Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safina Indahayati
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S29767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meriana Indah Indriastuti
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S29696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Warastuti
"Mineral zeolit memiliki sifat yang khas seperti memiliki kapasitas tukar
kation (KTK) yang tinggi dan sangat berpori, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai
adsorben, penyaring molekul, katalis dan Iain-lain. Salah satu fungsi zeolit yaitu
sebagai adsorben, dapat diterapkan dalam bidang pertanian, yaitu untuk menahan
lebih lama unsur-unsur hara di dalam pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman, agar
tidak mudah hilang akibat proses pencucian oleh air tanah maupun air hujan. Di
dalam tanah terdapat material humat yang merupakan komponen dari humus . Secara
umum material humat dapat dibagi atas tiga fraksi utama yaitu asam humat, asam
fulvat, dan humin. Material humat dapat berinteraksi dengan zeolit seperti halnya
interaksi antara mineral Hat dengan material humat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap
daya adsorpsi zeolit alam terhadap ion fosfat dari pupuk TSP dan ion kalium dari pupuk KCl. Kedua jenis pupuk tersebut merupakan pupuk yang banyak digunakan
oleh petani selain pupuk Urea. Zeolit alam yang digunakan adalah zeolit alam Bayah
dan Tasikmaiaya. Asam humat diperoleh dengan mengisolasi tanah gambut yang
berasal dari Palembang, Sumatera Selatan , dengan menggunakan campuran larutan
NaOH dan Na4P207 dengan perbandingan 1:1.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh basil bahwa daya adsorpsi
zeolit alam Bayah dan Tasikmaiaya yang diaktivasi lebih besar daripada zeolit yang
tidak diaktivasi. Kedua jenis zeolit dapat mengadsorpsi ion fosfat dari pupuk TSP,
sedangkan ion kalium dari pupuk KCl hanya dapat diadsorpsi oleh zeolit alam
Tasikmaiaya. Dengan adanya asam humat, daya adsorpsi kedua jenis zeolit terhadap
ion fosfat dan ion kalium mengalami peningkatan. Peningkatan daya adsorpsi ini
dikaitkan dengan mekanisme pertukaran kation antara asam humat-zeolit-ion kalium,
pada pupuk KCl dan penambahan asam humat pada pupuk TSP menyebabkan ion
fosfat terbebas dari fiksasi oleh senyawa A1 dan Fe sehingga dapat diadsorpsi secara
optimal oleh zeolit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Putri
"Logam berat merupakan unsur kimia yang mempunyal sifat racun
(toksik) terhadap hewan dan manusia (zootoxiclty), juga tumbuhan (fitotoxiclty).
Sebuah penemuan yang turut berperan panting daiam mengatasi
pencemaran lingkungan oleh logam berat adalah dengan ditemukannya
mineral zeolit. Dengan kemampuan adsorpsi dan.desorpsi serta pertukaran ion
yang dimiliki zeolit, ia dapat digunakan untuk menyerap logam-logam berat
pencemar. |V\»LIK pERPUSTAKft&N
fmipa-u I
Penelitian ini menggunakan aktivasi dengan basa dan impregnasi
dengan mangan serta KMn04 dalam memodifikasi zeolit untuk menyerap
logam berat yaitu kobalt (Co), timbal (Pb), dan krom (Cr). Tujuannya adalah
untuk mengetahui pengaruh aktivasi basa dan impregnasi mangan dan KMn04
' ;
tersebut pada daya serap zeolit alam bayah terhadap logam berat Co^"*", Cr^"",,
dan Pb^"". Ketiga unsur tersebut merupakan logam berat yang berbahaya
karena mempunyal efek buruk pada kesehatan.
Zeolit dimodifikasi dengan berbagai jenis perlakuan. Yaitu zeolit tanpa
perlakuan (Zo), zeolit yang hanya teraktivasi (Za), zeolit tanpa aktivasi dengan impregnasi (Zoi), zeolit teraktivasi dan terimpregnasi (Zai), zeolit tanpa aktivasi
yang diimpregnasi dan dioksidasi (Zoix). dan zeolit yang diaktivasi,
diimpregnasi dan dioksidasi (Zaix) n
Aktivasi basa menggunakan NaOH yang optimum pada kondisi ukuran
zeolit 150 mesh dan perbandingan antara berat zeolit (g) dengan volume
NaOH (ml) yaitu 1:4. Impregnasi zeolit menggunakan MnCl2.4H20 2M,
kemudian oksidasi mangan zeolit menggunakan KMn04 0,5 % dalam suasana
basa yang dibuat melalui penambahan KOH 1,25 M dengan perbandingan
volume 1:1 dengan volume KMn04.
Zeolit dengan berbagai jenis perlakuan tersebut kemudian digunakan
untuk menyerap logam berat Cr(lll), Co(ll), dan Pb(ll) dengan mengalirkan
masing-masing 10 ppm atau dalam mek : 576,92 x 10"^; 338,98 x 10"^ ; dan
96 X 10'® mek melalui kolom berdiameter 10 mm. Zeolit dengan perlakuan
aktivasi, impregnasi, dan oksidasi menunjukkan kondisi paling baik karena
mampu menyerap seluruh logam berat yang melewatinya, dan dapat
meminimalisir mangan yang terdesorpsi dari zeolit. Bahkan, untuk zeolit yang
digunakan untuk menyerap Cr(lll) dan Pb(li) tidak ditemukan adanya mangan
yang terdesorpsi.
Proses yang terjadi dalam penyerapan logam berat ini adalah sebagian kecil
pertukaran kation dan sebagian besarnya adsorpsi (penjerapan) logam dalam
rongga zeolit yang telah diimpregnasi oleh oksida mangan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdan Fadli
"Proses regenerasi adsorben dalam penelitian ini dilakukan secara kimia dengan menggunakan NaCl sebagai regeneran melalui mekanisme pertukaran kation, dimana kation dalam cairan dipertukarkan dengan kation dari suatu padatan.
Reaksi ini berlangsung reversibel dengan persamaan reaksi:
NH4-Zeolit + Na+ = Na-Zeolit + NH4+
Untuk mengetahui kemampuan NaCl sebagai regeneran, maka perlu diiakukan proses regenerasi pada berbagai kondisi operasi. Dalam penelitian ini menggunakan 5 siklus adsorpsi-regenerasi, yaitu terdiri dari dari 5 tahap adsorsi dan 5 tahap regenerasi.
Proses adsorpsi-regenerasi dilakukan dalam kolom adsorber dengan menggunakan unggun Zeolit Alam Lampung berukuran 20 ~ 10 mesh dan tinggi unggun 22 cm- Proses berlangsung secara kontinyu dengan mengalirkan umpan dari bawah kolom pada kecepatan 0,3 ml/detik. Regeneran yang digunakan adalah NaCl 5 g/L dengan variasi suhu 30 ° C, 40 ° C, dan 60 ° C.
Dari hasil penelitian didapat beberapa hal, yaitu:
1. Regeneran dengan temperatur 60 °C memiliki persentase penurunan daya desorpsi yang Iebih kecil.
2. Regeneran dengan temperatur 60 °C mampu menghasilkan ZAL yang memiliki daya adsorpsi yang lebih tinggi, sekitar 98 % dari tahap awal.
3. Regeneran dengan temperatur 40 °C menghasilkan ZAL dengan umur pakai yang lebih tinggi, sekitar 4 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reko Sayogo
"Zeollt merupakan jenis mineral alumina silikat ^ng menbentuk ruang
tiga dimensi dan sangat berpori. Substitusi Si oleh Al pada kerangka zeolit
memberikan muatan negatif pada kerangka, muatan tersebut memungkinkan
kation logam alkali dan alkali tanah terikat di dalamnya. Sehingga zeolit
mampu mempertukarkan kation di dalamnya dengan kation logam-logam
berat.
Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi zeolit, dilakukan modifikasi
diantaranya dengan impregnasi kation logam tertentu atau oksida logamnya.
Mn02 merupakan salah satu oksida logam yang dapat digunakan untuk
impregnasi pada zeolit. Pada penelitian kali ini impregnasi dilakukan dengan
menggunakan Mangan (II) klorida tetrahidrat kemudian dilanjutkan
pembentukan Mn(0H)2 pada kristal zeolit dengan mengkontakkan zeolit
dengan larutan basa NaOH, selanjutnya Mn(0H)2 dengan pemanasan di dalam atmosfer udara akan teroksidasi membentuk Mn02 di dalam kristal
zeolit.
Zeolit yang telah diimpregnasi mangan dioksida diuji daya serapnya
terhadap kation logam Co (II), Cu (II) dan Ni (II) dengan cara mengkontakkan
0,2 g zeolit dengan larutan yang mengandung 25 ppm logam Co (II), Cu (II)
atau NI (II) sebanyak 50 ml. Selanjutnya filtrat dianalisa dengan AAS dan
dihitung daya serapnya, darl percobaan yang telah dllakukan, diperoleh basil
optimum serapan oleh zeolit dengan berbagal perlakuan, sebagai berikut:
ion Logam Mek/ g Zeolit
j-
Zeoiit Mn-Zeolit MnOa-Zeolit
CO (II) 0,06642 0,09345 0,1847
CU (II) 0,08052 0,09758 0,1817
Ni (11) 0,09146 0,09653 0,17074
i-S
s,<
\ ternyata didapat zeolit yang telah diimpregnasi Mn02 lebih baik daya
serapnya dari pada zeolit alam Bayah yang tidak dimodifikasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S29982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Dwi Pudji MR
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir ini, zeolit sudah banyak dimanfaatkan
dalam berbagai bidang kegiatan yang luas. Hal Ini dikarenakan sifat zeolit
yang dapat dimodlfikasi sesuai dengan keperluan pemakai.
Pada penelitlan ini modifikasi zeolit yang digunakan adalah melakukan
dengan aktivasi basa, impregnasi mangan serta dioksidasi dengan KMn04.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi tersebut dalam
menyerap ion logam Hg (II).
Aktivasi zeolit menggunakan NaOH dengan berbagai konsentrasi yaitu
0,25; 0,5; 0,7; dan 1.0 M dengan perbandingan massa zeolit (g) dengan
volum NaOH (ml) yaitu 1 : 4. Impregnasi zeolit menggunakan MnCl2 2 M,
kemudian oksidasi mangan zeolit dengan KMn04 0,5% dalam KOH 1,25 M
perbandingan 1 : 1 (v/v).
Masing-masing zeolit dengan berbagai perlakuan diuji untuk menyerap
ion logam Hg (II) dengan mengalirkan 5 ml larutan 10 ppm Hg (II) melalui
kolom. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan AAS.
Zeolit dengan perlakuan aktivasi basa, impregnasi mangan dan
oksidasi (Zaix) memiliici daya serap terhadap ion logam Hg (II) paling baik
dibandingkan dengan zeolit yang hanya diaktivasi ataupun hanya
diimpregnasi saja.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roekmijati Widaningroem Soemantojo
"Zeolit alam adalah mineral yang memiliki sifat khas dan struktur rongga yang teratur dalam ukuran tertentu, sehingga berpotensi sebagai adsorben limbah amonia. Kapasitas adsorpsi dan selektivitgasnya dapat ditingkatkan degnan modifikasi zeolit alam melalui proses pertukaran ion menjadi H-Zeolit yang memiliki inti aktif H.
Penelitian ini menggunakan zeolit alam yang berada dari Lampung yang mengandung klinoptilolit sekitar 75%. kapasitas adsi=orpsi Zeolit alam Lampung (ZAL) diperbandingkan dengan tiga jenis H-Zeolit yang dihasilkan dari proses pertukaran ion antara ZAL dengan NH4NO3 dan (NH4) SO4 dan kemudian dikalsinasi pada suhu 550 C. Adsorpsi dilakukan secara batch pada suhu dan tekanan kamar dengan variasi waktu dan konsentrasi awal amonia. Dilakukan pula percobaan regenarasi terhadap zeolit yang telah jenuh dengan NH3, dengan jalan pemanasan pada suhu 550 C selama 1 jam dan selamanya digunakan kembali untuk adsorpsi. Sebagai tahap awal adsorpsi regenerasi dilakukan sebanyak dua setengah siklus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari segi kapasistas adsorpsi dalam pemakaian siklus adsorpsi regenerasi, H-zeolit lebih baik dari pada zeolit alam setelah regeneraasai zeolit alam mengamalami penurunan kapasista adsorps yang cukup besar. Secara umum H Zeolit yang diperoleh dari aktivasi dengan amonium nitrat merupakan zeolit yang paling baik jika digunakan sebagai adsorben amonia. Perlu dilakukan percobaan lebih lanjut menggunakan air limbah atau limbah tiruan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi maupun selektivitasnya dengan siklus adsorpsi yang lebih panjang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
JUTE-XII-1-Mar1998-45
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>