Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161839 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saepul Adnan
"ABSTRAK
Sponge merupakan hewan multiselular primitif tanpa jaringan nyata.
Komposisi kimia sponge, terutama tersusun oleh silika, karbonat dan protein
serat, juga mengandung senyawa-senyawa metabollt yang berguna bag!
manusia untuk dimanfaatkan dalam bidang industri farmasi serta
kedokteran.
Penelitian ini bertujuan menginvestigasi dan mengisolasi serta
menentukan struktur senyawa-senyawa alkaloid dari sponge Agelas sp. yang
dikumpulkan di perairan Lombok Timur Nusa Tenggara Barat pada bulan Mei
2004.
Senyawa alkaloid diisolasi dengan cara ekstraksi menggunakan
pelarut metanol. Ekstrak metanol dipartisi dengan n-heksana dan metanol (3 ;
1), ekstrak metanol diuapkan dan dilakukan pemisahan dengan kromatografi
kolom dengan fasa gerak yang sesuai dengan kromatografi lapis tipis yaitu
kloroform ; metanol (sistem gradien polaritas). Fraksi-fraksi yang tertampung
dimurnikan kembali dengan kromatografi kolom dengan fasa gerak etil
asetat ; metanol ( sistem gradien polaritas), sehingga didapatkan 6 isolat
berupa minyak yang berwarna coklat yang positif terhadap pereaksi alkaloid.
Selanjutnya 6 isolat tersebut dianalisis dengan FT-IR dan GC-MS.
Dari hasil pengujian kimia dengan pereaksi Mayer dan Wagner, serta
pengukuran dengan instrumen diperkirakan beberapa senyawa alkaloid antara lain 4-bromopirol-2-karbamida (waktu Retensi : 10.83 dengan^BK/T^"
188, rumus molekul C5H5BrN20 ) , asam 4-bromoplrol-2-karbosilat pada
waktu retensi 16.44 dengan berat molekul 191 ( C5H4 BrN02)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Irawan
"Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang mengalami demam. Demam merupakan peningkatan suhu tubuh diatas normal yang disebabkan berbagai etiologi, sehingga meningkatkan titik patokan suhu tubuh di hipotalamus. Anakyang yang mengalami demam membutuhkan intervensi efektif untuk menurunkan suhu tubuhnya. Aplikasi tepid water spongeyang dikombinasikan dengan pemberian antipiretik merupakan salah satu intervensi efektif untuk menurunkan demam. Tepid water spongemenstimulus hipotalamus untuk menurunkan titik patokan suhu dan memacu vasodilatasi pembuluh darah perifer yang meningkatkan evaporasi. Penulis menggunakan termometer digital, air hangat dengan suhu 37oC dalam aplikasi tepid water sponge kepada pasien berusia 10 bulan. Masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh dari 39,1oC menjadi normal. Rekomendasi hasil praktik keperawatan ini adalah bahwa intervensi tepid water sponge dikombinasikan dengan antipiretik efektif untuk menurunkan demam pada anak sesuai indikasi. Kata kunci: anak, demam, tepid water sponge.

This paper aims to describe nursing care in children who experience fever. Fever is an increase in body temperature above in normal range, which is caused by several etiologies, that can increasetemperature setting point in hypotalamus. Children with fever need an effective nursing intervention to decrease body temperature. The application of tepid water spongecombined with antipyretic is one of effective intervention to decrease fever. This intervention stimulatesthe hypotalamus to decrease temperature setting point and stimulates the peripheral vasodilatation for increasing evaporation. The author used digital thermometer, warm water with temperature 37oC in the application of tepid water sponge for a 10 months old infant. The problem of hypertermia can be solved through this interventions, which was proved by body temperature decrease from 39.1oC to normal temperature. The recommendation of this nursing practice is that the application of tepid water sponge combined with antipyretic can be used to decrease fever in children.Keywords children, fever, tepid water sponge."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ayu Pramesty
"ABSTRAK
Bronkopneumonia atau bisa disebut sebagai bronchial pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi paru yang biasanya menyerang bronkus, bronkiolus dan sekitar alveolus. Seorang anak yang menderita penyakit ini akan menunjukan manifestasi klinik seperti demam tinggi (>38℃), batuk, takipneu, adanya retraksi dada, pernafasan cuping hidung, dan ditemukan suara paru yang abnormal. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak Bronkopenumonia yang mengalami demam. Demam adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal yang disertai peningkatan set point di hipotalamus. Anak yang mengalami demam membutuhkan intervensi yang efektif untuk menurunkan suhu tubuhnya. Aplikasi Tepid Water Sponge yang dikombinasikan dengan pemberian antipiretik merupakan salah satu intervensi yang efektif untuk menurunkan demam. Tepid Water Sponge bekerja dengan menstimulus hipotalamus untuk menurunkan set point dan merangsang vasodilatasi pembuluh darah perifer dengan cara konduksi dan evaporasi. Penulis menggunakan thermometer digital, air hangat dengan suhu 37-40 ̊C dalam aplikasi Tepid Water Sponge pada pasien berusia 3 tahun 8 bulan. Masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh 38,5 ̊C menjadi berada pada rentang normal. Rekomendasi hasil praktik keperawatan ini adalah bahwa intervensi Tepid Water Sponge dikombinasikan dengan antipiretik lebih efektif dalam menurunkan demam pada anak jika dibandingkan dengan intervensi kompres hangat di dahi yang dikombinasikan dengan antipiretik.

ABSTRACT
Bronchopneumonia or can be referred to as bronchial pneumonia is an inflammation of the lungs which usually attacks the bronchi, bronchioles and around the alveoli. A child suffering from this disease will show clinical manifestations such as high fever (> 38 ℃), cough, tachypnea, chest retraction, nasal flaring, and abnormal lung sounds. This paper aims to describe nursing care in children who have Bronkopneumonia with fever experience. Fever is an increase body temperature above in normal range, which are caused by several etiologies that can increase temperature setting point in hypothalamus. Children with fever need an effective nursing intervention to decrease body temperature. The application of tepid water sponge combined with antipyretic is effective intervention to decrease fever. This intervenstion stimulates the hyppotlamus to decrease setting point and stimulates vasodilation peripheral blood vessel through conduction and evaporation. The author used digital thermometer, warm water with temperature 37-40 ̊C in the application of tepid water sponge for a 3,8 years old child. The problem of hyperthermia can be slved through this intervention, which was proved by body temperature decrease from 38,5 ̊C to normal temperature. The recommendation of this nursing practice is that, the intervention tepid water sponge combined with antypiretic is more effective than warm compress on the forehead with antypiretic to decrease fever in children.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Kezia Arihta
"Demam merupakan salah satu permasalahan terbesar ketika anak dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat. Keberlangsungan demam bergantung kepada waktu patogen berinvasi di dalam tubuh sehingga memicu proses inflamasi. Demam berkepanjangan merupakan demam yang terjadi lebih dari lima hari dengan salah satu penyebabnya adalah infeksi bakteri. Bakteri tuberkulosis, Mycobacterium tuberculosis kompleks, menjadi etiologi dari kejadian demam berkepanjangan, termasuk pada anak. Penanganan demam dapat dilakukan dengan melakukan kompres menggunakan metode tepid water sponge bersamaan dengan pemberian antipiretik, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian yang ada. Maka dari itu, peneliti hendak membuktikan efektivitas tepid water sponge kepada anak dengan diagnosis medis prolonged fever suspect tuberculosis. Peneliti melakukan penelitian pada Anak AF dengan prolonged fever suspect tuberculosis dengan menimplementasikan asuhan keperawatan untuk mengatasi hipertermia, gangguan nutrisi, dan ketidakefektifan bersihan jalan napas pasien. Rangkaian asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian secara holistik pada anak, penegakan diagnosis keperawatan dan menentukan prioritas diagnosis, perencanaan intervensi keperawatan, implementasi tindakan, serta evaluasi. Asuhan keperawatan yang dilakukan didokumentasikan ke dalam Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi. Tindakan utama yang diteliti adalah penerapan tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, tepid water sponge mampu menurunkan suhu tubuh anak hingga sebesar 1°C. Peneliti menarik kesimpulan bahwa penerapan tindakan tepid water sponge pada anak dengan prolonged fever efektif dalam menurunkan demam yang dialami oleh anak.

Fever is one of the biggest problems when a child is taken to the Emergency Room. The persistence of fever depends on the time when pathogen invades the body then trigger the inflammatory process. Prolonged fever is a fever that lasts more than five days with one of the causes is bacterial infection. The bacteria of tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis complex, is an etiology of prolonged fever, even in pediatrics. Fever treatment can be done by applying warm compress using the warm water sponge method along with administering antipyretics, and the effectivity has been proven by various existing studies. Therefore, the researcher would like to prove the effectiveness of warm water sponges for a child with prolonged fever, suspected of being tuberculosis. The writer did the research on AF, a toddler with suspected prolonged tuberculosis fever by implementing nursing care to overcome hyperthermia, nutritional disorders, and ineffectiveness in clearing the patient's airway. The preparation started with a holistic assessment, establishing a diagnosis and determine the nursing diagnosis priorities, planning the interventions, implementing the interventions, and evaluate the nursing care. The nursing care is documented with Integrated Patient Progress Note format. The main intervention to be studied was an application of tepid water sponge to reduce the child's body temperature. Based on the evaluation, tepid water sponge can reduce a child's body temperature by up to 1°C. The writer conclude that applying tepid water sponges to pediatrics with prolonged fever was effective in reducing their fever."
Depok: Fakutas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Agustina
"Karya ilmiah ahkir ini memberikan gambaran tentang aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan peningkatan suhu tubuh dan aplikasi warm water sponge pada anak dengan peningkatan suhu tubuh. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan masalah peningkatan suhu tubuh dan penerapan proyek inovasi berdasarkan evidence based practice yaitu penerapan warm water sponge pada pasien anak dengan peningkatan suhu tubuh. Menurut comfort Kolcaba, peningkatan suhu tubuh merupakan salah satu gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman fisik yang berkaitan erat dengan kebutuhan rasa nyaman psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Intervensi yang dilakkukan adalah memonitor status hemodinamik, mennganjurkan keluarga untuk selalu berada di samping pasien, mengajarkan keluarga dalam pemberian kompres hangat menggunakan teknik warm water sponge. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan memberikan warm water sponge sesuai evidence based practice untuk menurunkan suhu tubuh sekaligus memberikan kebutuhan rasa nyaman dan mencegah trauma pada anak.

This final scientific work provides an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature and the application of warm water sponge to children with increased body temperature. The purpose of this final scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature problems and the application of innovation projects based on evidence based practice, namely the application of warm water sponges in pediatric patients with increased body temperature. According to Comfort Kolcaba, an increase in body temperature is one of the disorders of fulfilling the need for physical comfort which is closely related to the need for psychospiritual, sociocultural and environmental comfort. The interventions carried out were monitoring hemodynamic status, encouraging the family to always be by the patient's side, teaching the family to give warm compresses using the warm water sponge technique. One of the innovations made is to provide a warm water sponge according to evidence-based practice to reduce body temperature while providing comfort and preventing trauma to children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Agustina
"Karya ilmiah ahkir ini memberikan gambaran tentang aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan peningkatan suhu tubuh dan aplikasi warm water sponge pada anak dengan peningkatan suhu tubuh. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan masalah peningkatan suhu tubuh dan penerapan proyek inovasi berdasarkan evidence based practice yaitu penerapan warm water sponge pada pasien anak dengan peningkatan suhu tubuh. Menurut comfort Kolcaba, peningkatan suhu tubuh merupakan salah satu gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman fisik yang berkaitan erat dengan kebutuhan rasa nyaman psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Intervensi yang dilakkukan adalah memonitor status hemodinamik, mennganjurkan keluarga untuk selalu berada di samping pasien, mengajarkan keluarga dalam pemberian kompres hangat menggunakan teknik warm water sponge. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan memberikan warm water sponge sesuai evidence based practice untuk menurunkan suhu tubuh sekaligus memberikan kebutuhan rasa nyaman dan mencegah trauma pada anak.

This final scientific work provides an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature and the application of warm water sponge to children with increased body temperature. The purpose of this final scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature problems and the application of innovation projects based on evidence based practice, namely the application of warm water sponges in pediatric patients with increased body temperature. According to Comfort Kolcaba, an increase in body temperature is one of the disorders of fulfilling the need for physical comfort which is closely related to the need for psychospiritual, sociocultural and environmental comfort. The interventions carried out were monitoring hemodynamic status, encouraging the family to always be by the patient's side, teaching the family to give warm compresses using the warm water sponge technique. One of the innovations made is to provide a warm water sponge according to evidence-based practice to reduce body temperature while providing comfort and preventing trauma to children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Agustina
"Karya ilmiah ahkir ini memberikan gambaran tentang aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan peningkatan suhu tubuh dan aplikasi warm water sponge pada anak dengan peningkatan suhu tubuh. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan masalah peningkatan suhu tubuh dan penerapan proyek inovasi berdasarkan evidence based practice yaitu penerapan warm water sponge pada pasien anak dengan peningkatan suhu tubuh. Menurut comfort Kolcaba, peningkatan suhu tubuh merupakan salah satu gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman fisik yang berkaitan erat dengan kebutuhan rasa nyaman psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Intervensi yang dilakkukan adalah memonitor status hemodinamik, mennganjurkan keluarga untuk selalu berada di samping pasien, mengajarkan keluarga dalam pemberian kompres hangat menggunakan teknik warm water sponge. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan memberikan warm water sponge sesuai evidence based practice untuk menurunkan suhu tubuh sekaligus memberikan kebutuhan rasa nyaman dan mencegah trauma pada anak.

This final scientific work provides an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature and the application of warm water sponge to children with increased body temperature. The purpose of this final scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature problems and the application of innovation projects based on evidence based practice, namely the application of warm water sponges in pediatric patients with increased body temperature. According to Comfort Kolcaba, an increase in body temperature is one of the disorders of fulfilling the need for physical comfort which is closely related to the need for psychospiritual, sociocultural and environmental comfort. The interventions carried out were monitoring hemodynamic status, encouraging the family to always be by the patient's side, teaching the family to give warm compresses using the warm water sponge technique. One of the innovations made is to provide a warm water sponge according to evidence-based practice to reduce body temperature while providing comfort and preventing trauma to children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Agustina
"Karya ilmiah ahkir ini memberikan gambaran tentang aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan peningkatan suhu tubuh dan aplikasi warm water sponge pada anak dengan peningkatan suhu tubuh. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada anak dengan masalah peningkatan suhu tubuh dan penerapan proyek inovasi berdasarkan evidence based practice yaitu penerapan warm water sponge pada pasien anak dengan peningkatan suhu tubuh. Menurut comfort Kolcaba, peningkatan suhu tubuh merupakan salah satu gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman fisik yang berkaitan erat dengan kebutuhan rasa nyaman psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Intervensi yang dilakkukan adalah memonitor status hemodinamik, mennganjurkan keluarga untuk selalu berada di samping pasien, mengajarkan keluarga dalam pemberian kompres hangat menggunakan teknik warm water sponge. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan memberikan warm water sponge sesuai evidence based practice untuk menurunkan suhu tubuh sekaligus memberikan kebutuhan rasa nyaman dan mencegah trauma pada anak.

This final scientific work provides an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature and the application of warm water sponge to children with increased body temperature. The purpose of this final scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in nursing care for children with increased body temperature problems and the application of innovation projects based on evidence based practice, namely the application of warm water sponges in pediatric patients with increased body temperature. According to Comfort Kolcaba, an increase in body temperature is one of the disorders of fulfilling the need for physical comfort which is closely related to the need for psychospiritual, sociocultural and environmental comfort. The interventions carried out were monitoring hemodynamic status, encouraging the family to always be by the patient's side, teaching the family to give warm compresses using the warm water sponge technique. One of the innovations made is to provide a warm water sponge according to evidence-based practice to reduce body temperature while providing comfort and preventing trauma to children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Roshamur Cahyan Forestrania
"Phoebe declinata Nees merupakan tanaman asli Indonesia yang berpotensi memiliki senyawa yang beraktivitas farmakologis. Pada penelitian ini, isolasi dari kulit batang Phoebe declinata Nees ditujukan untuk mendapat senyawa alkaloid. Metode ekstraksi yang digunakan dalam proses isolasi adalah metode ekstraksi refluks secara bertingkat. Proses ekstraksi dilakukan berturut-turut dengan pelarut heksana dan diklorometan. Ekstrak kental diklorometan yang diperoleh difraksinasi dengan kromatografi kolom. Kromatografi kolom pertama dilakukan menggunakan fase gerak diklorometan dan metanol serta silika gel sebagai fase diamnya. Fraksi yang diketahui menunjukkan hasil positif alkaloid dan memiliki aktivitas antioksidan selanjutnya dikolom ulang dengan fase gerak heksana dan etil asetat. Salah satu fraksi hasil kolom kedua menunjukkan terbentunya kristal yang positif terhadap pereaksi alkaloid. Kristal yang didapat dimurnikan dan ditentukan kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis 2 dimensi dan diuji titik lelehnya, selanjutnya isolat disebut sebagai PD2. Isolat PD2 dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis, IR, 1H, dan 13C-NMR, serta diketahui sebagai alkaloid yang memiliki gugus metoksi dengan inti aromatis. Isolat yang diperoleh tersebut diuji aktivitas antioksidan menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil (DPPH). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa isolat PD2 memiliki aktivitas antiokasidan yang lemah, yakni dengan IC50 sebesar 148,4 μg/mL. Pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah boldin, yaitu dengan IC50 5,8 μg/mL.

Phoebe declinata Nees is one of potential Indonesia plant species in exhibition various therapeutic chemical constituent. Isolation from the bark of this plant is afforded to alkaloid group. The extraction method was divided into two steps. Each step used reflux with hexane and dichloromethane solvent, respectively. The yield of dichloromethane crude extract achieved to first column chromatography with dichloromethane-methanol as its mobile phase and silica gel 60 as its stationary phase. The fraction which had alkaloid and indicated highest antioxidant activity was proceeded to the next fractionation by second column chromatography with mobile phase hexane-ethylacetate and the same previous stationary phase. One of the fractions yield was found crystals positive of alkaloid reaction. The crystal was purified and determined its purities by 2D thin layer chromatography and melting point range. The crystal then named as PD2. Characterization of PD2 was established using UV-Vis, IR, 1H, and 13C-NMR spectroscopic data, and known as an aromatic alkaloid substituted by methoxy. The alkaloid isolated was also subjected to investigate of its antioxidant activity by DPPH method. IC50 was noticed to be 148.4 μg/mL which is weakly free radical scavenging activity. The standard used was boldin that had IC50 5.8 μg/mL by the same method."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>