Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sri Utomo
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indrawati Pudiyanto
"ABSTRAK
Untuk memperluas penggunaan kayu lapis meranti putih maka dilaksanakanlah penelitian terhadap perekat urea formaldehida yang dimodifikasi dengan melamin dengan formulasi tertentu. Mengingat sifat formaldehida yang dengan mudah dapat berpolimerisasi maka peranan dari metanol sebagai penghambat di dalam larutan formaldehida sangat penting.
Kadar metanol yang bervariasi (2% - 10%) ditambahkan pada proses sintesa urea melamin formaldehida. Kualitas hasil sintesa kemudian dibandingkan terhadap standar mutu JIS. Pengujian yang berkaitan dengan aplikasi yang dilakukan adalah kuat rekat pada keadaan normal dan keadaan setelah perendaman air panas mengingat keunggulan yang dimiliki perekat UMF adalah sifat ketahanan terhadap air.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan metanol di dalam formalin menghasilkan UMF yang dapat memberikan kuat rekat kayu lapis meranti putih rata-rata 45 kg/cm2 pada keadaan normal. Kenaikan kadar methanol sampai 10% tidak berpengaruh secara linear terhadap kuat rekat pada keadaan normal. Namun dapat diperoleh suotu kenaikan kuat rekat bila dibandingkan terhadap standar. Sedangkan untuk keadaan setelah perendaman dalam air, terjadi pula kenaikan dalam kuat rekat bila dibandingkan terhadap standar tetapi hasil yang diperoleh berfluktuasi.
Diduga proses perendaman yang disertai pemanasan dapat lebih menyempurnakan reasi cure dari resin UMF. Sifat kayu yang anisotropi besar kemungkinan menjadi penyebab terjadinya fluktuasi nilai kuat rekat yang diper oleh.
Ikatan antar 2 (dua) permukaan venir meranti putih dengan perekat urea melamin formaldehida merupakan kejadian yang sangat kompleks. Kuat rekat yang dihasilkan bergantung pada beberapa kondisi yang mempengaruhinya termasuk : sifat perekat, sifat kayu, formulasi kompon perekat, preparasi venir, karakteristik kandisi aperasinya atau sifat pengerjaan dan ketepatan perlakuan pengujian yang sesual dengan aplikasinya.
"
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susty Restian
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
TA781
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Candra Husin
"Cetakan memegang peranan yang penting dalam menentukan kualitas dari produk cor yang dihasilkan. Salah satu metode pembuatan cetakan yang banyak digunakan saat ini adalah cetakan kulit (shell molding), yang menggunakan resin sebagai bahan kimia pengikat butir-butir pasir. Pada penelitian ini dicari hubungan antara temperatur dan waktu pemanasan terhadap sifat mekanis dan permeabilitas pasir silika lapis resin berkadar 3 % sebagai bahan pembuat cetakan dan inti beberapa jenis produk coran. Kemudian dicari kondisi cetakan yang paling optimal. Temperatur pemanasan yang digunakan adalah 240, 260, 280 dan 300 °C, sedangkan waktu pemanasan yang digunakan adalah 1,5 ; 2 ; 2,5 dan 3 menit. Adapun hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan mekanis dan permeabilitas cetakan yang paling optimal dicapai pada kondisi temperatur pemanasan 300 °C dengan waktu pemanasan 3 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hertyoso Nursasongko
"Penggunaan pasir Silika lapis resin sebagai Shell Mould dan Inti saat ini sudah meluas di kalangan industri pengecoran di lndonesia. PT Bakrie Tosanjaya menggunakan bahan ini untuk membuat berbagai macam inti dalam produk benda cornya. Pada bulan Januari 1996, diujicobakan penggunaan pasir Silika lapis resin dengan kadar 2,5%. Untuk itu perlu diadakan kajian i1miah mengenai kinerja optimum dari bahan tersebut. Parameter-parameter yang penting yang mempengaruhi kemampuan pasir cetak adalah kekuatan mekanis dan permeabilitas, dimana kemampuan yang optimum dari pasir cetak bisa diperoleh dari perpaduan keduanya. Selain itu perlu diketahui pula karakteristik pasir yang digunakan melalui uji distribusi pasir dan pengamatan bentuk bulir melalui foto makro. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan mekanis pasir akan meningkat apabila temperatur pemanasan dilingkatkan dan waktu pemanasannya optimum, dalam arti cukup untuk melelehkan resin sampai yang berada pada bagian dalam cetakan. Sebaliknya, pemeabilitas cenderung menurun apabila remperatur pemanasan meningkat karena lelehan resin yang mengikat bulir paah menghalangi jalurnya udara yang akan keluar cetakan. Kekuatan tekan dan geser maksimum mencapai 102 N/cm2 dan 41 N/cm2. Kekuatan Mekanis dan Permeabilitas yang optimum mencapai pada temperatur 300'C dengan waktu pemanasan 3 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
TA875
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
TA983
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salihima, Astini
"Formaldehid bebas yang terkandung dalam kain hasil penyempurnaan resin anti kusut berbahaya terhadap kesehatan manusia bila jumlahnya cukup besar, oleh karena itu perlu dikurangi. Salah satu cara pengurangan kadar formaldehid bebas dalam kain finish adalah dengan cara menambahkan akseptor formaldehid (scavenger) ke dalam larutan resin. Chitosan dapat digunakan sebagai scavenger formaldehid bebas, karena gugus amino yang dikandung oleh chitosan dapat mengikat formaldehid.
Penelitian dilakukan menggunakan resin dimetiloldihidroksietilen urea (DMDHEU) dengan konsentrasi 60 g/l pada kain kapas, pada 3 macam suhu pemanas awetan : 140, 150, dan 160°C. Kemudian percobaan diteruskan pada suhu yang optimum dengan variasi konsentrasi chitosan yang dibuat dari limbah kepala dan kulit udang.
Pengaruh konsentrasi chitosan dibahas terdapat penurunan kadar formaldehid bebas, sudut kembali dari kekusutan, kekuatan tarik dan kekakuan lain. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kadar formaldehid bebas menurun 39% dari semula, pada pemakaian 12 g/l chitosan. Selanjutnya chitosan tidak mempengaruhi kekuatan tarik, sudut kembali dari lipatan, tetapi sedikit menambah kekakuan lain."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2000
MPI 3:2 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>