Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Sari Chusnul Khatimah
"ABSTRAK
Penentuan Ra-226 dalam sampel air dilakukan dengan metode spektrometri alfa. Preparasi sampel meliputi pemurnian dan penempelan Ra pada piringan slainiess steel. Pemurnian radioisotop Ra dilakukan secara pengendapan dan dilanjutkan dengan penukar ion. Penempeian Ra C: dilakukan secara elektrodeposisi menggunakan larutan HCI+ CH3COONH4. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi kondisi elektrodeposisi yang meliputi parameter arus, jarak antara anoda- katoda, pH larutan dan waktu elektrodeposisi. Hasil optimasi digunakan untuk penentuan sampel airlingkungan. Sampel berupa air dari mata air panas di daerah pegunungan kapur dan air sumur di sekitarnya. Dalam penelitian diperoleh kondisi optimum elektrodeposisi pada arus 1,1 A, jarak antara anoda dan katoda 0,3 em, pH larutan 5, dan waktu 3 jam dengan nilai kedapat-ulangan (recovery) sebesar (74±4) %. Sedangkan nilai kedapat-ulangan untuk pemurnian sabesar (8±2) %, sehingga kedapat-ulangan metode analisis Ra dalam sampel air sebesar (6±2)%. Nilai batas deteksi terendah (BOT) sebesar 1 x 1 0-4 Bq/ml, yang dihitung berdasarkan nilai 6cr untuk waktu pencacahan 86400 detik dan volume samp~l 50 ml. Kandungan Ra--226 dalam sampel air dari sumber mata air panas sebesar ( 48±1 O)x10-48q/ml. Sampel air sumur yang berjarak 50 m secara fisik terlihat keruh dengan endapan kapur (putih) mengandung Ra-226 sebesar ( 19±6)x 1 o-4sqtml. Nilai tersebut berada di atas batas am bang yang ditetagkan oleh SK Ka. BAPETEN No. 02/Ka-BAPETENN-99 tentang Baku'Tingkat Radioaktivitas di Lingkunga~ yaitu sebesar 4 x 1 0-4 Bq/ml untuk Ra-226 terlarut dalam air. Sam pel air sumur lain yang berjarak 50 m secara fisik terlihat ken.Jh dan berwarna merah mengandung Ra-226 sebesar (1,0±0, 4) x 10-4 Bq/ml dan untuk sampel air sumur yang berjarak 100m sebesar (3,4±1,0)x 1 0-4Bq/ml dan berada di bawah batas ambang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Dwi Ratna Puspitasari
"Analisis 226Ra dalam sampel air dilakukan dengan spektrometri
alfa. Pada spektrometri alfa, radioisotop yang akan dianalisis harus dalam
keadaan murni supaya tidak terjadi penumpukan spektrum. Pemurnian 226Ra
dilakukan dengan proses pemisahan menggunakan pengendapan yang
dilanjutkan dengan penukar ion dan pengukuran dilakukan pada suatu
piringan yang dilapisi radioisotop dengan cara elektrodeposisi.
Dalam penelitian ini, akan ditentukan kondisi optimasi
elektrodeposisi, pemurnian 226Ra dengan metode pengendapan yang
dilanjutkan dengan penukar ion dan analisis kandungannya dengan
spektrometri alfa. Beberapa parameter yang mempengaruhi elektrodeposisi
adalah arus, jarak katoda dan anoda, pH, dan waktu. Kondisi yang
memberikan nilai recovery optimum diperoleh pada arus 0,9 A, jarak katoda
dan anoda 0,6 em, pH 5,5, dan waktu 3 jam.
Untuk menganalisis kandungan 226Ra di dalam sampel air yang
berasal dari sumber mata air panas suatu daerah pegunungan kapur dan
sumur yang terletak di sekitar sumber mata air tersebut, diperlukan standar
air yang mengandung peru nut 226Ra, perunut 229Th, dan peru nut 209Po. Baik
sampel maupun standar diberikan perlakuan yang sama yakni dilakukan
pemurnian dengan pengendapan yang dilanjutkan dengan penukar ion terlebih dahulu dan kemudian dilakukan elektrodeposisi dengan kondisi
optimum yang telah diperoleh sebelumnya.
Dari ~hasil analisis 226Ra dengan penu. kar ion untuk standar,
diperoleh nilai recovery 7,96 ± 0,98%. Dari hasil recovery standar dapat
ditentukan aktivitas sam pel. Air yang berasal dari sumber mata air panas
daerah pegunungan kapur, nilai aktivitas 226Ra yang diperoleh 0,18 ± 0,02
Bq/50ml. Sedangkan untuk air sumur dengan jarak 50 m, 500 m, dan 1 km,
dari sumber mata air tersebut diperoleh nilai aktivitas 226Ra berturut-turut
adalah 0,11 ± 0,01 Bq/50ml, 0,07 ± 0,01 Bq/50ml, dan 0,003 ± 0,001
Bq/50ml"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erlina Noerpitasari
"ABSTRAK
Telah dilakukan studi pemisahan thorium dari uranium dengan kromatografi pertukaran kation Dowex 50W dan optimasi parameter elektrodeposisi sebagai preparasi sumber alfa. Kedua metode tersebut digunakan pada analisis isotop thorium dengan spektrometer alfa untuk penentuan umur yellow cake hasil penambangan oleh Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir PTBGN , komersil Cogema , dan limbah pengolahan batuan fosfat PT Petrokimia Gresik PKG . Berdasarkan penentuan koefisien distribusi thorium dan uranium pada resin Dowex 50W diketahui bahwa kondisi pemisahan thorium dari uranium terbaik dilakukan dengan menggunakan resin dowex 50W-X8 dengan HNO3 0,25 M, uranium dielusi menggunakan HNO3 1 M dan thorium dielusi menggunakan HNO3 6 M. Parameter elektrodeposisi thorium yang optimum yaitu menggunakan larutan elektrolit 1 M, dengan arus 0,4A selama 105 menit dengan recovery sebesar 50,25 . Dari hasil analisis kadar thorium dalam sampel yellow cake menggunakan spektrofotometer UV-Vis secara simultan dengan pengompleks arsenazo-III, diperoleh kadar thorium sebesar 141,499 ppm dalam sampel yellow cake PTBGN, 199,574 ppm dalam sampel yellow cake Cogema, dan 354,268 ppm dalam sampel yellow cake PKG. Hasil pencacahan planset dari elektrodeposisi larutan efluen sampel yellow cake Cogema diketahui thorium yang terdapat dalam sampel yellow cake adalah 230Th yang merupakan anak luruh 230U, bukan thorium alam 232Th dan anak luruhnya 228Th , sehingga yellow cake Cogema tidak dapat ditentukan umurnya. Hasil ektrodeposisi thorium dari sampel yellow cake PTBGN dan PKG belum diperoleh baik seperti yang diharapkan yaitu terbentuk lapisan deposit thorium yang berwarna putih, akan tetapi terdapat lapisan berwarna hitam pada permukaan planset, diduga masih terdapat unsur pengotor selain uranium dalam larutan efluen.

ABSTRACT
The study of thorium separation from uranium with ion exchange chromatography using Dowex 50W resin and optimization of thorium electrodeposition parameter as alfa source preparation have been done. Those method is used for thorium isotopic analysis with an alpha spectrometer to determine the age of yellow cake mined from Kalan PTBGN , commercial Cogema , and the phosphate rock processing waste PT Petrokimia Gresik PKG . Based on the determination of the coefficient of distribution of thorium and uranium in on Dowex 50W, is known that the best condition of the separation of uranium thorium is Dowex 50W X8 resin with 0.25 M HNO3, uranium can be eluted using 1M HNO3 and thorium can be eluted using 6 M HNO3. The optimum parameters of thorium electrodeposition are using 1 M sodium acetate as electrolyte solution, with current 0,4 Ampere for 105 minutes with 50,25 recovery. From the analysis of thorium in yellow cake samples using UV Vis spectrophotometer simultaneously with complexing agent Arsenazo III, yellow cake PTBGN contain 141.499 ppm of thorium, yellow cake Cogema contain 199.574 ppm of thorium, and yellow cake PKG contain 354.268 ppm of thorium. From the alpha spectrometer spectrum of Cogema yellow cake effuent planset, known that Cogema yellow cake contain the 230Th which is not natural thorium, but the 234U decay product, so the age of Cogema yellow cake cannot be determined. The electrodeposition results from other yellow cake have not been served well as expected, it should formed deposits of thorium were white layer, but there is a black layer on planset surface, maybe there is still impurities other than uranium contained in solution effluents."
2017
T46927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Versatid 6 adalah salah satu jenis asm karboksilat baru yang diproduksi oleh Shell Chemical Co. Salah sam kegunaan dari Versatic 6 ini adalah untuk mengekstraksi logam. Pada penelitian ini ingin diketahui kompleks yang terbentuk dari ekstraksi Nlkel dengan ekstraktan Versatic 6, dengan menggunakan spektrofotometri inframerah.
Stefanalds dan Monhemius mendapat serapan inframerah dari kompleks Besi-Versatic di 1600, 1575, dan 1415 cm", yang dislmpulkan sebagai kompleks berbentuk monodentaie, bideniate chelation, dan bidentate bridging. Demikian pula untuk kompleks Versatic dengan beberapa logam lain, didapat serapan pada daerah yang sama. Namun pada penelitian ini tidak didapat adanya serapan dari kompleks yang terbentuk. Hasil penelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Ashbrook, yaitu untuk Nikel dengan Versatic 911.
Dengan menggunakan analisa slope untuk data distribusi Nikel, didapat kombinasi angka asosiasi, solvasi, dan polimerisasi untuk kompleks yang paling mungkin terbentuk. Dari hasil analisa didapat kombinasi 0,05-0-3. Terlihat bentuk yang mendominasi dari hasil ekstraksi adalah polimerisasi. Diperkirakan ekstraksi berjalan seperti pada ekstraksi dengan menggunakan crown eter. Dimana Versatic 6 membentuk polimer siklik, dengan derajat polimerisasi sebesar 3, dan ion Nikel bergabung di dalam polimer tersebut."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses ekstraksl pelarut banyak dlgunakan dalam lndustrl petroldmla, antara laln dalam pemumlan limbah, pemlsahan dan pemumlan beberapa logarn, sepertl tembaga, nlkel, uranium, dan Ialn-Iain. Pada proses ekstraksl pelarut, zat terlarut dipindahkan dari fasa calr yang satu ke fasa calr Iain yang tldak sallng larut.
Dalam tugas akhir inl, dilakukan penelitlan ekstrnksl logam nikel dengan Iarutan asarn 2_2 dimetll pentanoat (DMPA) pada berbagal kondlsl reaksi untuk memperkirakan lenls kompleks yang terbentuk dl fasa organlk. Metode spektrometrl lnframerah dtpalcal untuk mengamatl dan mengldentiikasl tlpe koordinasl pada kompleks tersebut. Sedangkan anallsa statistika dlpakal dalam pengolahan data, yang telah diperoleh dari penelitian sebelumnya, untuk mendapatkan rumus molekul kornpieks dl fasa organlk.
Dari pengamatan dengan spektrofotometer FFIR tidak dapat diidentlfikasl tipe koordlnasl dari kompleks nike!-DMPA karena vibrasi ikatan antara nikel dengan gugus karboksilat tidak cukup kuat untuk dideteksi oleh detektor FI`IR. Dengan metode statlstika, dlpernleh tlga macam rumus molekul kompleks nike!-DMPA yang mungkln terdapat pada fasa organik hasil ekstraksl yaiiu : N|(OH)R.3HR."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>