Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rahmawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33165
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hetty Rieskaliana
"ABSTRAK
Stabilitas zat aktif dalam sediaan suspensi oral sangat penting untuk diperhatikan, terutama untuk senyawa antibiotik golongan β-laktam yang mudah terhidrolisis dengan adanya air selama proses penyimpanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kestabilan amoksisilin dan asam klavulanat seperti pH, suhu dan lamanya penyimpanan akan mempengaruhi persentase kadar obat tersebut selama proses terapi. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan dan validasi metode analisis penetapan kadar amoksisilin dan asam klavulanat dalam sediaan suspensi oral menggunakan alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi yang dilengkapi dengan kolom C-18 Phenomenex, menggunakan campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol dengan perbandingan 95:5 sebagai fase gerak. Laju alir yang digunakan adalah 2,0 mL/menit dan detektor UV Vis pada panjang gelombang 220 nm. Validasi metode analisis memenuhi syarat keberterimaan yaitu nilai rata-rata presisi kadar sebesar 103,42% dengan RSD 0,48% untuk amoksisilin dan 99,99% dengan RSD 1,57% untuk asam klavulanat dan hasil akurasi amoksisilin dan asam klavulanat berturutturut adalah 99,75% dan 100,83%. Baik amoksisilin maupun asam klavulanat stabil pada pH antara 6,5 - 7,0 dan mengalami penurunan kadar pada pH asam dan basa. Pengujian stabilitas sediaan suspensi kering yang telah direkonstitusi dilakukan pada suhu dinging (2-8 °C) dan suhu ruang (25-30 °C) selama 7 hari.
Hasil pengujian stabilitas menunjukkan bahwa amoksisilin yang disimpan pada suhu dingin (2-8 °C) memenuhi syarat selama 7 hari dan asam klavulanat memenuhi syarat selama 5 hari. Kedua senyawa tidak stabil jika disimpan pada suhu ruang dimana penurunan kadar asam klavulanat lebih tinggi dibandingkan amoksisilin.

ABSTRACT
It is important to maintain the stability of the active substances in oral suspension, especially for β-lactam class of antibiotics that is easily hydrolyzed in the presence of water throughout the period of use. There are some factors influencing the stability of the compounds, such as pH, temperature, and storage periods thus can affect the percentage content during therapy. In this research, a High Performance Liquid Chromatography method of analysis was developed and validated. The HPLC method employed a C-18 reverse phase column Phenomenex with a mixture of sodium phosphate buffer pH 4,4 and methanol in the ratio of 95:5 as the mobile phase. The flow rate was 2 mL/min and detection was by means of a UV detector at a wavelength of 220 nm. The method validation was meet the acceptance criteria. Precision average of amoxicillin and clavulanic acid were 103,42% with RSD 0,48% and 99,99% with RSD 1,57% respectively and the accuracy for amoxicillin and clavulanic acid were 99,75% and 100,83% respectively. Both amoxicillin and clavulanic acid were stable in a range of pH 6,5 - 7,0 and the percentage of contents was decreasing in acidic and basic pH. Stability testing on reconstituted dry suspension was done at cool temperature (2-
8 ° C) and at room temperatures (25-30°C) for 7 days.
The results showed that amoxicillin that stored at cool temperature (2-8 °C) was stable for 7 days and clavulanic acid was stable for 5 days. Both compounds were unstable when stored at room temperatures where reduced level of clavulanic acid was higher than amoxicillin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T44999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mia Narulita Putri
"Omeprazol merupakan obat golongan PPI untuk penyakit refluks gastroesofageal yang diresepkan untuk segala jenis pasien, khususnya anak-anak dan pasien yang dipasang NGT. Omeprazol hanya tersedia dalam bentuk kapsul dan serbuk injeksi steril. Saat ini pembuatan obat racikan omeprazol disuspensikan dalam larutan natrium bikarbonat 8,4% yang rasanya pahit. Oleh karena itu, perlu dibuat formula pembawa suspensi untuk pembuatan omeprazol racikan. Uji stabilitas dilakukan terhadap empat formula pada suhu kamar 28C selama 14 hari dan pada suhu rendah 4C selama 30 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi omeprazol racikan mengalami perubahan warna menjadi putih kekuningan dan nilai pH yang dihasilkan relatif stabil selama masa penyimpanan pada suhu rendah. Pada kondisi penyimpanan suhu kamar, suspensi omeprazol racikan mengalami perubahan warna menjadi kuning kecokelatan. Uji stabilitas kimia dilakukan dengan menetapkan kadar omeprazol dalam suspensi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kadar suspensi omeprazol racikan mengalami penurunan selama masa penyimpanan, baik pada suhu kamar maupun suhu rendah. Hasil penetapan kadarnya menunjukkan bahwa omeprazol dalam pembawa suspensi formula A memiliki stabilitas kadar yang relatif sama dengan omeprazol dalam larutan natrium bikarbonat, yaitu >90% selama 7 hari pada penyimpanan pada suhu kamar 28C dan selama 14 hari pada penyimpanan suhu rendah 4C.

Omeprazole is a PPI and used in the treatment of gastroesophageal reflux disease commonly prescribed in all patients, especially pediatric and patient with NGT. Omeprazole is only available in capsule form and sterile powder for injection. This has been accomplished by using 8.4% sodium bicarbonate solution as the vehicle which is bitter. For that reason, a suspending vehicle containing sweetening agent for omeprazole should be formulated. Stability test of four extemporaneous suspending formulation was carried out at room temperature (28C) for 14 days and at cold temperature (4C) for 30 days.
The results showed that the extemporaneous suspension of omeprazole is changed to yellowish-white color and the resulting pH is relative stable during storage at cold temperature. At room temperature, the color is changed to brownish-yellow color. Chemical stability test was carried out using UV-Vis spectrophotometer. Concentration of omeprazole in the extemporaneous suspension decreased during storage. Based on stability data, it can be showed that omeprazole in the suspending vehicle of formula A has the same stability level with omeprazole in the sodium bicarbonate solution. The extemporaneous omeprazole suspension remained >90% during 7 days at room temperature and during 14 days at cold temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Ayuningtyas
"Terdapat zat aktif yang kurang stabil dalam waktu lama jika dibuat dalam sediaan suspensi yang mengandung banyak air seperti rifampisin. Di Indonesia belum tersedia suatu pembawa sediaan suspensi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kestabilan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula pembawa suspensi yang stabil secara fisik dan kimia setelah penambahan isi kapsul rifampisin sebagai zat aktif. Formulasi dibuat sebanyak 4 formula dengan variasi jenis dan konsentrasi bahan pensuspensi. Formula pembawa terbaik dari hasil evaluasi volume sedimentasi, redispersi, dan pH dipilih, lalu ditambahkan kapsul rifampisin dan dilakukan pengujian stabilitas. Uji stabilitas fisik pada suhu kamar 25˚± 2˚C, suhu dingin 4˚± 2˚C, dan suhu tinggi 40˚± 2˚C selama 28 hari meliputi pengujian terhadap organoleptis (bau, bentuk, warna) dan pH menunjukkan bahwa suspensi rifampisin mengalami perubahan warna menjadi merah agak kehitaman setelah 7 hari penyimpanan, bau seperti obat, peningkatan pH, serta perubahan konsistensi. Uji stabilitas kimia dilakukan pada kondisi suhu kamar dengan menetapkan kadar rifampisin dalam suspensi menggunakan KCKT. Kadar suspensi rifampisin mengalami penurunan hingga 0,82% selama masa penyimpanan 14 hari pada suhu kamar. Dalam penelitian ini, suspensi rifampisin stabil secara fisik selama 7 hari, namun sangat tidak stabil secara kimia.

Active ingredients in suspending vehicles with high water content, such as rifampicin, can degrade over time due to their instability. In Indonesia, there is no available suspending vehicle that can effectively address this stability issue. This research aimed to develop a stable suspending vehicle after the addition of rifampicin capsule contents as the active ingredient. Four formulations were prepared with variations in the type and concentration of suspending agents. The best suspending vehicle based on the evaluation of sedimentation volume, redispersion, and pH was selected, and then rifampicin capsules were added and stability testing was performed. Physical stability testing conducted at room temperature of 25˚± 2˚C, refrigerated temperature of 4˚± 2˚C, and elevated temperature of 40˚± 2˚C for 28 days, including organoleptic (smell, form, and color) and pH testing, revealed a color change of the rifampicin suspension to a reddish-black color after 7 days of storage, along with a medicinal odor, increased pH, and consistency change. Chemical stability testing was conducted at room temperature conditions by determining the rifampicin content in the suspension using HPLC. The rifampicin suspension concentration decreased by up to 0,82% during the 14-day storage period at room temperature. In this research, the rifampicin suspension was found to be physically stable for 7 days, but chemically very unstable."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
S32478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mun`im
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat rancangan sistem kestabilan suspensi bis dengan menggunakan metode kedudukan akar-akar (root-locus). Rancangan dimulai dari pembuatan model matematis sistem untuk memperoleh fungsi transfer sistem dengan menurunkan persamaan mekanis sistem dan kemudian ditransformasikan dengan menggunakan transformasi Laplace sehingga diperoleh fungsi transfer sistem tersebut. Dari sample yang diteliti, semua sistem memenuhi permintaan desain untuk waktu turun (settling time) kurang dari 5 detik, dengan sistem suspensi yang paling cepat menuju kestabilan adalah HINO RK260-front axle dengan settling time rata-rata 4,2 detik. Sedangkan sistem suspensi yang paling lama waktu turunya adalah Mercedes Benz O350-rear axle dengan settling time rata-rata 4,9 detik. Dan secara keseluruhan, dari rata-rata deflaksi sistem, semua sistem suspensi yang diuji mampu mendekati tingkat kenyamanan yang diinginkan dengan rentang frekuensi 3,1Hz – 12,5 Hz"
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Jolodiharto
"Perancangan kendaraan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di bidang otomotif sebagai alat peraga pendidikan yang menarik khususnya kendaraan darat roda empat. Perancangan ini dilakukan dengan membuat model tiga dimensi dan di simulasikan menggunakan software Autodesk Inventor dan SolidWorks. Kendaraan ini dirancang dengan rangka dasar dari mobil kit Lotus atau Caterham Seven yang memiliki rangka spaceframe dengan beberapa modifikasi untuk dapat menyesuaikan dengan part dari kendaraan lokal sebagai donor. Part-part dari kendaraan donor digambar dan disatukan dalam software dan dilakukan analisa pembebanan menggunakan software tersebut. Suspensi depan kendaraan ini dirancang untuk dapat memiliki kebebasan yang lebih pada pengaturan geometrinya agar dapat lebih dipelajari pengendaliannya. Suspensi depan kendaraan ini menganut sistem double wishbone yaitu menggunakan dua lengan kontrol untuk kebebasan yang besar, dan rigid axle pada suspensi belakang untuk kemudahan pencarian donor. Dari perancangan tersebut didapatkan camber maksimum pada kondisi normal sebesar + 40 dan minimum sebesar -30, serta dalam kondisi ekstrem sebesar +14.640 dan -160, untuk caster didapatkan antara -4.150 dan +6.580, ketinggian roll center depan kendaraan ini dapat diatur antara 0 mm sampai 189.76 mm dari permukaan tanah. Simulasi pembebanan menggunakan komputer dilakukan dalam perancangan ini dengan menerapkan beberapa parameter dalam penggunaan kendaraan ini. Hasil dari simulasi tersebut menunjukkan bahwa rancangan yang dibuat sudah cukup kokoh.

The design of these vehicles is to meet the educational needs in the automotive field as educational props of four-wheeled land vehicle. This design is done by creating a three-dimensional model and simulated using the software Autodesk Inventor and SolidWorks. The vehicle was designed with the basic framework of the Lotus or Caterham Seven car kit that has a spaceframe type frame with some modifications to meets to the local vehicles part as the donor. The parts of the donor vehicle drawn and assembled in the software and stress analyzed using that software. The front suspension of this vehicle is designed to have more degree of freedom in the geometric arrangement so its handling can be learned. The vehicle's front suspension adopts a double wishbone that use two control arms for great freedom, and a rigid axle rear suspension for ease of finding a donor. The design of the maximum camber obtained under normal conditions of + 40 and minimum of -30, and in extreme conditions of +14.640 and -160, for the caster found between -4.150 and +6.580, the height of the front roll center of this vehicle can be set between 0 mm up to 189.76 mm from the ground. Loading simulations using a computer made in this design by applying some of the parameters in the use of these vehicles. The results of the simulations showed that the design created is rigid.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>