Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Eliyanti
1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Eliyanti
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rachell Putrindayo Voluntoro
"Krisis air bersih global mendorong pengembangan teknologi desalinasi yang lebih efisien, salah satunya melalui membran ultrafiltrasi (UF) berbasis selulosa asetat (CA) dan grafena oksida (GO). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan membran CA/GO sebagai tahap pretreatment dalam proses desalinasi air laut, dengan fokus pada kemampuan rejeksi garam dan fluks permeat. Membran difabrikasi menggunakan metode inversi fasa dengan penambahan GO hasil sintesis metode Modified Hummers ke dalam larutan polimer CA 15b% dan CA 25b% dengan kandungan GO 0,5b% –1,5b% . Dispersi GO dilakukan menggunakan ultrasonik untuk memastikan penyebaran homogen dalam matriks polimer. Untuk menghasilkan membran ultrafiltrasi yang ideal untuk pre-treatment desalinasi air laut adalah memiliki sifat hidrofilik tinggi, sehingga memudahkan aliran air dan mengurangi fouling. Selain itu, ukuran pori yang seragam dan struktur polar diperlukan untuk mendukung selektivitas ion dan menjaga efisiensi pemisahan. Karakterisasi FTIR menunjukkan keberadaan gugus hidrofilik –OH (~3381 cm⁻¹), serta gugus C–H, C=O, dan C–O yang mendukung sifat hidrofilik membran. Sedangkan hasil citra FESEM pada GO menunjukan lembaran tipis, edges tajam, dan permukaan keriput (wrinkled/crumpled) dan pada membran CA/GO terlihat adanya aglomerasi pada permukaannya. Dari seluruh variasi, komposisi CA 15b% dan GO 1b% menunjukkan performa terbaik, dengan nilai rejeksi garam sekitar 37% dan fluks permeat sebesar 11,8 L/m²·jam. Hasil ini mengindikasikan bahwa peningkatan rasio GO hingga batas optimal dapat memperbaiki selektivitas ion dan permeabilitas air, sekaligus menjaga kestabilan struktural membran. Temuan ini memperkuat potensi CA/GO sebagai kandidat membran ultrafiltrasi yang efektif untuk aplikasi pre-treatment desalinasi air laut.

The global clean water crisis has driven the development of more efficient desalination technologies, one of which is ultrafiltration (UF) membranes based on cellulose acetate (CA) and graphene oxide (GO). This study aims to develop CA/GO membranes as a pre-treatment stage in seawater desalination, focusing on salt rejection and permeate flux performance. The membranes were fabricated using the phase inversion method by incorporating GO, which synthesized through the Modified Hummers method and added into 15b% and 25b% CA polymer solutions with GO content ranging from 0,5 b% to 1.5b%. GO was dispersed using ultrasonication to ensure uniform distribution within the polymer matrix.To obtain an ideal ultrafiltration membrane for seawater desalination pre-treatment, it should possess high hydrophilicity to facilitate water flow and reduce fouling. In addition, uniform pore size and a polar structure are required to support ion selectivity and maintain separation efficiency. FTIR characterization confirmed the presence of hydrophilic –OH groups (~3381 cm⁻¹), along with C–H, C=O, and C–O functional groups that support the membrane’s hydrophilic nature. Meanwhile, the FESEM image results for GO show thin sheets, sharp edges, and wrinkled surfaces (wrinkled/crumpled) and on the CA/GO membrane, agglomeration is seen on the surface. Meanwhile, the FESEM image results for GO show thin sheets, sharp edges, and wrinkled surfaces (wrinkled/crumpled) and on the CA/GO membrane, agglomeration is seen on the surface. Among all variations, membrane CA 15 b% GO 1 b% demonstrated the best performance, achieving a salt rejection of approximately 37% and a permeate flux of 11.8 L/m²·h. These results suggest that increasing the GO ratio to an optimal level enhances ion selectivity and water permeability while maintaining the membrane’s structural integrity. This finding enhances the potential of CA/GO membranes as effective ultrafiltration candidates for pre-treatment in seawater desalination applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saudale, Everly D.A.
"Proses pemisahan gas dengan membran menawarkan teknologi alternatif yang relatif baru dalam proses pemisahan gas C02 dari gas alam, terutama untuk gas alam dengan kandungan CO, tinggi. Selulosa asetat adalah salah satu bahan rnembran yang sering digunakan.
Pada penelitian ini dilakukan penambahan selulosa triasetat pada selulosa asetat untuk mendapatkan membran dengan fluks yang lebih besar. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kinerja membran adalah permeabilitas dan selektifitas.
Untuk meningkatkan selektifitas dari membran yang dibuat, dilakukan perlakuan tambahan dengan pengaringan bertahap. Membran yang dibuat dalam penelitian ini adalah membran asimetrik. Membran ini dibuat di Laboratorium Proses Lemigas. Membran yang telah dibuat diuji dengan menggunakan gas C02 murni dan gas CH4, murni untuk mengetahui permeabilitas dan selektifitas membran.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa kondisi operasi dalam hal ini tekanan operasi mempunyai pengaruh terhadap permeabilitas dan selektifitas membran. Dengan adanya kenaikkan tekanan operasi, harga permeabilitas meningkat, tetapi hal sebaliknya terjadi pada selektifitas. Dari hasil pemodelan yang dilakukan diketahui bahwa…"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Sudorowerdi
"ABSTRAK
Kandungan garam di dalam air laut dapat dikurangi konsentrasinya, melalui proses osmosa balik. Osmosa balik adalah proses pemisahan zat-zat dalam larutan dengan cara permeasi di bawah tekanan melalui membran yang sesuai.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat membran dengan menggunakan bahan dasar nilon-6 dan menentukan pengaruh annealing terhadap karakterisasi membran. Membran nilon-6 dapat dibuat dengan cara mencampurkan nilon-6, asam format, dan formamida. Campuran tersebut diaduk, dilanjutkan dengan proses pencetakan, penguapan, pencelupan dalam air, dan memvariasi kondisi pemanasan (annealing). Membran yang dihasilkan diuji harga penolakan garam, kecepatan aliran, kandungan air, kuat regang dan perpanjangan putus, serta melihat pori-pori membran yang dihasilkan dengan menggunakan SEM.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi temperatur annealing, dan pada kisaran waktu annelaing antara 5 sampai dengan 10 menit, semakin tinggi temperatur dan semakin lama waktu annealing, maka besarnya harga penolkan garam, kuat regang dan perpanjangan putus meningkat, sedangkan kecepatan aliran dan kandungan air menurun."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rahmi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Membran rapat selulosa asetat telah dibuat dengan mencampurkan selulosa asetat, formamida, dan seton pada berbagai komposisi dan kondisi pengeringan beku. Membran tersebut diuji untuk pemisahan campuran alkohol eter yaitu methanol dan metal tersier butil eter (MTBE) melalui proses pervaporasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa makin besar konsentrasi Formamida, maka nilai fluks air, koefisien penggembungan, dan koefisien difusi semakin besar. Proses pengeringan beku yang lama menghasilkan membrane yang makin rapat. Analisa struktur dengan spektroskopi infra merah menunjukkan tidak adanya ikatan hydrogen yang terbentuk antara selulosa asetat dengan formamida di dalam membran. Uji ketahanan jebol menunjukkan adanya penurunan sifat mekanik membran yang disebabkan oleh adanya deformasi struktur membran dan pelebaran pori membran akibat proses osmosa balik. Hasil pervaporasi menunjukkan bahwa persen penggembungan dan koefisien difusi terhadap methanol lebih besar dari MTBE. Temperatur optimum untuk mendapatkan fluks dan selektifitas yang tinggi pada pervaporasi adalah 40oC untuk membran dengan komposisi 25% b/b selulosa asetat, 25% formamida b/b, dan waktu pengeringan beku 48 jam. Hasil optimum yang didapatkan pada kondisi tersebut adalah fluks permeat 12,6 L/m2 jam dan faktor pemisahan sebesar 39,9. Di atas temperature tersebut, fluks total membran menurun."
MPI 1:1 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>