Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsa Safrida
"Telah dilakukan penelitian mengenai studi populasi mimi juvenil Tachypleus gigas di Teluk Sungai Pisang. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, yaitu Stasiun I di dekat ekosistem mangrove, Stasiun II di depan kebun kelapa, dan Stasiun III yang dekat dengan pemukiman penduduk. Setiap stasiun dibagi menjadi 4 substasiun. Setiap substasiun ditarik 3 belt transek 2 x 10 meter. Dilakukan pengukuran parameter abiotik yaitu suhu, salinitas, ukuran partikel substrat, kadar organik, dan kedalaman air pada setiap belt. Juvenil yang didapatkan diukur panjang prosoma, opistosoma, telson, lebar prosoma, dan berat tubuh. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 37 individu, terdiri dari 1 individu dari stasiun I, 25 individu dari stasiun II, dan 11 individu dari stasiun III. Suhu pada lokasi penelitian berkisar antara 29--31,5o C, salinitas berkisar antara 25--32 ppt, dan kadar organik berkisar antara 4,1 -- 9,2 %. Juvenil didapatkan dari kedalaman air yang bervariasi, yaitu 6 -- 33 cm. Substrat yang terdapat di lokasi penelitian adalah lumpur, pasir, lumpur berpasir, pasir berlumpur, kerikil berpasir, dan pasir berkerikil. Lebar prosoma mimi juvenil berkisar antara 33,25--68,01 mm, panjang prosoma 30,12--60,25 mm, panjang opistosoma 13,89 -- 41,30 mm, panjang telson 30,64 -- 70,22 mm, dan berat tubuh berkisar antara 3,16--25,5 gram. Korelasi positif terdapat pada hubungan antara panjang prosoma dengan lebar prosoma, panjang prosoma dengan berat tubuh, lebar prosoma dengan berat tubuh, lebar prosoma dengan kedalaman, dan lebar prosoma dengan telson. Jumlah individu dengan salinitas, suhu, dan kadar organik tidak memiliki korelasi. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Rahmalia
"Penelitian mengenai studi populasi Anadara antiquata Linn. 1758 telah dilakukan di Teluk Sungai Pisang, Kota Padang, Sumatera Barat pada bulan Juni 2010. Penelitian bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengetahui kepadatan, distribusi, dan beberapa aspek ekologis dari Anadara antiquata. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuadrat di 3 Stasiun, yang berbeda ekosistem (lokasi di depan ekosistem mangrove, lokasi di depan kebun kelapa, dan lokasi di depan pemukiman penduduk). Kepadatan populasi dan frekuensi kehadiran Anadara antiquata tertinggi terdapat pada lokasi di depan kebun kelapa (2,67 individu/m2 dan 100 %). Secara umum, pola distribusi dari Anadara antiquata di ketiga stasiun adalah mengelompok."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jabang Nurdin
"Kepadatan dan pertumbuhan kerang darah Anadara antiquata L. di kawasan Teluk Sungai Pisang Kota Padang, Sumatera Barat telah dilakukan dari Maret sampai Desember 2004. Kerang A. antiquata dikoleksi dengan metoda sistimatik sampling. Lokasi pencuplikan kerang A. antiquata dibagi atas tiga strata. Masing-masing strata dibagi atas 3 stasiun berdasarkan kedalaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi kerang A. antiquata ditemukan di stasiun 1 strata III yaitu 1.8 ind./m2 dan kepadatan terendah di stasiun 3 strata I yaitu 0.9 ind./m2. Laju pertumbuhan kerang A. antiquata yang tertinggi ukuran 3 cm yaitu 0,064±0,043 cm/ind./15 hari dan yang terendah ukuran 5 cm yaitu 0,009±0,011 cm/ind./15 hari dengan persamaan korelasi Y=0,087?0,0165X ; r=0,976.

The population density and growth of the cockle Anadara antiquata L. Pelecypoda in Pisang River bay area Padang city, west Sumatera. The research has been done from March to December in 2004. The cockles A. antiquata were collected with systimatic stratified method. The cockle A. antiquata colletion site were divided three strata. The each strata were divided three station based on the water depth.
Results of the research showed that the higest density of the cockle A. antiquata was found at station 1 strata III (1.8 ind./m2) and the lowest density at the station 3 strata I (0.9 ind./m2). The higest growth rate of A. antiquata was the length 3 cm (0.064 ± 0.043 cm/ind./15 day) and the lowest growth rate was the length 5 cm (0.009± 0.011 cm/ind./15 day) with corellation similarity Y=0.087?0.0165X; r=0.976)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Dinda Lestari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31651
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mursalim
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di Kelurahan Teluk Kabung Selatan Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang Propinsi Sumaera Barat. Latar belakang penulis meneliti masalah ini adalah karena selama ini telah banyak kebijakanlprogram pengentasan kemiskman dan keterbelakangan yang dilaksanakan di Kelurahan Teluk Kabung Selatan seperti IDT, PDMDKE, dan lain-lain, tetapi kenyataannya secara umum program tersebut dinilai gaga!. Dan sekian banyak penyebab terjadinya kegagalan tersebut, penyebab utama yang dijadikan alasan kegagalan oleh pelaksana program adalah karena rendahnya kualitas SDM dan kondisi geografis wilayah Kelurahan Teluk Kabung Selatan yang terisolir. Kalau alasan ini benar, maka apapun namanya program pengentasan kemiskinan yang akan dilaksanakan di Kelurahan Teluk Kabung Selatan, sudah dapat dipredìksi akan gagal. Karena rendahnya kualitas SDM dan kondisi wilayah yang terisolir tersebut, akan selalu dijadikan alasan gagalnya pelaksanaan program. Padahal rendahnya kualitas SDM dan kondisi geografis yang tensolir merupakan tugas dañ penanggung jawab program dan pelaksana program untuk merubahnya. Oleh karena itu, dengan ditetapkannya kembali Kelurahan Teluk Kabung Selatan sebagai lokasi pelaksanaan program pengentasan kemiskinan (Program PEMP), timbul pertanyaan apakah program ini akan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Teluk Kabung Selatan, khususnya nelayan. Atau apakah akan bemasib sama dengan program sejenis yang sudah dilaksanakan sebelumnya, karena pada saat program ini diiaksanakan, kualitas SDM Kelurahan Teluk Kabung Selatan tetap masih rendah dan kondisi geografis wiíayahnya pun, juga masih terisolir.
Atas dasar itulah, penelitian ini ditujukan untuk : pertama, mengetahui proses pelaksanaan Program PEMP di Kelurahan Teluk Kabung Selatan; kedua mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan upaya mengatasinya. Untuk itu, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptit dengan teknik pengumpulan data studi kepusakaan, wawancara mendalam dan pengamatan Iangsung di lapangan.
Dan hasil penelitian terlihat bahwa rendahnya kualitas SDM dan kondisi geografis Kelurahan Teluk Kabung Selatan yang terisolir, memang merupakan penyehah kegagalan peiaksanaan program. Tetapi keduanya bukan merupakan penyebab utama. Penyebab utamanya, sebenarnya adalah kurarignya keseriusan pelaksana program dalam melaksanakan tugasnya.
Pada tahap awal pelaksanaan program, seperti dalam tahap sosialisasi program, pembentukan kelembagaan, dan penentuan jenis usaha KMP Sungal Pisang lndah, walaupun SDN4nya rendah dan kondjsj kelurahan yang terisolir, kegiatan Program PEMP berhasil dilaksanakan, Penyebabnya adalah karena pelaksana program serius melaksanakan tugasnya. Tetapi setelah itu, mulal terlihat ketidakseriusannya dalam melaksanakan tugas, yaitu menyatahgunakan dana pelatihan yang disediakan program untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan KMP Sungai Pisang Endah dalam mengembangkan kegiatan usahanya, terutama pelatihan mengoperasikan kapal tonda multipurpose yang berteknologi tinggi. Padahal melalui survey yang dlakukannya sebelum sosialisasi, pelaksana program sudah mengetahui bahwa semua nelayan KMP Sungai Pisang belum mahir menggunakan kapal tonda multi purpose tersebut. Hal ini teijadi karena lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh penanggung jawab program terhadap pelaksanaan kegiatan Program PEMP yang dit akukan oleh pelaksana program.
Lemahnya pengawasan tersebut juga terlihat dan tidak maksimalnya peran pelaksana program yang bertugas untuk melakukan kegiatan pernbinaan, pendampingan, dan pengawasan terhadap pengembangan kegiatan usaha KMP Sungai Pisan g Indah. Akibatnya, semangat melaut nelayan KMP Sungai Pisang Indah menjadi turun. Mereka menjadi mudah menyerah pada nasib dan tidak kreatif ketika menemui ham batan dalain pelaksanaan program. Disamping itu, lemahnya pengawasan tersebut, menyebabkan pelaksana program menjadikan kondisi geografis Kelurahan Teluk Kabung Selatan yang jauh dan terisolir sebagai alasan untuk jarang datang ke Kelurahan Teluk Kabung Selatan melaksanakan tugasnya.
Walaupun pelaksanaan Program PEMP di Kelurahari Teluk Kabung Selatan dapat dikatakan gagal, tetapi aset-asetnya masih ada, yaitu satu unit kapal tonda multi purpose dan satu unit alat tangkap payang. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan sebelumnya, dimana talc satu pun asetnya kelihatan. Oleh karena ith, masih ada harapan program ini akan berhasil dilaksanakan di masa datang. Untuk perbaikannya direkomendasikan agar pelaksana program dan penanggung jawab program dapat berperan lebih serius dalain menjalankan pembinaan, pendampingan, dan pengawasan terhadap kegiatan usaha KMP Sungai Pisang Indah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jabang Nurdin
"Geographically, Kabung Bay coastal waters is located at 100° 22'24? - 100°20?79? EL and 01° 06?22?- 01° OT45? SL. This region consists of intertidal areas, shallow sea waters (mudflats, gravel-sandflats, and sandflats), mangrove ecosystem, and coral reef. In the vicinity of Kabung Bay, there are many small islands that have been used as ecotourism sites such as Pasumpahan, Sikuai and Serandah islands. In those areas, there are some clam species which are commonly consumpted by local people such as Anadara antiquate, Katalysia japonica, and Gafrarium tumidum. Gafranium tumidum, known as kerang Kopah, is the most abundant in those areas and has been the most utilized by communities. However, their population density may be decreased due to the recent open access for those islands especially the tourism purposes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
D1245
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"quality of territorial water there are difference that is in Island of Sironjang, Island of Sirandah and Island of Pasumpahan brightness 7 metre, salinitas 30 % 0, degree of acidity (pH) 8, air temperature 28 derajat C and water temperature 30 derajat C. While , in island of Sikuai brightness 5 metre, salinitas 29 %0 , pH 7, and water temperature 28 derajat C. This defference is assumed by because in Island of Sikuai stand up wisata resort and hotel. Results of coral covery of manta - tow live equal to 11 - 30 % (category of II), in Island of Sirandah (Coral Heliopora) and Island of Pasumpahan (Coral Massive) with mean mount rock tutupan live equal to 31 - 50% (category of III). Result of line transect, percentage of coral covery live at location islands research of mean in a condition heavy damage (0 - 24%), and (25 49 %), higest coral covery there are in Island of Pasumpahan equal to 47, 50 % (damage) in Island of Sirandah 46,5 is % (damage), and in Island of Sikuai 23 % (heavy damage), while lowest coral covery found in Island of Sironjong equal to 15, 00% heavy damage. Mean make an index to diversity which there are in Island of Sironjong is 0,384, Island of Sirandah 0, 443, Island of Sikuai 0,647 and Island of Pasumpahan 0, 375 , (H<1). Mean of diversity of low growth form, low spreading and low stability. Index mean dominant coral in Island of Sironjong 0,510, In Island of Sirandah 0,705, Island of Sikuai 0,737 and Island of Pasumpahan 0,644 (C come near 1) meaning there is type which dominant. (25 - 49%) higest coral covery there are in "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The condition of coastal water in Sironjong island at the time of this research is as follow: 7 meter of sea brightness, 30 percentile salinity, pH 8, 28 degree Celcius of air temperature, and 30 degree Celcius of water surface temperature. While the condition at Sikuai island is as follow: 5 meters of sea brightness, 30 percentile of salinity, pH 7, and 28 degree Celcius of water surface temperature. This differences are assumed because the Sikuai island is a vacation spot and upon its land built resort hotels. Results show that manta-tow lives in both islands' waters, which means coral recovery live equal to 11-30% category II."
LIN 3:5 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hadi
"ABSTRAK
Angka putus sekolah termasuk tinggi di Kota Padang Panjang, sehingga Pemda merumuskan Kebijakan Publik yang populis sejak tahun 2003 dan diimplementasikan sejak Juni 2009 melalui Perda No. 6 Tahun 2009. Tesis ini membahas langkah Pemda mengimplementasikan kebijakan tersebut; serta hasil evaluasi kebijakan pendidikan gratis tersebut. Hasil penelitian yang menggunakan pendekatankualitatifini menunjukan bahwa Pemda telah melakukan langkah implementasi kebijakan pendidikan gratis berupa membebaskan biaya pendidikan untuk sekolah negeri, memberi stimulus berupa uang kepada siswa sekolah swasta; terkait dengan Evaluasi, kebijakan ini ternyata dinikmati oleh kelas menengah ke atas, selain itusekolah-sekolah belum menghasilkan lulusan 100 dari total siswa, serta kualitas pembelajaran berada pada 30,8 diuji melalui Kriteria Ketuntasan Minimal.

ABSTRACT
The dropout rate in the Kota Padang Panjang is high, so the local government formulate a populist Public Policy since 2003 and implemented since June 2009 through Regulation No. 6 Year 2009. This thesis discusses local government measures implementing those policies and the evaluation results of the policy of free education. Results of studies using qualitativeapproach shows that the local government has taken the implementation of free education policy in the form of free education for public schools, giving stimulus money to private school students related to the evaluation, this policy turned out to be enjoyed by the upper middle class, in addition to the schools has not resulted in 100 of the total graduate students, as well as the quality of teaching is at 30.8 tested by Criteria Complete Minimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T46982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>