Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meriana Indah Indriastuti
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S29696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Warastuti
"Mineral zeolit memiliki sifat yang khas seperti memiliki kapasitas tukar
kation (KTK) yang tinggi dan sangat berpori, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai
adsorben, penyaring molekul, katalis dan Iain-lain. Salah satu fungsi zeolit yaitu
sebagai adsorben, dapat diterapkan dalam bidang pertanian, yaitu untuk menahan
lebih lama unsur-unsur hara di dalam pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman, agar
tidak mudah hilang akibat proses pencucian oleh air tanah maupun air hujan. Di
dalam tanah terdapat material humat yang merupakan komponen dari humus . Secara
umum material humat dapat dibagi atas tiga fraksi utama yaitu asam humat, asam
fulvat, dan humin. Material humat dapat berinteraksi dengan zeolit seperti halnya
interaksi antara mineral Hat dengan material humat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap
daya adsorpsi zeolit alam terhadap ion fosfat dari pupuk TSP dan ion kalium dari pupuk KCl. Kedua jenis pupuk tersebut merupakan pupuk yang banyak digunakan
oleh petani selain pupuk Urea. Zeolit alam yang digunakan adalah zeolit alam Bayah
dan Tasikmaiaya. Asam humat diperoleh dengan mengisolasi tanah gambut yang
berasal dari Palembang, Sumatera Selatan , dengan menggunakan campuran larutan
NaOH dan Na4P207 dengan perbandingan 1:1.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh basil bahwa daya adsorpsi
zeolit alam Bayah dan Tasikmaiaya yang diaktivasi lebih besar daripada zeolit yang
tidak diaktivasi. Kedua jenis zeolit dapat mengadsorpsi ion fosfat dari pupuk TSP,
sedangkan ion kalium dari pupuk KCl hanya dapat diadsorpsi oleh zeolit alam
Tasikmaiaya. Dengan adanya asam humat, daya adsorpsi kedua jenis zeolit terhadap
ion fosfat dan ion kalium mengalami peningkatan. Peningkatan daya adsorpsi ini
dikaitkan dengan mekanisme pertukaran kation antara asam humat-zeolit-ion kalium,
pada pupuk KCl dan penambahan asam humat pada pupuk TSP menyebabkan ion
fosfat terbebas dari fiksasi oleh senyawa A1 dan Fe sehingga dapat diadsorpsi secara
optimal oleh zeolit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Indahayati
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S29767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ramdan Fadli
"Proses regenerasi adsorben dalam penelitian ini dilakukan secara kimia dengan menggunakan NaCl sebagai regeneran melalui mekanisme pertukaran kation, dimana kation dalam cairan dipertukarkan dengan kation dari suatu padatan.
Reaksi ini berlangsung reversibel dengan persamaan reaksi:
NH4-Zeolit + Na+ = Na-Zeolit + NH4+
Untuk mengetahui kemampuan NaCl sebagai regeneran, maka perlu diiakukan proses regenerasi pada berbagai kondisi operasi. Dalam penelitian ini menggunakan 5 siklus adsorpsi-regenerasi, yaitu terdiri dari dari 5 tahap adsorsi dan 5 tahap regenerasi.
Proses adsorpsi-regenerasi dilakukan dalam kolom adsorber dengan menggunakan unggun Zeolit Alam Lampung berukuran 20 ~ 10 mesh dan tinggi unggun 22 cm- Proses berlangsung secara kontinyu dengan mengalirkan umpan dari bawah kolom pada kecepatan 0,3 ml/detik. Regeneran yang digunakan adalah NaCl 5 g/L dengan variasi suhu 30 ° C, 40 ° C, dan 60 ° C.
Dari hasil penelitian didapat beberapa hal, yaitu:
1. Regeneran dengan temperatur 60 °C memiliki persentase penurunan daya desorpsi yang Iebih kecil.
2. Regeneran dengan temperatur 60 °C mampu menghasilkan ZAL yang memiliki daya adsorpsi yang lebih tinggi, sekitar 98 % dari tahap awal.
3. Regeneran dengan temperatur 40 °C menghasilkan ZAL dengan umur pakai yang lebih tinggi, sekitar 4 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Rustam
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Putri
"Logam berat merupakan unsur kimia yang mempunyal sifat racun
(toksik) terhadap hewan dan manusia (zootoxiclty), juga tumbuhan (fitotoxiclty).
Sebuah penemuan yang turut berperan panting daiam mengatasi
pencemaran lingkungan oleh logam berat adalah dengan ditemukannya
mineral zeolit. Dengan kemampuan adsorpsi dan.desorpsi serta pertukaran ion
yang dimiliki zeolit, ia dapat digunakan untuk menyerap logam-logam berat
pencemar. |V\»LIK pERPUSTAKft&N
fmipa-u I
Penelitian ini menggunakan aktivasi dengan basa dan impregnasi
dengan mangan serta KMn04 dalam memodifikasi zeolit untuk menyerap
logam berat yaitu kobalt (Co), timbal (Pb), dan krom (Cr). Tujuannya adalah
untuk mengetahui pengaruh aktivasi basa dan impregnasi mangan dan KMn04
' ;
tersebut pada daya serap zeolit alam bayah terhadap logam berat Co^"*", Cr^"",,
dan Pb^"". Ketiga unsur tersebut merupakan logam berat yang berbahaya
karena mempunyal efek buruk pada kesehatan.
Zeolit dimodifikasi dengan berbagai jenis perlakuan. Yaitu zeolit tanpa
perlakuan (Zo), zeolit yang hanya teraktivasi (Za), zeolit tanpa aktivasi dengan impregnasi (Zoi), zeolit teraktivasi dan terimpregnasi (Zai), zeolit tanpa aktivasi
yang diimpregnasi dan dioksidasi (Zoix). dan zeolit yang diaktivasi,
diimpregnasi dan dioksidasi (Zaix) n
Aktivasi basa menggunakan NaOH yang optimum pada kondisi ukuran
zeolit 150 mesh dan perbandingan antara berat zeolit (g) dengan volume
NaOH (ml) yaitu 1:4. Impregnasi zeolit menggunakan MnCl2.4H20 2M,
kemudian oksidasi mangan zeolit menggunakan KMn04 0,5 % dalam suasana
basa yang dibuat melalui penambahan KOH 1,25 M dengan perbandingan
volume 1:1 dengan volume KMn04.
Zeolit dengan berbagai jenis perlakuan tersebut kemudian digunakan
untuk menyerap logam berat Cr(lll), Co(ll), dan Pb(ll) dengan mengalirkan
masing-masing 10 ppm atau dalam mek : 576,92 x 10"^; 338,98 x 10"^ ; dan
96 X 10'® mek melalui kolom berdiameter 10 mm. Zeolit dengan perlakuan
aktivasi, impregnasi, dan oksidasi menunjukkan kondisi paling baik karena
mampu menyerap seluruh logam berat yang melewatinya, dan dapat
meminimalisir mangan yang terdesorpsi dari zeolit. Bahkan, untuk zeolit yang
digunakan untuk menyerap Cr(lll) dan Pb(li) tidak ditemukan adanya mangan
yang terdesorpsi.
Proses yang terjadi dalam penyerapan logam berat ini adalah sebagian kecil
pertukaran kation dan sebagian besarnya adsorpsi (penjerapan) logam dalam
rongga zeolit yang telah diimpregnasi oleh oksida mangan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Masykur Lubad
"Zeolit alam adalah sejenis bahan mineral yang dapal dimanfaatkan diberbagai bidang kehidupan, diantaranya adalah sebagai adsorben dan penukar ion. Tetapi karena mengandung pengotor-pengotor organik dan anorganik, air, serta kalion-kalion maka aklihtasnya akan berkurang. Untuk memperoleh zeolit dengan kemampuan yang tinggi, dipertukan suatu aktivasi terhadap zeolit alam tarsebut.
Pada penelitian ini digunakan metode pertukaran ion menggunakan NH4NO3 1N untuk memperoleh H-Zeolit. Zeolit hasil aktivasi tersebut kemudian digunakan untuk mengadsorpsi ammonia dari Iarutan ammonia yang konsentrasi awalnya 10 g/l.
Hasil analisa inframerah terhadap zeolit alam menunjukkan peak-peak pada frekuensi 1050 cm-1 , 790 cm-1 , 601 cm-1, 524 cm-1, dan 470 cm-1. Dua peak pertama dan peak terakhir menunjukkan struktur primer dari zeolit alam sedangkan peak Iainnya merupakan struktur sekunder.
Sedangkan hasil analisa Inframerah terhadap zeolit alam hasil pertukaran ion menunjukkan adanya pita serapan pada frekuansi 3212 cm-1 dan 1404 cm-1 yang mengidentitikasikan adanya NH4*. Hasil analisa AAS menunjukkan bahwa waktu optimum pertukaran ion adalah 49 jam dengan perbandingan 1 gram zeolit terhadap 10 ml Iarutan NH4NO3 1N.
Hasil adsorpsi terhadap ammonia menuniukkan bahwa unluk waktu adsorpsi yang pendek (kurang dari 48 jam), zeolit alam menunjukkan aktifitas yang hampir sama dengan H-zeolit, sebaliknya untuk waktu adsorpsi yang tebih lama H-zeolit mempunyai kapasitas adsorpsi yang Iebih baik. Diperoleh waktu optimum adsorpsi adalah 145 jam atau 6 hari.
Ammonia kemudian didasoipsi lagi dari NH4-zeolit. Suhu dasotpsi ammonia dengan menggunakan TPD adalah 550°C dalam waktu 11 menit. Adsorpsi ammonia dengan menggunakan H-zeolit yang tetah diregenerasi pada suhu 550°C manaikkan aktifitas sebesar 14,8 % dibandingkan dengan H-zeolit sebelumnya yang dikalsinasi pada suhu 420°C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu ragenerasi optimum adalah 550°C yang ditunjukkan oleh hilangnya pita serapan IR pada frekuensi 3212 cm-1 dan 1403 cm-1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>