Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana Agus Permana
"Kestabilan produk obat kumur sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan diantaranya temperatur, kelembaban, cahaya, serta pengaruh dari faktor yang berkaitan langsung dengan produk seperti proses produksi, ukuran kemasan, dan sifat bahan pengemas yang digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan uji stabilitas terhadap minyak atsiri dalam obat kumur. Komponen minyak atsiri yang dianalisis adalah eucaliptol, mentol, metil salisilat dan timol. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur kadar minyak atsiri adaiah in house method yang teiah divaiidasi, dengan menggunakan instrumen kromatografi gas. Disain uji stabilitas mengacu pada panduan iCH Q1A, dimana dilakukan uji stabilitas dipercepat dan uji stabilitas jangka panjang. Hasii uji stabilitas pada obat kumur dengan ukuran kemasan 80 mL dan 750 ml menghasiikan penurunan kadar dari setiap komponen minyak atsiri. Kadar metil salisilat, mengalami penurunan yang nyata sebesar 5,56 -10,56%. Sedangkan penurunan kadar eucaliptol, mentol, dan timol pada kedua ukuran kemasan <5%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulva Hamid
1996
S32051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ionrossa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S32061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guenther, Ernest, 1895-
Jakarta: UI-Press, 1987
661.806 GUE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"ujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan formulasi obat kumur gambir terbaik berdasarkan manfaat sebagai antibakteri dan hasil uji organoleptik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktor dan tiga taraf, yaitu perbandingan konsentrasi sorbitol (A) dengan tiga taraf yaitu 15% (A, ), 20% (A2), dan 25% (A3), dan jenis minyak atsiri yang ditambahkan (B) dengan tiga taraf yaitu peppermint (B, ), peppermint + cengkeh (B2), dan cengkeh (B3). Parameter penentuan formulasi obat kumur gambir terbaik berdasarkan sifat fisikokimia yang meliputi pH dan viskositas serta hasil uji organoleptik yang meliputi warna, viskositas, aroma, rasa, sensasi di mulut, dan penampakan umum. Sebagai kontrol digunakan obat kumur komersial dengan produk sejenis yang bermerek. Hasil penelitian pengendapan dengan lama waktu larutan dasar gambir selama 5 hari (H-5) dengan aktivitas antibakteri sebesar 52,42%. Formulasi obat kumur gambir memiliki nilai pH sebesar 5,71-5,98, sedangkan pH kontrol sebesar 6,01 . Viskositas formulasi obat kumur gambir sebesar 1,27-1,82 cP, sedangkan viskositas kontrol sebesar 1,07 cP. Formulasi obat kumur gambir dan kontrol memiliki total mikroba yang sama, yaitu 0 koloni/ml. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa variasi konsentrasi sorbitol dan jenis minyak yang digunakan berpengaruh nyata terhadap viskositas, namun tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH. Hasil pembobotan berdasarkan pada hasil analisa uji pH, uji viskositas, total mikroba, dan organoleptik, menunjukkan bahwa formulasi obat kumur gambir terbaik adalah formulasi A3B1, (sorbitol 25%, peppermint)."
JDPI 23:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Abigail Gayatri
"Pendahuluan: Hilangnya penjangkaran dan relaps pada perawatan ortodontik menjadi hal yang dapat menyebabkan kegagalan perawatan ortodonti dalam jangka panjang. Pemberian gel emulsi berbahan dasar minyak Zoledronate Bisphosphonate (ZOL) dan campuran Virgin Coconut Oil (VCO) secara topikal memiliki potensi meningkatkan apoptosis osteoklas sehingga dapat dipertimbangkan sebagai alternatif penjangkaran dan pencegahan relaps. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui stabilitas fisik dan kadar obat gel emulsi ZOL dengan VCO sebagai syarat suatu sediaan dan pengembangan obat baru pada penyimpanan suhu ruangan (25°C) dan suhu pengiriman (40°C).
Metode: Gel emulsi disimpan selama 1 bulan pada suhu 25°C dan 40°C. Parameter pengukuran stabilitas, antara lain pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan kadar obat. Evaluasi dilakukan pada hari pertama, 7, 14, dan 28.
Hasil: Uji repeated measure ANOVA pada penyimpanan suhu 25°C dan 40°C menunjukkan terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada parameter pH, viskositas, daya lekat, dan kadar obat antar waktu penyimpanan (p<0,05). Pada parameter kadar obat pada penyimpanan suhu 25°C dan 40°C tidak terdapat perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan (p>0,05). Sementara, pada penyimpanan gel emulsi ZOL antara suhu 25°C dan 40°C dengan uji t-test independent menunjukkan bahwa nilai pH pada hari ke-7 dan 14, nilai viskositas pada hari ke-14, nilai daya lekat pada hari ke-7, dan nilai kadar pada hari ke-7 dan 14 berbeda bermakna (p>0.05). Sebaliknya, nilai viskositas pada hari ke-7, daya sebar, dan daya lekat pada hari ke- 14 tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p>0.05).
Kesimpulan: Gel emulsi zoledronate dengan VCO yang disimpan pada suhu 25°C selama 28 hari relatif stabil. Namun perubahan pada nilai pada uji stabilitas relatif konstan dan dalam batas normal mukosa rongga mulut. Gel emulsi zoledronate yang disimpan pada suhu 40°C selama 28 hari disimpulkan tidak stabil.

Introduction: Loss of anchorage and relapse during and after orthodontic treatment could be the leading causes of an unsuccessful result of orthodontic treatment. Various intra and extra oral application have been used to prevent anchorage loss and relapse in orthodontics with some risks and patient dependent compliance. Topical application of gel emulsion Zoledronate Bisphosphonate (ZOL) with Virgin Coconut Oil (VCO) has a potential to increase the apoptosis of osteoclast to prevent undesirable tooth movement. This study aims to analyze and evaluate the physical stability and drug content of gel emulsion zoledronate, VCO, and preservative agent as a new pharmaceutical drug for one month, stored in a room temperature (25°C) and distribution temperature (40°C). The parameters used for evaluation of ZOL gel emulsion are pH value, viscosity, spread ability, adhesive strength, and drug content.
Methods: The ingredients of ZOL gel emulsion consisted of ZOL powder, carboxyl methyl cellulose (CMC), VCO, sodium benzoate, antioxidant butylated hydroxytoluene (BHT), and distilled water. The gel emulsions stored for one month at 25°C and 40°C. The parameters used for stability tests were pH, viscosity, spreadability, adhesive strength, and drug content. The ZOL gel emulsion was evaluated on the 1st day, 7th day, 14th day, and 28th day.
Results: The result of this study showed that ZOL gel emulsion was clinically stable over 28 days of storage at 25°C. As for the ZOL gel emulsion that stored at 40°C on the 28th day the gel was not stable. Also, there was no significant difference between ZOL gel emulsion at 25°C and 40°C storage.
Conclusion: According to the physical stability and drug content test of ZOL gel emulsion, this study concluded that the ZOL gel emulsion stable in the room temperature (25°C) storage. Organoleptic, pH, viscosity, spreadability, adhesive strength value was also stable and the degradation was constant. It is recommended that the storage of ZOL gel emulsion is in room temperature and also well tightly packed."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA1115
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanaman kemangi (Ocimum americanum L) secara empiris diketahui mempunyai aktivitas
dalam menghambat Streptococcus mutans yaitu bakteri yang selama ini dikenal sebagai penyebab karies
gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari suatu sediaan yang mengandung ekstrak etanol herba kemangi dalam bentuk sediaan obat kumur. Konsentrasi hambat minimum ekstrak kemangi adalah 0,3% b/v. Hasil formulasi sediaan obat kumur ekstrak kemangi memperlihatkan larutan berwarna coklat, beraroma mint dan kemangi, memiliki rasa manis dan mint. Sediaan obat kumur ekstrak kemangi mampu membunuh bakteri uji dengan waktu kontak 60 detik. Formula obat kumur ekstrak
kemangi yang dibuat relatif stabil secara fisik selama 35 hari waktu pengamatan. Hasil pengujian
aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa formula yang mengandung ekstrak kemangi (1,25%), natrium
benzoat (0,1%), alkohol 95% (0,5%), sorbitol (20%), gliserin (10%), aqua menthae-piperetae (0,5%), dan
aquadest merupakan formula yang paling baik aktivitasnya."
615 JSTFI 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>