Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Nugrahini
"Ibuprofen is a nonsteroidal anti-inflammatory drug, an acidic compound, and causes irritation on gastric after oral administration. A formulation strategy to eliminate this adverse effect is ibuprofen formulated in drug carrier system as liposome.
The objective of this study is to develop liposome contained ibuprofen which made by thin layer hydration. The formulation was made with three different concentrations of lecithin those are 100 mg; 300 mg; and 500 mg. The different concentrations of lecithin was done to learned the maximum entrapment of ibuprofen in liposome. Those liposome are investigated the forms of vesicle, distribution of particle size, and the effectivity of ibuprofen entrapment in liposome.
The result obtained are that liposome in the form of round vesicle, distribution of particle size were fulfilled liposome standard, and the entrapment percentage of formula I is 46,72%, formula II is 59,53%, and formula III is 71,13%. Of the whole lecithin formula have been made, learned that the concentration of lecithin which entrapped ibuprofen effectively is formulation III with the entrapment percentage 71,13%.

Ibuprofen merupakan salah satu obat anti-inflamasi non steroid, bersifat asam dan menimbulkan iritasi pada lambung jika diberikan dengan sediaan oral. Salah satu pendekatan formulasi untuk mengatasi efek samping tersebut adalah ibuprofen diformulasikan dalam sistem pembawa liposom.
Pada penelitian ini dikembangkan sediaan liposom yang mengandung ibuprofen dengan metode hidrasi lapis tipis. Formulasi dilakukan dengan tiga perbandingan konsentrasi lesitin yaitu 100 mg; 300 mg; dan 500 mg. Perbedaan konsentrasi lesitin dilakukan untuk mengetahui penjerapan ibuprofen yang maksimum dalam liposom. Liposom tersebut diperiksa bentuk vesikel, distribusi ukuran partikel dan volume penjerapan obat yang terjerap dalam liposom.
Hasil yang diperoleh yaitu liposom berbentuk vesikel bulat, distribusi ukuran partikel yang memenuhi standar liposom, dan persentase penjerapan formula I adalah 46,72%, formula II adalah 59,53%, dan formula III adalah 71,13%. Dari ketiga formula liposom yang telah dibuat, diketahui bahwa komposisi lesitin yang dapat menjerap ibuprofen dengan maksimum yaitu formula III dengan persentase penjerapan sebesar 71,13%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S33064
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S33072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Muhamad Kadri
"Ibuprofen merupakan obat yang termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System kelas dua dengan kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi, sehingga laju pelarutan menjadi tahap yang membatasi laju absorpsi obat. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan laju pelarutan ibuprofen dengan pembentukan kokristal menggunakan asam tartrat sebagai koformer. Pembuatan kokristal dilakukan dengan metode dry grinding dan solvent drop grinding. Formulasi ibuprofen dan asam tartrat dibuat dengan perbandingan 1:0, 1:1, dan 2:1. Kokristal dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, dan DSC kemudian dibandingkan dengan ibuprofen. Berdasarkan uji difraksi sinar-x, terjadi perubahan bentuk dan ukuran kristal pada kokristal. Hasil spektrum inframerah menunjukan adanya interaksi berupa ikatan hidrogen antara ibuprofen dan asam tartrat. Laju pelarutan paling tinggi diperoleh dari metode solvent drop grinding dengan perbandingan 2:1. Peningkatan laju pelarutan mencapai 4,06 kali dari ibuprofen standar dengan DE8 sebesar 17,24%.

Ibuprofen is a drug that belongs to the Biopharmaceutical Classification System class II with low solubility and high permeability, so that the dissolution rate becomes rate limiting step of drug absorption. This study is intended to enhance the dissolution rate of ibuprofen by forming cocrystal with tartaric acid as coformer. Cocrystal were made by dry grinding and solvent drop grinding method. Formulations of ibuprofen and tartaric acid were made with a ratio of 1:0, 1:1, and 2:1. Cocrystal was characterized by FTIR, XRD, and DSC compared with ibuprofen. Based on the x-ray diffraction test, the changes in shapes and sizes of the crystals was shown. Moreover, the infrared spectrum showed hydrogen bonding interaction between ibuprofen and tartaric acid. The highest dissolution rate was obtained from solvent drop grinding method with ratio of 2:1. Enhancement of dissolution rate reached 4.06 times from standard with DE8 17.24%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhesti Handayani
"Bagi dokter anak, demam adalah temuan obyektif yang berguna untuk menunjukkan adanya onset suatu penyakit infeksi. Oleh karena sebagian besar penyebab demam adalah infeksi terutama virus, bakteri, atau penyakit kolagen. Walaupun demikian, pada umumnya demam pada anak akan berlangsung singkat dan tanpa konsekuensi serius. Kenaikan suhu tubuh pada anak saat awal perjalanan penyakit sering menyebabkan ketidaknyamanan, anak menjadi rewel dan iritabel sehingga merisaukan orangtua. Namun apakah suhu tubuh pada saat demam perlu diturunkan segera memerlukan pertimbangan antara keuntungan dan kerugiannya.
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas variasi normal harian akibat induksi dari pirogen endogen yang merangsang setting point (pusat pengatur suhu) di hipotalamus melalui pelepasan senyawa prostaglandin. Di lain pihak, pembentukan prostaglandin dapat dihambat oleh antipiretik non steroid dengan Cara menghambat enzim siklooksigenase .
Antipiretik ideal adalah antipiretik yang efektif menurunkan demam dengan kejadian toksisitas rendah yang dapat diterima pasien. Oleh karena pada umumnya antipiretik digunakan sebagai obat di rumah, maka jenis antipiretik yang ideal juga harus memiliki keamanan yang tinggi atau risiko rendah terhadap overdosis terutama apabila digunakan untuk anak. Instruksi penggunaan harus jelas dan mudah diikuti oleh orangtua/pengasuh."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Athalia Aghani
"Suspensi oral ibuprofen yang diindikasikan sebagai penurun demam anak memiliki waktu kedaluwarsa yang tercantum pada kemasan sediaannya, namun belum ada data mengenai beyond use date (BUD) dari suspensi oral ibuprofen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data BUD suspeni oral ibuprofen berdasarkan penetapan kadar sediaan pada interval waktu yang telah ditentukan. Penetapan kadar dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) detektor UV/Vis pada panjang gelombang 220 nm dengan standar internal benzofenon. Analisis dilakukan menggunakan kolom C-18 Waters Spherisorb® (250 mm x 4,6 mm i.d; 5 μm) dengan fase gerak asetonitril-asam fosfat 0,01 M (63:37, v/v). Mode elusi yang digunakan yakni isokratik dengan laju alir 1 mL/menit dengan waktu analisis 10 menit. Waktu retensi ibuprofen dan benzofenon berturut-turut adalah 6,92 dan 7,68 menit. Analisis bersifat selektif ditunjukkan oleh tidak adanya gangguan di sekitar waktu retensi ibuprofen dan benzofenon. Persamaan regresi linier kurva kalibrasi yaitu y = 0,9517x + 0,0433 dengan nilai koefisien korelasi (r) adalah sebesar 0,9998. LOD dan LOQ ibuprofen secara berturut-turut diperoleh sebesar 13,3021 μg/mL dan 40,3094 μg/mL. Metode bersifat akurat dan presisi (nilai perolehan kembali sebesar 99,49-100,76% dan nilai koefisien variasi sebesar 0,20-0,54%). Suspensi oral ibuprofen secara umum dan sampel E berturut-turut mencapai BUD setelah 124 dan 36 hari terhitung sejak pembukaan pertama kemasan primer.

Ibuprofen oral suspension which is indicated as a fever reducer in children has an expiration date listed on the packaging, but there is no data on the beyond use date (BUD) of ibuprofen oral suspension. This study aims to obtain BUD data of ibuprofen oral suspension based on the determination of dosage levels at predetermined time intervals. Assays were carried out using a High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) UV/Vis detector at a wavelength of 220 nm with an internal standard of benzophenone. Analysis was performed using a C-18 Waters Spherisorb® column (250 mm x 4.6 mm i.d; 5 μm) with 0.01 M (63:37, v/v) acetonitrile-phosphoric acid as mobile phase (63:37, v/v). The elution mode used was isocratic with a flow rate of 1 mL/minute with an analysis time of 10 minutes. The retention time of ibuprofen and benzophenone were 6.92 and 7.68 minutes, respectively. Selective analysis was indicated by the absence of disturbances around the retention time of ibuprofen and benzophenone. The linear regression equation for the calibration curve was y = 0.9517x + 0.0433 with a correlation coefficient (r) was 0.9998. The LOD and LOQ of ibuprofen were 13.3021 μg/mL and 40.3094 μg/mL, respectively. The method is accurate and precise (recovery value was 99.49-100.76% and coefficient of variation value was 0.20-0.54%). The ibuprofen oral suspension in general and sample E reached BUD after 124 and 36 days, respectively, from the first opening of the primary pack.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Farhanni Suhardi
"Asam gelugur atau Garcinia atroviridis mengandung bahan aktif flavonoid dan asam hidroksisitrat yang dilaporkan memiliki aktivitas hipolipidemik Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak kulit dan buah G atroviridis terhadap kadar kolesterol total darah pada tikus galur Wistar yang diberi asupan tinggi lemak Dua puluh lima ekor tikus galur Wistar betina dibagi menjadi lima kelompok perlakukan secara acak Dua kelompok pertama adalah kelompok kontrol dan kelompok percobaan induksi peningkatan kadar kolesterol total dengan pemberian asupan lemak berlebih selama 21 hari Tiga kelompok lainnya adalah kelompok uji dosis yaitu tikus diberikan tambahan asupan tinggi lemak selama 21 hari pertama Kemudian 21 hari berikutnya tikus diberikan asupan ekstrak G atroviridis sambil mempertahankan asupan tinggi lemak Setelah perlakuan selesai sampel darah tikus diambil untuk pemeriksaan kadar kolesterol totalnya Kemudian dilakukan uji statistik terhadap hasil yang didapat Kadar kolesterol total kelompok uji dosis 20 mg lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok uji dosis 10 mg dan 30 mg Sedangkan kelompok uji dosis 10 mg tidak berbeda bermakna terhadap kelompok uji dosis 30 mg Penelitian ini menunjukkan bahwa asupan G atroviridis dapat menurunkan kadar kolesterol total darah Peningkatan dosis ekstrak tidak selalu meningkatkan efektivitas penurunan kadar kolesterol total.

Asam gelugur or Garcinia atroviridis contains active ingredients such as flavonoids and hydroxycitric acid which have been reported to have a hypolipidemic activity This experiment was conducted to examine the effect of G atroviridis fruit and skin extract on total cholesterol level of rats fed a high fat diet Twenty five female Wistar rats were randomly divided into five groups The first two groups are the control group and hyperlipidemia induction group fed with high fat diet for 21 days The rest three groups are dose trials in which rats were fed with high fat diet for the first 21 days And for the next 21 days rats were given G atroviridis extract in three different doses which were 10 mg 20 mg and 30 mg while maintaining high fat diet After all the interventions were done blood samples were obtained for laboratory analysis The results are processed using Post Hoc test Total cholesterol of G atroviridis extract 20 mg dose trial group showed significantly lower results compared with 10 mg dan 30 mg dose group However results from 10 mg dose group are not significantly different compared with 30 mg dose group This study has shown that dietary intake of G atroviridis may decrease total cholesterol level Increased dose of G atroviridis extract does not guarantee an increase in effectiveness of decreasing total cholesterol level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netzer, Corinne T.
Jakarta: Bumi Aksara, 1994
612.12 NET k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Togi Junice Hutadjulu
"Sterol telah dimanfaatkan sebagai sUmber hormon
SL.eroid dalam rangka produksi 1:1-ontraseptif -oral. Untuk
mencari sterol tersebut, dinilai kemungkinan untuk
memanf-'aatkan limblah udang windu ( -f^_E^f_Li5_74 monodon)
sebagai sumber kolesterol,yang me rupakan komponen utama
sterol dalam krustasea.
Penetapan kadar sterol total dilakukan melalui
modifikasi cara sPektrofotometri berdasarkan reaksi.
Liebermarin-Burchard, dan kadar kolesterol ditetapkan
secaraa kromatografi gas- c-air. Kemudian dilakukan
penilaian hasil peneraparl cara penetaparl kadar sterol.
menurut kedua cara tersebut. Dalam penyiapan bahan
dilakukan hidrolisis dengan KOH-etariol pada berbagai
temperatur dan lamanya pemanasan yaitu 90 OC/60 menit
90 'C/ 1.0 menit dan ' 40 O C/55 menit. Sed'angkan tahap
penyarian menggunakan pelarut eter dengan penyarian tiga
kali dan wasbensin dengan penyarian sekali.
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan
analisis variansi menunjukd^.an perbedaan tak bermakna
antara faktor hidrolisis, cara penyarian dan metode
penetapan kadar.
Kadar sterol total udang windu adalah 2 .,22 + 0,07)
mg./g bahan berdasarkan reaksi Liebermann-Burchard dan
2,19 4 0,0,Tmg/9 baban secara kromatografi gas-cair.

Sterols have been used as source of steroid
hormones to produce oral-contraceptives. In searching
for sterols, it is evaluated possibility to use waste of
^ian4 tiger shrimp ("f-e-n-a-e-u-s- -m-o-n-o-d-o-n-) as source of cholesterol
which is the major sterol component-in Crustacea.
Determination of total sterols was done by the
modified spectrophotometric method based on tll^_
Liebermann-Burchard and the cholesterol level was
determined by gas-liquid chromatography (GLC). The
result of the two determinations were evaluated. To
prepare the sample, hydrolisis with KOH-ethanol at
different temperatures and times of heating were done.
The conditions were 90 OC/60 minutes, 90'C/10 minutes and
40"C/55 minutes.. Ether and petroleum benzene were used
as solvents for extraction. Extraction was done with
three portions of ether and one portion of petroleum
benzene.
Analysis of variance snowed no significant
differences between the different methods of hydrolisis,
extraction and determinations..
'l con
t
The total stero ent of giant ti ger shrimp
was 2,22 + 0,071 mg/9 samples determined by Liebermann-
Burchard reaction . and 21,^_',' + 0.,07,' mg/9 determined
samples by GLC.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Yanuar
"Ibuprofen merupakan analgesik anti-inflamasi non steroid (AINS). Umumnya, ibuprofen memiliki sifat alir yang buruk karena sifat kohesifnya yang terlalu tinggi. Masalah lainnya dalam memformulasi bahan ini adalah kecenderungan yang tinggi untuk lengket pada cetakan. Disamping itu kekurangan sifat ibuprofen adalah memiliki laju disolusi yang buruk karena struktur hidrophobiknya. Untuk memperbaiki sifat-sifat tersebut dapat dilakukan metode kristalisasi dengan berbagai pelarut. Pada penelitian ini, dilakukan metode kristalisasi dengan cara pendinginan, penguapan dan penambahan air menggunakan pelarut metanol, etanol dan aseton. Dari seluruh hasil kristalisasi dihasilkan kristal berbentuk prisma yang berwarna putih. Metode kristalisasi terpilih yaitu metode pendinginan, lalu kristal yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), Difraksi sinar-X (X-ray diffractometry) dan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Dari karakterisasi tersebut menunjukkan terjadinya perubahan bentuk kristal hasil kristalisasi terhadap kristal bahan baku ibuprofen. Metode terpilih ini juga menghasilkan serbuk kristal yang bersifat nonkohesif dengan ukuran partikel 710µm, nilai indeks kompresibilitas: IBMD 14.2%, IBED 16.6%, IBAD 17.1%; nilai sudut istirahat: IBMD 28.1º, IBED 29.7º, IBAD 30.1º dan mempunyai angka kelarutan yang lebih tinggi dibandingkan bentuk kristal yang umum digunakan. Dengan dilakukannya penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode kristalisasi dapat memperbaiki sifat alir, indeks kompresibilitas, dan laju disolusi dari bahan baku ibuprofen."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>