Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofyan Nurhadi
"Pantai Pelabuhan Ratu merupakan salah satu obyek wisata pantai yang memiliki
keindahan dan keaslian lingkungan sebagai daya tarik wisata. Penilaian terhadap
permintaan wisata Pantai Pelabuhan Ratu dilakukan dengan pendekatan biaya
perjalanan. Pendekatan biaya perjalanan dikembangkan atas dasar kesediaan
membayar dari pengunjung terhadap manfaat rekreasi atau wisata yang diperoleh,
yaitu ditunjukkan dengan biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung
untuk melakukan kegiatan rekreasi atau wisata seperti biaya transportasi, biaya
akomodasi, biaya konsumsi, biaya dokumentasi dan biaya lain-lain. Berdasarkan
hasil penelitian, semakin tinggi biaya perjalanan yang rela dikeluarkan oleh
wisatawan dan semakin tinggi jumlah penduduk daerah asal sebagai penikmat jasa
wisata, maka semakin tinggi pula nilai permintaan wisata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34212
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sofian Dedi S.
"Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang memiliki potensi wisata dan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang dimiliki Danau Toba menjadikannya salah satu objek wisata alam di Kabupaten Toba Samosir yang sangat digemari dan sering dikunjungi oleh wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai permintaan tersebut. Penilaian wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dilakukan dengan pendekatan metode biaya perjalanan, yang prinsipnya menggunakan biaya perjalanan untuk menghitung nilai dari mamfaat rekreasi atau wisata yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir bervariasi. Semakin tinggi biaya perjalanan yang rela dikeluarkan oleh wisatawan dan semakin tinggi jumlah penduduk daerah asal sebagai penikmat jasa wisata, maka semakin tinggi nilai permintaan wisatanya. Nilai permintaan wisata dari kabupaten/kota dalam Pulau Sumatera didominasi oleh kelas rendah atau < Rp. 720.000.000, sedangkan dari Kabupaten/kota Luar Pulau Sumatera didominasi kelas sangat tinggi atau > Rp. 2.160.000.000.

Lake Toba is the largest lake in Indonesia which has tourism potential and very high economic value. Natural beauty of Lake Toba makes it become one of the very popular natural attractions and frequently visited in the district of Toba Samosir. This study aimed to determine the pattern of demand for the natural attractions of Lake Toba Toba Samosir and factors that affect the value of the demand. Assessment of natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is done by travel cost method approach, which principally using the travel costs to calculate the of recreation value obtained. The method of analysis used in this study is spatial analysis.
The results indicate that the demand for natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is vary. The higher the travel costs incurred by travelers who are willing and the higher the population of the area of origin of tourism services connoisseur, the higher the value of tourism demand. Value of tourism demand from the district / city in the island of Sumatra is dominated by low-grade or Rp. 2.16 billion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Hidayat
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S33872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farchan Yuni Laksono
"Ekosistem obyek wisata Pantai Teleng Ria mempunyai manfaat terukur (tangible) dan manfaat tidak terukur (intangible). Manfaat tangible adalah nilai uang yang dihasilkan oleh Pantai Teleng Ria sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Pacitan. Sedangkan manfaat intangible adalah manfaat yang berbentuk immaterial atau tidak dapat diraba namun bisa dirasakan seperti keunikan, pemandangan pantai yang indah, udara yang bersih dan kondisi lingkungan yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai ekonomi Pantai Teleng Ria dan mengevaluasi harga sewa pemanfaatan oleh PT El John Tirta Emas Wisata. Dengan pendekatan biaya perjalanan (travel cost method) diperoleh nilai willingness to pay (WTP) terhadap obyek wisata Pantai Teleng Ria sebesar Rp. 47.571,- per individu per kunjungan. Dengan mengalikan nilai WTP dengan jumlah wisatawan pada tahun 2011 maka nilai ekonomi Pantai Teleng Ria adalah Rp. 10.665.465.771,-. Nilai WTP individu tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga tiket masuk, namun keuntungannya harus dapat digunakan untuk menjaga dan melestarikan keberadaan ekosistem Pantai Teleng Ria.
Dari perhitungan pemasukan yang diterima oleh PT El John, nilai investasi, aset yang dikelola serta perkiraan biaya operasional perusahaan, seharusnya Pemerintah Kabupaten Pacitan mendapatkan pemasukan sewa lebih dari Rp. 500.000.000,- per tahun. Hal ini selain untuk meningkatkan pendapatan asli daerah juga untuk memperbaiki infrastruktur dan aksesibilitas menuju obyek wisata Pantai Teleng Ria.

Ecosystem of Teleng Ria Beach has measurable benefits (tangible) and intangible benefits (intangible). Tangible benefit is worth the money generated by Teleng Ria Beach as one of local revenue source for the Pacitan Government. While the intangible benefits is advantages in the form of immaterial or can not be felt but could be perceived as unique, beautiful coastal scenery, clean air and good environmental condition.
The aims of this study are to estimate the economic value and to evaluate rents utilization of Teleng Ria Beach by PT El John Tirta Emas Wisata. Using the travel cost method we ​​obtained willingness to pay (WTP) for tourist attractions Teleng Ria Beach is 47,571 IDR - per individual per visit. The economic value of Teleng Ria Beach is 10,665,465,771 IDR. This value is resulted by multiplied between WTP and the number of tourists in 2011. WTP value ​​can be considered to raise the price of admission, even though profit obtained should be used to maintain and preserve the Teleng Ria Beach ecosystems.
Based on the calculation of income received by PT El John, the value of investments, which be managed by PT El John and estimated operating costs of the company, the Pacitan Government possibly could obtained more income than 500,000,000 IDR per year. In addition, this revenue could be used to increase the local revenue in general as well as to improve infrastructure and accessibility towards the tourist attraction Teleng Ria Beach.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Rara Eulis Hendraswati
"Cikoromoy merupakan obyek wisata alam dengan komoditas wisata utamanya adalah perairan darat atau biasa disebut obyek wisata tirta. Kabupaten Pandeglang sebagai daerah tujuan wisata utama di wilayah Propinsi Banten berusaha mengoptimalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki antara lain adalah obyek wisata Cikoromoy.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai ekonomi sumber daya wisata Cikoromoy dari sisi demand pengunjung. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian ekonomi sumber daya wisata Cikoromoy, maka dapat ditentukan hal-hal harus diperbaiki atau perlu diadakan agar mampu meningkatkan kepuasan / utility pengunjung sehingga frekuensi kunjungan wisata ke Cikoromoy meningkat.
Pada penelitian ini jumlah responden yang diobservasi adalah 197 orang wisatawan. Dengan menggunakan metode Travel Cost Method dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan wisata Cikoromoy adalah biaya perjalanan, waktu perjalanan, pendapatan, zona asal pengunjung, persepsi mengenai Cikoromoy sebagai bagian dari Gunung Karang berfungsi mengurangi polusi dan persepsi fungsi ekologi bahwa ekosistem Gunung Karang termasuk didalamnya Cikoromoy membantu mengurangi efek global warming.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai WTP wisatawan Cikoromoy adalah Rp 4.651, sedangkan harga tiket masuk Cikoromoy saat ini adalah Rp 2.000, terdapat selisih sebesar Rp 2.651,- per harga tiket per orang. Dengan memberikan peningkatan mutu layanan dan jenis fasilitas dalam kawasan wisata Cikoromoy maka akan meningkatkan kepuasan / utility pengunjung sehingga pada akhirnya nilai willingness to pay juga akan meningkat. Nilai WTP inilah yang dapat dijadikan alternatif dasar penentuan tarif tiket masuk yang baru.

Cikoromoy is one of eco-tourism destinations whose main commodity is land water or known as water tourism. Pandeglang District, the major tourism destination in Banten Province, had optimized its tourism competency such as Cikoromoy water tourism.
This research tried to estimate economic value of Cikoromoy water tourism based on visitor's demand. There is a need to identify factors that influence economic value of Cikoromoy water tourism in order to improve visitor's satisfaction and to increase visiting frequency to this resort.
This research had 197 respondents as the same as visitors to Cikoromoy water tourism. Travel Cost Method has been used to identify factors that influence visiting frequency to this resort such as travel cost, travel schedule, income, visitor's place of origin, visitor's perception on Cikoromoy, and visitor's knowledge on other tourism destinations as a substitute to Cikoromoy.
The result of WTP value of Cikoromoy visitor's was Rp 4,651 while the present entrance ticket was Rp 2,000 there was a gap of Rp 2,651 in each person. By improving the quality of hospitality and varied facilities in Cikoromoy, it will improve the visitor's satisfaction and increase the willingness to pay among visitors. The WTP value can be used as an alternative to consider the basis of new entrance ticket.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmono
"Perkembangan dunia pelayanan kesehatan dewasa ini, telah memacu Rumah Sakit Daerah untuk rnengembangkan dirinya sehingga memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi, oleh sebab itu penilaian kinerja mutlak diperlukan oleh Rumah Sakit Daerab sebagai pertanggung-jawaban akuntabilitas dan evaluasi atas capaian kineljanya. Pergeseran pengelolaan Rumah Sakit Daerah menjadi unit Badan Laytman Umwn, turut mewamai pola penilaian kinerja yang dirasakan sesuai dengan dinamika perkembangan Rumah Sakit Daerab Kerangka balanced scorecard merupakan alternatif yang dapat dipergnnakan dalam penilaian kinerja Rurnah Sakit Daerah.
Penelitian ini merupakan operational action research mengenai penilaian kinerja dengan mernakai pendekatan balanced scorecard, didesarkan atas data sekunder yang terdapat dalam dokumen RSUD Pelabuhan Ratu. Sedangkan inforrnasi mengenai kepuasan polanggan diperoleh dari basil survei terhadap 96 responden ytmg didistribusikan atas kunjungan pasien rawat inap, pasien rawat jalan, dan pasien unit gawat darurat. Pengukuran Kepuasan karyawan dilakukan terhadap 96 karyawan RSUD Pelabuhan Ratu.
Analisis kinerja RSUD Pelabuhan Ratu selama Periode Tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa: 1). Kinetja pada perspektifkeuangan: pada Tahun 2006 perolehan pendapatan atas kegiatan pelayanan kesehatan mengalami kenaikan 133%, namun tidak diikuti dengau penurunan biaya pengeluaran sehingga cost recovery masih di hawab 50o/o. 2). KineJja pada perspektif pelanggan: pangsa pasar masih luas, retensi pelanggan menunjukkan tren meningkat meskipun kemampuan memperoleh pelanggan baru cenderung menumn, kepuasan pelanggan masih tergolong rendah. 3) Kinelja pada perspektif bisnis internal menunjukan kinelja yang efisien dan efektif 4) Efisien dan efektif tidak terlihat pada kinelja pertumbuhan dan pembelajanm.
Kinelja yang efek-tif dan efisien pada proses bisnis internal terbuk-6 dapat mendorong efektifitas kineija pada perspektif pelanggan yang dipetlihatkan dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien. Pada akhimya, melalui peningka!an jumlah kunjungan pasien, efektifitas kinerja pada perspektif keuangan yang berupa peningkatan pendapatan dapet tercapai, diikuti dengan efisiensi penggunaan angganm, maka tujuan strategis kemandirian rumah sakit dapat terwujud.

Growth of health service today pushed district hospital to develop themselves so they have a high ability and competitiveness, therefore, performance assessment is needed by district hospital as responsibilities of accountability and evaluation of their performance absolutely. Management fnction of district hospital become Public Service Unit bas taken part in color design of performance assessment which is felt as growth dynamics of district hospital. Balanced scorecard framework is an alternative which able to be used on performance assessment of district hospital.
This study is an operational action research concerning performance assessment with a balanced scorecard method and based on secondary data which is in R.SUD Pelabuhan Ratu docwnent While information concerning customer satisfaction was obtained from survey result to 96 responders who were distnDuted for visiting in patient, out patient. and intensive care unit patient. Measurement of employees satisfaction bas conducted to% employees ofRSUD Pelabuban Ratu.
Performance analysis of RSUD Pelabuban Ratu period of 2004-2006 indicated that t ). Performance on finance perspective: earning acquirement of health service activity increased 133% in 2006~ but this is not followedby decreasing an expenditure cost so that recovery cost is still under 500/o. 2). Performance on customer perspective: market compartment is still wide, customer retention showed increased trend although a new customer maintain ability decreased. customer satisfaction is still low 3) Performance on internal business perspective indicated an efficient and effective performance 4) performance grown and study do not indicate an efficient and effective performance.
An efficient and effective performance on internal business process has proven that it can push performance affectivity on customer perspective which is indicated by improvement of patient visits number, Through improvement of patient visits number in the end of perfonmance affectivity on finance perspective which made improvement of earning can reach, it was followed by efficiency usage of budget, so strategic objective of hospital independence can prove.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Mariam
"ABSTRAK
Besarnya pengaruh krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 terhadap industri pariwisata Indonesia, telah menyebabkan adanya perubahan kinerja perusahaan Biro Perjalanan Wisata. Di wilayah DKI Jakarta, perusahaan Biro Perjalanan Wisata yang mengalami perubahan kinerja diantaranya adalah Pantravel dan Vayatour. Untuk itu, pembahasan dalam tesis ini yang menggunakan metode Balanced Scorecard, diharapkan dapat diketahui : (a) bagaimana kinerja Biro Perjalanan Wisata Pantravel dan Vayatour, (b) aspek pengukuran yang paling menentukan dan (c ) bagaimana strategi untuk meningkatkan kinerja pads Biro Perjalanan Wisata Pantravel dan Vayatour.
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara terperinci dengan pihak informan perusahaan sebagai nara sumber, juga pihak di luar perusahaan seperti pihak Deparsenibud dan ASITA. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa melalui penggunaan metode Balanced Scorecard, kinerja perusahaan BPW Pantravel dan Vayatour tersebut dapat diukur bukan hanya aspek keuangan saja namun juga dapat diukur dari aspek lain yaitu: aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan dan aspek pembelajaran dan bertumbuh. Baik BPW Pantravel maupun Vayatour dalam penelitian ini memberikan gambaran bahwa aspek yang terpenting di dalam mengukur kinerja perusahaannya adalah aspek `Pelanggan'. Hal ini sangat logis karena dengan pelayanan pegawai yang profesional dan memuaskan akan menentukan keberhasilan kinerja perusahaan jasa semacam Biro Perjalanan Wisata.
Selanjutnya penelitian ini telah menghasilkan beberapa rekomendasi untuk kedua perusahaan tersebut, yaitu :
Untuk Pantravel :
Pantravel perlu meningkatkan efektivitas sosialisasi Visi dan Misi perusahaan, dalam rangka peningkatan produktivitas dan profesionalisme pegawai serta peningkatan daya inovasi pegawai agar perusahaan dapat memenangkan persaingan.
Dalam pemasaran produk maka Pantravel harus lebih memfokuskan pada pangsa pasar selain golongan menengah dan golongan atas juga pelanggan yang berasal dari instansi baik pemerintah maupun swasta. Selanjutnya untuk lebih mengefisiensikan biaya maka pihak Pantravel perlu melakukan penjualan dari beberapa aktiva tetap yang kurang berperan di dalam kegiatan operasional perusahaan.
Untuk Vayatour.
Pemahaman mengenai Visi dan Misi perusahaan yang sudah baik oieh pegawai Vayatour yaitu : "Menjadi Pelaku Pariwisata di Indonesia yang Terbaik" perlu dipertahankan di masa yang akan datang sehingga kemampuan pegawai di dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan akan semakin baik.
Bentuk penanaman citra atau image perusahaan perlu diperluas dengan cara lebih mensosialisasikannya dengan promosi pada media cetak dan peristiwa - peristiwa penting lainnya baik peristiwa olah raga maupun kesenian.

"
1999
T16703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nur
"ABSTRAK
Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) memiliki manfaat terukur (tangible)
dan manfaat tidak terukur (intangible). Manfaat tangible adalah nilai uang yang
dihasilkan oleh TRW sebagai salah satu sumber pendapatan pengelola TRW.
Sedangkan manfaat intangible adalah manfaat immaterial atau tidak dapat diraba
namun dapat dirasakan seperti pemandangan taman, udara yang bersih dan
kondisi lingkungan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi
nilai ekonomi TRW dan mengevaluasi tawaran dari konsorsium perusahaan
swasta nasional. Jumlah responden yang diobservasi berjumlah 200 orang.
Dengan pendekatan biaya perjalanan (travel cost method) diperoleh nilai
willingness to pay (WTP) terhadap obyek wisata TRW sebesar Rp. 28.302,- per
individu per kunjungan. Nilai ekonomi TRW adalah Rp. 7.428.850.470,- yang
diperoleh dari hasil perkalian nilai WTP dengan jumlah wisatawan dalam satu
tahun. Nilai WTP individu tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menentukan harga tiket masuk. Namun keuntungannya harus dapat digunakan
untuk menjaga dan melestarikan keberadaan ekosistem TRW. Dari perhitungan
pendapatan dan pengeluaran yang diterima oleh pengelola TRW, seharusnya
pengelola Taman Rekreasi Wiladatika mendapatkan pendapatan sewa lebih dari
Rp 6.274.670.000,- per tahun.

ABSTRACT
Wiladatika Recreation Park has measurable benefits (tangible) and
intangible benefits (intangible). Tangible benefit is worth the money generated by
Wiladatika Recreation Park as one of revenue source for the Wiladatika
Recreation Park management. While the intangible benefits are advantages in the
form of immaterial or can not be felt but could be perceived as unique, beautiful
park scenery, clean air and good environmental condition. The aims of this study
are to estimate the economic value and evaluate rents utilization of Wiladatika
Recreation Park. Using the travel cost method we obtained that the willingness to
pay (WTP) for tourist attractions in Wiladatika Recreation Park is IDR 28,302 -
per individual per visit. The economic value of Wiladatika Recreation Park is IDR
7.428.850.470. This value is resulted by multiplying WTP and the number of
tourists in a year. WTP value can be considered to raise the price of admission,
However profit obtained should be used to maintain and preserve the Wiladatika
Recreation Park ecosystems. Based on the calculation of income, the value of
investments, assets under management and estimated operating costs of the
company, the Wiladatika Recreation Park management possibly could obtain
income more than IDR 6.274.670.000 per year."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.A. Desky
Yogyakarta: Adicita, 1999
338.479 1 DES M
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>