Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mas Ayu Elita Hafizah
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S30214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Yudhatama
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Jaya
"Serangkaian percobaan mengenai teknik pembentukan material polimer adhesive, yaitu Poli(vinil) asetat (PVAc) melalui tahapan-tahapan reaksi sintesis mengunakan teknik polimerisasi emulsi semi kontinu telah dilakukan. PVAc disintesis dari vinil asetat monomer (VAM) dengan Ammonium Peroxydisulphate (APS) sebagai inisiator dalam medium air dengan suhu reaksi dijaga pada 70 ± 5 °C dan kecepatan pengadukan masingmasing 300 rpm selama 4 jam waktu reaksi. Zat koloid pelindung berupa Poli(vinil) alkohol (PVOH) parsial hidrolisis, surfaktan anionik (SLS) dan surfaktan nonionik (NP- 10) ditambahkan untuk meningkatkan kinerja emulsi PVAc. Semua produk hasil sintesis belum memenuhi target yield teoretis berdasarkan pengukuran solid content dengan kadar residual monomer > 29%. Pengukuran pH dan konduktivitas dengan Hanna Instrument pada proses reaksi menunjukan semua produk memiliki pH akhir 2,8 dan konduktivitas > 700 μS. pengukuran kekentalan menggunakan Viscometer Ostwald menunjukan semua sampel memiliki nilai < 3 Cp. Pengukuran bobot jenis menggunakan Pycnometer menunjukan semua sampel memiliki nilai > 1.03 g/ml. Pembentukan polimer PVAc yang terbentuk berdasarkan gugus fungsi menggunakan FTIR menunjukan karakteristik molekul pada bilangan gelombang 3310-3444 cm-1, 2935 cm-1 dan 1756 cm-1. Pola pemutusan rantai yang khas dengan menganalisis komponen menggunakan GC-MS, didapatkan pola pemutusan pada m/z 86 dan 43.

A series of experiments on the technique of forming adhesive polymer materials, namely Poly(vinyl) Acetate/PVAc through stages of a synthesis reaction using a semicontinuous emulsion polymerization technique have been carried out. PVAc was synthesized from Vinyl Acetate Monomer (VAM) with Ammonium Peroxydisulphate (APS) as an initiator in water medium with the reaction temperature being maintained at 70 ± 5 °C and stirring speed of 300 rpm for 4 hours of reaction time. A protective colloid in the form of partial hydrolysis Poly(vinyl) Alcohol (PVOH), anionic surfactant (SLS) and nonionic surfactant (NP-10) was added to improve the performance of the PVAc emulsion. All synthesized products have not met the theoretical yield target based on solid content measurement with monomer residual content > 29%. Measurement of pH and conductivity using Hanna Instrument in the reaction process showed that all products had a final pH of 2,8 and conductivity > 700 μS. Viscosity measurement using the Ostwald Viscometer shows all samples have a value < 3 Cp. Measurement of specific gravity using a Pycnometer shows that all samples have a value > 1.03 g/ml. The formation of the PVAc based on structural characteristics in the form of functional groups using FTIR showed molecular characteristics shows at wavenumber of 3310-3444 cm-1, 2935 cm-1 and 1756 cm-1. A typical chain breaking pattern by analyzing the components using GCMS, the breaking patterns were obtained at m/z 86 and 43."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pembuatan kopolimer (Vinil asetat / Veova 10) dilakukan dengan metode polimerisasi emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi monomer dan jenis surfaktan menggunakan teknik semikontinyu. Surfaktan yang digunakan adalah alkohol ethoxylate 30 EO dan alkil eter sulfat 7 EO. Inisiator yang digunakan adalah ammonium persulfat. Variasi monomer veova 10 yang dilakukan yaitu: 15%; 20%; 30%; 40%; dan 50%. Proses polimerisasi menggunakan alkohol ethoxylate 30 EO tetap sebesar 29,10 g, sedangkan untuk alkil eter sulfat 7 EO sebesar 29,10 g; 43,65 g; dan 58,2 g. Kopolimer vinil asetat dengan veova 10 yang dihasilkan ditentukan kandungan padatan, pH, viskositas, Tg, FTIR, dan ukuran partikel. Hasil kopolimerisasi emulsi optimal pada variasi 15% veova 10 baik yang menggunakan alkohol ethoxylate 30 EO atau alkil eter sulfat 7 EO. Pada 15% veova 10 menggunakan alkohol ethoxylate 30 EO dihasilkan nilai kandungan padatan 51,58%, nilai Tg 25,82°C, dan nilai viskositas 22,1 cPs. Pada 15% veova 10 menggunakan alkil eter sulfat 7 EO pada konsentrasi 1,5 X dihasilkan nilai kandungan padatan 49,84%, nilai Tg 25,33°C, dan nilai viskositas 403,2 cPs, sedangkan untuk konsentrasi 2 X dihasilkan kandungan padatan 50,69%, nilai Tg 21,02°C, dan nilai viskositas 813,6 cPs. Penggunaan alkil eter sulfat 7 EO lebih stabil daripada alkohol ethoxylate 30 EO, terlihat dari grid yang dihasilkan berkurang. Ukuran partikel yang dihasilkan bimodal dengan ukuran partikel yang besar, ini terjadi karena terbentuknya secondary nucleation."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S30664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hartono
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak dilakukan pembangunan
prasarana-prasarana fisik , dimana sebagian besar konstruksi-konstruksi ini
menggunakan material dari beton. Hal ini dilakukan karena beton memiliki
sifat-sifat tahan Iama, mudah dalam pengerjaan, perawatan serta mampu
memikul beban yang cukup besar.
Peningkatan jumlah pemakaian beton ini tentu saja berakibat
dituntutnya efisiensi dalam pemakaian beton itu sendiri. Efisiensi ini dapat
dilakukan dengan mengurangi dimensi dari beton dan meningkatkan mutu dari
beton.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dari beton mutu
sedang dengan jalan memberikan suatu bahan tambah dari jenis polimer
yakni : Poli Vinil Asetat. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan mutu
terjadi, maka dilakukan serangkaian uji coba terhadap Kuat Tekan, Kuat
Tarik Belah, Kuat Tarik Lentur dan pengujian terhadap hubungan Tegangan-
Regangan. Pemberian Poli Vinil Asetat ini dilakukan sebagai presentase dari
berat semen yaitu sebesar : 0 % ,1% , 2 % , 3 % , 4 % dan 5 %.

"
1996
S34636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurudin Budiman
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh 4,4'-Diaminostilben-2,2'-Asam Disulfonat (DSD) terhadap peristiwa penguningan tert-polimer emulsi (vinil asetat-ko-butil akrilat-ko-asam akrilat). Proses pembuatan tert-polimer emulsi dilakukan melalui polimerisasi radikal bebas secara kontinyu dengan menggunakan vinil asetat (75% berat total monomer) dan butil akrilat (25% berat total monomer) sebagai monomer utama, amonium persulfat sebagai inisiator natrium bikarbonat sebagai penyangga, perlankrol RN 75 sebagai surfaktan dan air demin sebagai pelarut. Proses polimerisasi dilakukan pada temperatur 70 °C selama 6 jam dengan proses post-polimerisasi pada temperatur 80°C selama 15 jam. Tahap pertama penelitian adalah menentukan jumlah asam akrilat yang optimum dan tahap kedua adaIah mempelajari pengaruh DSD terhadap derajat kekuningan, ukuran partikel, berat molekul, temperatur transisi gelas, stabilitas emulsi dan degradasi termal dari tert-polimer emulsi (vinil asetaf-ko-butil akrilat-ko-asam akrilat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase optimum asam akrilat adalah 0,5% dari total berat monomer, DSD harus ditambahkan pada akhir proses polimerisasi untuk mencegah, destabilisasi partikal polimer, penambahan DSD menyebabkan semakin besarnya ukuran partikel akibat dari proses swelling, menurunkan temperatur transisi gelas, meningkatkan berat molekul dan stabilitas termal serta menurunkan derajat kekuningan (yellowness index) dari tert-polimer emulsi. Analisa dengan menggunakan FTIR dan UV/VIS spektroskopis menunjukkan bahwa DSD tidak terikat secara kovalen pada rantai polimer walaupun demikian tert-polimer emulsi dengan DSD membentuk emulsi yang stabil.

It has been conducted a research to investigate the effect of 4,4'-Diaminostilbene-2,2'-Disulfonic Acid (DSD) that is a fluorescent whitening agent to the yellowing discoloration of tert-polymer emulsion (vinyl acetate-co-butyl acrylate-co-acrylic acid). Tert-polymer emulsion is synthesized through free radical continuous emulsion polymerization by using vinyl acetate (75% w/w total monomer) and butyl acrylate (25% w/W total monomer) as main monomers, ammonium persulfate as an initiaton sodium bicarbonate as a buffer, penlankrol RN 75 as a surfactant and delonized water as a solvent. Polymerization ran at temperature 70 ºC for 6 hours and then continued to post-polymerization at 80 ºC for 15 hours. Firstly we studied the optimum concentration of acrylic acid that has to be added to the copolymer and afterwards we investigated the effect of DSD to the particle size, molecular weight, glass transition temperature, yellowness index, emulsion stability and thermal degradation of tert-polymer emulsion (vinyl acetate-co-butyl acrylate-co-acrylic acid).
From the research resulted, the optimum concentration of acrylic acid is 0, 5% of the weight total of monomen DSD has to be added at the end of polymerization to avoid destabilization of polymer particles as well as inhibition. By increasing the concentration of DSD, the paiticle size distribution of tert-polymer emulsion will be more coarse caused by swelling process, glass transition temperature of polymer will be decreased, molecular weight and thermal stability will be increased and the yellowness index is decreased. By means of FT-lR and UV/VlS spectroscopies it was found that the DSD is not covalently bond to the polymer chain, however the tert-polimer emulsion with a presence of DSD formed a stable emulsion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
D1222
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utomo
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Wijayanti
"ABSTRAK
Hidrogel poli(N-vinil pirrolidon) terikat silang telah disintesis dengan menggunakan agen pengikat silang etilen glikoldimetakrilat (EGDMA) dan NN?-metilenbisakrilamid (MBAm), inisiator benzoil peroksida dan pelarut etanol melalui teknik polimerisasi radikal bebas. Dilakukan variasi jenis dan konsentrasi agen pengikat silang serta waktu reaksi. Hidrogel yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan analisa gravimetri. Ditemukan bahwa hidrogel PNVP terikat silang dengan baik jika digunakan MBAm 5% sebagai agen pengikat silang daripada EGDMA dengan waktu reaksi 24 jam. Hidrogel PNVP-MBAm ini memiliki derajat ikat silang yang lebih tinggi daripada PNVP-EGDMA yaitu 28,8% dengan kemampuan menyerap air sekitar 250%. Derajat ikat silang berbanding terbalik dengan kemampuan hidrogel menyerap air atau mengembang (swelling). Semakin lama waktu reaksi, semakin banyak ikatan silang yang terbentuk. Semakin tinggi derajat ikat silang maka semakin rendah kemampuan hidrogel dalam menyerap air.

ABSTRACT
This article describes about the synthesis of chemically crosslinked hydrogels poly(N-vinyl pirrolidone) (PNVP) by free radical polymerization in solution technique. Ethylene glycoldimethacrylate and NN?-methylenebisacrylamide were used as crosslinker, benzoyl peroxide was used as initiator and ethanol was used as a solvent. Hydrogels were prepared by varying the type and concentration of crosslinker, and also reaction time. Resulted hydrogels were characterized by FT-IR and gravimetry analysis. Crosslinked hydrogels PNVP by using crosslinker MBAm 5% with 24 hours reaction time had the highest degree of crosslinking about 28,8% and 250% for its swelling ratio. The degree of crosslinking inversely proportional with hydrogels ability to absorp water (swelling). The longer reaction time was, the higher degree of crosslink was. The higher degree of crosslink was, the lower swelling ability of the hydrogels was."
Universitas Indonesia, 2012
S42600
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Fadhli
"Hidrogel termosensitif N-vinil kaprolaktam (NVCL) disintesis dengan metode polimerisasi radikal bebas ikat silang. Agen pengikat silang etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dan N,N?-metilen bis akrilamida (MBA) digunakan untuk menentukan pengaruh dari jenis dan konsentrasi pengikat silang pada nilai persen fraksi gel dan swelling saat setimbang. Spektrum Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR) membuktikan pemutusan dari ikatan C=C untuk berpolimerisasi sebagai hidrogel.
Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pengikat silang, semakin tinggi fraksi gel namun rasio swelling semakin rendah. Ditemukan bahwa MBA merupakan agen pengikat silang yang lebih efektif dari EGDMA dengan nilai fraksi gel 35,72% pada MBA 5%. Kondisi optimal yang diperoleh yaitu waktu reaksi 24 jam dengan nilai persen gelation sebesar 14,29%.

Thermosensitive N-vinyl caprolactam (NVCL) hydrogels were synthesized by a free radical crosslinking polymerization. Ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) and N,N?-methylene bisacrylamide (MBA) crosslinking agents were employed in order to determine the effects of crosslinker type and concentration in percentage of gel fraction and equilibrium swelling value (ESV). Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR) spectrum confirmed the breaking bond of C=C to polymerize as hydrogel.
Results showed that higher concentration of crosslinking agent, higher fraction gel but swelling ratio decreased. It was found that MBA more effective than EGDMA in synthesis PNVCL hydrogel with 35,72% gel fraction at 5% MBA. Optimum condition was 24 hour reaction time with percentage of gelation 14,29%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42929
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>