Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Anggraini
"Rhodotorula minuta merupakan salah satu khamir oleaginous yang dapat mengakumulasi lipid dengan komposisi asam lemak tertentu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persentase lipid total, kelas lipid, dan komposisi asam lemak dari Rh. minuta UICC Y-154, UICC Y-156, UICC Y- 161, UICC Y-206, dan UICC Y-227 dari Cagar Alam Pulau Rambut dan Cagar Alam Muara Angke. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA-UI, Depok dan Laboratorium Bioproses Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor dari Januari hingga Agustus 2008. Kurva pertumbuhan menunjukkan bahwa kelima strain khamir memasuki fase stasioner untuk pemanenan biomassa pada waktu yang sama, yaitu pada jam ke-72.
Hasil ekstraksi tanpa alat Soxhlet dan dengan alat Soxhlet menunjukkan strain khamir Rh. minuta UICC Y-227 memiliki persentase lipid total tertinggi berturut-turut sebesar 18,62% dan 3,15% dari berat biomassa kering dibandingkan keempat strain khamir lainnya. Hasil analisis menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) memperlihatkan sampel lipid kelima strain khamir selalu menunjukkan adanya ergosterol, 1,2-diolein, dan triolein, sedangkan mono-olein dan 1,3-diolein tidak terdeteksi.
Hasil analisis komposisi asam lemak menggunakan kromatografi gas-cair (KGC) menunjukkan strain Rh. minuta UICC Y-154 mengandung asam laurat 0,14%, miristat 0,66%, palmitat 21,34%, stearat 0,19%, oleat 71,73%, dan linoleat 3,58%. Strain Rh. minuta UICC Y-156 mengandung asam laurat 0,04%, miristat 0,36%, palmitat 21,16%, stearat 0,14%, oleat 74,99%, dan linoleat 1,88%. Strain Rh. minuta UICC Y-161 mengandung asam miristat 0,70%, palmitat 22,89%, stearat 0,17%, oleat 71,83%, dan linoleat 3,38%. Strain Rh. minuta UICC Y-206 mengandung asam miristat 0,30%, palmitat 19,88%, stearat 0,16%, oleat 74,59%, dan linoleat 2,88%. Strain Rh. minuta UICC Y-227 mengandung asam miristat 0,49%, palmitat 19,05%, stearat 0,21%, oleat 75,61%, dan linoleat 3,21%. Strain khamir Rh. minuta UICC Y-227 menghasilkan asam linoleat tertinggi sebesar 74,65 mg/l dibandingkan keempat strain khamir lainnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryanty
"Khamir Rhodotorula dapat menghasilkan lipid dengan komposisi asam lemak tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui persentase lipid total, kelas lipid, dan komposisi asam lemak Rh. mucilaginosa UICC Y-136, Rhodotorula sp. UICC Y-172, Rhodotorula sp. UICC Y-214, Rhodotorula sp. UICC Y-226 dan Rh. mucilaginosa UICC Y-234 koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC) yang berasal dari Cagar Alam Pulau Rambut, Cagar Alam Muara Angke dan Teluk Jakarta. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA UI, Depok, dan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor, dari Januari--Agustus 2008. Kurva pertumbuhan menunjukkan bahwa kelima strain khamir mencapai fase stasioner untuk pertumbuhan tetap biomassa pada waktu yang berbeda, yaitu Rh. mucilaginosa UICC Y-136 pada jam ke-96, Rhodotorula sp. UICC Y-172 pada jam ke-72, Rhodotorula sp. UICC Y-214 dan Rhodotorula sp. UICC Y-226 pada jam ke 120, dan Rh. mucilaginosa UICC Y-234 pada jam ke-48.
Hasil ekstraksi lipid dari keseluruhan sel menunjukkan strain khamir Rhodotorula sp. UICC Y-172 memiliki persentase lipid total tertinggi sebesar 22,82% dari berat biomassa keringnya (w/w) hasil ekstraksi tanpa alat Soxhlet dan dengan alat Soxhlet sebesar 3,55% (w/w). Kelas lipid dideteksi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Lipid yang terdapat pada kelima strain khamir, yaitu ergosterol, 1,2-diolein dan triolein. Lipid mono-olein dan 1,3-diolein tidak terdeteksi pada kelima strain khamir. Komposisi asam lemak khamir dideteksi dengan Kromatografi gas-cair (KGC). Komposisi asam lemak khamir pada Rh. mucilaginosa UICC Y-136 adalah miristat 0,75%, palmitat 18,09%, stearat 0,20%, oleat 76,54%, dan linoleat 3,32%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-172 adalah laurat 0,05%, miristat 0,65%, palmitat 19,67%, stearat 0,18%, oleat 74,87%, dan linoleat 3,57%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-214 adalah laurat 0,10%, palmitat 22,37%, stearat 0,35%, oleat 73,79%, dan linoleat 2,47%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-226 adalah laurat 0,14%, miristat 0,65%, palmitat 24,34%, stearat 0,19%, oleat 66,50%, dan linoleat 5,50%, dan pada Rh. mucilaginosa UICC Y-234 adalah laurat 0,03%, miristat 0,84%, palmitat 19,87%, stearat 0,30%, oleat 71,27%, dan linoleat 6,86%. Strain khamir Rhodotorula sp. UICC Y-172 dapat memproduksi asam linoleat tertinggi, yaitu sebesar 78,05 mg/l medium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mumtahinah
"Biosensor merupakan alat deteksi yang terdiri dari elemen sensor biologi dan sebuah transducer elektronik yang mengubah sinyal biokimia ke dalam suatu respons elektrik yang dapat diukur. Penelitian bertujuan menguji potensi biomassa khamir Rhodotorula mucilaginosa (Jörgensen) F.C. Harrison UICC Y-235 sebagai elemen biologi pada biosensor logam berat Cu2+, dengan metode konduktometrik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika, Departemen Biologi dan Laboratorium Smart System Technology, Departemen Fisika FMIPA UI, Depok selama 10 bulan (Juni 2006 sampai Maret 2007). Pengukuran kemampuan biosensor didasarkan pada besarnya perubahan nilai konduktivitas listrik (resistansi (R) dan impedansi (Z)) di udara dan di larutan Cu2+ oleh transducer. Biosensor dirancang dengan menentukan elemen sensor biologi dan bentuk transducer yang tepat.
Hasil penelitian menunjukkan pengukuran Cu2+ terbaik pada biosensor dengan campuran biomassa dan pasta karbon (2:1) sebagai elemen sensor biologi, dan Printed Circuit Board (PCB) dengan dua garis elektode Cu-Ag sebagai transducer. Pengujian biosensor menunjukkan waktu respons yang cepat (4--54 detik) dan sensitivitas deteksi yang baik pada kisaran konsentrasi 100--2.000 ppm. Biomassa khamir menunjukkan kemampuan mengikat logam Cu yang lebih signifikan (99,7--99,9%) dibandingkan pasta karbon (0,05--0,27%). Penelitian membuktikan bahwa strain R. mucilaginosa UICC Y-235 berpotensi sebagai elemen biologi pada biosensor logam berat Cu2+."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani
"Khamir oleaginous dari genus Rhodotorula dapat memproduksi lipid dengan kandungan asam lemak tertentu. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persentase lipid total, kelas lipid, dan komposisi asam lemak khamir Rh. acheniorum SD4233, Rh. glutinis L4236, Rh. mucilaginosa UICC-Y-283, Rh. mucilaginosa UICC-Y-402, dan Rh. nothofagi UICC-Y-253 milik UICC dari Taman Nasional Gunung Halimun. Penelitian dilakukan di Departemen Biologi, FMIPA UI, Depok dan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor dari September 2007--April 2008.
Hasil kurva pertumbuhan menunjukkan strain khamir Rh. acheniorum SD4233, Rh. glutinis L4236, Rh. mucilaginosa UICC-Y-402, dan Rh. nothofagi UICC-Y- 253 memiliki waktu yang sama untuk pencapaian fase stasioner dalam mengakumulasi lipid, yaitu pada jam ke-72, sedangkan Rh. mucilaginosa UICC-Y-283 pada jam ke-96. Ekstraksi lipid khamir menggunakan heksana dengan alat Soxhlet dan tanpa alat Soxhlet. Kelas lipid dideteksi dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan komposisi asam lemak dideteksi dengan kromatografi gas-cair (KGC). Strain khamir Rh. acheniorum SD4233 memiliki persentase lipid total tertinggi sebesar 19,19%. Strain khamir Rh. nothofagi UICC-Y-253 memiliki persentase lipid total tertinggi kedua sebesar 10,76% dengan kandungan asam linoleat tertinggi sebesar 32,15% dibandingkan empat strain khamir lain.
Lipid lima strain khamir mengandung ergosterol, 1,2-diolein, dan triolein. Mono-olein hanya terdeteksi pada strain Rh. acheniorum SD4233, Rh. glutinis L4236, dan Rh. mucilaginosa UICC-Y-402, sedangkan 1,3-diolein tidak terdeteksi pada lipid kelima strain khamir. Strain Rh. acheniorum SD4233 mengandung asam laurat 0,35%, miristat 13,60%, palmitat 38,80%, stearat 1,28%, oleat 27,62%, dan linoleat 18,76%. Strain Rh. glutinis L4236 mengandung asam laurat 11,38%, miristat 7,50%, palmitat 33,94%, stearat 1,63%, oleat 29,27%, dan linoleat 15,18%. Strain Rh. mucilaginosa UICC-Y-283 mengandung asam laurat 12,61%, miristat 5,80%, palmitat 29,14%, stearat 0,76%, oleat 35,99%, dan linoleat 15,70%. Strain Rh. mucilaginosa UICC-Y-402 mengandung asam laurat 2,00%, miristat 8,81%, palmitat 27,99%, stearat 1,81%, dan oleat 60,28%. Strain Rh. nothofagi UICC-Y-253 mengandung asam laurat 5,05%, miristat 3,96%, palmitat 28,41%, oleat 30,43%, dan linoleat 31,15%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Wibowo Mangunwardoyo
"The aim of this research is to select and analyse lovastatin from isolated molds of Aspergillus spp. from University of Indonesia Culture Collection (UICC). Lovastatin is an inhibitor 3 hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme-A reductase (HMG-CoA reductase) enzyme and a competitive inhibitor of the biosynthesis of cholestrol. The result revealed that out of 40 cultures, 18 cultures (45%) produced lovastatin and 22 cultures (55%) were negative. Aspergillus flavus UICC 360 showed the biggest lovastatin production compared to a number of selected cultures. Thin Layer Chromatography (TLC) analysis showed an amount of Aspergillus with same similarities of Rf value compared to the standard High Performance Chromatography (HPLC) analysis which confirmed that lovastatin Aspergillus flavus UICC 360 has the same retention time with the standard (13.2) minutes."
Depok: Department of Biology. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. University of Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Basyar
"Manitol merupakan gula poliol enam karbon yang secara alami terdapat pada sayur dan buah, serta banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan kesehatan sebagai pemanis pengganti gula sehingga bermaanfaat bagi pasien diabetes.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat khamir metilotrop yang mampu memfermentasi fruktosa menjadi manitol serta mendapatkan kondisi fermentasi yang optimum. Isolat khamir diperoleh dari hasil isolasi dari tanah persawahan dan dari koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC). Kondisi terbaik fermentasi manitol dioptimasi dengan cara memvariasikan waktu kultivasi, konsentrasi sumber nitrogen, konsentrasi substrat fruktosa, kondisi aerasi, dan pengaruh penambahan ion logam.
Hasil skrining menunjukkan satu isolat khamir metilotrop yang diisolasi dari tanah persawahan mampu menghasilkan manitol, sedangkankhamir Debaryomyces hansenii UICC Y-276 memiliki kemampuan menghasilkan manitol terbaik. Kondisi optimum untuk fermentasi manitol menggunakan khamir Debaryomyces hansenii UICC Y-276 adalah dengan melakukan kultivasi pada hari ketiga, dengan konsentrasi amonium sulfat 0,5%, substrat fruktosa 10%, penambahan logam CuSO4.5H2O 0,01%, dan kondisi aerasi terbatas. Jumlah manitol terbanyak yang didapatkan adalah 13, 82 g/L dari total 100 g/L substrat fruktosa.

Mannitol is a six-carbons polyol which found naturally in vegetables and fruits. It is widely used in food, pharmaceutical, and medical industries as a sweetener for sugar substitute which makes it useful for diabetic patients. This study aims to obtainmethylotrophic yeast that can produce mannitol from fructose and the optimum condition of the fermentation process. The yeast isolate was obtained from isolation from farm soil and collection of University of Indonesia Culture Collection (UICC). The best condition of fermentation process was optimized by varrying the cultivating time, concentration of nitrogen source, concentration of substrate, aeration condition, and effect of metal addition.
The screening showed that one isolate of methylotrophic yeast which was isolated from farm soil has the ability to produce mannitol, whileDebaryomyces hansenii UICC Y-276 possesed the best ability to produce mannitol. Optimum conditions for mannitol fermentation using this yeast were 3 days cultivating time, 0.5 % ammonium sulfate concentration, 10% fructose concentration, addition of 0.01%CuSO4.5H2O, and limited aeration condition.The greatest amount of mannitol obtained was 13.82 g/L from 100 g/L fructose.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42654
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Rhodotorula nothofagi UICC Y-253 merupakan khamir yang
menghasilkan biomassa yang mengandung asam lemak jenuh dan tidak
jenuh. Adanya ikatan rangkap pada rantai struktur asam lemak tidak jenuh
menyebabkan asam lemak mudah teroksidasi. Untuk menghindari hal
tersebut, maka asam lemak perlu dilindungi dengan cara membuatnya dalam
sediaan mikrokapsul. Sebagai eksipien yang digunakan dalam sediaan
mikrokapsul adalah natrium alginat. Teknik mikroenkapsulasi yang dilakukan
dengan membentuk cross linking antara natrium alginat dengan kalsium
klorida yang selanjutnya dikeringkan dengan metode freeze dry. Mikrokapsul
dibuat dalam 3 formula yang didasarkan pada variasi konsentrasi penyalut
masing-masing 1%, 2% dan 3%. Evaluasi mikrokapsul yang dihasilkan
meliputi: bentuk dan morfologi dengan scanning electron microscopy, faktor
perolehan kembali, distribusi ukuran partikel, dan perhitungan persentase
kandungan asam oleat dan asam linoleat dalam mikrokapsul. Hasil penelitian
menunjukkan penyalutan menggunakan natrium alginat 2% menghasilkan
mikrokapsul yang terbaik dibandingkan formula lainnya."
Universitas Indonesia, 2009
S32901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>