Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Siti Yunita A.
"Kapang Aspergillus terreus menghasiikan suatu metabolit skunder
yang tergolong ke dalam kelompok senyawa statin yaitu lovastatln. Senyawa
statin merupakan senyawa penurun kadar kolesterol dengan cara
menginhibisi enzim HMG-CoA reduktase pada biosintesis kolesterol. Kapang
Aspergillus terreus yang digunakan adalah Aspergillus terreus UlCC 368.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan pH media
fermentasi terhadap produksi lovastatin menggunakan fermentasi media cair.
Hasil fermentasi Aspergillus terreus UlCC 368 dianalisis pienggunakan TLC,
LCMS, GCMS dan kromatografi kolom. Pra eksperimen dilakukan dengan
kondisi sebagai berikut; waktu inkubasi sampai 14 hari, kecepatan agitasi 150
rpm, dilakukan pada suhu kamar (28-30°C) dan pH media 6,5. Dari hasil pra
eksperimen, terbukti Aspergillus terreus UlCC 368 positif menghasiikan
lovastatin sejak hari ke-6 dan lovastatin masih terus diproduksi sampai
dengan hari ke-12. Adanya lovastatin yang dihasilkan pada pra eksperimen
memungkinkan dilakukan tahap eksperimen selanjutnya, yaitu eksperimen
variasi pH media, dapat dilakukan dengan kapang yang sama. Eksperimen
variasi pH media dilakukan pada 5 nilai pH, yaitu: 6,00; 6,25; 6,50; 6,75 dan
7,00 dengan kondisi kecepatan agitasi 150 rpm, waktu inkubasi 10 hari dan
dilakukan pada suhu kamar (28-30°C). Semua ekstrak eksperimen variasi pH
media tidak ditemukan adanya lovastatin. Hal ini didukung oleh hasil analisis
dengan TLC dan LCMS. Dengan tidak dihasilkannya lovastatin pada eksperimen ini menunjukkan bahwa AspergiHus terreus UlCC 368 dapat
menghasilkan lovastatin namun hasilnya tidak reproducible (bila dilakukan
pengulangan belum tentu diperoleh hasil yang sama)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Partha Komara S.
"ABSTRAK
Monascus purpureus merupakan salah satu fungi yang mampu memproduksi pigmen dan juga senyawa statin (lovastatin). Pigmen yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pewarna makanan yang aman dan
lovastatin dapat mengurangi tingkat kolesterol di dalam darah. Fermentasi dilakukan pada media cair dengan menggunakan glukosa sebagai sumber karbon dan MSG {Mono Sodium Glutamate) sebagai sumber nitrogen. MSG sebagai sumber nitrogen memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan pembentukan pigmen yang dihasllkan M. purpureus. Media cair yang digunakan yaitu media Miyake (media yang cocok untuk M. purpureus dalam produksi pigmen) dan media Hajjaj (media yang cocok untuk Aspergillus terreus dalam produksi lovastatin). Hasil pengujian dengan TLC dan LCMS tidak menunjukkan adanya lovastatin yang diproduksi oleh M. purpureus pada kedua media. Pembacaan m/z 405 (m/z milik lovastatin, dimana lovastatin memiliki berat molekul 404,55) pada Spektra Massa dalam beberapa sampel tidak mengindikasikan lovastatin, melainkan ion [M+Na]"
dari monascorubrin (pigmen jingga) yang memiliki berat molekul 382,455. XIC yang diminta untuk m/z 405 tidak menunjukkan waktu retensi yang sama
dengan lovastatin standar. Lovastatin standar memiliki waktu retensi 8,567 dengan kondisi laju alir 0,1 ml/menit dengan fasa gerak yang digunakan
methanol 90%. Pada hasil LCMS terdapat beberapa pigmen yang dihasllkan yaitu pigmen kuning, mon.ascin (dengan tp sekitar 6,7) dan ankaflavin (dengan tp sekitar 7,6) serta pigmen jingga, monascorubrin (dengan tp sekitar 9,8) dan rubropunctatin (dengan tp sekitar 7,5) pada kondisi yang sama dengan lovastatin standar. Pigmen merah rubropunctamin dan monascorubramin tidak tampak pada intensitas yang besar.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Elva Aprilia
"Lovastatin adalah produk metabolit sekunder yang dihasilkan oleh Aspergillus terreus dan mempunyai aktivitas sebagai inhibitor enzim hidroksi metil glutaril koenzim A (HMG-KoA) reduktase. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kadar lovastatin yang dihasilkan oleh A. terreus BSC1 isolat lokal dan A. terreus F2 hasil fusi protoplas. Fermentasi dilakukan dengan metode kultur kocok menggunakan media Albert, media Martius, media Martius dengan minyak kedelai dan minyak sawit. Analisis kaldu fermentasi menggunakan KCKT dengan fase gerak asetonitril : asam fosfat 0,1% (65:35 v/v), fase diam supercosil LC-18 dan detektor spektrofotometer UV-Vis pada  235 nm. Konsentrasi lovastatin tertinggi isolat lokal A.terreus BSC1 sebesar 1094,27 ppm diperoleh menggunakan media Martius dengan minyak kedelai, sedangkan konsentrasi lovastatin tertinggi fusan A. terreus F2 sebesar 1003 ppm diperoleh dengan menggunakan media Albert.

Lovastatin is a secondary metabolite produced by Aspergillus terreus. Lovastatin is an inhibitor of hydroxyl methyl glutaryl coenzyme A (HMG-CoA) reductase. The objective of this study were to recognize the comparition concentration between lovastatin produced by A. terreus the local isolate and A. terreus produced by protoplast fusion. Shake flask fermentation was carried out a rotary shaker using an Albert medium, a Martius medium, a Martius medium with soybean oil and palm oil. Lovastatin in fermentation broths was determined by HPLC using a Supercosil LC-18 column with an eluen comprising acetonitrile : 0,1% aqueous phosphoric acid (65:35 v/v) with the flow rate was 1,5 mL/min. The absorbtion was measured at a wavelength of 254 nm. The highest lovastatin concentration from isolate local A. terreus BSC1 was 1094,27 ppm using a Martius medium with soybean oil. The highest lovastatin concentration from fusan A. terreus F2 was 1003 ppm using an medium Albert."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lovastatin is an anti-cholesterol agent that was produced by Aspergillus terreus using solid state fermentation (SSF). During this fermentation process, sulochrin is also produced as an unwanted co-metabolite. However, our previous result showed that sulochrin had potential as antidiabetes because it is an inhibitor agent of α-glucosidase. In this paper, we reported our observation on lovastatin and sulochrin production pattern in relation with inhibitor α-glucosidase activity during eleven days fermentation of A. terreus koji (SSF) ethyl acetate extract. Koji obtained from solid state fermentation with rice as the substrate and incubated at room temperature, sample is taken daily for eleven day (D-1 toD-11). Lovastatin and sulochrin production was measured by Liquid Chromatography- Mass Spectrometer based on their molecular weight m/z 404.5 and 332.3 respectively. The in hibitory activity is measured by inhibition model of koji extract against α-glucosidase (EC 3.2.1.20) from Saccharomyces cereviceae. The results show that lovastatin production was started on the day 2 (0.04 mg/g) and achieving the optimal production on day 7 (11.46 mg/g), while sulochrin production was started on day 4 (0.60 mg/g) and keep produced until the end of fermentation period at Day 11 (3.11 mg/g). Koji extract was started to show inhibitory to α-glucosidase activity on Day 5 (IC50= 23.34 μg/mL) and keep showed activity until Day 11 (IC50=3.33 μg/mL). These results suggest that inhibitory activity of koji extract to α-glucosidase activity have relation with sulochrin biosynthesis production. "
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mangunwardoyo
"The aim of this research is to select and analyse lovastatin from isolated molds of Aspergillus spp. from University of Indonesia Culture Collection (UICC). Lovastatin is an inhibitor 3 hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme-A reductase (HMG-CoA reductase) enzyme and a competitive inhibitor of the biosynthesis of cholestrol. The result revealed that out of 40 cultures, 18 cultures (45%) produced lovastatin and 22 cultures (55%) were negative. Aspergillus flavus UICC 360 showed the biggest lovastatin production compared to a number of selected cultures. Thin Layer Chromatography (TLC) analysis showed an amount of Aspergillus with same similarities of Rf value compared to the standard High Performance Chromatography (HPLC) analysis which confirmed that lovastatin Aspergillus flavus UICC 360 has the same retention time with the standard (13.2) minutes."
Depok: Department of Biology. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. University of Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwasto Saroprayogi
"Aspergillus terreus merupakan salah satu kapang penghasil senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibiotik. terreus UICC 317 adalah kapang yang belum banyak diteliti kemampuannya dalam menghaailkan senyawa metabolit' sekunder yang bereifat antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 terhadap bakteri penguji Escherichia coJi ATCC 25922, Pseudowonas aeruginosa ATCC 27853, Staphylococcus aureus ATCC 25923, serta khamir Candida albicans UICC Y-29. Fermentasi antibiotik A. terreus UICC 317 dilakukan dalam medium CDB modifikasi tanpa pengocokan. Inkubasi o dilakukan selama 10 hari pada suhu 30 C. Pengujian aktivitas antibiotik senyawa metabolit sekunder A^ terrens UICC 317 menggunakan "Cylinder Plate Assay Method". Hasil penelitian menunjukkan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 mempunyai aktivitas antibiotik terhadap E^ coli, aureus, C- albicansf kecuali terhadap P- aer ug inosa. Aktivitas tersebut paling kuat terhadap C, albicans lebih kuat terhadap bakteri Bram positiT daripada bakteri Gram negatif yang diteliti."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raissa Rahma
"Salah satu bentuk komponen alami dari vitamin E adalah tokotrienol. Tokotrienol merupakan salah satu senyawa bioaktif yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan sebagai antioksidan. Tokotrienol terkandung dalam berbagai minyak nabati salah satunya adalah minyak bekatul. Minyak bekatul diperoleh melalui proses ekstraksi bekatul. Pengayaan senyawa bioaktif tokotrienol pada minyak bekatul dapat dilakukan dengan metode fermentasi padat menggunakan kapang Aspergillus terreus. Penelitian ini melakukan variasi pH medium dan variasi jenis karbon tambahan untuk mengetahui efeknya terhadap perolehan kadar tokotrienol. Pada penelitian ini, variasi pH yang dilakukan adalah 4, 5, 6, 7, dan 8 serta variasi jenis karbon tambahan yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Minyak bekatul diekstraksi menggunakan metode Green Bligh-Dyer dengan pelarut etil asetat, etanol, dan KCl 0,58% dalam akuades dengan perbandingan 48:17:35 (v/v/v). Kandungan senyawa dalam minyak bekatul hasil ekstraksi diuji menggunakan instrumen High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fermentasi bekatul pada pH 6 meningkatkan tokotrienol dengan perolehan kosentrasi tertinggi sebesar 23,710 ± 2,648 mg/g yakni 790 kali lebih banyak dibandingkan bekatul tanpa fermentasi namun tidak pada variasi jenis karbon tambahan. Optimasi jenis mikroorganisme dan kondisi fementasi lainnya perlu dilakukan agar didapatan kadar tokotrienol minyak bekatul yang lebih tinggi.

One of the natural component forms of vitamin E is tocotrienol. Tocotrienols are bioactive compounds that have many benefits for health and also acts as antioxidants. Tocotrienols can be obtained in various vegetable oils such as rice bran oil. Rice bran oil is obtained through the extraction of rice bran. Enrichment of the bioactive tocotrienol compounds in rice bran oil can be carried out by the solid fermentation method using Aspergillus terreus. This study is carried out with variations of the pH medium and the addition of various types of carbon to determine the effect on the production of tocotrienol. In this study, the variations used for pH are 4, 5, 6, 7, and 8. The variations used for carbon addition are 12 grams of glucose, fructose, and sucrose. Rice bran oil is then extracted using Green Bligh-Dyer method with ethyl acetate, ethanol and 0,58% KCl in distilled water with a ratio of 48:17:35 (v/v/v). The content of compounds in the extracted rice bran oil is tested using a High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) instrument. The results of this study indicated that rice bran fermentation increased the concentration of tocotrienols to its highest at pH 6 at 23,710 ± 2,648 mg/g which is 790 times fold than unfermented rice bran however there was no increase of the tocotrienol concentration in variations of carbon addition. Optimization of the types of microorganisms and other fermentation conditions needs to be done in order to obtain higher tocotrienol concentration."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Swasono Adhi
"Bekatul merupakan salah satu produk sampingan sebanyak 10% dari seluruh hasil penggilingan padi. Bekatul mengandung sekitar 12-18,5% minyak bekatul yang menjadi sumber senyawa-senyawa bioaktif yang bermanfaat. Kandungan-kandungan bioaktif dan asam lemak di dalam minyak bekatul dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan. Peningkatan hasil rendemen minyak bekatul dapat dilakukan dengan melakukan proses fermentasi padat menggunakan kapang Aspergillus terreus. Faktor yang dapat mempengaruhi proses fermentasi bekatul diantaranya adalah rasio massa penambahan sumber nutrisi dan jenis sumber nitrogen tambahan. Penelitian ini memvariasikan rasio massa penambahan karbon dan nitrogen sebagai sumber nutrisi sebesar 25:1, 30:1, 35:1, 40:1, dan 45:1. Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil metabolisme kapang dalam peningkatan asam lemak. Bekatul yang telah difermentasi, akan diekstraksi menggunakan metode sonikasi secara bertingkat dengan pelarut n-heksana dan etanol. Analisis kandungan yang terdapat di dalam minyak bekatul akan dilakukan dengan menggunakan instrumen Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis nitrogen tambahan yang cocok untuk sumber nutrisi Aspergillus terreus pada fermentasi padat dengan medium bekatul adalah jenis nitrogen organik (pepton) dengan rendemen minyak bekatul sebesar 10,46% dan rasio massa penambahan sumber nutrisi karbon dan nitrogen adalah rasio 45:1 dengan rendemen minyak bekatul sebesar 10,40%. Proses ekstraksi dari sampel hasil fermentasi padat bekatul dengan kapang Aspergillus terreus untuk menghasilkan minyak bekatul terbanyak adalah dengan menggunakan pelarut polar (etanol). Senyawa antioksidan yang teridentifikasi pada ekstrak minyak bekatul yaitu asam linoleat dan asam a-linolenat

Rice bran is one of the by-products, accounting for about 10% of the total rice milling yield. Rice bran contains approximately 12-18.5% rice bran oil, which serves as a source of beneficial bioactive compounds. The bioactive contents and fatty acids in rice bran oil is beneficial for health. To increase the rice bran oil yield, solid-state fermentation processes can be conducted using Aspergillus terreus. Factors affecting the rice bran fermentation process include the mass ratio of nutrient sources addition in fermentation medium and the addition of nitrogen sources. This study varied the mass ratio of carbon and nitrogen addition as a nutrient source in fermentation medium at 25:1, 30:1, 35:1, 40:1, and 45:1. Both factors can affect fungal metabolism and the increase in fatty acids during rice bran fermentation. After that, the result of rice bran fermentation process will undergo an extraction process using a multi-step sonication method with n-hexane and ethanol as solvents. The content of rice bran oil will be analyze using Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). The results of this study indicate that the suitable type of additional nitrogen for Aspergillus terreus nutrition in solid-state fermentation with rice bran medium is organic nitrogen (peptone), yielding rice bran oil at 10,46%. The optimal mass ratio of added carbon and nitrogen nutrients is 45:1, resulting in a rice bran oil yield of 10.40%. The extraction process of rice bran oil from the solid-state fermentation sample with Aspergillus terreus is most effective using a polar solvent (ethanol). The identified antioxidant compounds in the rice bran oil extract include linoleic acid and a-linolenic acid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Meizar Pradana
"Bekatul merupakan salah satu produk samping dari proses penggilingan padi yang memiliki manfaat. Salah satu manfaatnya, bekatul berpotensi menjadi sumber asam lemak esensial. Hal ini dikarenakan kandungan minyak pada bekatul mengandung asam lemak tak jenuh sebanyak 80%. Ekstrak minyak bekatul memiliki banyak manfaat bagi manusia terutama pada bidang kesehatan. Salah satu manfaat dari asam lemak tak jenuh yaitu dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti menurunkan risiko jantung koroner. Pengayaan asam lemak tak jenuh pada bekatul dilakukan dengan menggunakan metode fermentasi padat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan pada penelitian ini yaitu kapang Aspergillus terreus. Kandungan asam lemak tak jenuh yang dihasilkan oleh Aspergillus terreus lebih tinggi dibandingkan Aspergillus lain. Penelitain ini mengkaji pengaruh volume inokulum terhadap pengayaan asam lemak tak jenuh pada minyak bekatul dari hasil fermentasi menggunakan kapang Aspergillus terreus. Metode fermentasi yang digunakan yaitu metode fermentasi padat dengan dengan ekstraksi Bligh-Dyer termodifikasi dan instrumen Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC/MS) untuk mengetahui kandungan dari asam lemak tak jenuh pada minyak bekatul. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa volume inokulum optimum untuk memperkaya asam lemak tak jenuh pada minyak bekatul, yaitu volume inokulum sebanyak 7 mL dengan kandungan asam lemak tak jenuh meningkat dari 37,90% menjadi 41,39%.

Bran is a by-product of the rice milling process which has benefits. One of its benefits, bran has the potential to be a source of essential fatty acids. This is because the oil content in bran contains 80% unsaturated fatty acids. Bran oil extract has many benefits for humans, especially in the health sector. The benefits of unsaturated fatty acids can reduce the risk of cardiovascular disease like reducing the risk of coronary heart disease. Enrichment of unsaturated fatty acids in bran is using the solid fermentation method using the help of microorganisms. The microorganisms used in this study were Aspergillus terreus molds. The content of unsaturated fatty acids produced by Aspergillus terreus is higher than another Aspergillus. This study examines the effect of inoculum volume on the enrichment of unsaturated fatty acids in bran oil from fermentation using Aspergillus terreus molds. The fermentation method used is solid fermentation method with modified Bligh-Dyer extraction and (GC/MS) instruments to determine the content of unsaturated fatty acids in bran oil. The results of this study indicate that the optimum inoculum volume to enrich unsaturated fatty acids in bran oil, is 7 mL with unsaturated fatty acid content increased from 37.90% to 41.39%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>