Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20024 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridwan Ajie
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34201
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Dhamayanti
"Kota Solo memiliki beberapa atraksi wisata berupa peninggalan sejarah di masa lalu. Dari identifikasi fasilitas wisata dan penggunaan tanah, diperoleh empat karakteristik TBD dilihat berdasarkan unsur wisatanya. Pertama adalah TBD berbasis pemerintahan dan perdagangan, dimana TBD ini terletak pada pusat kota dengan atraksi wisata Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang memperlihatkan kuatnya nuansa pemerintahan Serta Pasar Klewer dan Pasar Gedhe yang mencirikan nuansa perdagangan. Kedua adalah TBD berbasis jaringan transportasi, dimana pada TBD ini terdapat stasiun Balapan dan terminal Tirtonadi. Ketiga adalah TBD berbasis seni tradisional, diniana TBD ini dicirikan oleh atraksi-atraksi yang memperlihatkan seni budaya tradisional Solo, seperti Taman Sriwedari yang merupakan tempat pertunjukkan wayang orang, dan Kanipung Batik Laweyan yang merupakan salah satu pusat batik di Solo. TBD yang keempat adalah TBD yang berbasis pada rekreasi publik, yaitu Stadion Manahan dan Taman Balekambang.

Solo has a few heritage attractions, there was the product from the history in the past. The result from identification of tourism facilities and landuse was acquired four characteristics TBD based on the tourism elements. The First is the TBD that based on governance and trade, its located in the inner city which has Kasunanan Palace and Mangkunegaran Temple attractions. Kasunan Palace has strong feel of the govemment and the other hand, Klewer Market and Gedhe Market show the feel of trading. The Second is the TBD that based on transport network, this TBD has Balapan Station and Tirtonadi Terminal attraction. The third is the TBD that based on traditional art, which is characterized by TBD attractions of the Solo traditional art and culture, such as the Sriwedari Park showtimes puppet people and Kampung Batik Laweyan. The fourth TBD is based on public recreation, there are Manahan Stadium and Balekambang Park attraction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34116
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jupriyadi
"Kota Semarang mempunyai perbedaan bentang alam sehingga dikenal dengan adanya Kota Atas dan Kota Bawah. Perbedaan ini menyebabkan pariwisata urban menjadi menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pola TBD serta karakteristiknya dengan memerhatikan persebaran fasilitas wisata yang ada di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial yang dijelaskan secara deskriptif. Terdapat tiga TBD yang berada di Kota Semarang yaitu, TBD Basis Peninggalan Budaya, TBD Basis Pemerintahan, dan TBD Basis Penginapan. Pola Sebaran TBD di Kota Semarang menyebar dengan mengikuti jalur jalan utama yang melintasi CBD. Masing ? masing TBD memiliki karakteristik fasilitas wisata yang berbeda. Dari semua TBD, terdapat satu TBD yang keluar satu arah dari region CBD-nya dengan mengikuti arah perjalanan keluar kota.

Semarang city has different landscapes and became known by Upper City and Lower City. This difference causes the urban tourism is interesting to be studied. The purpose of this study is to obtain the characteristic and pattern of TBD by looking at the spread of tourist facilities in the city of Semarang. The method used in this study is the spatial analysis by described descriptively. There are three TBD residing in the city of Semarang which are, the Cultural Heritage Based TBD, Administration TBD, and Lodge Based TBD.The TBD distribution pattern in the city of Semarang spread by following the main route across the CBD. Each TBD have the characteristics of different tourist facilities. Of all the TBD, there is one TBD that comes out in one direction from its CBD region by following the direction that heading out of Semarang City."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1575
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vasanthi
"Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama Indonesia yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta memiliki beberapa objek wisata yang banyak menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui karakteristik serta pola keruangan TBD di Kota Yogyakarta. Dengan menggunakan identifikasi sebaran fasilitas pariwisata dan aksesibilitas Kota Yogyakarta diperoleh empat jenis karakteristik TBD. Pertama adalah TBD yang berbasis kepada sejarah yang terletak di Candi Prambanan, yang kedua adalah TBD yang berbasis budaya yaitu Kraton Yogyakarta, yang ketiga adalah TBD bernuansa belanja yaitu di kawasan Malioboro, dan TBD bernuansa pendidikan yang terletak di Universitas Gadjah Mada. Pola keruangan Tourism Business District (TBD) yang ada di Kota Yogyakarta berbentuk menyebar di sisi timur poros kota Yogyakarta. Hal ini disebabkan tingkat aksesibilitas yang lebih memadai di sebelah timur kota Yogyakarta.

Yogyakarta city is one of Indonesia's main tourist destination located in Yogyakarta Special Province. Yogyakarta city has several interesting tourist objects that many tourists visit both public and tourists from outside Yogyakarta city itself. The purpose of the research is to identify the characteristics and the spatial pattern of TBD in Yogyakarta City. Using identification of tourism facilities distribution and accesibility of Yogyakarta city, there are four types of characteristics TBD. First is TBD based on the history of which is located in Candi Prambanan, the second is TBD based cultural destination that is in Kraton Yogyakarta, the third is TBD based on shopping destination that is located in Malioboro district, and the fourth type is TBD based on educational destination that is located in Universitass Gadjah MadaThe spatial pattern of TBD that is formed in Yogyakarta city has dispersed pattern that is spreading on the eastern part of the city axis. That is because this part of the city has a more adequate level of accesibility."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42146
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sabilla Astaniajanti
"Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai utara Pulau Jawa dan dikenal sebagai Kota Batik, sehingga atraksi-atraksi batik menjadi objek wisata yang menarik di kota Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh karakteristik dan pola TBD dengan melihat persebaran fasilitas wisata di Kota Pekalongan, dengan sebelumnya mencari tahu di mana CBD di Kota Pekalongan karena TBD merupakan satu kesatuan dengan CBD. Data yang digunakan berupa persebaran fasilitas wisata primer, sekunder, dan kondisional. CBD diidentifikasi dari keberadaan gedung pemerintahan dan perdagangan dalam peta sarana dan prasarana yang di-overlay dengan peta penggunaan tanah, kemudian TBD diperoleh ketika dalam suatu CBD terdapat fasilitas primer dan fasilitas pendukung wisata dengan penarikan garis region baik CBD maupun TBD mengacu pada jaringan jalan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan teknik overlay yang kemudian dijelaskan secara deskriptif. Pola sebaran TBD di Kota Pekalongan mengikuti keberadaan jalur jalan utama yang menjadi satu kesatuan dengan CBD. Ada empat TBD yang berada di Kota Pekalongan yang diperoleh berdasarkan kesamaan jenis fasilitas primernya, yaitu TBD bernuansa Wisata Batik, TBD bernuansa Wisata Sejarah dan Budaya, TBD bernuansa Wisata Buatan, dan TBD bernuansa Wisata Pesisir.

Pekalongan City is located in the lowlands of the northern coast of Java Island and is known as the City of Batik, so that the attractions of batik become interesting attractions in the city of Pekalongan. The purpose of this study is to obtain the characteristic and pattern of TBD by looking at the spread of tourist facilities in Pekalongan City, by previously finding out where the CBD in Pekalongan City because TBD is in one unity with CBD. The data used are the location of primary, secondary, and conditional tourism. CBDs are identified from the presence of government and trade buildings in facilities and infrastructure map which then overlaid with land use map, then TBD is obtained when there is any primary facilities and supporting tourism facilities in a CBD, with both CBD and TBD region delineation referring to the road network. The method used is spatial analysis with overlay technique which then explained descriptively. The pattern of TBD distribution in Pekalongan City follows the existence of main road lane which is in one unity with CBD. There are four TBDs in Pekalongan City that are obtained based on the similarity of primary facility types, namely Batik Tourism based TBD, History and Cultural Tourism based TBD, Man Made Tourism based TBD, and Coastal Tourism based TBD."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Arraziyati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Muharza Viawan
"ABSTRAK
Salah satu produk wisata Kota Bandung yang berpotensi berkembang pesat adalah kuliner. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang bagian-bagian Kota Bandung sebagai model yang menjelaskan sebaran produk wisata kuliner yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan berupa suasana menikmati kuliner bagi wisatawan. Memahami lokasi dan pola ruang produk wisata ini akan dapat membantu dalam mengenal kapasitas wilayah dalam pembangunan wisata kuliner melalui perspektif ruang. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pola keruangan wisata kuliner yang dikaitkan dengan fasilitas wisata, aksesibilitas, dan organisasi keruangan kota. Analisis yang dipergunakan adalah analisis proses keruangan dari wilayah dalam membentuk suasana dan pola ruang dari variabel fasilitas wisata dan aksesibilitas dalam penentuan lokasi. Hasil penelitian mendapatkan tiga suasana, yaitu terbentuk suasana sejarah (historic ambient), transisi perkotaan (urban transition), dan gentrifikasi peripheral (gentrification-perpheral). Produk wisata kuliner di Kota Bandung menyebar dari pusat kota dengan suasana sejarah menuju arah timur laut pinggir kota dengan suasana gentrifikasi peripheral dan pada kawasan transisi kotanya merupakan wisata kuliner dengan suasana transisi perkotaan. Produk wisata Kuliner dengan suasana sejarah membentuk pola acak, suasana transisi perkotaan membentuk pola mengelompok linear dan suasana gentrifikasi peripheral membentuk pola acak.

ABSTRACT
Culinary is one of potentially developing tourism product in Bandung City. This study is aiming to provide an overview of part of city spaces as a model to describe distribution of culinary tourism product which meets needs and desire of tourist to experiencing ambient cluster to enjoying the culinary. Understanding the spatial patterns and location preferences of culinary tourism product would escalated knowledge of carrying capasities in developing culinary tourism through space perspectives. In particular, this study is carried on in order to figure out spatial patterns where this research observing with city spatial organization, accessibility, tourism facilities as variable. It uses spatial process analysis to detemine how and where the ambient clustered and pattern analysis to describe the spatial interaction between variable. This study come to outcome that has been three ambient which is called as historic, urban transition, and gentrification-peripheral ambient. Culinary tourism product spreading in one direction from city core on historic ambient to peripheral zone in east north on gentrification-peripheral ambient and in transition zone on urban transition ambient. Historic ambient culinary tourism product forming a random pattern, urban transition ambient form a linear clusttered pattern, and gentrification-peripheral forming random pattern.
"
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Meilianingsih
"Proses menua pada lansia akan mempengaruhi pola makan lansia. Pola makan yang tidak sesuai dengan kecukupan gizi dapat menimbulkan anemia. Anemia merupakan penyakit yang paling banyak diderita lansia di Indonesia, yaitu 50% (Dep.Kes, 2003). Tujuan penelitian adalah untuk menguji adanya hubungan antara pola makanan (kecukupan makanan, kelengkapan variasi jenis makanan, kebiasaan minum teh dan kopi) dengan kejadian anemia. Penelitian ini dilakukan terhadap 132 sampel yang diambil secara acak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross secliaonal. Data dikumpulkan dengan menggunakan foods records selama 7 hari dan pemeriksaan Hb dengan sianmethemoglobin. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara kecukupan sayur, lauk, pauk, dan buah (masingmasing mempunyai nilai p= 0,000). Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara kecukupan nasi dengan kejadian anemia (p=0,137). Secara keseluruhan komponen makanan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia (p=0,014). Kelengkapan variasi jenis makanan juga mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia (p=0,018). Kebiasaan minum teh dan kopi juga mampunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada lansia (p=0,000). Uji statistik menunjukkan kecukupan lauk merupakan komponen pola makan yang paling dominan terhadap kejadian anemia karena mempunyai nilai OR tertinggi, yaitu 92,334. pada penelitian ini terdapat variabel pengganggu yang mempengaruhi hubungan pola makan dengan kejadian anemia, yaitu pendakatan keluarga responder karena basil dari analisis diperoleh selisih OR>10%. Kesimpulan dari penelitian ini lansia memerlukan kecukupan makanan, khususnya sayur, lauk, pauk, dan buah untuk mencegah dan mengatasi anemia. Oleh karena itu disarankan agar perawat dapat memodifikasi kecukupan makanan sesuai dengan Iatar belakang budaya. Penelitian lebih lanjut dengan desain eksperimen dapat dilakukan untuk mendasari intervensi keperawatan.

The aging process will influence the old's pattern of Meal. Pattern of meal which did not appropriate to sufficiency of nutrient can cause anemia. Anemia is the most suffered-disease by the old in Indonesia, i.e. 50 % (Dep. Kes., 2003). The objective of research was to examine the relationship between pattern of meal (sufficiency of food, completeness of food variation, the habit of drink of tea and coffee) and anemia. The research carried out into 132 samples which taken randomly. The research used correlative descriptive design with cross sectional approach. Data collected from 7 day-food records and Hb examined by sianmethemoglobin. Data analized by chi square test and logistic regression. Result of the research indicates a significant relationship between sufficiency of vegetables, meat and fish (lauk), fermented soybean foods (pauk), fruits and anemia (each has p = 0,000). But there was no significant relationship between rice and anemia (p = 0,137). Generally, food component had a significant relationship with anemia (p = 0,014). Completeness of food variation had a significant relationship too with anemia (p = 0,000). Statistic test indicates that sufficiency of meat and fish (lauk) was the most dominant component of pattern of meal concerning anemia because it had the highest OR, i.e. 92,334. There is a disturber variable which influences the relationship between pattern of meal and anemia, i.e. income of respondent, because the research results OR > 10 %. Conclusion of the research was the old need sufficiency of food, especially vegetables, meat (lauk), fermented soybean cake (pauk), and fruits to prevent from and contend with anemia. Therefore it was suggested that nurses modify sufficiency of food which is suitable to culture background. The advance research with experiment design can be carried out to base nursing intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Surya Ganesha
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Yuliarti
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T39654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>