Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112647 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novena Damar Asri
"Polimerisasi anilin dilakukan secara in situ dengan terlebin dahulu membuat garam anilinium- sitrat dan anilinium- tartrat dengan perbandingan mol antara anilin dengan asam 1:1 dan dengan tetap menjaga rasio APS/anilin sebesar 1,25. Pemantauan reaksi polimerisasi dipelajari melalui profil suhu, pengukuran berat bubuk polianilin, serta nilai absorbansi film polianilin pada substrat kaca Faktor-faktor yang mempengaruni polimerisasianilin dipelajari melalui variasi konsentrasi reaktan dengan perbandingan tetap, suhu awal polimerisasi, dan perbedaan kepolaran substrat Karakterisasi dilakukan mengunakan spektrofotometer UV Visibel, FT-IR, dan SEM. Variasi suhu dan perbandingan konsentrasi berpengaruh ternadap tanapan polimerisasi dan nilai absorbansi secara umum mengalami kenaikan seiring dengan naiknya suhu dan konsentrasi reaktan Secara umum terlihat banwa polimerisasi dengan menggunakan dopan asam sitrat dan asam tartrat berpengaruh terhadap tanapan polimerisasi dimana asam leman dengan nilai pKa lebin rendah cenderung membutuhkan waktu lebin lama untuk berpolimerisasi yang diikuti dengan semakin tingginya nilai absorbansi seiring dengan semakin lamanya tahapan polimerisasi. Karakterisasi dengan menggunakan FT-IR menunjukkan banwa reaksi antara anilin dengan asam mengikuti perbandingan mol 1:1 yang ditunjukkan dengan adanya gugus-COOH bebas. Hasil karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa polimer yang terbentuk tumbuh pada permukaan substrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Kusuma Warjana
"Perkembangan industri dapat memberikan permasalahan terhadap lingkungan, yakni permasalahan limbah hasil buangan produksi. 4-Nitrofenol (4- NP) adalah salah satu contoh limbah industri, oleh karena itu perlu dilakukan penanganan terhadap limbah 4-NP. Salah satu cara dalam menangani limbah 4-NP ialah dengan mengubah 4-NP menjadi 4-Aminofenol (4-AP) melalui proses reduksi. Pada penelitian ini, digunakan zeolit alam Indonesia yang dimodifikasi dengan polianilin (PANI) sehingga membentuk zeolit@PANI sebagai agen pereduksi 4-NP. Sintesis zeolit@PANI dilakukan melalui penambahan monomer anilin ke dalam zeolit, selanjutnya ditambahkan APS (Ammonium Peroksodisulfat) sebagai inisiator dalam polimerisasi. Perbandingan konsentrasi APS/Anilin yang digunakan sebesar 1,25 dengan konsentrasi anilin yang digunakan 0,08 M dan konsentrasi APS 0,1 M.
Hasil uji FTIR dan spektrofotometer UV-Vis mengindikasikan bahwa PANI yang diperoleh merupakan bentuk Emeraldine Salt (ES), dan dengan FTIR memperlihatkan adanya interaksi antara PANI dengan zeolit. Hasil pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa zeolit@PANI 0,08 M sebanyak 0,7 g mampu mereduksi 4-NP sebesar 93,81 %. Konsentrasi optimum 4-NP yang dapat direduksi adalah 8,6 x 10-5 M pada suhu optimum 29 oC dengan persen reduksi yang diperoleh selama 30 menit pengadukan sebesar 87,23 %. Tetapan laju reduksi orde satu untuk 4-NP diperoleh sebesar 0,02367 menit-1.

Increasing industrial activities make a problem for the environment, especially the chemical waste. 4-Nitrophenol (4-NP) is one of the chemical waste that can pollute the water, therefore it needed to handle this waste. In this research zeolit@PANI is used as a reductor for 4-NP. Zeolite is modified by polyaniline (PANI) with the concentration ratio of APS/Aniline 1,25. Zeolite@PANI synthesis was performed by adding aniline monomer into zeolite, after that APS is added as oxidator. The result of FTIR and UV-Vis characterization, indicating that PANI which was formed as Emeraldine Salt (ES), and FTIR showed the existence of interaction between PANI and zeolite.
The result of reduction 4-NP with zeolit@PANI characterized by Uv-Vis, and it showed that 4-NP can be reduced with zeolit@PANI 0,08 M 0,1 g. Mass optimum zeolit@PANI was used 0,7 g,because it can reduce 4-NP up to 93,81 %. The optimum consentration of 4- NP is 8,6 x 10-5 M with the temperature reduction of 29 oC. Reduction of first- order rate constant obtained for 30 minutes is 0,02367 minute-1.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiati
"Pada penelitian ini, telah dilakukan sintesis PANi konduktif melalui serangkaian proses terdiri dari reaksi oksidatif kimiawi untuk melangsungkan proses polimerisasi selama 8 jam dengan hasil berupa PANi Emeraldin (PANi-ES). Tahapan proses sintesis PANi-ES ini diikuti dengan tahapan deprotonisasi untuk membentuk PANi basa atau PANi emeraldin-base (PANi-EB). Tahapan sintesis akhir adalah berupa tahapan untuk menimbulkan sifat konduktifitas listrik PANi melalui doping asam lemah CH3COOH dengan cara mencampurkan PANi-EB sebanyak 8 gram kedalam 40-160 ml larutan asam asetat. Proses pengeringan PANi melaui metode pengeringan vakum mengambil waktu 1 minggu. Selama proses polimerisasi berlangsung dilakukan pengukuran temperatur larutan, perubahan pH dan viskositas serta ukuran rata-rata partikel PANi. Keberhasilan sintesis Pani konduktif diindikasikan oleh spektrum FTIR dan pengukuran nilai konduktifitas listriknya. Hasil evaluasi kedua indikator tersebut menujukkan bahwa semua PANI yang telah didoping memiliki puncak karakteristik transmisi IR antara lain pada angka gelombang 3000, 1500, 1400, 1300 dan 800 cm-1. Sedangkan konduktifitas listrik yang diperoleh dari PANi-EB sebesar 0,18 S/cm meningkat drastis menjadi 459, 955, 1158 dan 864 S/cm setelah didoping dengan asam lemah CH3COOH dengan ratio antara PANi dan asam berturut-turut adalah 1:5; 1:10; 1:15 dan 1:20. PANi hasil sintesis melalui proses polimerisasi dan doping asam lemah ini bersifat dielektrik dengan nilai permitivitas listriknya adalah ε'= 0.01 ≤ ε ≤ 18 dan ε"=0.01 ≤ ε ≤17 dalam rentang frekuensi 8-12 GHz. Sebagai konsekuensi sifat dielektrik, PANi hasil sintesis memiliki kemampuan menyerap gelombang elektromagnetik, meskipun pada jangkau frekuensi pengujian, nilai Reflection Loss (RL) yang baik diperoleh pada PANi dengan nilai konduktifitas yang rendah.

In this study, conductive PANi has been synthesized through a series of chemical oxidative reactions to carry out the polymerization process for 8 hours, which resulted in a PANi Emeraldin (PANi-ES). The synthesize processes of PANi-ES were followed by de-protonisation stage to form emeraldin-base PANi (PANi-EB). The final stage of conductive PANi was a protonisation stage to generate the electrical conductivity in synthesized PANi. This physical property was obtained through doping treatment by mixing between PANi-EB of 8 grams in mass and 40-160 ml of weak acid CH3COOH solution. The drying process of conductive PANi was carried out through a vacuum drying method which required at least 1 week duration. During the polymerization process taking place, the temperature, a change in pH and viscosity as well as the average size of the particles of solution were measured. The success of the synthesis of conductive Pani was indicated by FTIR spectrum and their respective electrical conductivity values. Results of evaluation for both indicators showed that all doped PANI have an infra-red spectrum characteristic of PANi indicated by absorptions at wave numbers 3000, 1500, 1400, 1300 dan 800cm-1. Whereas the electrical conductivity value obtained from PANi-EB was 0,18 S/cm. This value was increased dramatically to 459; 955, 1158 and 864 S/cm after doped by a weak acid CH3COOH with the ratio between PANi and acid, respectively is 1: 5; 1:10; 1:15 and 1:20. Hence, the synthesized PANi through polymerization and doping with the weak acid solution has resulted in the dielectric materials with a typical of the electric permittivity value ε'= 0.01 ≤ ε ≤ 18 and ε"=0.01 ≤ ε ≤17 in the frequency range of 8-12 GHz. Consequently, the Synthesized PANi has the ability to absorb electromagnetic waves, though the value of Reflection Loss (RL) which obtained in current frequency low was relatively low."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
620.192 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inzelt, Gyorgy
"Coverage includes additional polymers such as polyindole and polyazines, composites of polymers with carbon nanotubes, metals, and metal oxides, as well as bending-beam techniques for characterization. The author provides a systematic survey of the knowledge accumulated in this field in the last thirty years. This includes thermodynamic aspects, the theory of the mechanism of charge transport processes, the chemical and physical properties of these compounds, the techniques of characterization, the chemical and electrochemical methods of synthesis as well as the application of these systems. The book contains a compilation of the polymers prepared so far and covers the relevant literature with almost 2000 references. "
Berlin: Springer, 2012
e20405833
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Isolasi α-selulosa dari jerami padi telah berhasil dilakukan, menghasilkan rendemen sebesar 26,95%, indeks kristalinitas 74,28% dan berat molekul relatif 28.517 g/mol. Selulosa kemudian dimodifikasi, dengan tujuan untuk menghasilkan serat penukar ion, dengan mencangkokkan monomer asam akrilat pada selulosa menggunakan teknik kopolimerisasi cangkok pra-iradiasi. Kondisi optimum reaksi pencangkokan diperoleh pada dosis radiasi 30 kGy, konsentrasi monomer 10% volum, suhu 60oC dan waktu reaksi 120 menit, dengan persen pencangkokan rata-rata sebesar 84,12 % dan berat molekul sebesar 45.295 g/mol. Kapasitas pertukaran ion selulosa-g-AA yang dihasilkan dari pencangkokan sebesar 3,54 mek/g. Selanjutnya, untuk meningkatkan ketahanan kimia dan termal dari selulosa-g-AA, dilakukan pengikatan silang menggunakan agen pengikat silang N,N?-metilenbisakrilamida (MBA).
Kondisi optimum pengikatan silang terdapat pada dosis radiasi 15 kGy dan konsentrasi MBA 5%, dengan fraksi terikat silang yang diperoleh sebesar 68,27%, swelling dalam air sebesar 346,42% dan kapasitas pertukaran ion sebesar 2,99 mek/g. Pengikatan silang dapat meningkatkan ketahanan terhadap asam sebesar 3%, indeks kristalinitas sebesar 2,12%, suhu transisi gelas sebesar 20,43oC, dan suhu dekomposisi akhir sebesar 12,14oC. Selulosa terikat silang dapat digunakan sebagai penyerap ion logam Cu2+, dengan kapasitas adsorpsi sebesar 16,5 mg/g (konsentrasi awal Cu2+ 100 mg/L), yang diperoleh dengan dosis pengikatan silang 10 kGy dan konsentrasi MBA 3%.

Isolation of α-cellulose from rice straw has been successfully carried out having 26.95% yield, with 74.28% crystallinity index and relative viscosity average molecular weight 28,517 g/mol. The α-cellulose is then chemically modified to be a fiber ion exchanger, by grafting acrylic acid monomer onto cellulose using pre-irradiation graft copolymerization technique. The optimum condition for grafting is obtained at 30 kGy radiation dose, 10% monomer concentration, 60°C grafting temperature and 120 minutes reaction time, with 84.12% grafting average and relative viscosity average molecular weight 45,295 g/mol. The ion exchange capacity of cellulose-g-AA obtained from grafting is 3,54 meq/g. Furthermore, to improve thermal and chemical resistance of cellulose-g-AA, the sampel is crosslinked using N,N?-methylenebisacrylamide (MBA) crosslinking agent.
The optimum condition is obtained at 15 kGy radiation dose and 5% MBA concentration producing 68.27% crosslinked fraction, 346,42% swelling in water and 2,99 meq/g ion exchange capacity. The crosslinking process increases acids resistance by 3%, crystallinity index by 2.12%, glass transition temperature by 20.43°C, and final decomposition temperature by 12.14oC. Crosslinked cellulose-g-AA can be used as Cu2+ adsorbent having adsorption capacity of 16.5 mg/g (initial concentration of Cu2+ 100 mg/L). This capacity is achieved with crosslinking dose of 10 kGy and MBA concentration of 3%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T34799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ageng Bimantoro
"ABSTRAK
Telah disintesis material polimer konduktif Polianilin (PANi) dengan menggunakan
metode polimerisasi oksidatif Anilin secara kimiawi (chemical) kemudian dilakukan
pemberian doping asam protonik yang bervariasi berupa asam kuat HCl, HClO4, dan
H2SO4. Sampel-sampel ini kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan
spektrofotometer FTIR, Conductivity Meter, PSA (Particle Size Analyzer), dan VNA
(Vector Network Analyzer) untuk mengetahui gugus fungsi, nilai konduktivitas listrik,
ukuran partikel, dan daya serap gelombang mikro dengan rentang frekuensi tertentu
(rentang 8-12 GHz) yang terdapat pada material tersebut. Hasil karakterisasi
berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa Polianilin (PANi) yang telah terdoping
asam protonik (terprotonasi) atau telah menjadi polimer konduktif memiliki
karakteristik puncak pita serapan IR pada bilangan gelombang antara 1141 cm-1 ?
1177 cm-1. Ukuran partikel masing-masing bentuk Polianilin hasil penelitian telah
menjadi nanopartikel dengan rentang ukuran partikel masing-masing bentuk material
ini mulai dari 4-9 nm. Polianilin yang memiliki konduktivitas listrik tertinggi yaitu
Polianilin dengan doping asam protonik HClO4 (PANi(HClO4)) sebesar 3,6 mS/cm
dan memiliki serapan gelombang mikro terendah yaitu -6,98 dB pada frekuensi 11,34
GHz. Nilai permitivitas terendah dimiliki oleh PANi(HClO4) akan tetapi dengan nilai
permitivitas yang rendah (dielectric constant negatif dan dielectric loss minimum)
dan konduktivitas listrik yang tinggi, membuat serapan gelombang mikro komposit
dengan PANi tersebut sebagai matriks akan meningkatkan jumlah serapan gelombang
mikro dan meminimalisir gelombang mikro yang ditransmisikan. Serapan gelombang
mikro material komposit tertinggi dimiliki oleh komposit dengan campuran PANi
rekayasa (PANi-ES) sebagai matriks dan Barrium Hexaferrite (BHF) yang telah
disonikasi selama 5 jam sebagai filler dengan perbandingan komposisi % berat PANi
rekayasa dan BHF 30 : 70. Material komposit tersebut adalah PANi(HClO4)/5BHF
yang memiliki serapan gelombang mikro tertinggi yaitu -38,3 dB pada frekuensi
12,28 GHz.

ABSTRACT
Polyaniline (PANi) conducting polymers have been synthesized using chemical
oxidative polymerization method on Aniline then carried granting varying protonic
acid doping form strong acid HCl, HClO4, and H2SO4. These samples were then
characterized using FTIR spectrophotometer, Conductivity Meter, PSA (Particle Size
Analyzer), and VNA (Vector Network Analyzer) to determine the functional groups,
the value of the electrical conductivity, particle size, and the absorption of
microwaves by a certain frequency range (range 8-12 GHz) contained in these
materials. The results of the study showed that the characterization based on
Polyaniline (PANi) which has been doped protonic acid (protonated) or has become
conducting polymers have peaks characteristic IR absorption band at wave number of
1141 cm-1-1177 cm-1. The particle size of each form of Polyaniline research has
become nanoparticles with a particle size range of each form of this material ranging
from 4-9 nm. Polyaniline which has the highest electrical conductivity by doping
Polyaniline protonic acid HClO4 (PANi (HClO4)) of 3,6 mS / cm and has a low
absorption of microwaves is -6,98 dB at a frequency of 11,34 GHz. Low permittivity
value owned by PANi (HClO4) but with a lower value of permittivity (negative
dielectric constant and minimum dielectric loss) and high electrical conductivity,
making the absorption of microwaves by PANi composites such as matrix will
increase the amount of microwave absorption and minimize microwave transmitted.
The highest microwave absorption of composite materials owned by the composite
with a mixture of modified PANi (PANi-ES) as a matrix and Barrium Hexaferrite
(BHF) which had been sonicated for 5 hours as a filler with a composition ratio wt%
modified PANi and BHF 30 : 70. The composite material is PANi(HClO4) / 5BHF
which has the highest absorption of microwaves -38,3 dB at a frequency of 12,28
GHz."
Universitas Indonesia, 2014
S58248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadia Pratiwi
"Imprinted polymer untuk ion Pb2+ (Pb-IIP) disintesis melalui proses self assembly antara monomer fungsional 4-vinil piridin dan asam metakrilat serta ion Pb2+ sebagai template. Kompleks template/monomer yang terbentuk dipolimerisasi menggunakan metode polimerisasi suspensi dengan pengikat silang etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dan inisiator 2,2?-azobis isobutironitril (AIBN). Proses leaching menggunakan HNO3 0,5 M dilakukan pada Pb-IIP hasil sintesis untuk mengelusi ion Pb2+, sehingga didapatkan rongga spesifik yang berfungsi sebagai situs pengenalan. Keberhasilan sintesis polimer dianalisis menggunakan FTIR. Puncak gugus C=C ulur vinil pada panjang gelombang 1630 cm-1 tidak muncul menandakan putusnya ikatan rangkap akibat adanya proses polimerisasi.
Hasil karakterisasi EDX menunjukkan bahwa pengompleksan dan pengelusian ion Pb2+ berhasil dilakukan yang dikonfirmasi dengan munculnya intensitas Pb sebelum dilakukan elusi dan tidak munculnya intensitas Pb setelah dilakukan elusi. Hasil karakterisasi menggunakan PSA menunjukkan distribusi ukuran partikel Pb-IIP yaitu 34,5μm. Adsorben Pb-IIP diuji sifat adsorpsi serta desorpsinya dan diperoleh persen adsorpsi di atas 99% dan persen desorpsi sebesar 92,45%. Sebagai pembanding, pada non imprinted polymer (NIP) diperoleh persen adsorpsi sebesar 21,63% dan persen desorpsi sebesar 52,57%. Pb-IIP memiliki persen adsorpsi yang lebih besar terhadap Pb2+ dibandingkan dengan ion logam lainnya yaitu Ni2+, Co2+, Cu2+, dan Fe3+. Kemampuan adsorpsi maksimum pada Pb-IIP dapat dicapai saat pH 7 dan waktu kontak 60 menit. Pb-IIP dapat diaplikasikan pada sampel air di lingkungan dengan % recovery sebesar 110%.

An imprinted polymer for Pb2+ ion (Pb-IIP) was synthesized by self-assembly method using 4-vinyl pyridine, methacrylic acid as functional monomer and Pb2+ ion as template. Template/monomer complex was polymerized using a suspension polymerization method with crosslinker ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) and initiator 2,2'-azobis isobutyronitrile (AIBN). Pb-IIP was leached using 0.5 M HNO3 to remove Pb2+ ion that would produce the specific cavity as a recognition site. The success of synthesis was analyzed using FTIR resulting the absence of peak for C=C stretching at 1630 cm-1 indicated the bond rupture due to the polymerization process.
EDX characterization indicated that complexing and leaching of Pb2+ ion were successfully confirmed by the appearance of Pb elements prior to elution and disappearance of Pb elements after elution. PSA characterization showed the particle size distribution of Pb-IIP was 34.5 μm. Adsorption and desorption process were performed on Pb-IIP adsorbent obtained > 99% for adsorption and 92.45% for desorption. NIP adsorbent used for comparison with Pb-IIP resulting 21.63% for adsorption and 52.57% for desorption. Pb-IIP had a better adsorption towards Pb2+ compared with other metal ions such as Ni2+, Co2+, Cu2+, and Fe3+. The maximum adsorption capacity of Pb-IIP could be achieved when the pH was 7 and contact times was 60 minutes. Pb-IIP could be applied to environmental water samples resulting % recovery 110%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Istiawan
"ABSTRAK
Pembuatan alat-alat rumah tangga dengan memakai bahan polipropilen dilakukan dengan menggunakan alat "injection molding" pada suhu tinggi. Akibatnya bahan polimer tersebut akan mengalami proses degradasi termal dan metoda pencegahan yang dilakukan adalah dengan menambahkan aditif heat stabilizer.
Apabila polimer mengalami degradasi termal, maka akan berpengaruh terhadap sifat mekanik yang dimilikinya. Untuk melihat hubungan tersebut, telah dilaksanakan penelitian dengan cara melakukan proses daur ulang bahan polimer dan melakukan pengujian perubahan sifat mekanik yang ditimbulkannya.
Pembuatan bijih polimer dilaksanakan dengan mencampurkan bahan polipropilen pluff dengan 2 jenis aditif heat stabilizer yang berbeda dan dengan menggunakan konsentrasi aditif yang bervariasi mulai dari 0.00 % ; 0.03 % ; 0.05 % ; 0.08 % dan 0,10 %. Metoda pembuatan adalah dengan mencampur secara keying dengan alat henscle mixer dan kemudian dilakukan proses ekstruksi untuk dibuat pelet polipropilen. Masing-masing pelet yang dihasilkan dipisahkan untuk di uji sifat mekanik, struktur dan konstanta degradasi. Sedangkan sisanya di daur ulang sampai 5 kali, dengan sampel ke satu, ke tiga dan ke lima di sampling untuk diuji sifat mekanik dan uji struktur. Uji struktur dilaksanakan dengan alat Fourier Transform Infra Red dan uji konstanta degradasi dengan Differential Scanning Calorimetry.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemakaian konsentrasi aditif heat stabilizer yang bertambah besar akan menurunkan harga konstanta degradasinya, sedangkan perubahan sifat mekanik yang meliputi tensile strength, elongasi, impact strength dan sifat optik whiteness index menunjukan, bahwa apabila polimer mempunyai harga konstanta degradasi yang lebih kecil, kemudian dilakukan proses daur ulang, maka perubahan sifat mekanik dan optis yang ditimbulkan akan berlangsung lebih lambat. Sedangkan proses daur ulang polimer polipropilen, akan menyebabkan perubahan struktur kimianya, hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya pita serapan gugus karbonil pada bilangan gelombang v 1716."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Prilia Muthoharoh
"Hidrogel superabsorben dapat menyerap dan menahan sejumlah besar larutan. Polimer superabsorben berdasarkan hidrogel kitosan disintesis dengan mengikatsilang kitosan dengan agen pengikat silang yang berbeda, yaitu Formaldehid, Asetaldehid, dan Glutaraldehid. Kemampuan swelling hidrogel kitosan terikat silang dilakukan dengan merendam gel dalam media cair dan pengaruh agen pengikat silang terhadap daya absorbsi air telah diamati. Hidrogel kitosan terikat silang dengan asetaldehid memperlihatkan rasio swelling paling tinggi hingga 350%. Pengaruh luar yang mempengaruhi seperti pH dan suhu media swelling diamati. Hidrogel memperlihatkan perilaku yang khas terhadap pH dan suhu media seperti pada media pH rendah (pH 4) dan suhu tinggi (55oC) swelling maksimal sedangkan pada pH tinggi (pH 10) dan suhu rendah (35oC) memperlihatkan swelling minimal. Film hidrogel kitosan terikat silang dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR).

Superabsorbent hydrogels are able to absorb and retain large amounts of aqueous fluids. Superabsorbent polymer based crosslinked chitosan hydrogels were synthesized by crosslinking chitosan with different crosslinking agents, i.e. formaldehyde, acetaldehyde and glutaraldehyde. The Swelling behavior of the crosslinked chitosan hydrogels was measured by immerse the gels and the effect of crosslinking agent on water absorbency has been investigated. The crosslinked chitosan hydrogel by acetaldehyde exhibited a higher swelling ratio up to 350%. The influence of external stimuli such as pH and temperature of the swelling media has been observed. Hydrogels showed a typical pH and temperature responsive behaviour such as low pH (pH 4) and high temperature (55oC) has maximum swelling while high pH (pH 10) and low temperature (35oC) show minimum swelling. The film of crosslinked chitosan hydrogels were characterized by Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42009
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>