Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nila Wulandari
"ABSTRAK
Adsorpsi merupakan salah satu cara yang telah dikenal untuk menurunkan kadar ion-ion dalam larutan . Berbagai adsorben anorganik telah digunakan, dan salah satunya adalah zeolit. Zeolit adalah senyawaan alumina silikat yang dapat digunakan sebagai penukar kation dan juga sebagai pengadsorpsi molekul. Oksida terhidrat dari logam-logam tetravalen seperti titanium oksida terhidrat dapat digunakan sebagai penukar anion. Dalam penelitian ini kedua fakta tersebut digabungkan dengan membuat suatu
komposit adsorben dari zeo1it yang diimpregnasi dengan titanium oksoklorida terhidrat. Senyawaan titanium diimpregnasikan sebagai titanium oksoklorida yang kemudian diubah menjadi titanium oksida terhidrat di rongga-rongga zeolit.
Untuk menguji kemampuan penyerapan komposit adsorben terhadap kation dan anion dipakai ion amonium dan ion fosfat yang berasal dari larutan NH4 H2 PO4. Dalam
panelitian ini diketahui bahwa pH larutan mempengaruhi kemampuan penyerapan komposit adsorben. Kemampuan penyerapan komposit adsorben terhadap ion amoniun optinun pada.pH 7-9, lebih tinggi dari kemampuan penyerapan zeolit, tetapi pada pH rendah kemampuan penyerapannya lebih rendah daripada zeolit. Kemampuan penyerapan komposit adsorben terhadap ion fosfat meningkat dari pH 5 menuju pH yang lebih rendah, dan kemampuannya meningkat daripada zeolite."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Susana
"ABSTRAK
Alumina, A1203 banyak digunakan dalam penanganan masalah limbah yaitu sebagai adsorben dan telah banyak dilakukan penelitian mengenai kegunaan A1203 untuk mengadsorpsi senyawa-senyawa kimia. A1203 biasanya diperoleh dari mineral bauksit. Bahan mineral lain yang juga mengandung senyawaan aluminium adalah kaolin. Kaolin merupakan bahan mineral lempung (clay), banyak digunakan di industri kertas, industri karet, industri keramik dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh A1203 dari bahan baku kaolin dan kemudian digunakan untuk mengadsorpsi ion Cu2+ dalam larutan Cu amoniakal dan ion
H2F04.
Proses yang digunakan untuk memperoleh A1203 dan kaolin adalah proses asam dan asam yang digunakan adalah HC1. Kaolin direfluks selama 2 jam, filtratnya kemudian dipisahkan dari pengotor lalu dijenuhkan sampai terbentuk kristal PlC131 Kristal mi setelah direkristalisasi kemudian dikalsinasi pada suhu 600 0 C dan 900°C dan didapatkan A1203 dengan struktur kristal yang berbeda.
A1203 pada pemanasan 600°C berbentuk amorf sedangkan A1203 pada pemanasan 900°C terdiri dari η-Al203 keduanya mampu mengadsorpsi ion Cu 2+ dalam larutan Cu amoniakal dan ion H 2PO 4 . dsorpsi maksimum Al203 600°C untuk ion Cu 2 terjadi pada pH 11 sebesar 68,94 7. dan 12O3 900 0 E pada pH 7 sebesar 76,47 7.. Sedangkan untuk ion H 2PO 4 , adsorpsi maksimum Al2O3 600°C berada pada pH 3 sebesar 99,2 7. dan 70,8 7. dengan Al 2 O 3 900°C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusmaya Haryanti
"ABSTRAK
Zeolit adalah senyawa alumina silikat yang dapat digunakan sebagai penukar kation dan iuga sebagai pengadsorpsi molekul. Cetylethyldimetylamonium Bromida (CEDABr) merupakan garam amonium kuartener yang kationnya dapat dipertukarkan dengan kation yang berada dalam struktur zeolit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati apakah ada perbedaan daya adsorpsi zeolit yang diimpregnasi dengan Cetylethyldimetylamonium Bromida dan zeolit tanpa impregnasi terhadap ion Krom (VI) dalam air.
Pengamatan adsorpsi dilakukan dengan metode statis (pengguncangan), dengan memvariasikan konsentrasi, pH dan waktu kontak. Dari hasil percobaan yang dilakukan, tennyata penyerapan Krom (VI) pada zeolit yang telah diimpregnasi dengan Cetyletyldimetylamonium Bromida mengalami peningkatan baik untuk zeolit alam maupun untuk zeolit sintetis.
Kondisi terbaik penyerapan Krom (VI) oleh komposit adsorben adalah pada konsentrasi 20 mg/L, pada larutan dengan suasana asam (pH 3), dan waktu pengguncangan selama 60 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Samuel Tjiputra
"ABSTRAK
Penelitian mi bertujuan untuk mempelajari mekanisme adsorpsi ion Ni(II) amoniakal dan ion sulfat pada permukaan y-Al203 dan menentukan asumsi model adsorpsi yang sesuai. Percobaan adsorpsi dilakukan dengan metode pengguncangan. Metode pengguncangan ini dilakukan untuk mencari kondisi terbaik, isotenn adsorpsi dan pengaruh perubahan kuat ion. Pengaruh perubahan kuat ion pada proses adsorpsi dilakukan dengan penambahan elektrolit pendukung yaitu KNO3 dengan konsentrasi yang bervariasi antara 0,01 - I M.
Pada penelitian mi adsorpsi maksimum ion Ni(II) amoniakal diperoleh pada pH 11 dengan pengguncangan selama 45 menit. Sedangkan adsorpsi maksimum ion SO4 diperoleh pada pH 2 dengan pengguncangan selama I jam.
Mekanisme yang teijadi pada adsorpsi ion Ni(ll) amoniakal tergantung pada spesies yang terbentuk dalam larutannya dan diasumsikan membentuk kompleks
'lengkung Iuar (outer-sphere) karena adsorpsinya relatif dipengaruhi oleh perubahan kuat ion. Sedangkan mekanisme yang terjadi path adsorpsi ion SO4 diperkirakan melalui pertukaran ion dan diasumsikan membentuk kompleks 'Iengkung dalam' (innersphere) karena adsorpsinya relatif tidak dipengaruhi oleh perubahan kuat ion. Isoterm adsorpsi kedua ion mi mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir yaitu dengan membentuk lapisan monomolekuler pada pusat-pusat aktif permukaan adsorben."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermiziar
"ABSTRACT
Polychlorinated Biphenyls Absorption By Active CarbonPCB compound is highly persistent both in sediment and water that it accumulates and pollutes environment. The spreading of PCB can be through food cycle starting from plankton, fish and finally to men that causes various diseases on animals and human. The source of pollution derives from industries using PCB such as trafo oil and pulp industries.
To reduce PCB pollution level in water sphere, the use of active carbon as adsorbent is analyzed. This research method began with solution test on PCB in water area with and without humid acid and then the adsorption test of active carbon on PCB was carried out under various conditions in other words PH variations. PCB percentage was determined by GC/ECD whereas the identity of each PCB congener was confirmed by GC/MS.
PCB used in this research was arochlor 1260. The result indicated a kinetic curve of PCB solution in water in linear form over a period of 3 days. It was also found that humid acid could increase PCB solution on pH 4. PCB adsorption with active carbon showed equal adsorption after 24 hours. The presence of humid acid greatly influenced PCB adsorption on the surface of active carbon, adsorption capacity on pH 4 = 38.68 % and on pH 8 = 15.12 There was an indication that humid acid in water on PH 8 could heighten PCB solution. In addition, it was concluded that arochlor 1260 was comprised of heksachlorobiphenyls, oktachlorobiphenyls, and pentachlorobiphenyls.
Polycholrinated, Biphenyls, Active Carbon, Environment, Pollute Environment, Pollution, PCB,Adsorption, Humid Acid, Water, PH, Heksachorobiphenyls, Oktachlorobyphenyls, Pentachlorobipenyls, 1995.

ABSTRAK
Senyawa PCB sangat persisten di dalam sedimen maupun di dalam air, sehingga akumulasinya dapat mencemari lingkungan. Penyebaran PCB dapat melalui rantai makanan dimulai dari plankton, ikan dan akhirnya manusia, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit balk pada hewan atau manusia. Sumber pencemaran ini berasal dari industri yang menggunakan PCB, antara lain industri minyak trafo dan industri kertas.
Untuk mengurangi tingkat pencemaran PCB dari lingkungan air, diteliti kemungkinan pemakaian karbon aktif sebagai adsorben. Metoda penelitian ini diawali dengan uji kelarutan PCB dalam lingkungan air, dengan dan tanpa Asam Humat,kemudian dilakukan uji kemampuan adsorpsi karbon aktif terhadap PCB pada berbagai kondisi, yaknivariasi pH. Prosentase PCB ditentukan dengan GC/ECD, sedangkan konfirmasi identitas masing-masing kongener PCB dilakukan dengan GC/MS.
PCB yang digunakan dalam penelitian ini berupa Aroclor 1260. Hasil penelitian ini menunjukkan kurva kinetika kelarutan PCB dalam air, dalam bentuk linier terhadap waktu sampai dengan 3 hari. Demikian juga ternyata Asam Humat dapat menaikkan kelarutan PCB pada pH 4. Diamati juga adsorpsi PCB dengan karbon aktif menunjukkan kesetimbangan adsorpsi baxu dicapai setelah 24 jam.
Kehadiran Asam Humat sangat mempengaruhi adsorpsi PCB di permukaan karbon aktif, kapasitas adsorpsi pada pH 4 = 38,63 % dan pada pH 8 = 15,12 %, juga diperoleh petunjuk bahwa Asam Humat dalam air pada pH 4 dapat memperbesar kelarutan PCB. Selain itu diperoleh kesimpulan lain bahwa Aroclor 1260 terdiri dari hepsaklorobifenil, heptaklorobifenil, oktaklorobifenil dan pentaklorobifenil."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuflinawari Away
"Pemisahan gas CH4 dari C02 telah dilakukan dengan teknik membran yang digabungkan dengan teknik cairan absorpsi. Penggabungan kedua teknik ini bertujuan untuk meningkatkan unjuk kerja membran. Teknologi pemisahan yang biasa digunakan adalah penyerapan dengan cairan absorpsi, baik cairan absorpsi kimia, maupun cairan absorpsi fisika dan pendinginan kriogenik.Kelemahan teknik ini disebabkan oleh peralatannya yang cukup besar sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pengontakan, pembusaan dan chanelling, tetapi teknik ini sangat selektif dan menghasilkan produk gas dengan kemurnian tinggi. Munculnya teknik membran dapat menghindari kelemahan teknik penyerapan dengan cairan absorpsi tersebut, tetapi tidak begitu efektif untuk digunakan pada pemisahan yang menghendaki produk dengan kemurnian tinggi. Penggabungan teknik membran dan cairan absorpsi, menggunakan membran asymetrik selulosa asetat dan membran berpori selulosa asetat yang menyangga cairan absorpsi (metanol atau n-pirolidon). Campuran gas akan melewati cairan absorpsi, sebelum melewati membran asymetrik selulosa asetat Penelitian ini dimulai dengan membandingkan hasil pemisahan antara membran padat dan membran asymerik. Terhadap membran asymetrik diberikan perlakuan pengeringan dengan menggunakan isopropil alkohol dan heksana. Perlakuan pengeringan dengan pertukaran pelarut ini dapat meningkatkan selektivitas ideal dari 7 sampai dengan 17. Perlakuan pemberian cairan absorpsi terhadap membran asymetrik selulosa asetat dalam penelitian ini memperlihatkan peningkatan selektivitas aktual yang cukup baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T40314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Guarda
"Bentonit adalah nama dagang untuk lempung monmorilonit (smektit)
yang dapat digunakan sebagai adsorben, zat pemutih, katalisator. Bentonit
alam karangnunggal merupakan jenis kalsium bentonit mempunyai KTK
(Kapasitas Tukar Kation) yang relatif besar (80-140 mek/IOOg). Aktivasi asam
dan aktivasi pemanasan dilakukan dengan maksud memperoleh bentonit
dengan nilai KTK yang lebih besar. Aktivasi asam divariasikan dari
konsentrasi 0,025-2,5 M H2SO4, aktivasi pemanasan divariasikan 100-500°C.
KTK yang lebih besar dari bentonit tanpa aktivasi diperoleh pada aktivasi
0,025 M H2SO4 dan aktivasi pemanas'anlOO °C yaitu 47,41 mek/IOOg dan
48,82 mek/100g. Larutan (50 ppm), Zn^^ (50 ppm) diadsorpsi secara optimum oleh bentonit aktivasi 0,025 H2SO4 tetapi Mn^ (50 ppm) diadsorpsi
secara optimum oleh bentonit aktivasi 0,25 M H2SO4. Aktivasi diatas 100 °C
mengakibatkan adsorpsi bentonit terhadap larutan logam cenderung
berkurang. Grafik adsorpsi bentonit terhadap logam yang dibuffer
menunjukkan pada pH 5-pH 6 adalah kondisi terbaik penyerapan larutan
logam. Analisa XRD memperlihatkan tidak ada perubahan yang berarti
terhadap sudut difraksi (0) dan jarak pisah bidang kisi pemantui (d) sehingga
dapat dikatakan tidak terjadi kerusakan struktur bentonit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Jatiputro
"Penjejak panas merupakan suatu alat untuk mendeteksi dan menunjukkan suatu sumber panas di sekitarnya. Penjejak panas ini dapat pula menunjukkan suatu sumber panas yang bergerak. Pergerakkan sumber panas tersebut menyebabkan perubahan arah dari penjejak papas, sehingga diperlukan pengendali umpan balikk agar diperoleh basil yang diinginkan. Dalam tugas akhir ini digunakan pengendali berbasis logika fuzzy yaitu pengendali umpan batik yang mendasarkan pengendalinya pada teori logika fuzzy. Tujuan penerapan logika fuzzy tersebut adalah untuk memperbaiki respon sistem kendali dalam mencapai kestabilannya. Perangkat keras yang digunakan dalam tugas akhir ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian antarmuka PC, penggerak motor dan pendeteksi sensor.
Antarmuka PC berfungsi untuk mengatur pengalamatan dan jalur data antara perangkat lunak dan perangkat keras. Pendeteksi sensor memberikan masukan pada perangkat lunak fuzzy, melalui antarmuka PC, kemudian penggendali fuzzy memberikan keluaran pada pernggerak motor. Dalam analisa respon keluaran sistem dipakai parameter setling time, persen overshoot, steady state error dan kestabilan sistem. Selain itu dianalisa juga perubahan parameter dalam sistem logika fuzzy serta perubahan waktu sampling pada slat ini. Hasil analisa menunjukkan bahwa pemakaian pengendali logika fuzzy dapat memperbaiki tanggapan respon sistem kendali penjejak panas. Aplikasi penjejak panas ini dapat digunakan sebagai hulu rudal pengejar pangs, pendeteksi letak sumber kebakaran dan lain sebagainya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djamhir Djamruddin
"Di dalam sistem perpipaan atau instalasi yang mengalirkan fluida, akan terjadi kerugian tekanan yang disebabkan oleh gesekan aliran. Hambatan diakibatkan oleh faktor bentuk instalasi yang dilalui oleh fluida tersebut juga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemasangan difuser-nosel didalam suatu sistem perpipaan dengan variasi panjang inlet dilihat dari kerugian tekanannya. Dan penelitian ini didapatkan bahwa distribusi tekanan bervariasi dan penurunan tekanannya semakin besar dengan bertambahnya bilangan Reynold (Re) untuk 3000 ski 7000. Pada bagian difuser-nosel terjadi kenaikann tekanan statis pada scat fluida memasuki difuser dan semakin menurun setelah keluar dari difuser dan masuk nosel,dan kemudian turun secara drastis setelah keluar melalui nosel. Dari penelitian ini diperoleh juga bahwa faktor gesekan ( A ) tergantung kepada bil. Reynold (Re) , A menurun dengan semakin bertambahnya Re. Pada Re tertentu dengan perubahan panjang inlet difuser menyebabkan kerugian tekanan semakin besar dan distribusi tekanannya semakin menurun. Dan kemudian dengan penambahan aditif Guar-gum dapat menurunkan kerugian tekanan pada difuser-nosel.

In the piping system or installation to the flowed of fluid, the pressure loss will occur due to flow friction. The flow resistance causes the pressure loss too. The purpose of this research is to study the installation diffuser-nozzle effect with long inlet variation observed from pressure loss. By this research it is obtained that the pressure distribution variety and the pressure loss is getting larger due to the increasingly the Reynolds number (Re) for 3000 to 7000. At the diffuser-nozzle section increasing static pressure loss at present the fluid entering the diffuser and then decreasingly after through from diffuser and entering to nozzle, and then drastically reduced after through from nozzle. By this research it is obtained too that the friction factor (A) depends on the Reynolds number (Re), it is reduced by the Re increasingly. At the Re is constant with the change the diffuser long inlet causes the pressure loss to be increases and the pressure distribution decreases. And than by ti the addition guard gum additives pressure loss decreases on the diffuser-nozzle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hardi
"Curah hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya arah angin, kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara. Metode regresi sirkular-linier digunakan untuk memprediksi curah hujan di Jakarta Pusat. Metode regresi sirkular-linier digunakan karena curah hujan sebagai variabel dependen adalah variabel linier dan terdapat variabel sirkular yang digunakan sebagai prediktor. Dengan analisis regresi sirkular-linier akan dapat dilihat bagaimana metode ini dapat membantu dalam menganalisis pengaruh unsur-unsur iklim terhadap hujan sebagai salah satu fenomena alam yang terjadi di atmosfer.
Hasil pengolahan data dengan variabel dependen curah hujan dan variabel independen arah angin, kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara didapatkan bahwa arah angin, kecepatan angin dan kelembaban udara merupakan prediktor yang baik, sedangkan variabel suhu udara bukan prediktor yang baik dalam memprediksi curah hujan.
Hasil pengolahan data dengan curah hujan sebagai variabel dependen dan arah angin sebagai prediktor, dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata curah hujan minimum di daerah Jakarta Pusat adalah sekitar 2,3 mm/jam, yaitu pada arah angin sekitar 2160, namun rata-rata curah hujan maksimum tidak dapat diinterpretasikan, karena sudut pada saat kurva regresi mencapai titik maksimum berada di luar daerah eksperimen. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S27601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>