Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rockky
"Teknologi nano mendapat banyak pernatian karena aplikasinya yang potensial dalam kenidupan, diantaranya sebagai biosensor, chernosensor (sensor kimia), membran, katalis dan ac|sorben_ Dalam penelitian ini, disintesis senyavva nanopartikel Iogam termodifikasi dengan Iigan untuk diaplikasikan sebagai sensor ion Iogam Pembuatan nanopartikel Au dilakukan dengan Cara mereduksi Au3+ menggunakan zat pereduksi NaBH4_ Nanopartikel Au mempunyai panjang gelombang maksimum = 518 nm. Dari nasil yang diamati, dengan bertambannya vvaktu terjadi pergeseran panjang gelombang dan penurunan absorbansi, menunjukan terjadinya agregasi nanopatikel Au. Ivlodifikasi nanopartikel Au dengan ditnizone (dit) mengnasilkan nanopartikel Au termodifikasi dinizone (Au@dit). Dalam aplikasi sebagai sensor ion Iogam, Au@dit selektif nanya untuk Hg" dibandingkan Zn2+, Cd" dan Pb2+. Regenerasi kompleks Au@dit-Hg dilakukan dengan mengekstraksi ion Hg" kefasa organik_ Dalam proses regenerasi, Au@c|it dapat diperolen kembali."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2007
S30291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Halimtengker
"ABSTRAK Pada tahun belakangan ini, teknologi nano mendapat banyak perhatian karena aplikasinya yang potensial dalam kehidupan, diantaranya sebagai biosensor, chemosensor (sensor kimia), membran, katalis dan adsorben. Dalam penelitian ini, disintesis senyawa nanopartikel logam termodifikasi dengan ligan untuk diaplikasikan sebagai sensor ion logam. Pembuatan nanopartikel logam (Ag dan Au) dilakukan dengan mereduksi Ag+ dan Au3+ menggunakan zat pereduksi NaBH4. Nanopartikel Ag mempunyai ?max = 395 nm sedangkan nanopartikel Au mempunyai ?max = 508 nm. Hasil yang diamati bahwa dengan bertambahnya waktu reduksi, ?max dari nanopartikel semakin besar. Modifikasi nanopartikel Ag dengan Asam 3-merkaptopropanoat (AMP) dan sistein (sis) pada konsentrasi yang sama, dihasilkan nanopartikel Ag termodifikasi AMP (Ag@AMP) yang lebih besar jumlahnya dibandingkan nanopartikel Ag termodifikasi sis (Ag@sis). Untuk nanopartikel Au termodifikasi oleh AMP (Au@AMP) dan sistein (Au@sis) didapatkan pula Au@AMP dengan jumlah yang lebih besar dari Au@sis. Nanopartikel Au termodifkasi diamati lebih stabil dibandingkan nanopartikel Ag termodifikasi. Dalam aplikasi sebagai sensor ion logam, Ag@AMP selektif hanya untuk Pb2+ dibandingkan Cd2+, Hg2+ dan Fe3+, sedangkan Ag@sis dapat mengikat keempat ion logam tersebut. Untuk Au@AMP dan Au@sis dapat membentuk kompleks dengan Pb2+, Cd2+ dan Hg2+, tetapi tidak dengan Fe3+. Dalam proses regenerasi, Ag@AMP, Au@AMP dan Au@sis dapat diperoleh kembali, sedangkan regenerasi untuk Ag@sis didapatkan kompleks baru (Ag@sis-logam-EDTA). Kata kunci: Nanopartikel, Nanopartikel logam, Nanokoloid, Sensor kimia, Asam 3-merkaptopropanoat, Sistein, Pembentukan kompleks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Triana Zulfia
"Lapisan tipis imobilisasi sel khamir Candida fukuyamaensis UICC-Y247 telah dibuat sebagai modifikasi transduser pada permukaan elektroda sensor oksigen GC-NPAu untuk metode alternatif sensor BOD (Biochemical Oksigen Demand). Lapisan dibuat menggunakan matriks agarose/KCl sebagai biomembran dengan teknik evaporasi, kemudian aktifitasnya didukung dengan adanya tambahan membran Nafion 50 mikron. Sistem sensor ini mempersingkat waktu pengukuran BOD dari 5 hari menjadi 30 menit. Aktivitasnya dibandingkan dengan menggunakan keadaan sel bebas dan terimobilisasi. Deteksi nilai BOD dilakukan dengan menggunakan teknik Multi Pulse Amperometry (MPA) pada potensial 450 mV. Keberhasilan sistem terlihat adanya peningkatan arus dari plot linieritas sistem terhadap larutan uji glukosa dari konsentrasi 0,1 mM sampai 0,5 mM setara dengan nilai BOD (10 mg/L sampai 50 mg/L). Optimalisasi pengukuran BOD dihasilkan waktu optimum BOD sebesar 30 menit, dengan menggunakan sel khamir yang telah diinkubasi selama 30 jam. Scan rate optimum 100 mV/s, dengan memvariasikan ketebalan membran Nafion, 0,25 mL sampai 1 mL campuran imobilisasi, hasil ketebalan optimum adalah 1 mL campuran imobilisasi. Batas deteksi larutan glukosa pada sistem sensor adalah 0,011336 mM atau nilai BOD sebesar 1,1336 mg/L. Pengukuran respon arus terhadap larutan glukosa dilakukan pengulangan sebanyak 15 kali, didapatkan nilai standar deviasi relatif 4,776% untuk elektroda tanpa kehadiran sel khamir dan 2,702% untuk elektroda yang telah dilekatkan dengan lapisan imobilisasi. Hasil pengujian kestabilan, ditemukan bahwa lapisan imobilisasi stabil selama 1-3 hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rodhoty Taza Mila
"Pendeteksian kandungan arsen (III) dalam perairan dengan metode sensor elektrokimia merupakan salah satu pengembangan cara untuk menguji kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan plastik PVC (PoliVinil Chlorida) dengan nanopartikel emas menjadi plastik yang permukaannya terdeposisi nanopartikel emas, plastik PVC-AuNP, untuk diaplikasikan sebagai sensor elektrokimia dalam mendeteksi arsen (III) dengan metode Linear Sweep Stripping Voltammetry (LSSV). Sintesis nanopartikel emas (AuNP) dilakukan dengan cara mereduksi larutan HAuCl4 dengan NaBH4 dan 6-merkaptopurin sebagai zat penstabilnya. Hasil karakterisasi nanopartikel emas dengan spektrofotometer UV-Visible, TEM, dan PSA menunjukkan bahwa nanopartikel emas ini memiliki distribusi diameter sebesar 1,0 nm s.d 2,8 nm. Nanopartikel emas ini selanjutnya digunakan untuk memodifikasi pemukaan plastik PVC dengan cara pengadukan plastik PVC dalam campuran modifikasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil karakterisasi permukaan plastik PVCAuNP dengan SEM-EDX menunjukkan pencitraan morfologi nanopartikel emas pada plastik PVC-AuNP yang menunjukkan keberadaan nanopartikel emas pada permukaan plastik PVC-AuNP dengan kandungan sebesar 13,57 % (estimasi dari EDX). Hasil pengukuran XRD terhadap plastik PVC-AuNP juga memberikan informasi keberadaan Au, yakni dengan kemunculan puncak difraktogram Au pada 2θ sebesar 38,190 atau d sebesar 2,98594 Å. Sementara itu, karakterisasi dengan FTIR diamati keberadaan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 380 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan Au-S, yaitu ikatan antara nanopartikel emas dengan 6-merkaptopurin. Hasil karakterisasinya secara elektrokimia menunjukkan kondisi optimum pengukuran arsen (III) dicapai pada waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV/s. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada plastik PVC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0-20 μM dengan nilai limit deteksi (LOD) sebesar 71,2725 ppb. Hasil pengujiannya selama lima jam pemakaian menunjukkan bahwa plastik PVC-AuNP bersifat kurang stabil menghasilkan respon arus mulai jam ke-3 sehingga secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa plastik PVC-AuNP dapat digunakan sebagai sensor elektrokimia arsen (III) yang akurat meskipun kestabilan kinerjanya lebih rendah daripada kestabilan kinerja Au bulk.

Detection of arsenic (III) composition in water with electrochemical sensor methods is one of development to control water quality. This experiment is intended to modify PVC (PoliVinil Chlorida) plastic surface by gold nanoparticles, denoted as PVC-AuNP plastic, which in turn can be applied for working electrode to detect arsenic (III). The synthesize of gold nanoparticles was conducted by reduction of HAuCl4 solution with NaBH4 and 6-merkaptopurin as nanoparticles stabilizer. The result of gold nanoparticles was characterized by UV-Visible spectrofotometer, TEM, and PSA. The characterization results indicated that synthesized gold nanoparticles had distribution of gold nanoparticles with diameter accounted from 1,0 nm to 2,8 nm. The prepared gold nanoparticles then was used to modify PVC plastic by stirring the PVC plastic within gold nanoparticles for 24 hours. The modified PVC plastic, denoted as PVC-AuNP plastic, was characterized by using SEM-EDX, XRD, and FTIR. The results indicated that PVC plastic was modified by gold nanoparticles successfully. The SEM-EDX morphology of PVC-AuNP plastic indicated the occurrence of Au element in PVC-AuNP plastic with quite good distribution ammounted to 13,57 % on the surface, while XRD measurement of PVC-AuNP plastic showed difractogram peak at 2θ of 38,190 or d spacing of 2,9859 Å which confirmed the occurrence of Au. In addition, FTIR characterization showed peak at 380 cm-1 that indicated Au-S bond, as a result of chemical interaction between gold nanoparticle and 6-mercaptopurine, which act as a binder. The result of electrochemistry characterization using potensiostat of LSSV method indicated that there was As3+ oxidation current peak. The optimum condition on measuring arsen (III) was reached at the deposition time 180 second, deposition potential -500 mV, and scan rate 100 mV/s. The current response to consentration of arsen (III) was linear in consentration range between 0?20 μM with limited value detection (LOD) ammounted to 71,2725. This experiment result in 5 hours used indicated that PVC-AuNP plastic become unstability to produce oxidation current peak started on 3rd days, so that PVC-AuNP plastic can be an option or alternative reachable working electrode although performance stability of PVC-AuNP plastic is lower than performance stability of Au bulk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S42219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Rahma Minanti Putri
"Modifikasi elektroda emas adalah salah satu metode alternatif yang dapat digunakan sebagai sensor kimia untuk analisis ion logam Cu2+. Modifikasi elektroda emas dilakukan dengan cara mengimobilisasi 3-mercaptopropionic acid pada permukaan elektroda emas dengan metode self assembled monolayer (SAM) yang difungsionalisasikan dengan EDTA. Karakterisasi elektroda emas dilakukan dengan teknik cyclic voltametry (CV), fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy (SEM) dan energy dispersive spectrometer (EDS). Luas elektroda yang digunakan adalah 0,809 cm2. Modifikasi dan aplikasi sensor elektroda Au-Bare, Au-3MPA dan Au-3MPA-EDTA terhadap pendeteksian ion logam Cu2+ telah berhasil dilakukan. Puncak arus oksidasi ion logam Cu2+ tertinggi terdapat pada pH 5 antara lain, 8,07 x 10-5A  pada elektroda Au-3MPA-EDTA, 5,92 x 10-5A pada elektroda Au-3MPA dan 7,42 x 10-5A pada elektroda Au-Bare pada kisaran potensial 0,35 V.

Modification of the gold electrode is an alternative method that can be used as a chemical sensor for the analysis of Cu2+ metal ions. Modification of the gold electrode was carried out by immobilizing 3-mercaptopropionic acid on the surface of the gold electrode using the self assembled monolayer (SAM) method which was functionalized with EDTA. Gold electrode characterization was performed by cyclic voltametry (CV), fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy (SEM) and energy dispersive spectrometer (EDS) techniques. The electrode area used is 0.809 cm2. Modifications and applications of Au-Bare electrode sensors, Au-3MPA and Au-3MPA-EDTA against the metal ion detection of Cu2+ have been successfully performed. The top of the current Cu2+ metal ion oxidation state is found in pH 5 among others, 8.07 x 10-5 A on Au-3MPA-EDTA electrodes, 5.92 x 10-5 A on Au-3MPA electrodes and 7.42 x 10-5 A on Au-Bare electrodes at a potential range of 0.35 V."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Arfiah
"ABSTRAK Perkembangan aplikasi terbaru dari nanopartikel adalah memodifikasikannya pada elektroda untuk mengembangkan teknik analisis kimia. Nanopartikel Au dapat dibuat dengan mereduksi HAuCl4 dengan NaBH4. Nanopartikel Au yang terbentuk tidak stabil terhadap bertambahnya waktu. Modifikasi dengan Asam 3-merkaptopropanoat (AMP) menghasilkan nanopartikel Au yang stabil. Modifikasi nanopartikel dengan konsentrasi AMP yang berbeda dan pH basa tidak menimbulkan perubahan baik dari nilai absorbansi ataupun ??maks. Namun kondisi pada pH asam sangat mempengaruhi absorbansi dan ??maks, karena ukuran partikel menjadi lebih besar. Modifikasi nanopartikel Au@AMP pada elektroda Au-SAM sistiamin berhasil dilakukan, dilihat dari double layer capacitance yang kembali menyempit seperti pada elektroda Au (bare), akibat adanya transfer elektron langsung dari nanopartikel Au ke elektroda Au. Nanopartikel Au@AMP yang telah terikat pada elektroda Au-SAM selanjutnya digunakan untuk menangkap ion Cd2+. Interaksi nanopartikel Au@AMP dengan elektroda Au-SAM optimum pada pH 5,50, konsentrasi nanopartikel Au@AMP 1,00 x 10-4 M, scan rate 100 mV/s, konsentrasi larutan Cd2+ 1,00 x 10-4 M, waktu akumulasi 360 s dan pH larutan uji 5,50. Kata kunci: Nanopartikel, nanopartikel Au, modifikasi nanopartikel, self assembled monolayer (SAM), elektroda Au, Asam 3- merkaptopropanoat, sistiamin, voltametri siklik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftakhussalam
"Komposit hibrida zeolit NaY/ZSM-5 telah berhasil disintesis pada permukaan kaca kuarsa. Mula-mula kaca kuarsa dimodifikasi dengan Au/Ag. Lapisan ini kemudian digunakan sebagai salah satu komponen elektroda sekaligus sebagai adhesif untuk merekatkan kaca kuarsa dengan material lain. Pembuatan komposit hibrida zeolit diatas permukaan kuarsa dilakukan dengan sintesis zeolit ZSM-5 secara hidrotermal kemudian dilakukan elektroforesis di permukaan kaca kuarsa. Lapisan zeolit kedua (NaY) dibuat dengan teknik redispersi bubuk zeolit NaY hasil sintesis dengan metode seeding, pada lapisan ZSM-5. Kemudian modifikasi kation logam Cu2+ dilakukan dengan teknik dip-coating selama 24 jam pada suhu ruang. Pengujian sebagai sensor gas amonia dilakukan dengan teknik impedance pada rentang frekuensi 20kHz - 20 Hz untuk konsentrasi amonia dari 0 - 250 ppm. Pengukuran dilakukan terhadap variasi dari modifikasi lapisan IDC. Cu2+/NaY/ZSM-5/IDC memberikan performa sensor terbaik pada frekuensi 20 kHz, yang dalam hal linieritas dapat dicapai pada rentang konsentrasi 10 - 250 ppm R2 = 0,978.

A hybrid of NaY/ZSM-5 zeolite has been successfully synthesized on the surface of quartz. The quartz was initially modified by Au/Ag layer, which then acted as a component of electrode as well as an adhesive layer provided the modification with other materials. Preparation of the composite on the quartz surface was performed by hydrothermal synthesis of ZSM-5 followed by electrophoresis technique at the quartz surface. The second layer of zeolite NaY has been prepared by redispersion of zeolite powder, which is synthesized using seeding method, on to ZSM-5/Au/Ag surface. Then, modification of Cu2+ ions was performed by dip- coating method for 24 hours at room temperature. The examination for ammonia sensor was conducted using impedance analyzer in the frequency range of 20 kHz - 20 Hz for ammonia concentration range of 0 - 250 ppm. The measurements were conducted on various types of IDC layers modification. Cu2+/ NaY/ZSM-5/IDC showed the best performance at the frequency of 20 kHz, in which Linearity in the concentration range of 10 ppm - 250 ppm (R2= 0.978) can be achieved."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallencia Ryanto
"Perkiraan konsentrasi glukosa darah adalah salah satu kriteria diagnostik utama Diabetes mellitus dengan insulin memiliki peran utama dalam metabolisme glukosa. Penentuan insulin berperan besar dalam diagnosis diabetes dan diperlukan sistem untuk mendeteksi kadar insulin dalam tubuh manusia. Pada penelitian ini pengembangan metode untuk mendeteksi kadar insulin dilakukan dengan instrumen surface-enhanced raman spectroscopy (SERS). Sebagai substrat untuk meningkatkan respon plasmon dalam pengujian SERS, elektroda screen-printed carbon (SPCE) dimodifikasi dengan nanopartikel emas (AuNPs). Elektrodeposisi dilakukan dengan menggunakan metode chronoamperometry dengan bantuan nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) sebagai capping agent. Karakterisasi SPCE termodifikasi AuNPs (AuNPs-SPCE) dengan metode FE-SEM menunjukkan nanopartikel yang dihasilkan memiliki bentuk bulat (nanosphere) yang tersebar secara merata pada permukaan elektroda dengan mayoritas ukuran partikel sekitar 100 nm. Pengujian dengan SERS yang dilakukan menggunakan larutan standar insulin manusia menunjukkan puncak pada Raman shift pada bilangan gelombang 1200-1400 cm-1. Kurva kalibrasi linear dibuat pada rentang konsentrasi 0 sampai 15 IU dengan linearitas sebesar 0.9938 dan nilai LOD, LOQ, serta sensitivitas masing-masing adalah 1.53 IU, 5.10 IU, dan 2.57 x 10-5 a.u/IU/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AuNP-SPCE hasil preparasi dapat digunakan sebagai substrat untuk sensor insulin menggunakan metode SERS.

Estimation of blood glucose concentration is one of the main diagnostic criterias for Diabetes mellitus in which insulin has a major role in glucose metabolism. Insulin determination plays a major role in the diagnosis of diabetes and a system is needed to detect insulin levels in the human body. In this study, the development of a method for detecting insulin levels was carried out using a surface-enhanced Raman spectroscopy (SERS) instrument. As a substrate to increase plasmon response in SERS testing, screen-printed carbon electrodes (SPCE) are modified with gold nanoparticles (AuNPs). Electrodeposition was carried out using the chronoamperometry method with the help of nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) as a capping agent. Characterization of SPCE modified AuNPs (AuNPs-SPCE) using the FE-SEM method showed that the resulting nanoparticles had a circular shape (nanospheres) that were evenly distributed on the surface of the electrode with a majority of particle sizes around 100 nm. The performance tests with SERS which were carried out using standard human insulin solutions showed peaks in the Raman shift at wave numbers 1200-1400 cm-1. A linear calibration curve was made in the concentration range of 0 to 15 IU with a linearity of 0.9938 and the values of LOD, LOQ and sensitivity were 1.53 IU, 5.10 IU and 2.57 x 10-5 a.u/IU/cm2, respectively. The results showed that the prepared AuNP-SPCE could be used as a substrate for insulin sensors using the SERS method.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nastiti Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30509
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Junjunan Muhammad Syukur
"Deteksi hidrogen peroksida (H2O2) berhasil dikembangkan dengan metode luminol electrochemiluminescence (ECL) pada permukaan screen-printed carbon electrode (SPCE) yang dimodifikasi dengan partikel emas. ECL luminol diperoleh dari  oksidasi luminol menghasilkan spesies 3-aminoftalat tereksitasi yang kemudian berelaksasi dengan memancarkan intensitas cahaya. H2O2 bertindak sebagai ko-reaktan pada ECL luminol karena hasil oksidasi elektrokimia H2O2 pada permukaan elektroda menghasilkan radikal hidroksil (OH•), yang dapat meningkatkan oksidasi luminol dan akibatnya meningkatkan sinyal ECL luminol. Modifikasi dengan partikel emas di permukaan SPCE dilakukan karena partikel emas memiliki kelebihan yaitu; luas permukaan yang besar, konduktivitas yang sangat baik, dan aktivitas katalitik yang baik terhadap oksidasi H2O2 untuk menghasilkan radikal hidroksil (OH•) yang distabilkan oleh interaksi pertukaran elektron parsial. Teknik voltametri siklik yang digunakan untuk menghasilkan oksidasi H2O2 dan oksidasi luminol yang menghasilkan ECL menunjukkan hubungan linear (R2 = 0,9995) pada rentang konsentrasi H2O2 0,5 µM hingga 200 µM. Sensor yang dikembangkan menunjukkan hasil performa yang baik dengan batas deteksi sebesar 4,78 µM, dan dapat digunakan untuk mendeteksi sampel H2O2 dalam matriks susu dan air keran.

Hydrogen peroxide (H2O2) detection was successfully developed by electrochemiluminescence (ECL) luminol method at a screen-printed carbon electrode modified with gold nanoparticles (AuNPs-SPCE). The ECL detection mechanism follows the oxidation of H2O2 to hydroxyl radicals (OH•) acting as a co-reactant to increase the ECL signal by inducing oxidized luminol to produce an excited species of 3-aminophthalate then relaxes and emits a luminous intensity on the electrode surface. AuNPs was deposited to SPCE due to feature high surface area, excellent conductivity, and good catalytic activity towards H2O2 oxidation to produce hydroxyl radicals (OH•) which stabilized by partial electron exchange interactions. Cyclic voltammetry (CV) technique was used for the ECL measurements which showed liner relationship (R2 = 0.9995) in the range 0.5 to 200 µM of H2O2 concentrations. The developed sensor showed a good perform with an estimated detection limit of 4.78 µM, and applicable for real sample detection of H2O2 in milk and tap water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>