Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Diana Nur Vitasari
"ABSTRAK
Obstructive Sleep Apnea OSA merupakan penyakit gangguan napas saat tidur ditandai oleh penyumbatan sebagian atau seluruh saluran pernafasan yang menyebabkan henti napas minimal 10 detik saat tidur. Periode henti napas saat tidur menyebabkan tidak masuknya oksigen ke dalam tubuh yang memicu saraf simpatis lebih dominan dibandingkan saraf parasimpatis. Ketidakseimbangan antara persyarafan simpatis dan parasimpatis berpengaruh pada ketidakteraturan irama jantung yang dapat memicu terjadinya gangguan jantung yaitu Atrial Fibrillation AF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi AF pada pasien risiko OSA. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer pasien risiko OSA di RSCM berdasarkan wawancara dengan kuesioner Berlin. Sampel dipilih menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 145 pasien risiko OSA berdasarkan kuesioner Berlin. Jumlah pasien yang terdiagnosis AF sebanyak 45 pasien 31.04. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Chi-Square Automatic Interaction Detection CHAID untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap AF. Metode CHAID merupakan teknik analisis data kategorik dengan jumlah kategori di tiap variabel independen sebanyak dua atau lebih. Variabel dalam penelitian ini berbentuk kategorik dan jumlah kategori dalam variabel independen lebih dari dua buah kategori. Variabel dependen pada penelitian ini adalah AF, sedangkan variabel independen yaitu usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh IMT, lingkar pinggang, lingkar leher, tekanan darah, riwayat merokok, riwayat mengonsumsi minuman beralkohol, riwayat gagal jantung, riwayat penyakit jantung koroner, riwayat stroke. Hasil analisis menggunakan metode CHAID diperoleh bahwa faktor usia, tekanan darah, lingkar pinggang, dan lingkar leher dapat memengaruhi AF pada pasien risiko OSA. Tingkat ketepatan hasil klasifikasi secara keseluruhan dengan menggunakan metode CHAID sebesar 71.7.

ABSTRACT
Obstructive Sleep Apnea OSA is sleep breathing disorder disease characterized by blockage partial or complete the respiratory tract that causes stop breathing during sleep at least 10 seconds. A period of stopping breathing while sleeping causes lack of oxygen into the body that triggers the sympathetic nerves more dominant than the parasympathetic nerves. The imbalance between sympathetic nerve and parasympathetic nerve affecting irregularity of heart rhythm that can trigger an onset of heart disorders, namely Atrial Fibrillation AF. This study aims to determine the factors affecting AF in patients with risk of OSA. The data used in this study is primary data of patients with risk of OSA at RSCM based on interviews with the Berlin questionnaire. The sample is chosen by using a technique of non probability sampling with purposive sampling method. The sample size are 145 patients with risk of OSA based on the Berlin questionnaire. The number of patients diagnosed AF is 45 patients 31.03. The method used in this study is Chi Square Automatic Interaction Detection CHAID to determine which factors significantly affect AF. The CHAID method is a categorical data analysis technique which the number of categories in each independent variable is two or more. In this study, variables used are categorical and the number of categories in independent variables is more than two categories. Dependent variables in this study are AF, while independent variables are age, sex, body mass index BMI , waist circumference, neck circumference, blood pressure, smoking history, history of consuming alcoholic, history of heart failure, history of coronary heart disease, and history of stroke. The results of this study is age, blood pressure, waist circumference, and neck circumference significantly affect AF in patients with risk of OSA. In addition, the accuracy rate of the classification results using CHAID method is 71.7."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfiroh
"ABSTRAK
Penyakit Tuberkulosis paru TB paru merupakan suatu penyakit infeksi kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi penyebab kematian utama di antara penyakit infeksi lainnya. Infeksi kronik menyebabkan tubuh dalam keadaan stres oksidatif. Pada keadaan stres, produksi hormon stres meningkat dan dapat berpengaruh pada peningkatan kadar gula dalam darah yang dapat memicu terjadinya diabetes melitus DM . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan munculnya DM Tipe 2 pada pasien TB paru dan membuat klasifikasi dengan menggunakan metode CHAID Chi-square Automatic Interaction Detection . Variabel dependen pada penelitian ini adalah status DM Tipe 2, sedangkan variabel independennya adalah jenis kelamin, usia, Indeks Massa Tubuh IMT , kadar neutrofil, kadar limfosit, Laju Endap Darah LED , Obat Anti Tuberkulosis OAT , yaitu rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin. Analisis dengan menggunakan metode CHAID diperoleh faktor yang berhubungan dengan munculnya DM Tipe 2 pada pasien TB paru adalah usia, Indeks Massa Tubuh IMT , jenis kelamin, obat pirazinamid Z . Berdasarkan metode CHAID diperoleh klasifikasi kemunculan DM Tipe 2 pada pasien TB paru, yaitu pasien TB paru yang berusia ge; 40 tahun, memiliki IMT ge; 25 kg/m2, dan berjenis kelamin laki-laki.
"
"
"ABSTRACT
"
Pulmonary Tuberculosis pulmonary TB is a chronic infectious disease that is caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis and is still considered as one of the leading cause of death among other infectious diseases. Chronic infection causes the body to be in an oxidative stress condition. In a stressful condition, the production of stress hormone increases and it can affect the level of sugar in blood which can trigger Diabetes Mellitus to occur. The purpose of this research is to know the factors that are related to the occurrence of type 2 DM on TB patients and to make a classification using CHIAD Chi square Automatic Interaction Detection . The dependent variable in this research is type 2 DM status, while the independent variables are gender, age, body mass index, level of neutrophil, level of lymphocytes, erythrocyte sedimentation rate, anti tuberculosis medicines which are rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, ethambutol, and streptomicin. The result for analysis of using CHIAD method is that the factors related to the occurrence of type 2 DM on TB patients are age, body mass index, gender and pirazinamid Z . Based on CHAID method, a classification of the occurrence of type 2 DM on pulmonary TB patients is obtained, which is pulmonary TB patients who are ge 40 years old, have body mass index ge 25 kg m2, and are male patients"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hairul Akhir
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Purnomo
Jakarta : Corruption watch , 2004
332.1 ARI m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anindhita Septrina W.
"Thesis ini menganalisa level efisiensi biaya pada Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri den gan menggunakan data keuangan bank tersebut periode bulan Juni 2001 sampai dengan bulan Desember 2005. Teknik perhitungan efisiensi biaya yang digunakan adalah stochastic frontier. Penelitian ini menguji hubungan antara tingkat efisiensi biaya dan beberapa komponen pengukuran tingkat kesehatan bank rnelipuli NPL dan BOPO dengan menggunakan pendekatan granger causality seperli yang diteliti oleh Berger dan De Young (1997).
Hasil dari pengolahan data diperoleh nilai rata-rata efisiensi Bank Muamalat lebih besar 0.2% dibanding nilai efisiensi rata-rata Bank Syariah mandiri (92.1265%) dengan nilai input price beban tenaga kerja Bank Syariah Mandiri lebih besar 0.453% dibanding input price beban tenaga kerja Bank muamalat (0.995%). Sedangkan nllai input price beban bagi hasil Bank Syariah Mandiri lebih kecil 0.515% dibanding input price bagi basil Bank Muamalat (3.405%). Berdasarkan hasil uji nilai rata-rata dengan uji Z diperoleh nilai rata-rata antara nilai BOPO BSM dan BMI sama, begitupula dengan nilai rata-rata tingkat efisiensi kedua bank syariah tersebut yang sama secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Hal yang sama juga menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata antara nilai BOPO dengan tingkat efisiensi biaya walaupun dengan metode yang berbeda. Namun sannasama menggunakan biaya operasi pada pengolahannya. Sedangkan berdasarkan granger causality test ditemukan tidak ada hubungaa antara NPF deagan BOPO ataupun biaya efisiensi. Walaupun dipenelitian lain ditemukan hubungan antara NPLdengan nilai tingkat efisiensi.

This Thesis analyst cost efficiency level at Bank Muamalat Indonesia and PT. Bank Syariah Mandiri using banking financial data since June 2001 train December 2005. measurement technic of cost efficiency that used is stochastic frontier. This research is causality test between cost efficiency level and some part of Sounding level measurement bank including NPL and BOPO which use granger causality approach like research by Berger dan De Young (I997).
The result of this processing data are average of efficiency value Mttamalat Bank bigger about 0.2% than efficiency value of Bank Syariah Mandiri (92.1265%) with input price value of wages of human resources bigger about 0.453% than input price wages of human resources Bank muamalat (0.995%). And then the input price value of interest Bank Syariah Mandiri lower about 0.515% than input price interest of Bank Muamalat (3.405%). Based on value of mean test with z test is resulted same average value between BOPO BSM and BMI, average value of efficiency level both of sharia bank also have same result. It also treat for average level of efficiency in trust rate 95%, The same result for mean value between BOPO and cost efficiency level unless the difference iuetthode but together using operating cost in processing_ Based on granger causality test fnd no relationship between NPF and BOPO and Cost efficiency. Unless in other research there are relation ship."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 17556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yokeu Radityatama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur risiko nilai tukar dengan melakukan perhitungan dengan metode Stressed VaR dan Expected Return serta melakukan analisis strategi dan persiapan implementasi ES dalam mengukur risiko pasar. Data penelitian yang digunakan adalah data kurs nilai tukar harian mata uang Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hongkong Dollar HKD , Great Britain Poundsterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO dengan periode pengambilan sampel dimulai sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2017 dan tidak memasukan data pada hari libur. Sampel data portofolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank Mandiri dan bank BCA. Hasil penelitian ini adalah perhitungan menggunakan metode Expected Shortfall menghasilkan nilai yang lebih besar hampir dua kali lipat bila dibandingkan nilai metode SVaR yang berimplikasi pada beban modal capital charge yang harus disediakan menjadi lebih banyak.

ABSTRACT
This study aims to measure exchange rate risk by calculating the Stressed VaR and Expected Return methods and conducting an analysis and preparation of ES implementation in measuring market risk. The research data used are daily average exchange rate data of Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hong Kong Dollar HKD , Great Britain Pound Sterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO with the sampling period starting from 1 January 2007 to 31 December 2017 excluded holidays date. The sample portfolio data used in this study are Mandiri banks and BCA banks. The results of this study are the calculation using the Expected Shortfall method produces a value that is greater almost double when compared to the value of the SVaR method which has implications for the capital charge must be provided to be more."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nul Zulhadi, Author
"ABSTRAK
Kondisi ekonomi Makro memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan dunia usaha di Indonesia pada umumnya. PEMILU pertama kali pemilihan Presiden secara langsung membawa sentimen positif pada bursa saham di Indonesia termasuk saham Bank Mandiri. Kondisi perbankan nasional secara umum membaik terlihat dari peningkatan porsi kredit yang diberikan, peningkatan dana pihak ketiga dan meningkatnya rasio permodalan.
Bank Mandiri merupakan bank BUMN yang sangat strategis bagi Indonesia. Sejak mega merger 4 bank Pemerintah yang melahirkan Bank Mandiri, injeksi kas yang digunakan untuk membeli Obligasi Pemerintah RI sebesar Rp 178 triliun, hingga IPO Bank Mandiri pada tahun 2003, Bank Mandiri menimbulkan berbagai opini kontroversi mengingat besamya biaya dan potensi biaya tambahan yang dikeluarkan Pemerintah.
Saat ini saham bank Mandiri memiliki kapitalisasi pasar dan saham teraktif no 2 yang terbesar di pasar modal kita selain itu bank ini merupakan 10 besar Perusahaan ditinjau dari besamya asset perusahaan yang go publik. Namun jika ditinjau secara relative valuation saham bank ini terbilang murah dibandingkan dengan saham bank-bank besar lainnya seperti Danamon dan BCA. Berdasarkan analisa yang kami lakukan secara teknikal maupun fundamental saham bank Mandiri temyata dapat memberikan keuntungan yang memadai. Dari penelitian yang kami lakukan terhadap saham BankMandiri, Bank Danamon dan BCA temyata dalam melakukan investasi saham bila kita menggunakan analisa teknikal pada saat kondisi pasar bullish, imbal hasil yang kita dapatkan masih lebih besar dari pada sistem trading buy and hold. Apalagi jika kita menggabungkan analisa fundamental dengan teknikal maka investasi saham yang kita lakukan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Kondisi pasar saham yang sedang bullish karena besarnya pengaruh sentimen positif terutama akibat PEMILU Presiden secara langsung serta sentiment negatif akibat harga minyak yang melonjak serta peningkatan suku bunga FED di Amerika Serikat telah menyebabkan IHSG naik turun secara signifikan, akibat harga saham bergerak volatile, ternyata penggunaan analisa teknikal sangat bermanfaat.
Fluktuasi harga saham menimbulkan risiko serta peluang mendapatkan return yang cukup besar. Penggunaan signal beli dan jual dalam analisa teknikal sangat membantu pengambilan keputusan investasi. Dalam investasi jangka pendek secara teknikal Bank Mandiri ternyata menghasilkan return yang lebih besar dibandingkan Bank Danamon dan BCA padahal ke dua bank tersebut mempunyai kesehatan yang lebih baik dilihat dari segi NPL.
Berdasarkan hasil valuasi harga saham Bank Mandiri dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) diperoleh harga saham Mandiri sebesar Rp 1.897 per lembar saham pada akhir tahun 2004, sedangkan harga saham Bank Mandiri saat penutupan pada akhir tahun 2004 adalah sebesar Rp 1.925 per lembar. Atas analisa tersebut diketahui intrinsic value saham bank Mandiri lebih rendah dari harga pasarnya. Namun perlu diingat bahwa intinsic value ini diperoleh dengan metode valuasi FCFE yang sangat bergantung pada berbagai asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi Cashflow perusahaan di masa depan dan besarnya expecteted rate of return yang diinginkan investor.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Priyatno Hendroyuwono
"Krisis ekonomi yang telah dialami perbankan Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh lemahnya permodalan yang dimiliki. Hal ini menjadi ancaman serius terutama dalam menghadapi era pasar bebas dunia yang sudah semakin dekat. Mengantisipasi masalah ini, pemerintah Indonesia menghendaki agar perbankan nasional memperkuat permodalannya sendiri dengan salah salu jalan melakukan penawaran saham ke pasar modal. Pasar modal yang berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mendapatkan sumber dana yang besar. Di samping itu pasar modal juga dapat menjadi alternatif berinvestasi bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan dananya karena dapat memberikan keuntungan. Semakin besar keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor, semakin tinggi pula resiko yang harus dihadapinya. Untuk itu diperlukan analisis yang matang sebelum investor mengambil keputusan membeli, menahan atau menjual suatu saham. Salah satu bentuk analisis yang dapat dilakukannya adalah analisis fundamental.
Analisis fundamental dengan metode top down approach dimulai dengan analisis perekonomian makro, analisis industri dimana perusahaan berada dan analisis perusahaan. Termasuk ke dalam analisis ekonomi makro adalah analisis terhadap variabel-variabel perekonomian makro, seperti kebijakan moneter dan fiskal dari pemerintah, pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga dan lain-lain. Sedangkan analisis industri dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis five forces (Porter), yaitu melihat kekuatan-kekuatan yang akan mengancam profitabilitas perusahaan. Sementara itu analisis perusahaan adalah melihat kondisi dan kinerja perusahaan di masa lalu dan sekarang untuk memperkirakan prospek perusahaan di masa yang akan datang, Yang dilakukan dalam analisis perusahaan antara lain adalah analisis terhadap strategi perusahaan, laporan keuangan, dan penghitungan nilai wajar atau intrinsik saham perusahaan dengan menggunakan model penilaian free cashflow to equiry dan P/E multiple.
Penulisan Karya Akhir ini menerapkan analisis fundamental pada sebuah perusahaan Negara atau BUMN yang telah melakukan go public tanggal 14 Juli 2003. Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui perkiraan nilai wajar sahamnya pada saat IPO dilaksanakan dan selama tahun 2004. Perusahaan yang dipilih PT. Bank Mandiri (Persero).
Analisis fundamental yang terdiri dari analisis terhadap ekonomi makro, diketahui kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan masih terus berlangsungnya. Proses pemulihan ekonomi, dengan terjadinya peningkatan aktifitas ekonomi meskipun masih terus dibayangi oleh tekanan inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah. Dan krisis industri, diketahui kondisi industri perbankan mulai menunjukkan perbaikan walaupun kondisinya secara umum masih belum pulih. Perkembangan tersebut tercermin pada peningkatan penghimpunan dana, profitabilitas, membaiknya kualitas kredit serta peningkatan jumlah bank yang telah memenuhi ketentuan minimum Capital Adequacy Ratio (CAR). Disamping itu, fungsi intermediasi bank yang sempat terganggu selama berlangsungnya krisis telah menunjukkan pemulihan, yang tercermin dari adanya ekspansi kredit walaupun masih dalam skala kecil.
Bank Mandiri terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabahnya, disamping terus menciptakan keunggulan baru dibanding pesaingnya. Bahkan Bank Mandiri sedang mempersiapkan diri dalam menghadapi era baru dalam bisnis perbankan yaitu telepon banking dan internet banking yang didukung dengan penggunaan teknologi canggih. Kecanggihan teknologi inilah yang membedakan Bank Mandiri dalam pelayanan menjadi lebih maju dari bank lain di Indonesia. Strategi Bank Mandiri mempertahankan dan meningkatkan bisnis corporate banking, meningkatkan pangsa pasar untuk nasabah komersial dan consumer, memperkuat pengelolaan risiko, meningkatkan penggunaan teknologi dan meningkatkan kinerja keuangan.
Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan dengan pendekatan FCFE model dan P/E multipie, diperoleh nilai intrinsik saham sebesar Rp.1.618 per saham dan Rp.1.996,62, yang dapat dijadikan penimbangan bagi investor apakah nantinya harga yang terjadi di pasar adalah harga yang undervalued atau Overvaluead. Sehingga dengan diketahuinya nilai wajar dari saham ini investor dapat mempertimbangkan memutuskan untuk membeli atau tidak membeli saham tersebut. Tetapi dengan berjalannya waktu yang selalu diikuti dengan adanya ketidakpastian, kesimpulan tersebut dapat berubah. Apabila terjadi perubahan kondisi yang tidak sesuai dengan proyeksi yang telah dibuat maka kesimpulan akhir yang diperolehpun dapat berubah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Vidyani
"Merger dan akuisisi telah banyak dilakukan oleh industri perbankan dari tahun 2004 hingga 2008. Pada prinsipnya lerdapat dua faktor yang pelaku usaha melakukan merger dan akuisisi, yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Merjer dan akuisisi yang dilakukan oleh Bank-Bank tersebut tentu saja akan mempengaruhi nilai saham pada bank yang telah go public. Tujuan dari merger dan akuisisi salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang saham baik bagi bank pengakuisisi maupun bank yang menjadi target akuisisi.
Untuk meneliti dampak suatu kejadian (event) terhadap harga saham maupun retum saham, dikembangkan suatu metode penelitian yang dinamakan event study. Event study adalah suatu teknik penelitian empiris yang memungkinkan para peneliti melakukan penelitian tentang dampak peristiwa-peristiwa terhadap harga saham suatu perusahaan. Terdapat empat langkah prosedur event study yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu prosedur desain dan pengumpulan data, prosedur time series, prosedur event study dan prosedur analisis. Tanggal kejadian dan periode estimasi yang akan digunakan adalah [-30,30] dan [-330,-31] atau selama 300 hari untuk menghitung expected reiurn dengan menggunakan Single Index Market Model. Data-data yang digunakan adalah data harga saham individual harian dan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian. Data-data tersebut diubah kedalam bentuk return-nya.
Tiga hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian kali ini antara lain: bahwa tindakan merjer dan akuisisi memberikan rata-rata cumulative abnormal return positif bagi shareholder, rata-rata cumulative abnormal return setelah pengumuman mengalami penurunan dibandingkan rata-rata cumulative abnormal return sebelum pengumuman; serta rata-rata cumulative abnormal return dari bank-bank yang dikategorikan kedalam bank milik pemerintah atau Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bank bukan milik pemerintah atau non BUMN adalah berbeda.
Bank-Bank yang menjadi sampel dalam penelitian kali ini adalah Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Century Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Lippo Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk. Hasil dari penelitian kali ini adalah nilai dari rata-rata cumulative abnormal return dari seluruh sampel yang digunakan dalam penelitian ini nilainya lebih kecil dari pada nol. Yang kedua adalah bahwa setelah pengumuman nilai dari rata-rata cumulative abnormal return menjadi kecil dari pada sebelum pengumuman. Nilai dari rata-rata cumulative abnormal return dari Bank BUMN jika dibandingkan dengan Bank Non BUMN adalah berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan merjer dan akuisisi yang dilakukan oleh bank-bank tersebut tidak memberikan peningkatan terhadap shareholder value bagi bank pengakuisisi.

From 2004 to 2008 Banking industrial has been doing Merger and acquisition. Basically, there are two factors become the reason why company doing merger and acquisition, economic factor and non-economic factor. Merger and acquisition will affect stock value of those banks which has go public in certain. One of its purposes is to increase stock holder's wealthiness, for both acquirer and the target.
To analyze the impact of an event to stock price or stock return some research method called event study were developed. Event study is a technique of empirical financial research that enables an observer to assess the impact of a parlicular event on a firm 's stock price. There are four procedure event study that will be doing in this research, they are design procedure and data collective, time series procedure, event study and analysis procedure. Event period and estimation period that will be used is [-30, 30] ad [-330,-31] or during 300 days to calculate expected return using single index inarket model. Data that will be used are daily individual stock price and daily composite index. Those data has been changed to the return form.
Three hypothesis will be usedfor this research are: merger and acquisition are giving a positive effect of average cumulative abnormal return for shareholder, average cumulative abnormal return after announcement is decrease compared with average cumulative abnormal return before announcement, and the average cumulative abnormal return of banks which categorized into Government Bank's or BUMN bank and non BUMN bank is different.
The sample of this research are using Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Century Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Lippo Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk Result of this research is a value of average cumulative abnormal return of all the samples used in this research is smaller than zero (0). Second, value of average cumulative abnormal return after announcement is smaller before the announcement. The value of average cumulative abnormal return BUMN bank compared with non BUMN bank is different. Based on research, mergering and aguisitioning doesn't give an increasing to shareholder value of the acguirer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>