Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marita Imami
"Desaturase Absidia corymbifera dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketidakjenuhan asam lemak. Namun desaturase ini memiliki stabilitas yang rendah ketika berada diluar sel (in vitro). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas desaturase adalah dengan cara amobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas desaturase dari Absidia corymbifera sebelum dan setelah diamobilisasi pada zeolit dengan aktivasi pemanasan dan amonium dihidrogen fosfat (ADHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desaturase dapat diamobilisasi menggunakan zeolit dan mampu meningkatkan ketidakjenuhan asam lemak minyak sawit. Zeolit dengan aktivasi ADHP mampu mengadsorpsi protein sebesar 51,1 % serta zeolit dengan aktivasi pemanasan mengadsorpsi protein yaitu 48,9 %. Kapasitas amobilisasi zeolit dengan aktivasi pemanasan 0,1225 (mg protein/g zeolit) lebih rendah daripada aktivasi dengan ADHP yaitu 0,128 (mg protein/g zeolit). Desaturase yang diamobilisasi pada zeolit dengan kedua cara aktivasi memiliki aktivitas spesifik 0,226 U/mg protein (zeolit+panas) dan 0,266 U/mg protein (zeolit+ADHP) serta stabil sampai 12 jam, lebih tinggi dibanding tanpa amobilisasi yang hanya stabil selama 3-4 jam. Analisis kromatografi gas terhadap perubahan komposisi asam lemak sebelum dan setelah biokonversi menggunakan desaturase amobil (zeolit+ADHP) menunjukkan adanya aktivitas Δ9- desaturase."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, ], [2005, 2005]
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juraida
"Mikroalga Spirulina platensis rnerupakan salah satu sumber asam lemak tidakjenuh majemuk atau Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA), yaitu asam linoleat dan asam y-linolenat. Produksi PUFA ini berkaitan dengan aktivitas enzim desaturase yang terdapat di dalam sel S. platensis. Desaturase merupakan enzim yang dapat mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemak. Enzim ini dapat dimanfaatkan pada biokonversi secara in vitro untuk meningkatkan ketidakjenuhan asam lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan " menentukan aktivitas dan sifat enzim tersebut sebagai biokatalisator pada reaksi pembentukan ikatan rangkap asam lemak minyak sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desaturase dapat diisolasi dari S. platensis dan mampu meningkatkan ketidakjenuhan asam lernak minyak sawit. Pengujian karakteristik desaturase menunjukkan bahwa desaturase memiliki aktivitas optimum pada perbandingan substrat-enzim (1 :1), pH 7,5 dan suhu 25°C. logam kofaktor yang bersifat aktifator untuk desaturase adalah Ca2 +, Mn2 +, Cu2: dan Mg2 +, sedangkan sebagai inhibitor adalah Mg2 + (pada konsentrasi diatas 0,5 mM) dan EDTA. Desaturase S. platensis memiliki I periode stabilitas yang singkat, yaitu tiga jam. Analisis kromatografi gas terhadap perubahan komposisi asam lemak minyak sawit sebelum dan setelah desaturasi menunjukkan adanya aktivitas delta-12 desaturase."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangastuti Sri Handayani
"Cadangan minyak bumi semakin berkurang hingga Indonesia kini terpaksa mengimpor minyak untuk menutupi kebutuhan konsurnsi bahan bakar dalam negeri. Untuk rnengatasi permasalahan tersebut maka harus dikaji berbagai alternatif yang dapat dicoba, antara lain produksi bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Salah satu sumber alam yang dapat diolah menjadi bahan bakar altematif adalah minyak sawit. Minyak sawit mungkin diubah rnenjadi bahan bakar karena memiliki struktur hidrokarbon menyerupai minyak bumi. Karenanya proses pengolahan minyak bumi menjadi bahan bakar fosil dapat diadopsi untuk memproduksi bahan bakar dari minyak sawit (biognsoline).
Dalam penelitian ini akan dilakukan perengkahan katalitik terhadap minyak sawit sehingga diharapkan akan dihasilkan biogasoline. Reaksi dilakukan dalam reaktor batch sederhana dengan variasi temperatur reaksi antara 100 °C hingga 250°C dan variasi waktu reaksi 3 menit hingga 30 menit. Katalis yang akan digunakan adalah zeolit.
Pada produk akan dilakukan analisis densitas, viskositas, berat molekul, bilangan oktana dan FTIR sehingga dapat diketahui sifat dan struktur senyawa tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur terhadap molekul minyak kelapa sawil. Densitas produk lebih rendah dibandingkan densitas minyak kelapa sawit, yaitu antara 0.91 gr/mL hingga 0.94 gr/mL. Viskositas produk berada dalam rentang nilai 0.0753 P hingga 0.1037 P. Terjadi penurunan berat molekul dari 282 gr/mol menjadi antara 697 gr/mol hingga S44 grfmol. Bilangan oktana produk juga bernilai tinggi yaitu antara 107 hingga 116.
Analisis FTIR menunjukkan adanya pemutusan ikatan karbon yang mengindikasikan terjadinya reaksi perengkahan serta penambahan ikatan RC(CH2); dan (CH2)n, yang mengindikasikan terjadinya reaksi alkilasi. Produk belum dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar karena walau bilangan oktana produk lebih tinggi dibandingkan bensin tetapi viskositas dan densitas produk masih terlalu tinggi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Angelia
"Kebutuhan minyak bumi yang semakin besar merupakan tantangan yang perlu diantisipasi dengan pencarian alternatif sumber energi. Salah satu energi alternatif yang dapat diperbarui adalah biodiesel yang merupakan senyawa metil ester dari asam lemak rantai panjang yang dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi minyak goreng komersil dengan metanol menggunakan katalis K-zeolit dan cairan ionik 1-n-butil-3-metilimidazolium heksaflorofosfat (BMI-PF6). Preparasi K-zeolit dilakukan dengan cara mendispersikan zeolit alam Sukabumi ke dalam larutan NaCl sehingga terjadi proses pertukaran kation menjadi Na-zeolit. Kemudian Na-zeolit didispersikan dengan larutan KOH untuk menghasilkan K-zeolit. K-zeolit yang diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan XRD dan XRF. Karakteristik K-zeolit menunjukkan bahwa perlakuan pertukaran kation tidak merusak struktur zeolit. Proses modifikasi zeolit alam menjadi K-zeolit akan meningkatkan kemampuan katalitiknya. Dimana reaksi transesterifikasi pada suhu 65 ºC selama 4 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dengan menggunakan zeolit alam yang belum dimodifikasi belum menghasilkan produk metil ester sedangkan reaksi dengan K-zeolit berhasil membentuk produk metil oleat dan metil palmitat. Produk metil ester dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Untuk reaksi transesterifikasi dengan menggunakan K-zeolit dan cairan ionik reaksi berlangsung pada suhu 65 ºC selama 2 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dan penambahan 3 % k-zeolit , menghasilkan produk metil ester yaitu metil oleat, metil palmitat, dan metil linoleat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandi Iswara
"Jumlah konsumsi bensin di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, cadangan minyak bumi di Indonesia yang terus berkurang menuntut untuk ditemukannya sumber energi alternatif pengganti bensin. Telah dipublikasikan sebelumnya bahwa minyak kelapa sawit dapat direngkah menjadi senyawa hidrokarbon melalui reaksi perengkahan katalitik pada fasa' gas menggunakan katalis asam, namun produk yang dihasilkan memiliki yield bensin yang kecil, yaitu 4-20%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bensin dari minyak kelapa sawit melalui reaksi perengkahan katalitik pada fasa cair dengan jumlah yield bensin yang tinggi. Minyak kelapa sawit direaksikan dengan katalis H-Zeolit yang dipreparasi dari Zeolit Alam melalui metode pertukaran ion. Reaksi dilakukah dalam fasa cair dengan rasio berat katalis per berat umpan 1:75 di dalam reaktor tumpak berpengaduk. Reaksi dilakukan dengan variasi waktu 1 hingga 2 jam pada suhu 300-320°C. Reaksi yang terjadi adalah reaksi perengkahan katalitik, dimana H-Zeolit merengkah ikatan kimia minyak kelapa sawit menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih pendek. Agar diperoleh yield bensin yang tinggi, produk reaksi didistilasi secara tumpak sebanyak 2-3 kali. Distilasi dihentikan apabila diperoleh produk yang memenuhi spesifikasi bensin dalam hal titik didih dan densitas. Produk yang memenuhi spesifikasi bensin ini disebut Bensin-Bio. Pada Bensin-Bio, dilakukan analisis GC-MS, angka oktana dan RVP. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi optimum reaksi adalah pada reaksi selama 1 jam pada suhu 320°C dan dilanjutkan dengan dua kali distilasi secara tumpak. Produk yang dihasilkan memiliki densitas 0,77 g/mL dan titik didih akhir 255°C. Komposisi Bensin-Bio adalah senyawa hidrokarbon dengan jumlah rantai Ci-Cn , memiliki RVP 48,23 serta angka oktana 122,24. Konversi reaksi adalah 21,56% dan yield bensin sebesar 58%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusydi
"Penelitian sebelumnya tentang sintesis hidrokarbon fraksi C3 dan C4 dari minyak kelapa sawit (CPO) menggunakan katalis zeolit RCC (Residue Catalytic Cracking) menunjukkan adanya kompetisi reaksi antara perengkahan gugus C=O dan hidrokarbon rantai panjang. Pada penelitian ini dilakukan perengkahan katalitik dua tahap agar menghindari kompetisi reaksi sehingga dapat mengoptimalkan yield C3-C4. Reaksi tahap pertama dilakukan pada suhu 350_C dan tahap kedua pada 370_C. Penelitian ini dilakukan pada fasa cair dan tekanan atmosfer menggunakan katalis zeolit RCC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perengkahan katalitik dua tahap tidak dapat menghindari terjadinya kompetisi reaksi perengkahan gugus C=O yang menghasilkan CO2 dan perengkahan hidrokarbon rantai panjang yang menghasilkan C3 dan C4 karena katalis memiliki selektifitas yang hampir sama. Pada tahap pertama dan kedua selalu terdapat produk hidrokarbon C3-C4 dan CO2. Pada penelitian ini didapatkan yield hidrokarbon C3 dan C4 sebesar 18% volum pada rasio massa CPO/katalis 75:1. Didapatkan pula katalis mengalami deaktivasi pada 20 menit waktu perengkahan. Sehingga untuk mengoptimalkan produk C3-C4 katalis harus diregenerasi setiap 30 menit.

Previous Research about synthesis hydrocarbon C3 and C4 fraction from palm oil (CPO) using zeolite catalytic cracking shows existence of reaction competition between C=O function cracking and long chain hydrocarbon cracking. In order to avoid competition reaction which mention above, this research use two stage zeolite catalytic cracking reaction. First stage happens at 350_C and second stage at 370_C. This research is conducted at liquid phase and atmosphere pressure uses RCC (Residue Catalytic Cracking) zeolite catalyst. This research result indicates that two stage zeolite catalytic cracking reaction can't avoid reaction competition between C=O function cracking produce CO2 and long chain hydrocarbon cracking produce C3 and C4. This result happens because catalyst has almost same selectivity. CO2 and C3-C4 always be produced in first stage and second stage. This research got 18% volume C3 and C4 at CPO/catalyst mass ratio 75:1. Beside that, research found that catalyst was deactivated after 20 minute at cracking temperature. Base on this fact, catalyst must be regenerated every 30 minutes to optimize C3 and C4 yield."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52242
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Trisnawati
"Asam lemak omega-3 merupakan asam lemak essensial bagi tubuh manusia. Mikroalga merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 yang sangat prospektif untuk dikembangkan, karena kualitas yang lebih tinggi dibanding sumber asam lemak omega-3 lainnya. Pemanfaatan langsung asam lemak omega-3 dari mikroalga memerlukan biaya produksi lebih tinggi. Sehingga penelitian terkini banyak diarahkan pada studi genetika terhadap enzim yang berperan penting dalam biosintesis asam lemak omega-3, salah satunya adalah enzim omega-3 desaturase. Penelitian ini akan difokuskan pada isolasi dan kloning gen yang mengkode enzim omega-3 desaturase dari mikroalga Nannochloropsis sp. Gradient Polymerase Chain Reaction ( PCR ) berhasil mengamplifikasi gen omega-3 desaturase dengan panjang 489bp. Gen disisipkan pada plasmid T-vector pMD20 dan dikloning pada sel kompeten bakteri Escherichia coli DH5α. Konfirmasi produk kloning melalui colony PCR dan dari hasil konfirmasi berat molekul yang dianalisa menggunakan metode agarose electrophoresis menunjukkan terdapat 6 koloni yang positif mengandung gen omega-3 desaturase. Konfirmasi dengan DNA sequencing masih perlu dilakukan di masa yang akan datang.

Omega-3 fatty acids are essential fatty acids for the human body. Microalgae is one source of omega-3 fatty acids which is highly prospective for development, because it has higher quality than the other sources of omega-3 fatty acids. Direct utilization of omega-3 fatty acids from microalgae requires higher production cost. Therefore, many of the recently studies focus on genetic study for the enzymes which play important role in biosynthesis of omega-3 fatty acids, one of them is omega-3 desaturase enzyme. This research will be focused on the isolation and cloning of gene encoding omega-3 desaturase enzyme from microalgae Nannochloropsis sp. Gradient Polymerase Chain Reaction (PCR) successfully amplified 489bp of omega-3 desaturase gene. The gene was inserted into T-Vector pMD20 plasmid and cloned to Escherichia coli DH5α competent cell. Confirmation cloning product using colony PCR and from molecular weight analyzing by agarose electrophoresis method showed that there are 6 colonies positively content omega-3 desaturase gene. Confirmation by DNA sequencing still needs to be done in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mutiara Kartini
"Renewable diesel merupakan biofuel generasi kedua setara solar yang memiliki sifat dan struktur kimia yang mirip dengan solar minyak bumi. Penelitian ini menganalisis potensi minyak dedak padi (rice bran oil) sebagai bahan baku dalam produksi renewable diesel melalui reaksi dekarboksilasi menggunakan katalis NiMo/Zeolit. Renewable diesel disintesis pada tekanan 12 bar, 9 bar dan 6 bar pada suhu operasi 375°C.
Hasil analisis produk renewable diesel yang dihasilkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa renewable diesel yang dihasilkan memiliki spesifikasi seperti densitas, viskositas dan indeks setana yang lebih baik dari biodiesel dan sesuai dengan standar solar komersial (ASTM D-975). Selektivitas dan yield tertinggi diperoleh pada tekanan 12 bar dengan selektivitas 28,12% dan yield 19,99%.

Renewable diesel is a second generation of biofuel with the same characteristic and chemical structure as petroleum diesel. This research analized potentiality of rice bran oil as raw material for renewable diesel production through decarboxylation reaction using NiMo/Zeolit catalyst. Renewable diesel is synthesized at 12 bar, 9 bar and 6 bar pressure at the same temperature, 375°C.
The result of the test obtained specification of renewable diesel such as density, viscosity and cetane index better than biodiesel and suitable to commercial diesel standard (ASTM D-975). The highest selectivity and yield obtained at pressure 12 bar there are 28.12% and 19.99%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwini Normayulisa Putri
"Mikroalga memiliki potensi untuk dijadikan sumber bahan baku biodiesel. Pada penelitian ini, lipid mikroalga Nannochloropsis sp. akan disintesis menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis heterogen CuO/Zeolit. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kondisi reaksi transesterifikasi yang optimum, meliputi suhu dan waktu, dalam menghasilkan yield biodiesel tertinggi, serta mendapatkan komposisi dan kandungan FAME dari biodiesel yang dihasilkan. Dari hasil yang diperoleh, yield biodiesel tertinggi dicapai pada suhu 60oC selama 3 jam dengan yield sebesar 53,1% b/b lipid dan 10,6% b/b biomassa. Kandungan FAME yang terdapat pada biodiesel mikroalga Nannochloropsis sp. didominasi oleh ester dari asam lemak C16:0 (22,7%) dan C18:1 (63,8%).

Microalgae have a potential as a feedstock of biodiesel. In this study, lipid from microalgae Nannochloropsis sp. was synthesized into biodiesel through transesterification reaction using heterogeneous catalyst CuO/Zeolite. The objectives are to obtain the optimum reaction conditions, including temperature and time, that produce highest yield of biodiesel, and to obtain the composition and content of FAME from microalgal biodiesel. From the results, highest yield achieved at 60°C for 3 hours with a yield of 53,1% w/w of lipid and 10,6% w/w of biomass. The content of FAME in biodiesel dominated by esters from fatty acid C16:0 (22,7%) and C18:1 (63,8%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>