Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siagian, Ria Christine
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Febrianti
"Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan kencur (Kaemfjeria galanga L.) mempunyai kegunaan tradisional dan sosial cukup luas dalam masyarakat Indonesia terutama bagian rimpangnya. Untuk memperoleh hasil yang baik seringkali digunakan pemberantas hama seperti pestisida karbofuran. Tetapi efek toksik dapat pula ditimbulkan oleh pestisida ini sehingga perlu dilakukan analisis untuk mendeteksi keberadaan residunya. Dalam penelitian ini digunakan alat kromatografi gas dengan detektor spektrameter massa yang memiliki tingkat sensitifitas dan selektifitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metoda analisis karbofuran dengan menggunakan alat GC/MS dan mengetahui kandungan residu karbofuran dalam rimpang jahe dan kencur. Pelaksanaan percobaan yang dilakukan meliputi pencarian kondisi alat, pembuatan kurva kalibrasi, penyiapan sampel, uji kualitatif uji perolehan kembali dan uji kuantitatif sampel. Pada pembuatan kurva kalibrasi diperoleh persamaan y = 32759.045 + 45969,319x dan r = 0,9993. Untuk uji perolehan kembali jahe didapat hasil sebesar 86,360 ± 0,879 % dan 86,280 ± 0,945 % untuk kencur. Dari sampel yang menunjukan hasil positif yaitu 3 sampel jahe dan 1 sampel kencur diperoleh konsentrasi antara 0,064 ug/g- 0,180 ug/g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S32053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Mufti Noorafwansyah
"Kopi merupakan komoditas ekspor yang diandalkan menjadi sumber penghasilan bagi 1,5 juta petani kopi di Indonesia salah satunya spesies kopi robusta. Kopi robusta menjadi spesies kopi yang mendominasi untuk ditanam di Indonesia yaitu sebesar 73,06% dari total produksi kopi di Indonesia. Proses roasting merupakan tahapan penting dalam pemberian rasa pada kopi. Kafein merupakan salah satu senyawa yang memberikan rasa pada kopi. Namun, penelitian kopi di Indonesia masih sedikit terutama tentang analisis senyawa kafein pada proses roasting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa kafein pada light dan dark roasting berdasarkan GC-MS ekstrak biji kopi robusta yang dilarutkan dengan pelarut akuades. Sampel merupakan hasil dari light roasting dan dark roasting yang berasal dari pulau Jawa dan Sulawesi dengan tidak adanya pengulangan. Uji beda mean populasi (Uji T) digunakan untuk membandingkan kandungan senyawa kafein pada tipe roasting yang berbeda. Rata-rata luas area di bawah peak pada tiap kelompok sampel kopi dibandingkan menggunakan Uji T untuk melihat perbedaannya dengan tingkat signifikansi α = 0.05. Hasil Uji T menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kandungan senyawa kafein pada light roasting dan dark roasting.

Coffee is an export commodities that is reliable as the source of income to 1,5 billion of Indonesian farmers one of them is robusta coffee species. Robusta coffe is the dominant species to be planted in Indonesia, comprising of 73.06% of Indonesia total coffee production. roasting process is the critical process which will give flavors to coffee. caffeine is one of compounds that contributes to the taste of coffee. The objective of this study was to analyze caffeine compounds on light and dark roasting of robusta coffee extracts dilluted in aquades based on GC-MS method. the samples were light and dark roasted coffee beans from Java and Sulawesi.  Caffeine compounds contained on two different roasting methods were compared with The Unequal Variance T test. The mean of area under the peak on each sample groups were compared with T test to investigate the difference on significance α = 0.05. The T test showed that there were no difference on the caffeine compound contained in light and dark roasting methods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Shinsetsu Sulistyoningrum
"Indonesia merupakan Negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 2012, produksi cengkeh dunia sebesar 113.215 ton dimana sekiat 71 79.250 ton berasal dari Indonesia. Meskipun Indonesia merupakan Negara penghasil cengkeh utama di dunia, penelitian dan publikasi mengenai cengkeh di Negara ini sangat jarang dan oleh karena itu pengetahuan tentang perbedaan karakteristik varietas cengkeh dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komposisi senyawa mayor dan minor dalam minyak cengkeh yang bertanggungjawab terhadap aroma berdasarkan origin. Minyak atsiri cengkeh diperoleh dengan distilasi uap. Komposisi kimia minyak cengkeh dianalisis menggunakan GC-MS. Komposisi senyawa kimia mayor minyak cengkeh Bali yaitu eugenol 73,34, kariofilena 12,51, ?-humulena 2,34 dan eugenol asetat 5,34 dan cengkeh Toli-Toli yaitu eugenol 66,37, kariofilena 15,38, ?-humulena 1,97 dan eugenol asetat 12,99 . Senyawa unik cengkeh Bali yaitu valensena 0,17, ?-selinena 0.22, alloaromadendrena 0.24 and kariofilladienol II 0,14 sedangkan cengkeh Toli-Toli yaitu ?-kariofilladienol 0.19 . Total 51 senyawa teridentifikasi dari cengkeh Bali dan 52 senyawa dari cengkeh Toli-Toli.

Indonesia is the largest clove producer in the world. In 2012, total world clove production is 113,215 tons where nearly 71 79,250 tons comes from Indonesia. Although Indonesia is a major producer of clove in the world, research and publications about cloves in this country are scarce and hence knowledge about characteristics of difference varieties of cloves is very limited. The present study was aimed to compare major and minor constituents in clove oil responsible for their flavor based on origin which are cloves from Toli Toli and Bali. The essential oil from clove bud Syzygium aromaticum was obtained by steam distillation. The chemical composition of clove oil was analyzed by GC MS. The major compounds of clove oil were eugenol, caryophyllene, humulene and eugenyl acetate with composition 72,34, 12,51, 2,34 and 5,34, respectively Bali and clove from Toli Toli were 66,37, 15,38, 1,97 and 12,99 respectively. The unique minor compounds of clove oil from Bali were valencene 0.17, selinene 0.22, alloaromadendrene 0.24 and caryophylladienol II 0,14 while in clove Toli Toli was caryophylladienol 0.19 . A total of 51 compounds were identified from the clove bud oil Bali and 52 compounds from the clove bud oil Toli Toli.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmen
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kegiatan usaha dibidang industri bahan peledak yang belum didukung oleh kebijakan pemerintah yang dapat memacu perkembangan industri bahan peledak komersial di Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan Industri bahan peledak komersial belum terintegrasi antara satu kebijakan dengan kebijakan-kebijakan lainnya, bahkan dirasakan adanya kebijakan yang berkaitan dengan masalah bahan peledak masih tumpang tindih karena adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh instansi yang berbeda seperti Departemen Pertahanan, Polri, Departemen Perindustrian dan instansi lainnya.
Keputusan Menteri Pertahanan dalam penunjukan badan usaha dibidang bahan peledak merupakan izin prinsip yang dalam pelaksanaan Produksi, Pengadaan dan Distribusi bahan peledak komersial tersebut harus ada izin dari Kapolri sesuai ketentuan/ Undang-Undang yang berlaku, yaitu UU nomor 8 tahun 1948 dan Undang-undang No. 20 Prp tahun 1960, selanjutnya dalam proses impor bahan peledak juga harus ada izin dari Departemen Perdagangan, kemudian untuk penggunaannya harus ada rekomendasi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sementara itu walaupun sudah ada kesempatan bagi banyak perusahaan untuk ikut bersaing dalam pengadaan bahan peledak komersial, namun pangsa pasar masih dikuasai oleh dua sampai tiga perusahaan saja, bahkan ada beberapa perusahaan yang masih belum memiliki pangsa pasar (market share), sehingga dapat dikatakan bahwa struktur industri bahan peledak komersial di Indonesia adalah berupa Oligopoli, yaitu struktur pasar dengan sedikit penjual dimana terdapat rintangan (barier) terhadap masuknya (entry) perusahaan baru. Barier to entry yang ada disini lebih banyak bersifat legal, yaitu berkaitan dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena penanganan bahan peledak memerlukan perlakuan khusus supaya aman dan selamat, dengan kata lain masalah safety dan security jadi pertimbangan utama.
Saat ini untuk pengadaan dan pendistribuasian bahan peledak komersial di Indonesia terdapat 8 perusahaan yaitu: PT. Mufti Nitrotama Kimia (MNK), PT. Dahana (Persero), PT. Armindo Prima, PT. Tridaya Esta, PT. Pindad (Persero), PT. Trifita Perkasa (Persero), PT. Pupuk Kaltim dan PT. Asa Karya. Dari delapan perusahan tersebut hanya satu perusahaan yang sudah memproduksi bahan peledak jenis AN dalam negeri yaitu PT.MNK, sedangkan yang lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen masih mengimpor dari luar negeri.
Walaupun ke delapan perusahaan tersebut di atas telah memiliki izin prinsip dari Departemen Pertahanan, namun tidak seluruhnya dapat aktif dalam pengadaan dan pendistribusian bahan peledak, maka untuk menjamin berkembangnya industri bahan peledak komersial di Indonesia ke arah yang lebih baik dan dalam kondisi persaingan yang sehat sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional, maka disini penulis mencoba melakukan analisis terhadap kebijakan industri bahan peledak komersial di Indonesia yang terkait dengan Undang-Undang dan peraturan dibidang bahan peledak serta Undang-Undang Antimonopoli."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Darmawan
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S30066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Widdya Damayanti
"

Madu sangat bermanfaat untuk tubuh. Madu dijadikan obat alternatif oleh masyarakat dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit dikarenakan kandungan senyawa di dalamnya. Tingginya permintaan pasar dikarenakan meningkatnya konsumsi madu oleh masyarakat memberikan peluang kepada oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk memalsukan madu. Oleh sebab itu diperlukan suatu teknologi canggih yang bisa mendeteksi keaslian madu beserta klasifikasikasi dan sifatnya secara cepat dan akurat. Identifikasi dan klasifikasi madu dilakukan pada madu asli yang berasal dari lebah Apis sp. dan juga stingless bees serta madu palsu buatan yang dibuat dengan percampuran madu asli dengan penambahan air gula (Fruktosa) dan NaHCO3.  Dalam melakukan identifikasi madu dengan metode Artificial Neural Network (ANNs) digunakan software berupa MATLAB. Metode Artificial Neural Network (ANNs) yang digunakan adalah alogaritma backpropagation dengan arsitektur jaringan multilayer. Hasil dari peneitian ini adalah pengidentifikasian madu menggunakan metode Artificial Neural Network untuk percobaan 2 kelas memiliki hasil tranning dan testing yang lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan dengan 6 kelas. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyak kelas maka jumlah data setiap kelas harus semakin banyak dan sama rata dikarenakan jumlah data mempengaruhi hasil tranning dan testing dari Artificial Neural Network.

 


Honey is very beneficial for body. It can be used as an alternative medicine by humans for curing various types of diseases due to the compound contained in honey. The high market demand due to increasing consumption of honey by consumers provides opportunities for unscrupulous individuals to falsify honey. In order to prevent consumers from fake honey, we need a sophisticated technology that can detect the authenticity of honey along with its classification and nature quickly and accurately. In this study, a method for identifying and classifying the authenticity of honey using Artificial Intelligence (AI), the type of artificial intelligence that is used in this study is Artificial Neural Network (ANNs). The identification and classification of honey is performed using honey Apis sp bees, stingless bees and fake honey. Fake honey is made by adding sugar (Fructose) and NaHCO3 to the honey. For identifying honey with the Artificial Neural Network (ANNs) method, the author used MATLAB software. The Artificial Neural Network (ANNs) method used is a backpropagation algorithm with multilayer network architecture. The result of this research is the identification of honey using the Artificial Neural Network method for the 2-class experiment which has higher tranning and testing results compared with experiments with 6 classes. This is because the amount of data per class must be more and equal because the amount of data affects the results of tranning and testing of Artificial Neural Network.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Middleditch, Brian S.
Amsterdam : Elsevier, 1989
543.8 MID a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>