Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komalasari
"ABSTRAK
Galaktomanan adalah suatu polisakarida yang mengandung Dgalaktosa dan D-mannosa yang meru[>akan serat makanan (dietary fiber) yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Umumnya terdapat pada endosperm didalam biji. Sumber galaktomanan berasal dari tumbuhan salah satunya dari famili Palmae. Tanaman kelapa sawit (Eiaeis guinensis jacquin) merupakan salah satu spesies famili Palmae. lsolasi galaktomanan dari daging inti sawit dilakukan berdasarkan cara yang dilakukan oleh Purawisastrsa,dkk (2004) yaitu dengan cara ekstraksi bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi isolasi galaktomanan diperoleh pada konsentrasi larutan pengekstrak 1 & 2 yaitu larutan NaOH 4 % (b/v) dan NaOH 17% (b/v) & nilai perbandingan volume etanol untuk pengendapan 2:1. lsolat galaktomanan diperoleh dari endapan yang dinetralkan dengan asam sitrat kemudian dikeringkan, dicuci dan dikeringkan kembali, kemudian isolate tersebut diukur pH, kadar residu dan komposisi polisakaridanya. Hasil menunjukkan bahwa isolat galaktomanan dari daging inti sawit berbentuk serbuk coklat, mempunyai nilai pH 7,30 pada konsentrasi 0,4% (b/v) dengan kadar residu natrium 0,018 %, dan mengandung Galaktosa 67,68 %; Mannosa 17,64 %; Fruktosa 9,03% dan 5,65% impurities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Amien Rahardjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3401
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Halsa Aryani
"Ampas kelapa mengandung polisakarida yang cukup tinggi dengan komposisi galaktomanan 61%. Galaktomanan merupakan polisakarida yang jika dihidrolisis secara lengkap akan membentuk ' monomer galaktosa dan manosa. lsolasi galaktomanan dari ampas kelapa dapat meningkatkan daya guna ampas kelapa tersebut, karena galaktomanan memiliki banyak manfaat diantaranya mampu mengontrol kadar gula dan kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia isolat galaktomanan ampas kelapa serta pengaruh penambahan isolat galaktomanan pada minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna isolat galaktomanan berwama putih kekuningan, stabilitas endapan diperoleh pada hari keempat, dan pH isolat galaktomanan berada pada pH netral yaitu 6,8- 7, 1. Sifat kimia isolat galaktomanan yang diperoleh menunjukkan kadar air sebesar 7,73% dan kadar residu natrium sebesar 0,48%. Uji kualitatif (uji Mellish · . . - dan uji Benedict) menunjukkan bahwa isolat galak,tomanan merupakan karbohidrat. Analisis komposisi karbohidrat menggunakan HPLC I menunjukkan bahwa kandungah galaktosa dan manosa paling tinggi, yaitu sebesar41,68% dan 46,95%. Hasil uji cita rasa menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh rasa, wama dan aroma pada minuman yang ditambahkan serbuk galaktomanan, baik pada susu kedelai maupun sari kacang hijau Hal ini menunjukkan bahwa kedua minuman tersebut dapat diterima oleh ~ konsumen."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Britsanti Dewi Hernawati
"Sukrosa ester merupakan suatu senyawa ester karbohidrat yang telah
memiliki beragam kegunaan, baik itu sebagai surfaktan hingga menjadi produk
pangan yang bersifat rendah kalori. Senyawa sukrosa ester ini merupakan produk
oleokimia yang telah banyak disintesis secara reaksi organik konvensional. Pada
reaksi konvensional tersebut terdapat keterbatasan, seperti adanya kondisi reaksi
temperatur yang cukup ekstrim. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya degradasi
bahan baku ataupun dapat dihasilkannya berbagai produk sampingan lainnya.
Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan lipase sebagai biokatalisator pada
reaksi esterifikasi antara asam lemak minyak kelapa sawit dengan sukrosa untuk
mensintesis senyawa sukrosa ester. Pada penelitian ini dilakukan isolasi lipase
ekstrak kasar dari bakteri Pseudomonas aeruginosa, serta penentuan karakteristik
enzim tersebut dan penerapannya sebagai biokatalisator pada reaksi esterifikasi
asam lemak minyak sawit dengan sukrosa. Hasil yang diperoleh, yaitu nilai
aktivitas katalitik lipase sebesar 16, 4307 umol/ menit mg Substrat pada kondisi
optimum pH 7 dengan temperatur reaksi 30oC, dengan aktivitas spesifik 55,1468
U/ mg protein. Lipase hasil isolasi tersebut belum dapat berperan sebagai
biokatalisator reaksi esterifikasi, karena terlalu kecilnya nilai aktivitas lipase
ekstrak kasar yang dihasilkan."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S30710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Sugiharni
"Aplikasi lipase telah digunakan secara luas sebagai katalis pada bidang bioteknologi. Akan tetapi harga enzim lipase murni sangat mahal. Untuk menekan tingginya biaya tersebut, maka lipase bisa didapatkan dari mikroba lokal yang secara spesifik mampu mensekresikan enzim tersebut. Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa produksi lipase dapat diperoleh dari Pseudomonas fluorescens dalam media Nutrient Broth, dengan nilai aktivitas tertinggi, yaitu sebesar 0,092 U/mL pada waktu fermentasi 30 jam. Tujuan penelitian kali ini adalah mengisolasi enzim lipase ekstrak kasar dari P. fluorescens dan untuk mengetahui efektivitas reaksi esterifikasi enzimatik antara asam lemak minyak kelapa dan sukrosa. Isolasi enzim lipase ekstrak kasar dari P. fluorescens dilakukan dengan metode sentrifugasi dimana cairan supernatannya diambil sebagai crude extract (enzim kasar) lipase. Aktivitas lipolitik enzim lipase ekstrak kasar yang terbesar diperoleh pada waktu fermentasi 48 jam yaitu sebesar 7,58 (U/mL). Kondisi optimum aktivitas lipolitik enzim lipase ekstrak kasar pada waktu fermentasi 48 jam, terjadi pada suhu 30oC dan pH 7. Kondisi reaksi esterifikasi enzimatik antara asam lemak minyak kelapa dan sukrosa untuk menghasilkan ester sukrosa, dilakukan pada suhu 30oC dan pH 7. Namun, hingga reaksi esterifikasi pada hari keempat, produk ester asam lemak sukrosa belum terbentuk. Tidak terbentuknya produk ester asam lemak sukrosa ini mungkin disebabkan oleh rendahnya aktivitas lipase yang digunakan serta penggunaan n-heksana dalam medium reaksi esterifikasi tersebut

Application of lipase has been used widely in field of biotechnology, however, the price of pure lipase is very expensive. To reduce the high cost, the lipase can be obtained from the local microbes that are specifically able to secrete the enzyme. A previous study showed that lipase production can be obtained from Pseudomonas fluorescens in nutrient Broth medium, with the highest activity value, amounting to 0.092 U / mL in 30 hours of fermentation. The purpose of this research is to isolate the crude extract of lipase from P. fluorescens and to examine the effectiveness of the enzymatic esterification reaction between fatty acids of coconut oil and sucrose. Isolation of crude extract lipase from Pseudomonas fluorescens was done by centrifugation method which its supernatant as lipase crude extract (crude enzyme). Lipase lipolytic activity of the largest crude extract obtained at 48 hours of fermentation is equal to 7.58 (U / mL). Optimum conditions of lipase lipolytic activity of crude extract in 48 hours of fermentation, occurred at 30oC and pH 7. The condition between the enzymatic esterification of fatty acids from coconut oil and sugar to produce sucrose esters, carried out at 30oC and pH 7. However, up to the fourth day of esterification reaction, sucrose fatty acid ester product has not been formed. This may be caused by the low activity of lipase used and the use of n-hexane as an organic solvent in the esterification medium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Bambang Nugroho
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirah Syafitri Tiham
"Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah hasil pengolahan kelapa sawit yang mengandung lignoselulosa yang terdiri dari 55,75% selulosa, 28,93% hemiselulosa dan 15,32% lignin. Secara kimawi, selulosa terikat dengan hemiselulosa dan lignin sehingga diperlukan delignifikasi untuk memisahkan selulosa dari komponen lignoselulosa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan α-selulosa dari TKKS melalui proses delignifikasi dengan DES (Deep Eutectic Solvent), mendapatkan informasi mengenai pengaruh pretreatment asam oksalat dan natrium hidroksida, penambahan air, dan penggunaan Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) pada proses delignifikasi. Pelarut DES pada penelitian ini menggunakan Hydrogen Bond Acceptor (HBA), yaitu; kolin klorida (ChCl) dan Hydrogen Bond Donor (HBD), yaitu asam laktat, urea, gliserol, dan asam oksalat yang dikombinasikan pada rasio molar HBA dan HBD 1:1, 1:2, dan 1:3. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Wet Chemistry dan Chesson-Data. Identifikasi α-selulosa dilakukan dengan pengamatan organoleptis, analisis Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), X-Ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar α-selulosa tertinggi, yaitu 89,16% diperoleh dari delignifikasi menggunakan ChCl:asam laktat (1:1) dengan penambahan air 15%. Waktu optimal pada penggunaan UAE adalah 30 menit dengan kadar α-selulosa 92,96%. α-selulosa yang dihasilkan berwarna kuning pucat dengan karakteristik yang mirip dengan standar sehingga TKKS berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai eksipien sediaan farmasi.

Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) is a waste generated from palm oil processing that contains lignocellulosic biomass, which consists of 55.75% cellulose, 28.93% hemicellulose and 15.32% lignin. Chemically, cellulose is bound to hemicellulose and lignin so that delignification is needed to separate cellulose from other lignocellulosic components. This study aims to obtain α-cellulose from OPEFB through the delignification process of DES (Deep Eutectic Solvent), to find out information about the effect of oxalic acid and sodium hydroxide pretreatment, the addition of water, and the use of Ultrasound-Assisted Extraction (UAE). DES solvent in this study used Hydrogen Bond Acceptor (HBA) choline chloride and Hydrogen Bond Donor (HBD), namely lactic acid, urea, glycerol, and oxalic acid which would then be combined at 1:1, 1:2, and 1:3 molar ratios. Quantitative analysis of α-cellulose content was carried out using Wet Chemistry and Chesson-Data methods. Identification of α-cellulose by organoleptic observation, Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) and Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) and X-Ray Diffraction (XRD) analysis. The results showed that the highest α-cellulose content, which was 89.16%, was obtained from delignification using ChCl:lactic acid (1:1) with 15% water. Furthermore, the optimal time for using UAE was 30 minutes with α-cellulose 92,96%. The resulting α-cellulose has yellow pale color. The identification results showed similar characteristics to the standard so that has the potential to be further developed as pharmaceutical excipients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>