulan Juli dan November 2005. Kadar logam berat dalam air laut lebih rendah dibandingkan di dalam sedimen. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa kadar semua logam berat masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas baku mutu air laut yang ditetapkan oleh pemerintah bagi biota, selain itu ada indikasi bahwa logam berat tersebut terakumulasi dalam sedimen. Distribusi logam Pb pada bulan Juli dan logam Cu pada November dengan kadar yang tinggi ditemukan di dekat pantai dan menurun ke arah laut dan pada umumnya ditemukan di muka muara sungai yaitu Sungai Cisadane, Muara Saban dan Tanjung Pasir. Distribusi Pb dan Zn pada bulan November 2005 dengan kadar yang tinggi ditemukan hanya di muka muara Sungai Cisadane. Distribusi kandungan Cd di muara sungai Cisadane di semua stasiun merata, tetapi tidak menunjukkan korelasi antara kadar Cd dengan jarak stasiun terhadap muara. Terlihat bahwa kandungan Cd secara keseluruhan pada bulan Juli dan November 2005 kurang dari 0,001 ppm. Secara umum, kandungan logam berat antar stasiun di lokasi pengamatan menunjukkan distribusi yang seragam, baik stasiun yang berdekatan dengan muara sungai maupun stasiun yang jauh dari muara sungai.

Heavy Metallic Element Distribution in Cisadane River Estuary?s Water and Sediment. Observation of heavy metallic elements in Cisadane River Estuary has been done in July and November 2005. The results show that heavy metallic elements content in seawater is lower and still below the treshold value stated by government for fisheries. There was an indication of heavy metallic elements on sediment. Distribution of Pb on July and of Cu on November 2005 were found higher near the coast and decrease towards the sea, and commonly were found in front of estuary such as Cisadane, Muara Saban and Tanjung Pasir. High Pb and Zn distributions on November 2005 were found only in front of Cisadane estuary. Cd distribution of Cisadane estuary was constant at all station but did not show any correlation with the distance of station and estuary. The Cd content on July and November 2005 is lower than 0,001 ppm. Generally, heavy metallic elements content have a uniform distribution at all stations inspite of its distance to estuary."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Distribusi, pengayaan serta partisi geokimia logam berat Cd,Cr,Cu,Ni,Pb dan Zn pada sedimen dasar di Teluk Jakarta telah dilakukan dengan mengkaji keberadaan dan tingkat kontaminasi sedimen serta konsentrasinya dalam fraksi geokimia. Contoh sedimen diambil pada permukaan sedimen (0-10 cm) dari 14 stasiun di Teluk Jakarta pada bulan Agustus 2007. Contoh sedimen telah dianalisis distribusi ukuran partikel, total bahan organik, kandungan total (mendekati total) logam berat Al, Fe, Mn, Cd, Cr, Cu, Ni, Pb dan Zn dengan metode USEPA 3050B. Analisis partisi pada logam Cd, Cr, Cu, Ni, Pb dan Zn dengan metode ekstraksi bertahap.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa logam dibandingkan dengan panduan mutu mengindikasi bahwa konsentrasi rata-rata logam berat di sedimen berada dibawah panduan mutu namun pada beberapa lokasi tertentu terdapat konsentrasi yang lebih tinggi dari batas bawah. Indeks geoakumulasi mengindikasikan bahwa sampel sedimen yang diambil didapat ada beberapa stasiun yang telah terpolusi sedang logam Zn, namun pada beberapa sampel sedimen yang diambil tidak menunjukkan terpolusi oleh logam-logam yang lain, demikian juga dengan faktor pengayaan.
Berdasarkan jumlah konsentrasi tiap unsur logam yang dapat dilihat dari fraksi non residual (Exchangeable, carbonates, amorf dan crystallin oksida, dan organic) logam Pb, Cd, Cr, Cu, Zn dan Ni, lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi residual. Hal ini dapat merepresentasikan propoporsi logam berat yang dapat dengan mudah teremobilisasi oleh perubahan kondisi di lingkungan serta sebagian besar sedimen berasal dari aktivitas daratan (antropogenik).

Metals (Cd, Cr, Cu, Ni, Pb and Zn) distribution, enrichment and partition in sediment from Jakarta Bay have been done to assess with sediment contamination. Sediment samples taken on surface (0-10 cm) from 14 station in Jakarta Bay on Agustus 2007. Sediment samples were analysed distribution, grain size, organic matter, total metals (near total) Al,Fe,Mn Cd,Cr,Cu,Ni,Pb and Zn with methods USEPA 3050B. Metals partition (Cd, Cr, Cu, Ni, Pb and Zn) use sequencing extraction methods.
Result from this study showed that some metals compared with sediment quality guide indicated metals concentration under the line threshold value, but in some location have concentration higher than under the line threshold. Geoaccumulation index and enrichment factor indicated that some sediment sample had been moderate pollution with Zn but some sediment sample cannot showedpolluted with ohers metals.
Based on metals concentration in non residual fraction in sediment, metals Pb, Cd, Cr, Cu, Zn and Ni, which sum of each metals higher than residual fraction. It can be represented metals proportion can be easy to remobilized by changes in environment condition and most of sediment come from upland activity (antropogenic).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39499
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Teluk Klabat terletak di Pulau Bangka bagian Utara, merupakan lokasi utama nelayan mencari ikan.Kualitas ikan tangkapan nelayan tidak terlepas dari kualitas air tempat hidupnya. PAH adalah salah satu parameter kualitas lingkungan perairan
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ferrita Melissa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>